Anda di halaman 1dari 6

MODUL 4 GEJALA TRANSIEN

Ryan Dritama (13217048)


Asisten: Ratna Andriani Djohan (13215090)
Tanggal Percobaan: 24/10/2018
EL2101-Pratikum Rangkaian Elektrik
Laboratorium Dasar Teknik Elektro - Sekolah Teknik Elektro dan Informatika ITB

Abstrak
2. STUDI PUSTAKA
Pada modul ke mpat kali ini akan membahas Gejala
Transien. Pada pratikum kali ini bertujuan agar pratikan 2.1 KAPASITOR
memahami lebih jauh mengenai respon natural, respon
Kapasitor adalah komponen elektronika yang
natural, dan respon lengkap dari kapasitor. Percobaan yang
dapat menyimpan muatan arus listrik di dalam
dilakukan antara lain. Percobaan ini menggunakan
medan listrik selama batas waktu tertentu dengan
rangkaian yang di buat pada kit gejala transien. Selain itu
cara mengumpulkan ketidakseimbangan internal
pratikan juga mengamati gejla transien pada rangkaian orde
dari muatan arus listrik [1]. Kapasitor juga
2 dan menentukn nilai hambatan yang menyebabkan
memiliki sebutan lain, yakni kondensator.
terjadinya critically-damped
Besarnya muatan yang tersimpan dalam kapasitor
Kata kunci: gejala, transien, respon,
adalah
kapasitor,percobaan.
Q = C.V
1. PENDAHULUAN
2.2 GEJALA TRANSIEN
Pada modul 4 adalah mengenai gejala transien.
Pengertian gejala transien itu sendiri adalah Gejala transin adalah perubahan arus atau
perubahan arus atau tegangan dalam selang tegangan dalam selang waktu tertentu yang
waktu tertentu yang terjadi pada komponen- terjadi pada komponen-komponen seperti
komponen seperti kapasitor dan induktor kapasitor dan indduktur
Pada percobaan modul ketiga ini akan dilakukan
beberapa percobaan
Pada percobaan pertama dibuat rangkaian pada
kit gejala transien sesuai pada buku intruksi
dengan nilai-nilai yang tertera pada buku
terssebut. Kmudian gejala transien diamati pada
tegangan masing-masing kapasitor dengan
osiloskop dengan mode dual trace. Gambar 2.1 Grafik pengisian Kapasor
Pada percobaan kedua kita masih menggunakan
rangkaian yang sama. Kali ini masing-masing
komponen satu persatu diganti nilainya untuk
megamati pengaruh yang terjadi pada gejala
transien
Pada percobaan ketiga masih menggunakan
rangkaian yang sama pada percobaan 1, namun
nilai sumber tegangan pada rangkaian di set pada
nilai yang berbeda kemudian diamati bagaimana
Gambar 2.2 Grafik pengosongan Kapasor
pengaruhnya
Pada percobaan ke empat rangkaian sebelumnya
diparalelkam dengan induktor sesuai skematik
2.3 KONSTANTA WAKTU
pada buku petunjuk kemudia nilai tegangan ditik
E diamati pada osiloskop. Selang waktu yag dibutuhkan oleh respon untuk
berubah dipengaruhi oleh konstanta waktu yang
Pada percobaan tambaha transien dibuat
dapat dirumuskan sebagai berikut
rangkaian RLC seri dan akan ditentukan nilai
hambatn Rr yang menyebabkan gcritivally dmped
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 1
3. METODOLOGI

Pada pratikum kali ini alat-alat dan bahan –bahan Gunakan ada rangkaian pada
percobaan pertama. Ulangi
yang dibutuhkan yaitu pengamatan untuk setiap C1 yang
berbeda. Catat pada BCL

1. Kit Transien (1 buah)


2. Osiloskop (1 buah)
Gunakan ada rangkaian pada
3. Sumber daya DC (1 buah) percobaan pertama. Ulangi
pengamatan untuk setiap C2 yang
4. Multimeter (1 buah) berbeda. Catat pada BCL
5. Kabel 4mm-4mm (max. 10 buah)
6. Kabel BNC-4mm (max. 3 buah)
PERCOBAAN TIGA
PERCOBAAN PERTAMA
Gunakan ada rangkaian pada
Hubung singkatkan kaki- percobaan pertama.Ubah sumber
tegangan menjadi 4V lalu amati
kaki kapasitor

