Anda di halaman 1dari 17

51

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
4.1.1. Gambaran Lokasi Pengambilan Data

Gambaran nyata yang didapatkan tentang pelaksanaan

asuhan keperawatan pada dua klien yang mengalamai Demam

Typhoid, maka penulis menyajikan suatu kasus yang penulis amati

dari tanggal 9 Agustus 2018 sampai 12 Agustus 2018 di RS. Ibu dan

Anak Haji Batu. Mengingat proses perijinan belum selesai maka

pada tanggal 9 oktober 2008 surat ijin diperpanjang oleh Dinas

Provinsi Jawa Timur No. 442.1/ 5115/ 111.4/2008 dan berubah

nama menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak IPHI Batu. Pada bulan

januari 2016 Rumah Sakit Ibu dan Anak IPHI batu mengajukan ijin

oprasional menjadi Rumah Sakit Umum Haji Type D dengan

dukungan tenaga medis maupun non medis yang profesional,

memberikan pelayanan kesehatan pada masyarakat kota batu dan

sekitarnya. RS Ibu dan Anak Haji memiliki unggulan dr. Spesialis

di antara lainnya yaitu : dr. Spesialis anak ada 2, dr. Spesialis

anastesi 1, dr. Spesialis obgin 1, dan dr. Spesialis dalam 1. Dan

memiliki fasilitas lainnya dalam melakukan pelayanan terhadap

masyarakat kota batu yaitu : UGD, poli anak, poli kandungan, poli

gigi, dan memiliki jumlah tempat tidur sesuai kelas : kelas 1 : 8

kamar, kelas 2 anak : 2 kamar, kelas 2 dewasa 1 kamar, kelas 3 anak

: 1 kamar, kelas 3 dewasa putra : 1 kamar dan kelas 3 dewasa putri

1 kamar.

51
52

Maka penelitian menyajikan suatu kasus yang peneliti amati

dari tanggal 9 – 12 Agustus 2018 di ruang rawat inap anak (Arafoh

2). Anamese yang diperoleh sebagai berikut :

4.1.2. Pengkajian
1) Identitas
Tabel4.1 Identitas Anak yang mengalami demam typhoid
dengan diagnosa keperawatan prioritas
ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh di RS.
Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
Identitas klien Klien 1 Klien 2
Nama An. D An. N
Tempat/ Tgl lahir Batu, 26 November 2012 Batu, 10 Juli 2014

Usia 5 th 4 th
Jenis klamin Perempuan Laki laki
Alamat Jl. Patimura Batu Gerdu Selecta
Agama Islam Islam
Suku Jawa Jawa
Pendidikan Taman Kanak kanak Belum sekolah
Tanggal Masuk 08 Agustus2018 09 Agustus 2018
Tanggal Pengkajian 09 Agustus 2018 09 Agustus 2018
Sumber Informasi Orang tua , Perawat Orang tua, Perawat
Dx Medis Thypoid Thypoid
( Status pasien,2018)
2) Riwayat Kesehatan
Tabel 4.2 Riwayat kesehatan Anak yang mengalami demam
typhoid dengan diagnosa keperawatan prioritas
ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh di RS.
Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2
Keluhan utama Panas ± 3 hari dan muntah 5 Panas ± 4 hari, muntah 3 x
x/hari dan nyeri perut dalam sehari dan nafsu makan
menurun ± 2 hari
Riwayat penyakit Ibu klien mengatakan saat di Ibu klien mengatakan saat
sekarang rumah anaknya panas ± 3 hari di dirumah anaknya panas naik
sertai mual dan muntah 5 x/hari, turun ± 4 hari, muntah 3 x
pusing dan nyeri perut, akhirnya dalam sehari dan diare 3 x/hari
ibu klien membawa ananknya ke cair berwarna kuning
UGD RS. Ibu dan Anak Haji kecoklatan, akhirnya ibu pasien
Batu pada tanggal 08 Agustus membawa anaknya ke UGD
2018 pukul 10.30 WIB dengan RS. Ibu dan Anak Haji Batu
keluhan panas ± 3 hari di sertai pada tanggal 09 Agustus 2018
mual dan muntah 1 x/hari, pukul 05.30 WIB dengan
pusing dan nyeri perut tengah keluhan panas naik turun ± 4
bagian atas, setelah dilakukan hari, muntah 1 x dalam sehari,
pemeriksaan lebih lanjut dan setelah dilakukan pemeriksaan
pasien disarankan untuk MRS. lebih lanjut dan pasien

