Anda di halaman 1dari 20

KONSEP DASAR PENGEMBANGAN SISTEM AKUNTANSI

A. Perlunya Pengembangan Sistem Akuntansi


Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu
sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau
diganti disebabkan karena beberapa hal, yaitu :
1. Adanya permasalahan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang
lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan. Permasalahan
yang timbul dapat berupa:
a. Ketidakberesan dalam sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai
yang diharapkan.
b. Pertumbuhan organisasi, yang menyebabkan harus di susunnya sistem
baru. Pertumbuhan organisasi diantaranya adalah kebutuhan informasi
yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat,
perubahan prinsip akuntansi yang baru.
2. Untuk meraih kesempatan (opportunities).
3. Adanya instruksi – instruksi
Karena adanya permasalahan, kesempatan atau instruksi, maka sistem
yang baru perlu dikembangkan untuk memecahkan permasalahan-
permasalahan yang timbul, meraih kesempatan- kesempatan yang ada atau
memenuhi instruksi yang diberikan.

Dengan telah dikembangkan sistem yang baru, maka diharapkan akan


terjadi peningkatan-peningkatan disistem baru. Peningkatan ini berhubungan
dengan PIECES (merupakan singkatan untuk memudahkan mengingatnya), yaitu
sebagai berikut:
a. Performance (Kinerja)
Peningkatan terhadapkinerja (hasil kerja) sistem yang baru sehingga
menjadi lebih efektif. Kinerja dapat diukur dari throughput dan response
time. Throughput adalah jumlah dari pekerjaan yang dapat dilakukan suatu

1
saat tertentu. response time adalah rata – rata waktu yang tertunda diantara
dua transaksi atau pekerjaan ditambah dengan waktu response untuk
menanggapi pekerjaan tersebut.
b. Information (informasi)
Peningkatan terhadap kualitas informasi yang disajikan.
c. Economy (ekonomis)
Peningkatan terhadap manfaat – manfaat atau keuntungan – keuntungan
atau penurunan biaya yang terjadi.
d. Control (pengendalian)
Peningkatan terhadap pengendalian untuk mendeteksi dan memperbaiki
kesalahan – kesalahan serta kecurangan – kecurangan yang akan terjadi.
e. Efficiency (efisiensi)
Peningkatan terhadap efisiensi operasi. Efisiensi berbeda dengan
ekonomis. Bila ekonomis berhubungan dengan jumlah sumber daya yang
digunakan. Efisiensi berhubungan dengan bagaimana sumber daya
tersebut digunakan dengan pemborosan yang paling minimum. Efisiensi
dapat diukur dari outputnya dibagi dengan inputnya.
f. Services (pelayanan) Peningkatan terhadap pelayanan yang diberikan oleh
sistem.

B. Prinsip Pengembangan Sistem Akuntansi


Prinsip – prinsip sebagai berikut :
1. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.
2. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.
3. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.
4. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses
pengembangan system.
5. Proses pengembangan sistem yang tidak harus urus.
6. Jangan takut membatalkan proyek.
7. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

2
C. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Akuntansi
Pengembangan system informasi yang berbasis computer dapat merupakan
tugas kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan
waktu berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses
pengembangan system melewati beberapa tahapan dari mulai system itu
direncanakan sampai dengan system tersebut diterapkan, dioperasikan dan
dipelihara. Bila operasi system yang sudah dikembangkan masih timbul kembali
permasalahan-permasalahan yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap
pemeliharaan system, maka perlu dikembangkan kembali suatu system untuk
mengatasinya dan proses ini kembali ke tahap yang pertama, yaitu tahap
perencanaan system. Siklus ini disebut dengan siklus hidup suatu system (system
life cycle). Daur atau siklus hidup dari pengembangan system merupakan suatu
bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama dan langkah-
langkah di dalam tahanpan tersebut dalam proses pengembangannya.
Dari sekian banyak siklus pengembangan system menurut beberapa penulis
sejak tahun 1970 an, diambil salah satu yang akan menjadi acuan kita mengenai
pengembangan system ini, yaitu menurut John Burch, Gary Grudnitski,
Information Systems, Theory and Practice (new York: John Wiley & Sons) yang
menuliskan tahapan pengembangan system sebagai berikut:
1. Kebijakan dan perencanaan system (System policy and planning)
2. Pengembangan system (system development)
a. Analisis system (system analysis)
b. Desain system secara umum (general system design)
c. Penilaian system (system evaluation)
d. Desain system terinci (detailed system design)
e. Implementasi system (system implementation)
3. Manajemen system dan operasi (system management and operation)