Siapkan rangkaian pada it Ulangi dengannilai sumber


sesuai skematik tegangan 2 V

Vcc dan groung 5V DC

PERCOBAAN EMPAT

Hubungkan Vc1 ke CH1 dan Vc2


ke CH2 Osiloskop serta Vcs1 ke Buat rangkaian sesuai gambar
trigger osiloskop skematik pada buku instruksi

Amati dan catat pada BCL Amati titik E pada osiloskop


dengan eksternal trigger dari Vcs4
dan set

PERCOBAAN DUA
Ulangi langkah diatas dengan nilai
C2 yang berbeda
Gunakan ada rangkaian pada
percobaan pertama. Ulangi
pengamatan untuk setiap R1 yang
berbeda. Catat pada BCL
PERCOBAAN GEJALA TRANSIEN
TAMBAHAN
Gunakan ada rangkaian pada
percobaan pertama. Ulangi
pengamatan untuk setiap R2 yang
berbeda. Catat pada BCL
Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 2
komponen-komponen yang kurang ideal (ini
hanya hipotesis karena kami tidak mengukur nilai
hambatan masingmasing komponen.
Buat rangkaian RLC seri pada kit
pratikum Dengan pengamatan menggunakan mata
telanjang, setelah menentukan nilai tegangan pada
selang waktu tertentu, hasil perhitungan τ1 adalah
6,13 x 10^-4 s/ Sementara nilai teorinya adalah
τ1=R1.C1 = 4,84 x10^-4 s. Perbedaan hasil ini
dikarena kesalahan kami dalam membaca skala
Ukur nilai Induktor
pada osiloskop atau karena nilai tegangan yang
berbeda dengan teori yang sesungguhnya.
Untuk nilai τ2 yang kami hitung adalah 7,76 x
10^-3 s sementara bedasarkan hitungan teorinya
Ukur tegangan Vc di ch1 dengan adalah τ2=R2.C2 = 2,57 x10^-3 s.
hambartan 50 ohm pada
potensiometer PERCOBAAN DUA

Ukur Vc dengan nilai potensio


100 ohm, 2000 ohm, lalu tentukan
nilai hambatannya sehingga
keadaan critically damp tercapai

4. HASIL DAN ANALISIS


Percobaan Pertama

Gambar 4.2 Grafik percobaan 2A dan 2B

Dari hasil pengamatan kami mendapati bahwa


semakin besar nilai R1 mengakibatkan semakin
kecilnya V stady state pada C1. Selain itu juga
memperngaruhi laju pengisian atau pengosongan
kapasitor karena nilai hambatan akan
mempengaruhi konstanta waktu

Gambar 4.1 Grafik percobaan 1

Dari hasil pengamatan di dapat Vmax = 5,2 V. Hal


ini tidak mungkin terjadi jika sumber tegangan
yang digunakan 5V. Padahal kami sudah sangat
yakin angka jarum pada sumber tegangan sudah
tepat berada diskala lima. Hanya ada dua
kemungkinan yaitu entah kami salah membaca
skala pada sumber tegangan atau power supply
tidak konsisten dalam menyuplai teegangan
sesuai skala jarum pengukurannya. Nilai tegangan
di Vc2 pada saat maks adalah sekitaar 1,9 V. Gambar 4.3 Grafik percobaan 2C
Berbeda dengan ekspektasi kami mungkin
dikarenakan terjadinya drop voltage akibat

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 3


\

Gambar 4.6 Grafik percobaan 2G

Gambar 4.4 Grafik percobaan 2D

Pada percobaan selanjutnya yaitu dimana nilai R2 yang


diubah-ubah ternyata tidak mempengatuhi keadaan
steady statenya karena yang berpengaruh adalag
tegangan awal dan nilai kapasitasni. Namun
mempengaruhi laju perubahannya. Semakin besar nilai
hambatannya semakin lama waktu untuk melakukan
charging

