1 Pengertian Umum
Apabila kita berbicara hujan yang jatuh di suatu daerah, maka daerah yang
dimaksud merupakan suatu daerah aliran sungai. Daerah aliran sungai atau DAS
atau catchment area atau watershed adalah suatu daerah yang dibatasi oleh batas
topografi yang tinggi, di mana hujan yang jatuh ke dalam daerah tersebut akan
terkumpul di badan-badan airnya dan dialirkan ke arah hilir melalui jaringan
pelepasan atau outlet. Komponen-komponen dari suatu DAS adalah: batas-batas
DAS, sungai utama beserta badan air yang lainnya, outlet, dan daerah DAS itu
sendiri (Susilo, 2006). Ilustrasi sederhana dari sebuah DAS dapat dilihat pada
gambar di bawah ini. Gambar 2.2. Gambar Daerah Aliran Sungai (DAS) Bentuk
dan luas DAS berbeda satu dengan yang lainnya. Luas DAS biasanya dikategorikan
menjadi DAS kecil, DAS sedang, dan DAS besar. Tetapi batasan-batasan mengenai
hal tersebut tidaklah begitu jelas sehingga 19 orang biasanya menilai besar kecilnya
DAS dari jumlah sub-DAS nya. Sebagai contoh: DAS Brantas di Jawa Timur dapat
dikategorikan sebagai DAS besar karena merupakan gabungan dari beberapa sub-
DAS atau DAS yang lebih kecil seperti DAS Lesti. DAS-DAS kecil biasanya
ditemukan di daerah pantai yang berbukit seperti DAS-DAS di daerah Panjang,
Propinsi Lampung. DAS-DAS ini biasanya hanya terdiri dari satu sungai utama
dengan beberapa anak sungai kecil. Luas dari DAS kecil biasanya berkisar belasan
atau puluhan hektar tetapi di bawah seratus hektar.
Menerut peraturan Mneteri PUU No.7 tahun 2009, Daya tampung beban
pencemaran air adalah batas kemampuan sumber daya air untuk menerima masukan
beban pencemaran yang tidak melebihi batas syarat kualitas air untuk berbagai
peruntukannya. Daya tampung danau dan/atau waduk yaitu kemampuan perairan
danau dan/atau waduk menampung beban pencemaran air sehingga memenuhi baku
mutu air dan status trofik. Baku mutu air danau dan/atau waduk terdiri dari
parameter fisika, kimia dan mikrobiologi. Sedangkan persyaratan status trofik
danau dan/atau waduk meliputi parameter kecerahan air, Nitrogen, Phosphor serta
Klorofil-a. Kadar P-total merupakan faktor penentuan status trofik. Metode
penentuan daya tampung beban pencemaran air danau dan/atau waduk terdiri dari
rumus umum perhitungan daya tampung beban pencemaran air dan rumus
perhitungan daya tampung beban pencemaran untuk budidaya perikanan. Rumus
umum perhitungan beban pencemaran air tersebut digunakan untuk menghitung
beban pencemaran dari berbagai sumber, sedangkan perhitungan daya tampung
untuk budidaya perikanan ditentukan berdasarkan jumlah limbah budidaya dan
status trofik.
c. Persyaratan atau baku mutu air untuk pemanfaatan sumber daya air danau
dan/atau waduk.
d. Alokasi beban pencemaran air dari berbagai sumber dan jenis air limbah yang
masuk danau dan/atau waduk.
2.1.3. Morfologi dan Hidrologi Danau dan/atau waduk Morfologi danau dan/atau
waduk terdiri dari parameter karakter fisik, yaitu:
jdih.menlh.go.id/.../IND-PUU-7-2009-PERMEN%20DAYA%20TAMPUNG%20DAN.
PUU
PERATURAN MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP NOMOR 28 TAHUN 2009
TENTANG DAYA TAMPUNG BEBAN PENCEMARAN AIR DANAU DAN/ATAU WADUK
MENTERI NEGARA LINGKUNGAN HIDUP,