3
D. Pendekatan Pengembangan Sistem Akuntansi
Terdapat beberapa pendekatan untuk mengembangkan sistem, yaitu sebagai
berikut :
1. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur
Pendekatan ini menekankan bahwa perkembangan sistem akan berhasil
bila megikuti tahapan di system life cycle.
a. Pendekatan klasik, disebut juga pendekatan tradisional atau
pendekatan konvensional adalah pendekatan didalam
pengembangan sistem yang mengikuti tahapan – tahapan di system
life cycle tanpa dibekali dengan alat – alat dan teknik yang
memadai.
b. Pendekatan terstruktur dilengkapi dengan alat-alat (tools) dan
teknik-teknik (techniques) yang di butuhkan dalam pengembangan
sistem, sehingga hasil akhir dari sistem yang dikembangkan akan
didapatkan sistem yang strukturnya didefinisikan dengan baik dan
jelas.

2. Pendekatan sepotong lawan pendekatan sistem


a. Pendekatan sepotong (piecemeal approach) merupakan pendekatan
pengembangan sistem yang menekankan pada suatu kegiatan atau
aplikasi tertentu saja. Pada pendekatan ini, kegiatan atau aplikasi
yang dipilih, dikembangkan tanpa memperhatikan posisinya di
sistem informasi atau tanpa memperhatikan sasaran keseluruhan
dari organisasi.
b. Pendekatan sistem (system approach) yang memperhatikan sistem
infromasi sebagai satu kesatuan terintegrasi untuk masing – masing
kegiatan atau aplikasinya. Pendekatan sistem ini juga menekankan
pada pencapaian sasaran keseluruhan dari organisasi, tidak hanya
menekankan pada sararan dari sistem informasi itu saja.

4
3. Pendekatan bawah – naik lawan pendekatan atas- turun
a. Pendekatan bawah- naik (bottom-up approach) dimulai dari level
bawah organisasi, yaitu level operasional dimana transaksi
dilakukan. Pendekatan ini juga merupakan ciri-ciri dari pendekatan
kalsik. Pendekatan bawah-naik bila digunakan pada tahap analisis
sistem disebut juga dengan istilah data analysis, karena yang
menjadi tekanan adalah data yang akan diolah terlebih dahulu,
informasi yang akan dihasilkan menyusul mengikuti datanya.
b. Pendekatan atas-turun (up-down approach) sebaliknya di mulai
dari level atas organisasi, yaitu level perencanaan strategi.
pendekatan atas-turun bila digunakan pada tahap analisis sistem
disebut juga dengan istilah decision analysis, karena yang menjadi
tekanan adalah informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan
keputusan oleh manajemen terlebih dahulu, kemudian data yang
diperlukan diolah didefinisikan menyusul mengikuti informasi
yang dibutuhkan.

4. Pendekatan sistem menyeluruh lawan pendekatan moduler


a. Pendekatan systemmenyeluruh (total-system approach) merupakan
pendekatan yang mengembangkan sistem serentak secara
menyeluruh.
b. Pendekatan moduler (modular approach) berusaha memecah
sistem yang rumit menjadi beberapa bagian atau modul yang
sederhana, sehingga sistem akan lebih mudah dipahami dan
dikembangkan.