52
53

Riwayat Penyakit Klien 1 Klien 2


Pada saat pengkajian pada disarankan untuk MRS. Pada
tanggal 09 Agustus 2018 pukul saat pengkajian pada tanggal 09
10.00 ibu pasien mengatakan Agustus 2018 pukul 10.15 WIB
pasien masih panas, mual dan ibu pasien mengatakan
muntah 3x/hari di sertai nafsu anakanya demam naik turun,
makan menurun dan nyeri perut muntah 3 kali dalam sehari,
nyeri dirasakan seperti ditusuk nafsu makan anaknya menurun
tusuk saat di tekan dengan sejak 2 hari lalu.
kualitas terus menerus, nyeri
perut dirasa bagian tengah atas
dengan skla nyeri 3 sejak4 hari
lalu.

Riwayat penyakit 1. Prenatal care : Ibu 1. Prenatal care : ibu


dahulu memeriksa kehamilannya memeriksa kehamilannya
setiap bulan di bidan setiap bulan di bidan
terdekat. terdekat.
2. Natal : Ibu melahirkannya di 2. Natal : ibu melahirkan
RS Ibu dan Anak Haji Batu anak pertamanya di bidan
dengan persalinan normal dekat rumahnya dengan
tanpa komplikasi. persalinan normal tanpa
3. Post Natal : kondisi anaknya koplikasi.
normal dengan APGAR
SCORE : 10 3. Post natal : kondisi
anaknya normal dengan
APGAR SCORE : 10
Riwayat keluarga Ibu klien mengatakan bahwa Ibu klien mengatakan bahwa
tidak ada anggota keluarga yang tidak ada anggota kelurga yang
menderita penyakit yang sama menderita penyakit yang sama

( Status dan keluarga pasien,2018)


3) Genogram
Klien 1

Gambar 4.1 Genogram klien

53
54

Klien 2

Gambar 4.2 Genogram klien 2

Keterangan

= Laki – laki = Perempuan

= An. N klien 2 = An D Klien 1

= Garis pernikahan = Garis keturunan

= Tinggal satu rumah

4) Riwayat Imunisasi
Tabel 4.3 Riwayat imunisasi pada Anak 1 yang mengalami
demam typhoid dengan diagnosa keperawatan
prioritas ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh
di RS. Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
No Jenis Iunisasi frekuensi Reaksi setelah
pemberian
1. Hepatitis 1x -
2. BCG 1x Demam
3. DPT 3x Demam
4. Polio 4x Demam
5. Campak 1x -
(Keluarga pasien,2018)

54
55

Tabel 4.4 Riwayat imunisasi pada Anak 2 yang mengalami


demam typhoid dengan diagnosa keperawatan
prioritas ketidakseimbangan nurtisi kurang dari
tubuh di RS. Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus
2018)
No Jenis Iunisasi frekuensi Reaksi setelah
pemberian
1. Hepatitis 1x -
2. BCG 1x Demam
3. DPT 3x Demam
4. Polio 4x Demam
5. Campak 1x -
(Keluarga pasien,2018)
5) Riwayat Tumbuh Kembang
Tabel 4.5 Riwayat tumbuh kembang pada Anak yang mengalami
demam typhoid dengan diagnosa keperawatan
prioritas ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh
di RS. Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
A. Pertumbuhan Fisik Klien 1 Klien 2
1. Berat Badan 16,5 kg 14 kg
2. Tinggi Badan 110 cm 98 cm
3. Waktu tumbuh gigi 7 bulan 7 bulan
4. Gigi tanggal - -
5. Jumlah gigi 20 20
B. Perkembangan tiap tahap Kien 1 Klien 2
1. Dapat naik tangga 3 th 3 th
2. Dapat mengelompokan 4 th 4 th
benda 5 th -
3. Mengerti menggunakan 5 th -
toilet 4 th 4 th
4. Berkomunikasi lebih baik
5. Mampu menyanyikan lagu 4 th 4 th
sendiri 5 th -
6. Mulai timbul rasa takut 4 th 4 th
7. Mampu bermain peran
8. Dapat mengenali jenis
warna
(Keluarga pasien,2018)
6) Riwayat Psikososial

