BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pemerintah telah menetapkan tiga rencana strategis dalam jangka
menengah, yaitu (1) peningkatan akses dan pemerataan dalam rangka
penuntasan wajib belajar pendidikan dasar, (2) peningkatan mutu,
efesiensi, relevansi dan peningkatan daya saing, dan (3) peningkatan
manajemen, akuntabilitas dan pencitraan publik.
1
Sesuai dengan master plan SMP Negeri 2 Unggulan (RSBI) Maros, maka
masih dibutuhkan pembangunan gedung sekolah untuk mendekatkan
pada kondisi ideal sebuah sekolah yang bertaraf internasional.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Terpenuhinya standar sarana prasarana untuk mendukung upaya
peningkatan mutu pendidikan.
2. Tujuan khusus
Membangun dan/atau merenovasi sarana dan prasarana
sekolah sesuai dengan master plan pengembangan sekolah
RSBI
Meningkatkan peran dan keterlibatan masyarakat dalam
proses perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan dan
pemeliharaan sarana prasarana sekolah
Memberdayakan masyarakat untuk melaksanakan program
pengembangan dan pembangunan sekolah.
2
D. Sumber dana
Sumber dana kegiatan revitalisasi bangunan sekolah dari Direktur
Pembinaan SMP, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan RI.
3
BAB II
PROFIL SEKOLAH DAN KEBUTUHAN SARANA DAN PRASARANA
4
Kontribusi Pendanaan dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah :
Kab/Kota Jumlah
Pusat Propinsi Masyarakat
Th. Pelajaran
5
Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah
Jumlah dan Status Guru
No. Tingkat Pendidikan GT/PNS GTT/Guru Bantu Jumlah
L P L P
1. S3/S2 6 4 10
2. S1 17 30 2 4 53
3. D-4
4. D3/Sarmud
5. D2
6. D1
Jumlah 23 34 2 4 63
Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan
(keahlian)
6
9. PKn 5 5
10. TIK/Keterampilan 4 4
11. BK 2 2
12. Lainnya: .............. 1 1
Jumlah 53 5 5 63
Prestasi guru
Perolehan kejuaraan 1 sampai 3 dalam 3
No. Jenis lomba tahun terakhir
Tingkat Jumlah Guru
1. Lomba PTK Nasional 1
Provinsi 2
7
Kab/Kota 4
2. Lomba Karya tulis Inovasi Nasional 2
Pembelajaran Provinsi 2
Kab/Kota
3. Lomba Guru Berprestasi Nasional
Provinsi 1
Kab/Kota
4. Lomba pembuatan media Nasional
pembelajaran Provinsi 2
Kab/Kota
4. Nasional
Provinsi
Kab/Kota
8
Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung
Jumlah tenaga
Jumlah tenaga pendukung dan pendukung
kualifikasi pendidikannya Berdasarkan Status
No. Tenaga pendukung dan Jenis Kelamin Jumlah
PNS Honorer
≤ SMA D1 D2 D3 S1
SMP L P L P
1. Tata Usaha 5 5 7 3 10
2. Perpustakaan 2 2 2
3. Laboran lab. IPA 1 1 1
4. Teknisi lab. Komputer 1 1 1
5. Laboran lab. Bahasa 2 2 2
6. PTD
7. Kantin 2 2 2
8. Penjaga Sekolah
9. Tukang Kebun 1 2 3 3
10. Keamanan 4 4 4
Jumlah 1 13 14 7 3 7 7 24
9
Keterangan kondisi:
Baik Kerusakan < 15%
Rusak ringan 15% - < 30%
Rusak sedang 30% - < 45%
Rusak berat 45% - 65%
Rusak total >65%
5. Tamu 1 42 Baik
Lainnya: ………………
10
d) Data Ruang Penunjang
Jumlah Jumlah
Jenis Ruangan Ukuran Kondisi*) Jenis Ruangan Ukuran Kondisi
(buah) (buah)
(pxl) (pxl)
1. Gudang 1 42 Baik 10. Ibadah 1 220 Baik
8. 1 6 R. 17. Rumah 1 45 R.
PMR/Pramuka Ringan Penjaga Ringan
11
Lapangan Olahraga dan Upacara
Jumlah
Lapangan Ukuran Kondisi Keterangan
(buah)
(pxl)
1. Lapangan Olahraga
a. Volly 2 Baik
b. Takrow 1 Baik
c. Bulu Tangkis 2 Baik
d. Tennis Lapangan 1 R. ringan
e. Basket 1 R. ringan
Kepemilikan Tanah :
Pemerintah/yayasan/pribadi/menyewa/menumpang*)
Status Tanah : SHM
Luas Lahan/Tanah : 15.195 m2
12
multimedia. Hanya saja ruangannya belum ada sehingga menggunakan ruangan
beberapa bagian ruang perpustakaan.