5. Pendekatan lompatan jauh lawan pendekatan berkembang


a. Pendekatan lompatan jauh (great loop approach) menerapkan
perubahan menyeluruh secara serentak menggunakan teknologi
canggih.

5
b. Pendekatan berkembang (evolutionary approach) menerapkan
teknologi canggih hanya untuk aplikasi-aplikasi yang memerlukan
saja pada saat itu dan akan terus dikembangkan untuk periode-
periode berikutnya mengikuti kebutuhannya sesuai dengan
perkembangan teknologi yang ada.

E. Metodologi Pengembangan Sistem Akuntansi


Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui
oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi. Pengembangan
sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap utama, yaitu :
1. Analisis sistem (system analysis)
2. Desain sistem (system design)
3. Implementasi sistem (system implementation)

1. Analisis Sistem (system analysis)


Tahap analisis sistem adalah tahap yang paling menentukan dalam proses
pengembangan sistem akuntansi. Kesalahan yang terjadi dalam tahap analisis
sistem akan mengakibatkan sistem akuntansi yang dirancang dan
diimplementasikan tidak mampu memenuhi kebutuhan pemakai informasi.
Analisis sistem dapat dibagi menjadi empat tahap :
1) Analisis pendahuluan
2) Penyusunan usulan pelaksanaan analisis sistem
3) Pelaksanaan analisis sistem
4) Penyusunan laporan hasil analisis sistem.
Dalam analisis pendahuluan, analisis sistem mengumpulkan informasi untuk
memperoleh gambaran secara menyeluruh mengenai perusahaan kliennya.
Pelaksanaan analisis sistem direncanakan oleh analis sistem dalam suatu
dokumen tertulis yang disebut “Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem”.
Pelaksanaan analisis sistem didasarkan pada rencana kerja yang dituangkan
dalam Usulan Pelaksanaan Analisis Sistem. Dalam analisis sistem, sumber
informasi untuk mengembangkan sistem akuntansi adalah sistem akuntansi

6
yang sekarang digunakan, sumber intern yang lain, dan sumber-sumber luar.
Dalam tahap analisis sistem, pengumpulan informasi dilaksanakan analis
sistem dengan cara wawancara, kuesioner, metode analisis kelompok,
pengamatan, dan pengambilan sampel dan pengumpulan dokumen. Hasil akhir
proses analisis sistem disajikan oleh analis sistem dalam suatu laporan yang
disebut Laporan Hasil Analisis Sistem.

2. Desain sistem (system design)


Desain adalah proses penterjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam
alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi
untuk dipertimbangkan. Tahap desain sistem dibagi menjadi :
1) Desain sistem secara garis besar
2) Penyusunan usulan desain sistem secara garis besar
3) Evaluasi sistem
4) Penyusunan laporan final desain sistem secara garis besar
5) Desain sistem secara rinci
6) Penyusunan laporan final desain sistem secara rinci.

3. Implementasi sistem (system implementation)


Implementasi adalah pendidikan dan pelatihan pemakai informasi, pelatihan
dan koordinasi teknisi yang akan menjalankan system, pengujian system yang
baru, dan pengubahan yang dilakukan untuk membuat system informasi yang
telah dirancang menjadi dapat dilaksanakan secara operasional. Terdiri dari :
1) Persiapan Implementasi Sistem
Meskipun suatu system akuntansi telah dirancang dengan baik, namun
sebagian besar sukses pengembangan system ditentukan oleh bagaimana
baiknya perencanaan implementasi system disusun dan dilaksanakan.
Bagian terpenting dalam Laporan Final Implementasi Sistem adalah
perencanaan implementasi system.

7
2) Pendidikan Dan Pelatihan Karyawan
Dalam tahap implementasi perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan
karyawan yang akan terkait dalam pelaksanaan system akuntansi.
Karyawan yang akan mengikuti pendidikan dan pelatihan dibagi
menjadi dua golongan yaitu karyawan pemakai informasi dan karyawan
pelaksan system.karyawan pemakai informasi terdiri atas managemen,
staf, di berbagai daerah fungsional seperti pemasaran, personalia,
hubungan masyarakat.