Klien 1

a) Anak tinggal bersama : Keluarga

b) Lingkungan berada di : Kota

c) Hubungan antar keluarga : Baik

d) Pengasuh : Orangtua dan Neneknya

55
56

Klien 2

A) Anak tinggal bersama : Keluarga

B) Lingkungan berada di : Desa

C) Hubungan antar keluarga : Baik

D) Pengasuh : Orangtua dan Neneknya

7) Perubahan Pola Kesehatan

Tabel 4.6 Perubahan pola kesehatan Anak yang mengalami


demam typhoid dengan diagnosa keperawatan
prioritas ketidakseimbangan nurtisi kurang dari
tubuh di RS. Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus
2018)
Pola kesehatan Klien 1 Klien 2
Pola Nutrisi
Makan
1. Jenis diit
- Rumah Nasi biasa Nasi biasa
- Rumah sakit Bubur kasar Bubur kasar
2. Frekuensi/pola
- Rumah 3 x/hari 3 x/hari
- Rumah sakit 3 x/hari 3 x/hari
3. Porsi yang dihabiskan
- Rumah 1 porsi 1 porsi
- Rumah sakit 5 sendok makan 4 sendok makan
4. Komposisi menu
- Rumah Nasi, lauk, sayur Nasi, lauk, sayur
- Rumah sakit Bubur kasar, lauk, sayur Bubur kasar, lauk, sayur
5. Pantangan
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
6. Nafsu Makan
- Rumah Baik Baik
- Rumah sakit Menurun Menurun
7. Fluktusi BB
- Sebelum sakit 19 kg 16 kg
- Setelah sakit 16,5 kg 14 kg
Minum
1. Jenis minuman
- Rumah Air putih, susu, teh Susu, teh
- Rumah sakit Air putih, susu, teh Air putih, susu, teh
2. Frekuensi/ pola
- Rumah 1 – 11/2 L 1L
- Rumah sakit 1 – 11/2 L 1L
3. Gelas yang dihabiskan
- Rumah 5-7 gelas 5-6 gelas
- Rumah sakit 5-7 gelas 5-6 gelas
4. Sukar menelan
- Rumah Tidak ada Tidak ada

56
57

Pola kesehatan Klien 1 Klien 2


- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
Pola eliminasi
BAB
1. Frekuensi/ pola
- Rumah 2 x/hari 1 x/hari
- Rumah sakit Belum BAB 1 x/hari
2. Konsistensi
- Rumah Padat Padat
- Rumah sakit Belum BAB Padat
3. Warna dan bau
- Rumah Kuning kecoklatan dan khas Kuning kecoklatan dan khas
- Rumah sakit Belum BAB Kuning kecoklatan dan khas
4. Kesulitan
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
5. Upaya mengatasi
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
BAK
1. Frekuensi/ pola
- Rumah ± 6 kali sehari ± 5 kali sehari
- Rumah sakit ± 6 kali sehari ± 5 kali sehari
2. Konsistensi
- Rumah Cair Cair
- Rumah sakit Cair Cair
3. Warna dan bau
- Rumah Kuning jernih, bau normal Kuning jernih, bau normal
- Rumah sakit Kuning jernih, bau normal Kuning jernih, bau normal
4. Kesulitan
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
5. Upaya mengatasi
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
Pola Istirahat – Tidur
Tidur siang
1. Lamanya
- Rumah 1 jam 1 jam
- Rumah sakit 2 jam 1 jam
2. Jam ....s/d ....
- Rumah 12.00 – 13.00 11.00 – 12.00
- Rumah sakit 11.00 – 13.00 13.00 – 14.00
3. Kenyamanan setelah tidur
- Rumah Badan terasa segar Badan terasa segar
- Rumah sakit Badan terasa segar Badan terasa segar
Tidur malam
1. Lamanya
- Rumah 9 jam 9 jam
- Rumah sakit 9 jam 9 jam
2. Jam ... s/d ...
- Rumah 21.00 – 06.00 21.00 – 06.00
- Rumah sakit 21.00 – 05.30 21.00 – 06.00
3. Kenyamanan setelah tidur
- Rumah Badan terasa segar Badan terasa segar
- Rumah sakit Badan terasa segar Badan terasa segar
4. Kesulitan