Gambar 4.3 Grafik percobaan 2H

Dari hasil pengamatan terlihat bahwa semakin


besar kapasitaansi C2 maka semakin kecil
tegangan stedy statenya dan semakin lama waktu
yang diperlukan untuk mengisi dan
mengosongkan kapasitor.
Gambar 4.5 Grafik percobaan 2E dan 2F
Percobaan TIGA

Hasil pengamatan menunjukan nilai kapasitor C1


yang berubah mengakibatkan keadaan steady
state Tegangan pada kedua kapasitor berubah-
ubah tergantung kapasitornya. Semakin besar
kapasitansinya semakin besar nilai tegangannya.
Selain itu juga mempengaruhi laju
charging/discharginnya. Semakin Besar
kapasitansinya semakin lama waktu yang
dibutuhkan karena nilai kapastansi berpengaruh
pada nila konstanta waktunya

Gambar 4.8 Grafik percobaan 3A

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 4


Gambar 4.9 Grafik percobaan 3B

Perubahan nilai sumber tegangan mempengaruhi Gambar 4.11 Grafik percobaan tambahan
nilai tegangan steady state. Perubahan nilai
tegangan sumber tidak menyebabkan perubahan
laju respon. Hasil pengamatan cukup memenuhi Hasil hambatan induktor setelah diukur pada
ekspektasi meski nilai tegangan di Vc1 melewati multimeter adalah sekitar 60 ohm. Pada gambar
nilai tegangan sumber itu sendiri seperti pertama diperoleh keadaan underdamperd yaitu
percobaan-percobaan sebelumya. ketika nilai resistor diatur pada nilai 50 ohm. Pada
gambar kedua juga diperoleh keadaan
PERCOBAAN 4
underdamped saat resistor diatur pada 100 ohm.
Pada grafik ketiga, nilai resistor diatur pada 2k
ohm dan muncullah grafik overdamped. Setelah
itu akan ditentukan nilai resistor yang
mengakibatkan keadaan critically damped. Kami
memasukan nilai 1k ohm sehingga didapatkanlah
grafik criticall damped seperti pada grafik 4
(paling bawah). Menurut perhingan keadaan
critical damp pada rangkaian akan diperoleh saat
nilai resistor kira-kira pada kisaran 1002,015
ohm.Hasil pengamatan tak berbeda jauh dan
memenuhi ekspektasi kami.

5. KESIMPULAN
1. Gejala trasien terjadi pada komponen
penyimpan energi seperti kapasitor dan
induktor yang terjadi kaena terdapat
selang waktu yang menyebabkan
perubahan menuju steady state tidak
berlangsung seketika
Gambar 4.10 Grafik percobaan 4 2. Konstanta waktu (τ) emempengaruhi nilai
laju perubahaan respon pada gejala
Hasil yang kami dapatkan sesuai dengan teori.
transien. Nilai konstanta tersebut
Semakin besar nilai kapasitansi C maka Wo akan
dipengaruhi oleh nilai resistor, kapasitor,
semakin mendekati 0 yang menyebabkan grafik
dan induktor.
mengarah ke keadaan critically dumped.
3. Nilai tegangan mantap berbanding lurus
PERCOBAAN GEJALA TRANSIEN TAMBAHAN
dengan nilai sumber tegangan. Nilai
tegangan kapasitor berbanding terbalik
dengan kapasitansinya. Nilai sumber

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 5


tegangan tidak mempengaruhi laju
perubahan respon
4. Pada rangkaian orde 2 terdapat 3 kondisi
grafik yaitu overdamped, under damped,
dan critially damped, yang kondisi
tersebut dapat tercapai dengan nilai
ambatan tertentu

DAFTAR PUSTAKA

[1] http://belajarelektronika.net/pengertian-dan-
fungsi-kapasitor/ , 25 Oktober 2018, 22.46.

Laporan Praktikum - Laboratorium Dasar Teknik Elektro – STEI ITB 6

Anda mungkin juga menyukai