3) Konversi Sistem
Konversi system adalah perubahan dari system lama ke system baru.
Terdapat empat pilihan utama pendekatan yang digunakan untuk
mengubah system lama ke system baru yaitu:
konversi langsung adalah implementasi system baru secara
langsung dan menghentikan segala pemakaian system lama
a. konversi pararel adalah implementasi sitem baru secara
bersamaan dengan pemakaian system yang lama selama jangka
waktu tertentu
b. konversi modural seringkali disebut dengan pendekatan pilot
project adalah implementasi system baru ke dalam organisasi
secara sebagian- sebagian
c. konversi phase-in adalah mirip dengan konversi modural.
Bedanya adalah terletak pada konversi modural membagi
organisasi untuk implementasi system baru, sedangkan konversi
phase-in yang dibagi adalah sistemnya sendiri.

Untuk mengkomunikasikan hasil analisis system dan rancangan system


kepada para pemakai informasi, analisis system menggunaan symbol-simbol
standar. System standar digunakan oleh analisis system untuk mencerminkan
aliran data dan aliran dokumen dalam system. Bagan yang melukiskan aliran
pengolahan data dalam suatu system informasi disebut dengan bagan aliran data

8
(data flow diagram). Dan bagan yang menggambarkan aliran dokumen dalam
suatu system informasi disebut dengan bagan alir dokumen (document flowchart).

F. Alat dan teknik pengembangan Sistem


Untuk dapat melakukan langkah-langkah sesuai dengan yang diberikan
oleh metodologi pengembangan system yang terstruktur, maka dibutuhkan alat
dan teknik untuk melaksanakannya. Alat-alatt yang digunakan dalam suatu
metodologi umumnya berupa suatu gambar atau diagram atau grafik. Selain
berbentuk gambar, alat-alat yang digunakan juga ada yang berupa gambar atau
grafik (nongraphical tools), seperti misalnya data dictionary, structured English,
pseudocode serta formulir-formulir untuk mencatat dan mnyajikan data.

Alat-alat pengembangan system yang berbentuk grafik diantaranya adalah sebagai


berikut ini :
a. HIPO Diagram
HIPO (Hierarchy Plus Input-Process-Output), adalah alat dokumentasi
program yang berbasis pada fungsi, yaitu tiap-tiap modul di dalam system
digambarkan oleh fungsi utamanya.

b. Data Flow Diagram


Digunakan untuk menggambarkan suatu system yang telah ada atau
system baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut menglir
(misalnya lewat telpon, surat dan sebaginya) atau lingkungan fisik dimana
data tersebut akan disimpan (misalnya file kartu, mcrifile, harddisk, tape,
diskette dan lain sebagianya)

c. Structured Chart
Digunakan untuk mendefinisikan dan mengilustrasikan organisasi dari
system informasi secara berjenjang dalam bentuk modul dan submodule
dengan menunjukan hubungan elemen data dan elemen control anatara

9
hubungan modulnya sehingga memberikan penjelasan lengkap dari system
dipandang dari elemen data, elemen control, modul dan hubungan antar
modulnya.

d. SADT (Structure Analysis and Design Technique)


Structured Analysis and Design Technique, memandang suatu system
terdiri dari dua hal : benda (obyek, dokumen atau data) dan kejadian
(kegiatan yang dilakukan oleh orang, mesin atau prangkat lunak).
Menggunakan dua tipe diagram yaitu, diagram kegiatan(activity diagrams,
disebut actigrams) dan diagram data (data diagrams disebut datagrams).

e. Jackson’s Diagram (JSD)