57
58

Pola kesehatan Klien 1 Klien 2


- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
5. Upaya mengatasi
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
Pola Kebersihan Diri
1. Mandi : frekuensi
- Rumah 2 x/hari 2 x/hari
- Rumah sakit 2 x/hari seka 2 x/hari seka
- Penggunaan sabun Ya Ya
2. Kramas : frekuensi
- Rumah 2 x/seminggu 2 x/seminggu
- Rumah sakit Tidak dilakuan Tidak dilakuan
- Penggunaan sampo Ya Ya
3. Gosok gigi : frekuensi
- Rumah 2 x/hari 2 x/hari
- Rumah sakit 2 x/hari 1 x/hari
- Penggunaan odol Ya Ya
4. Ganti baju : frekuensi
- Rumah 2 kali sehari 2 kali sehari
- Rumah sakit 1 kali sehari 1 kali sehari
5. Memotong kuku :
- Rumah 1 minggu sekali 1 minggu sekali
- Rumah sakit Belum dilakukan Belum dilakukan
6. Kesulitan
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
7. Upaya yang dilakukan
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak ada Tidak ada
Aktivitas/ Mobilitas fisik
1. Kegiatan sehari hari
- Rumah Bermain Bermain
- Rumah sakit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2. Pengatur jadwal harian
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
3. Penggunaan alat bantu
aktivitas
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
4. Kesulitan pergerakan tubuh
- Rumah Tidak ada Tidak ada
- Rumah sakit Tidak dilakukan Tidak dilakukan
(Keluarga pasien,2018)

58
59

8) Pemeriksaan fisik

Tabel 4.7 Pemeriksaan fisik pada Anak yang mengalami demam


typhoid dengan diagnosa keperawatan prioritas
ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh di RS.
Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
Observasi Klien 1 Klien 2
1. Keadaan umum Lemah Lemah
2. Kesadaran Composmetis, GCS : 4-5-6 Composmetis, GCS : 4-5-6
3. Tanda tanda vital
a. Denyut nadi 108 x/menit 110 x/menit
b. Suhu 38,40C 38,60C
c. Pernafasan 24 x/menit 24x/menit
4. BB sebelum sakit 19 kg 16 kg
BB sesudah sakit 16,5 kg 14 kg
5. Tinggi badan 110 cm 98 cm
6. Kepala
a. Inspeksi Bersih, tidak ada ketombe Bersih, tidak ada ketombe
b. Warna rambut Hitam Hitam
c. Penyebaran Merata Merata
d. Tekstur rambut Halus Halus
e. Palpasi Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
7. Mata
a. Palpebrae Tidak ada edama dan Tidak ada edama dan radang
radang
b. Sclera Tidak ikterus Tidak ikterus
c. Konjungtiva Anemis Anemis
d. Pupil Isokor, reflek terhadap Isokor, reflek terhadap cahaya
cahaya
e. Gerakan bola mata simetris simetris

8. Hidung Simetris, bentuk normal, Simetris, bentuk normal, tidak


tidak ada secret, tidak ada ada secret, tidak ada nyeri
nyeri tekan, tidak ada tekan, tidak ada pernafasan
pernafasan cuping hidung cuping hidung
9. Telinga Simetris, ukuran normal, Simetris, ukuran normal,
lubang telinga bersih, tidak lubang telinga bersih, tidak ada
ada nyeri tekan, tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pemakaian alat bantu pemakaian alat bantu dengar
dengar

10. Mulut
a. Gigi Bersih dan rapi Bersih dan rapi
b. Gusi Tidak ada radang Tidak ada radang
c. Lidah Bersih Berwarna putih
d. Bibir Kering, pucat Kering, pucat
11. Tenggorokan Warna mukosa merah muda Warna mukosa merah muda
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
12. Leher
a. Kelenjar tiroid Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
b. Kaku kuduk Tidak ada Tidak ada
c. Kelenjar limfe Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran

59
60

Observasi Klien 1 Klien 2


13. Thorax dan pernafasan
a. Bentuk dada Pigeont chest Pigeont chest
b. Irama pernapasan Reguler Reguler
Palpasi
a. Vokal premitus Simetris dextra sinistra Simetris dextra sinistra
b. Massa/ nyeri Tidak ada nyeri tekan Tidak ada nyeri tekan
Auskultasi
a. Suara nafas Tidak ada ronc, wez -/- Tidak ada ronc, wez -/-
b. Suara tambahan Tidak terdapat suara Tidak terdapat suara tambahan
tambahan
Perkusi Sonor Sonor