Ruang akademik merupakan pusat pengembangan kurikulum,
pembelajaran, dan sistem penilaian. Untuk kebutuhan ini diperlukan satu ruang
besar untuk keperluan tiga hal pokok tersebut. Sekolah belum memiliki ruangan
ini sehingga segala urusan kurikulum, pengajaran, dan penilaian terpusat pada
meja Wakil Urusan Kurikulum.
Yang tidak kalah pentingnya sebagai R-SBI adalah pengembangan ruangan
ganti. Ruang ganti dibuat dengan sasarannya adalah siswa yang mengganti
pakaian seragam dengan pakaian olahraga. Prinsip dasarnya bahwa untuk
membantu kesuksesan penyelenggaraan SBI, maka sarana ini sangat diperlukan
karena termasuk kebutuhan asasi manusia.
Diharapkan dengan revitalisasi bangunan sekolah, maka pemenuhan sarana
prasarana yang disebutkan di atas dapat tercapai sesuai dengan IKKT bagi
sekolah bertaraf internasional.
13
kesempatan untuk mengembangkan multi intelligence mereka, dengan member
peluang untuk mengembangkan skill dan keterampilan beragam; kelima,
integritas program pendidikan dengan kegiatan pengabdian pada masyarakat,
agar mereka memiliki kepekaan sosial.
Analisis kondisi pendidikan sekarang di SMP Negeri 2 Maros,
memperlihatkan adanya tuntutan program yang dinamis, progresif, inovatif, dan
peka terhadap perkembangan teknologi di luar sekolah. Di dalam sekolah
terdapat Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu mengembangkan sekolah
menjadi SBI dengan tim work yang kompak dan cerdas. Dengan didukung oleh
luas lahan 1,519 Ha, SMP Negeri 2 Maros sangat memungkinkan pegembangan
kapasitas sekolah dalam bidang sarana prasarana pokok sebagai SBI.
Pada tahap rintisan tahun ketiga, pembiayaan yang ditanggung bersama
antara pemerintah dan masyarakat mengalami peningkatan. Hal ini
menunjukkan bahwa partisipasi masyarakat melalui Komite Sekolah sangat
mendukung program-program R-SBI. Tidak hanya itu, dengan perluasan net
working dengan dunia usaha telah dirintis kerjasama dengan Pabrik Semen
Bosowa melalui Bosowa Foundation dalam membantu program peningkatan
mutu sekolah.
Yang paling membanggakan adalah perhatian Pemerintah Kabupaten Maros
dengan Bupatinya yang baru, serta Direktur Pembinaan Sekolah Menengah
Pertama (Direktur PSMP) ketika berkunjung ke sekolah untuk melihat kesiapan
menjadi SBI berjanji untuk membantu seluruh upaya SMP Negeri 2 Maros
menjadi SBI. Bukan hanya pihak eksekutif akan tetapi legislatif telah memahami
dengan baik program-program R-SBI setelah dilakukan pertemuan dengan
seluruh stakeholder bersama Konsultan SSN-SBI Direktorat PSMP di ruang rapat
Paripurna DPRD Kabupaten Maros.
Untuk itu seluruh potensi dan kekuatan sekolah, stakeholder, dan
pemerintah dimanfaatkan dan diberdayakan untuk mendukung seluruh
14
program sekolah dan pemenuhan sarana prasarana. Salah satu potensi yang
dimanfaatkan adalah dukungan pemerintah pusat melalui Direktorat Pembinaan
Sekolah Menengah Pertama (PSMP) Kemendikbud untuk memberikan bantuan
revitalisasi bangunan sekolah.
Berdasarkan analisis kondisi di SMP Negeri 2 Maros tersebut di atas, maka
pemenuhan akan kebutuhan revitalisasi bangunan sekolah tahap II merupakan
prioritas yang mendesak untuk dipenuhi. Sehingga terjadi penambahan dan
pengembangan ruangan sebagai berikut:
1. Ruang Multimedia
2. Ruang Akademik
3. Ruang Laboratorium Terpadu
4. Ruangan Perkantoran
15
BAB III
PENUTUP
16