Jackson’s System Develpoment (JSD) membangun suatu model dari
dunia nyata (real world) yang menyediakan subyek-subyek permaslahan
dari system. Disamping alat-alat berbentuk grafik yang digunakan pada
suatu metodologi tertentu, masih terdapat beberapa alat berbentuk grafik
yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan di semua metodologi yang
ada. Alat alat ini berupa suatu bagan yang dapat diklasifikan sebagai
berikut :
1. Bagan untuk menggambarkan aktivitas (activity charting)
a. Bagan alir sistem(system flowchart)
b. Bagan alir program (program flowchart) yang dapat berupa :
Bagan alir logika program (program logic flowchart)
Bagan alir program computer terinci (detailed computer
program flowchart)
c. Bagan alir kertas kerja (paperwork flowchart)
d. Bagan alir proses (process flowchart)
e. Gantt chart

2. Bagan untuk menggambarkan tata letak (layout charting)

10
3. Bagan untuk menggambarkan hubungan personil (personil
relationship charting)
a. Bagan distribusi kerja (working distribution chart)
b. Bagan organisasi (organization chart)

Teknik-teknik dalam pengembangan sistem yang dapat digunakan antara lain


sebagai berikut ini :
1. Teknik manajemen proyek, yaitu CPM (Critical Path Method) dan PERT
(Program Evaluation and Review Technique)
Teknik ini digunakan untuk penjadwalan waktu pelaksanaan suatu proyek
2. Teknik menemukan fakta (fact finding techniques)
Yaitu teknik yang dapat digunakan untuk mengumpukan data dan
menemukan fakta-fakta dalam kegiatan mempelajari sistem yang ada.
Teknik-teknik ini diantaranya adalah :
a. Wawancara (interview)
Memungkinkan analis sistem sebagai pewawancara (interviewer)
untuk mengumpulkan data secara tatap muka langsung dengan
orang yang diwawancarai (interviewee).
b. Observasi (observation)
Adalah pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang
dilakukan yang mana pada waktu observasi analis sistem dapat ikut
juga berpartisipsi dengan orang-orang yang sedang melakukan
suatu kegiatan tersebut.
c. Daftar pertanyaan (questionnaires)
Adalah suatu daftar yang berisi dengan pertanyaan-pertanyaan
untuk tujuan khusus yang memungkinkan analis sistem untuk
mengumpulkan data dan pendapat dari responden-responden yang
dipilih.
d. Pengumpulan sampel (sampling)
Pengambilan sampel adalah pemilihan sejumlah item tertentu dari
seluruh item yang ada dengan tujuan mempelajari sebagian item

11
tersebut untuk mewakili seluruh itemnya dengan pertimbangan
biaya dan waktu yang terbatas.
3. Teknik analisis biaya / manfaat (cost-effectiveness analysis atau cost
benefit analysis)
Teknik ini menilai dari sisi kelayakan ekonomis suatu pengembangan
sistem informasi.
4. Teknik untuk menjalankan rapat
Selama proses pengembangan sistem dilakukan, seringkali rapat-rapat
diadakan baik oleh tim pengembangan sistem sendiri atau rapat anatara
tim pengembangan sistem dengan pemakai sistem manajer, sehingga
kemampuan analis sistem untuk memimpin atau berpartisipasi di dalam
suatu rapat merupakan hal yang penting terhadap kesuksesan proyek
pengembangan sistem.
5. Teknik inspeksi / walkthrough
Inspeksi merupakan kepentingan dari pemakai sistem dan walkthrough
merupakan kepentingan dari analis sistem. Analis sistem melakukan
walkthrough untuk maksud supaya dokumentasi yang akan diserahkan
kepada pemakai sistem secara teknik tidak mengalami kesalahan dan dapat
dilakukan dengan diverifikasi terlebih dahulu oleh analis sistem yang lain.
Pemakai sistem melakukan inspeksi untuk maksud menilai dokumentasi
yang diserahkan oleh analis sistem secara teknik tidak mengandung
kesalahan.