14. Jantung
a. Palpasi Ictus cordis tidak terlihat Ictus cordis tidak terlihat
Pekak tidak ada pembesaran Pekak tidak ada pembesaran
b. Perkusi jantung jantung
c. Auskultasi Tidak terdengar suara Tidak terdengar suara tambahan
tambahan
15. Abdomen Bentuk soepel, tidak ada Bentuk soepel, tidak ada luka
a. Inpeksi luka
b. Palpasi Terdapat nyeri tekan pada Tidak terdapat nyeri tekan
ulu hati
c. Perkusi Tymphani Tymphani
d. Auskultasi Bising usus (12x/menit) Bising usus (12x/menit)
16. Genetelia dan anus Tidak terkaji Tidak terkaji
17. Ekstremitas
Ekstremitas atas
a. Motorik Perkerakan normal, Perkerakan normal, kekuatan
kekuatan otot kanan kiri = otot kanan kiri = 5, koordinasi
5, koordinasi gerak bebas gerak bebas
b. Refleks Refleks biceps dan triceps Refleks biceps dan triceps
kanan kiri kuat kanan kiri kuat
c. Sensori Dapat merasakan nyeri Dapat merasakan nyeri
rangsangan suhu dan raba. rangsangan suhu dan raba.

Ekstremitas bawah
a. Motorik Kekuatan otot kanan kiri 5 Kekuatan otot kanan kiri 5
b. Refleks Babinski kana/kiri positif Babinski kana/kiri positif
c. Sensori Dapat merasakan rasa nyeri, Dapat merasakan rasa nyeri,
rangsangan suhu dan rasa rangsangan suhu dan rasa raba
raba
18. Status neurologi
Saraf saraf cranial
a. Nervus I ( Olfatorius) Klien sudah biasa membau Klien sudah biasa membau
aroma aroma makanan. aroma aroma makanan.
b. Nervus II (Optikus) Lapang padang baik. Lapang padang baik.
c. Nervus III, IV, VI ( Pupil mampu miosis dan Pupil mampu miosis dan
Olculomotorius,Troclearis, midriasis, dapat midriasis, dapat menggerakan
Abducens) menggerakan bola mata ke bola mata ke kiri dan kanan.
kiri dan kanan.
d. Nervus V (Trigeminus) Sensasi baik : dapat Sensasi baik : dapat merasakan
merasakan sentuhan dan sentuhan dan motorik,
motorik, Temporalis dan Temporalis dan Mssester baik :
Mssester baik : gerakan gerakan jelas.
jelas.
e. Nervus VII (Facialis) Dapat membedakan rasa. Dapat membedakan rasa.

60
61

Observasi Klien 1 Klien 2

f. Nervus VIII (Acusticus) Dapat mendengar dengan Dapat mendengar dengan baik.
baik.
g. Nervus IX dan X ( Refleks menelan baik. Refleks menelan baik.
Glosoparangeus dan
Vagus)
h. Nervus XI (Assesorius) Dapat memalingkan kepala Dapat memalingkan kepala ke
ke kanan dan kiri dan dapat kanan dan kiri dan dapat
mengangkat bahu. mengangkat bahu.
i. Nervus XII (Hypoglossus) Mampu menggerakan lidah Mampu menggerakan lidah ke
ke kanan dan kiri. kanan dan kiri.
(Status dan Keluarga pasien,2018)

9) Pemeriksaan Tingkat Perkembangan (1-5 tahun)

Tabel 4.8 Pemeriksaan tingkat perkembangan pada Anak yang


mengalami demam typhoid dengan diagnosa
keperawatan prioritas ketidakseimbangan nurtisi
kurang dari tubuh di RS. Ibu dan Anak Haji Batu (
09 Agustus 2018)
Perkembangan Klien 1 Klien 2
1. Motorik Kasar Anak sudah bisa mengangkat kaki Anak sudah bisa mengangkat kaki
1, melompat, dan berlari. 1, melompat, dan berlari.