Penyebab kegagalan pengembangan sistem :


1) Kurangnya penyesuaian pengembangan sistem
2) Kelalaian menetapkan kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai sistem
3) Kurang sempurnanya evaluasi kualitas analisis biaya
4) Adanya kerusakan dan kesalahan rancangan.
5) Penggunaan teknologi computer dan perangkat lunak yang tidak
direncanakan dan pemasangan teknologi tidak sesuai
6) Pengembangan sistem yang tidak dapat dipelihara

12
7) Implementasi yang direncanakan dilaksanakan kurang baik

G. Analisis Sistem dan Pemrograman


Analis sistem(system analyst) adalah orang yang menganalisis sistem
(mempelajari masalah-masalah yang timbul dan menetukan kebutuhan-kebutuhan
pemakai sistem) untuk mengidentifikasikan pemecahan yang beralasan. Sebutan
lain untuk analis sistem ini adalah analis informasi (information analyst), analis
bisnis (business analyst), perancang sistem (system designer), konsultan sistem
(system consultant) dan ahli teknik sistem (system engineer).
Analis sistem berbeda dengan pemogram. Pemogram (programmer)
adalah orang yang menulis kode program untuk suatu aplikasi tertentu
berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh analis sistem. Akan tetapi ada
juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas seperti pemrogram dan sebaliknya
ada juga pemrogram yang melakukan tugas-tugas yang dilakukan oleh analis
sistem. Orang yang melakukan tugas baik sebagai analis sistem maupun
pemrogram disebut analyst/programmer atau programmer/analyst. Tugas dan
tanggung jawab analis sistem dan pemrogram adalah berbeda dan dapat dilihat
pada table berikut :

Pemrogram Analis Sistem


Tanggung jawab pemrogram terbatas Tanggung jawab analis sistem tidak
pada pembuatan program computer. hanya pada pembuatan program
computer saja, tetapi pada sistem
secara keseluruhan.
Pengetahuan pemrogram cukup Pengetahuan analis sistem harus luas,
terbatas pada teknologi computer, tidak hanya pada teknologi computer,
sistem computer, utilities dan bahasa- tetapi juga pada bidang aplikasi yang
bahasa pemrograman yang diperlukan. ditanganinya
Pekerjaan pemrogram sifatnya teknis Pekerjaan analis sistem dalam
dan harus tepat dalam pembuatan pembuatan program terbatas pada

13
Pemrogram Analis Sistem
instruksi-instruksi program. pemecahan masalah secara garis besar.
Pekerjaan pemrogram tidak Pekerjaan analis sistem melibatkan
menyangkut hubungan dengan banyak hubungan banyak orang, tidak terbatas
orang, terbatas pada sesame pada sesame analis sistem,pemrogram,
pemrogram dan analis sistem yang tetapi juga pemakai sistem dan
mempersiapkan rancang bangun manajer.
(spesifikasi) programnya.

H. Pengatahuan dan Keahlian yang Diperlukan Analis Sistem


Analis sistem harus mempunyai pengetahuan yang luas dan keahlian yang
khusus. Beberapa analis sistem setuju bahwa pengetahuan-pengetahuan dan
keahlian berikut ini sangat diperlukan bagi seorang analis sistem yang baik :
1. Pengetahuan dan keahlian tentang teknik pengolahan data, tekonologi
computer dan pemrograman computer:
a. Keahlian teknik yang harus dimiliki adalah termasuk keahlian dalam
penggunaan alat dan teknik untuk pengembangan perangkat lunak
aplikasi serta keahlian dalam menggunakan computer.
b. Pengetahun teknik yang harus dimiliki meliputi pengetahuan tentang
perangkat keras computer, teknologi komunikasi data, bahasa-bahasa
computer, sistem operasi, utilites dan paket-paket perangkat lunak
lainnya.

2. Pengetahun tentang bisnis secara umum


Aplikasi bisnis merupakan aplikasi yang sekarang paling banyak
diterapkan, maka analis sistem harus mempunyai pengetahuan tentang ini.
Pengetahuan ini dibutuhkan supaya analis sistem dapat berkomunikasi
dengan pemakai sistem. Pengetahun tentang bisnis ini meliputi akuntansi
keuangan, akuntansi biaya, akuntansi manajemen, sistem pengendalian
manajemen, pemasaran,produksi, manajemen personalia, keuangan,

14
tingkah laku organisasi, kebijakan perusahaan dan aspek-aspek bisnis
lainnya.

3. Pengetahun tentang metode kuantitatif


Dalam membangun model-model aplikasi, analis sistem banyak
menggunakan metode-metode kuantitatif, seperti misalnya pemrograman
linier (linier programming), pemrograman dinamik (dynamic
programming),regresi (regression), network, pohon keputusan (decision
tree), trend, simulasi dan lain sebagainya.

4. Keahlian pemecahan masalah


Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk meletakkan
permasalahan-permasalahan komplek yang dihadapi oleh bisnis,
memecah-mecah masalah tersebut ke dalam bagian-bagiannya,
menganalisisnya dan kemudian harus dapat merangkainya kembali
menjadi suatu sistem yang dapat mengatasi permasalahan-permsalahan
tersebut.

5. Keahlian komunikasi antar personil


Analis sistem harus mempunyai kemampuan untuk mengadakan
komunikasi baik secara tertulis. Keahlian ini diperlukan di dalam
wawacara, presentasi, rapat dan pembuatan lapoaran-laporan.

6. Keahlian membina hubungan antar personil


Manusia merupakan faktor yang kritis didalam sistem dan watak manusia
satu dengan yang lainnya berbeda. Analis sistem yang kaku dalam
membina hubungan kerja dengan personil-personil lainnya yang terlibat,
akan membuat pekerjaannya menjadi tidak efektif. Apalagi bila analis
sistem tidak dapat membina hubungan yang baik dengan pemakai sistem,
maka akan tidak mendapat dukungan dari pemakai sistem atau manajemen
dan kecenderungan pemakai sistem akan mempersulitnya.

15
I. Tim Pengembangan Sistem
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,
kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai
pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap
sebagai analis sistem(pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek
pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan
oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem
ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani.Tim
ini secara umum dapat terdiri dari personil-personil sebagai berikut :
1. Manajer Analisis Sistem
Manajer anaisi sistem (manager of system analysis) ini disebut juga
sebagai coordinator proyek dan mempunyai tugas dan tanggung jawab
sebagai berikut:
a. Sebagai ketua/ coordinator tim pengembangan sistem
b. Mengarahkan,mengontrol dan mengatur anggota tim
pengembangan sistem lainnya
c. Membuat jadwal pelaksanaan proyek pengembangan sistem yang
akan dilakukan
d. Bertanggung jawab dalam mendefinisikan masalah,studi
kelayakan, disain sistem dan penerapananya.
e. Memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan sistem
f. Mewakili tim untuk berhubungan dengan pemakai sistem dalam
hal perundingan-perunndingan dan pemberian-pemberian nasehat
kepada manajemen dan pemakai sistem.
g. Membuat laporan-laporan kemajuan proyek (progress report)
h. Mengkaji ulang dan memeriksa kembali hasil kerja dari tim.
2. Ketua Analis Sistem
Ketua analis sistem (lead system analyst) biasanya menjabat sebagai wakil
dari manajer analisis sistem.Tugasnya adalah membantu tugas dari
manajer analisis sistem dan mewakilinya bila manajer analis sistem
berhalangan.