2. Motorik halus Anak sudah bisa menata mainan Anak sudah bisa menulis dan
dengan rapi, sudah bisa menulis, menyebutkan macam macam warna
dan menyebutkan macam macam
warna
3. Bahasa Anak sudah bisa bicara dengan Anak sudah bisa berbicara dengan
lancar tetapi ada pelatnya lancar tanpa ada pelatnya.

4. Personal sosial Anak sudah bermain ke rumah Anak sudah bermain ke rumah
tetangganya saat di rumah. tetangganya saat di rumah.

(Keluarga pasien,2018)

10) Pemeriksaan Diagnostik


Tabel 4.9 Hasil pemeriksaan diagnostik Anak yang mengalami
demam typhoid dengan diagnosa keperawatan
prioritas ketidakseimbangan nurtisi kurang dari
tubuh di RS. Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus
2018)
Klien Tgl/Jam Parameter Hasil Unit Nilai
normal
09 Agustus Hematologi

1 2018, 09.45 Hemoglobin


Hematokrit
Erythrocite
12.3
32.8 (-)
4.28
g/dl
%
Jt/ml
10-16
33-38
W :3,0-6,0
L : 4,4-6,5

61
62

Klien Tgl/Jam Parameter Hasil Unit Nilai


normal
9000-
Leucocite 6.800 (-) Ribu/mm3 12000
150-450
Trombocite 144 (-) Ribu/ml 80-93
MCV 77 (-) Fl 27-31
MCH 28.8 Pg 32-36
MCHC 37.6 g/dl 11.5-14.5
RDW 13.0 % 7.2-11.1
MPV 6.1 (-) 0.15-0.40
PCT 0.08 - Gra : 60-70
Diffcount  Gra : 78.5 (+) Fl Limo : 25-
 Limpo : 18.6 % 33
 Mono : 2.9 % Mono : 3-7

Imunologi S.T.O : 1/320 Negatif


widal S.T.H : 1/160 Negatif
S.P.AO : 1/160 Negatif
S.P.BO : 1/80 Negatif

09 Agustus Hematologi
2018, 09.45 Hemoglobin 11.3 g/dl 10-16
Hematokrit 30.5 (-) % 33-38
W :3,0-6,0
Erythrocite 4.00 Jt/ml L : 4,4-6,5
9000-
Leucocite 8.800 (-) Ribu/mm3 12000
150-450
Trombocite 343 Ribu/ml 80-93
MCV 76 (-) Fl 27-31
MCH 28.2 Pg 32-36
MCHC 36.9 (+) g/dl 11.5-14.5

2 RDW
MPV
PCT
Diffcount
13.2
6.0 (-)
0.20
 Gra : 72.9 (+)
%

Fl
7.2-11.1
0.15-0.40

Gra : 60-70
 Limpo : 23.2 % Limo : 25-
% 33
 Mono : 3.9 Mono : 3-7

Imunologi
widal S.T.O : 1/320 Negatif
S.T.H : 1/80 Negatif
S.P.AO : 1/160 Negatif
S.P.BO : 1/80 Negatif
(Status pasien,2018)

62
63

11) Pengobatan

Tabel 4.10 Pengobatan Anak yang mengalami demam typhoid


dengan diagnosa keperawatan prioritas
ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh di RS.
Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
Terapi Klien 1 (An. D) Klien 2 (An. N)
Infus Ring As 1200 cc/24 jam Ring As 1200 cc/24 jam
Injeksi Antrain 3 x 250 mg Ranitidin 3 x 15 mg
Ondansentron 3 x 3 mg Invomit 3 x 1,5 mg
Ranitidin 2 x 25 mg Antrain 3 x 150 mg
Sanmol inf 4 x 300 mg
Dexametasone 3 x 6 mg
Oral Acytral syr 3 x 7,5 cc Mucera Syr 3 x 1 cth
Pamol Syr 5 x 1,5 cth
(Status pasien,2018)

4.1.3. Analisa Data


Tabel 4.11 Analisa data Anak yang mengalami demam typhoid
dengan diagnosa keperawatan prioritas
ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh di RS.
Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
Analisa Data Etiologi Masalah
Klien 1
Data subjektif : Faktor biologis Ketidakseimbangan nutrisi
Ibu klien mengatakan anaknya kurang dari kebutuhan tubuh
mual dan muntah 1 x dan nafsu
makannya menurun
Salmonella Thyposa
Data Objektif :
1. Porsi makan 5 sendok
Sistem keseimbangan
makan
terganggu
2. Mukosa bibir kering
3. Tugor kulit > 2 detik
4. Klien tampak pucat
5. BB sebelum sakit : 19 kg
Penurunan peristaltik usus
6. BB setelah sakit : 16,5
Kg
7. Tinggi badan : 110 cm
8. IMT : 13,6
Abdomen
9. Leucocite : 6.800 ribu/mm3