16
3. Analis Sistem Senior
Analis sisten senior (senior system analyst) merupakan analis sistem yang
sudah berpengaalaman.
4. Analis Sistem
Analys sistem (system analyst) merupakan analis sistem yang cukup
berpengalaman dan dapat bekerja sendiri tanpa bimbingan dari analis
sistem senior.
5. Analis Sistem Junior
Analis sistem junior (junior system analyst) merupakan analis sistem yang
belum berpengalaman dan masih membutuhkan bimbingan-bimbingan
dari analis sistem yang lebih senior. Analis sistem junior ini sering juga
disebut dengan analis sistem yang masih dilatih (system analyst trainee).
6. Pemrogram Aplikasi Senior
Permograman aplikasi senior (senior application programmer) merupakan
pemrigraman computer yang sudah berengalaman dengan tugas
merancang spesifikasi dari program aplikasi dan mengkoordinasi kerja
dari pemrogram yang lainnya.Pemrogram aplikasi senior ini kadang-
kadang juga disebut dengan pemrogram / analis.
7. Pemrogram Aplikasi
Pemrogram aplikasi (application programmer) merupakan pemrogram
computer yang cukup berpengalaman dan dapat melakukan tugasnya tanpa
harus dibimbing secara langsung lagi.
8. Pemrogram Aplikasi Junior
Pemrogram aplikasi junior (junior application programmer) merupakan
pemrogram computer yang belum berpengalaman dan masih dibawah
bimbingan langsung dari pemrogram yang lebih senior. Pemrogram
aplikasi junior biasanya hanya dilibatkan pada pembuatan modul-modul
program yang sederhana, seperti misalnya pembuatan bentuk-bentuk I/O.
Pemrogram aplikasi junior ini sering juga disebut dengan pemrogram
aplikasi yang masih dilatih (application programmer trainee).

17
KESIMPULAN

Pengembangan sistem (system development) dapat berarti menyusun suatu


sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Pendekatan pengembangan sistem akuntansi
a. Pendekatan klasik lawan pendekatan terstruktur; b. Pendekatan sepotong lawan
pendekatan sistem; c. Pendekatan bawah – naik lawan pendekatan atas-turun; d.
Pendekatan sistem menyeluruh lawan pendekatan moduler; dan e. Pendekatan
lompatan jauh lawan pendekatan berkembang.
Metodologi pengembangan sistem adalah langkah-langkah yang dilalui
oleh analis sistem dalam mengembangkan sistem informasi. Pengembangan
sistem akuntansi dilaksanakan melalui tiga tahap utama, yaitu : a. Analisis sistem;
b. Desain sistem; dan c. Implementasi sistem. Analis sistem berbeda dengan
pemogram. Pemogram (programmer) adalah orang yang menulis kode program
untuk suatu aplikasi tertentu berdasarkan rancang bangun yang telah dibuat oleh
analis sistem. Akan tetapi ada juga analis sistem yang melakukan tugas-tugas
seperti pemrogram dan sebaliknya ada juga pemrogram yang melakukan tugas-
tugas yang dilakukan oleh analis sistem.
Dalam proyek pengembangan sistem yang kecil dan sederhana,
kemungkinan hanya ada seorang analis sistem yang merangkap sebagai
pemrogram (analis/pemrogram) atau seorang pemrogram yang merangkap
sebagai analis sistem(pemrogram/analis). Akan tetapi untuk proyek
pengembangan sistem yang besar atau komplek, pekerjaan ini biasanya dilakukan
oleh sejumlah orang dalam bentuk tim. Anggota dari tim pengembangan sistem
ini tergantung dari besar kecilnya ruang lingkup proyek yang akan ditangani.

18
REFERENSI

http://cicilia_el.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/44352/Konsep+dasar+peng
embangan+sistem.pdf.
https://hpweblog.wordpress.com/2012/09/29/metodologi-pengembangan-sistem-
akuntansi/
https://prezi.com/zrs2h6dsczaw/analisis-sistem-dan-pemrograman/?webgl=0
http://hiidayat-ariif.blogspot.co.id/2012/10/analis-sistem-dan-programmer.html
http://hanifsky.blogspot.co.id/2012/02/pengetahuan-dan-keahlian-yang.html
http://zaiyapu3.blogspot.co.id/2011/09/analis-system.html

19
20

Anda mungkin juga menyukai