Peningkatan asam lambung

Mual, muntah

63
64

Analisa Data Etiologi Masalah


Data subjektif : Faktor biologis Hipertermi
Ibu klien mengatakan anaknya
badannya panas naik turun ±3
hari. Invasi mikroorganisme

Data objektif :
1. S : 38,40C Salmonella thyposa
2. Klien tampak berkeringat
3. Klien tampak pucat
4. Mukosa bibir kering Sistem keseimbangan
5. Pengisian kapiler > 3 terganggu
Detik
6. Tugor kulit > 2 detik
7. Leucocite : 6.800 ribu/ mm3 Mengaktifkan sistem
komplemen

Membentuk dan melepaskan


zat C3a, C5a

PGE2hipotalamus
Klien 2
Data subjektif : Faktor biologis Ketidakseimbangan nutrisi
Ibu klien mengatakan anaknya kurang dari kebutuhan tubuh
2 hari ini nafsu makannya
menurun
Salmonella Thyposa
Data objektif :
1. Klien makan 4 sendok
makan
2. Mukosa kering
Sistem keseimbangan
3. Klien tampak pucat
terganggu
4. Tugor kulit > 2 detik
5. BB sebelum sakit : 16kg
6. BB setelah sakit : 14kg
Penurunan peristaltik usus
7. Tinggi badan : 98
8. Imt : 14,5
9. Leukocite : 8.800 ribu/mm3
Abdomen

Peningkatan asam lambung

Mual, muntah

64
65

Analisa Data Etiologi Masalah


Data subjektif : Faktor biologis Hipertermi
Ibu klien mengatakan anaknya
panas naik turun ± 4 hari.
Invasi mikroorganisme
Data objektif :
1. Suhu klien 38,60C
2. Pengisian kapiler > 3 detik Salmonella thyposa
3. Klien tampak pucat
4. Mukosa kering
5. Akral hangat Sistem keseimbangan
6. Tugor kulit > 2 detik terganggu
7. Leukocite : 8.800 ribu/mm3

Mengaktifkan sistem
komplemen

Membentuk dan melepaskan


zat C3a, C5

PGE2hipotalamus

(Status dan Keluarga pasien,2018)


4.1.4. Diagnosa keperawatan

Tabel 4.12 Diagnosa keperawatan Anak yang mengalami


demam typhoid dengan diagnosa keperawatan
prioritas ketidakseimbangan nurtisi kurang dari
tubuh di RS. Ibu dan Anak Haji Batu ( 09 Agustus
2018)
Diagnosa Tanggal ditemukan Tanggal teratasi

Klien 1
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan 09 Agustus 2018 12 Agustus 2018
mual dan muntah
Hipertermi berhubungan dengan proses
09 Agustus 2018 12 Agustus 2018
infeksi bakteri salmonella thyposa
Klien 2
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan 09 Agustus 2018 12 Agustus 2018
mual dan muntah
Hipertermi berhubungan dengan proses
09 Agustus 2018 12 Agustus 2018
infeksi bakteri salmonella thyposa

65
66

4.1.5 Intervensi Keperawatan

Tabel 4.13 Intervensi keperawatan pada Anak yang mengalami demam


typhoid dengan diagnosa keperawatan prioritas
ketidakseimbangan nurtisi kurang dari tubuh di RS. Ibu dan
Anak Haji Batu ( 09 Agustus 2018)
Diagnosa keperawatan (Tujuan,
Intervensi (NIC) Rasional
Kriteria Hasil)
Klien 1
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang 1) Kaji riwayat nutrisi , 1) Mengidentifikasi defisiensi,
dari kebutuhan tubuh berhubungan termasuk makanan yang menduga kemungkinan intervensi
dengan mual dan muntah disukai 2) Mengawasi masukan kalori/
Tujuan: 2) Observasi dan catat kualitas kekurangan konsumsi
Setelah dilakukan tindakan masukan makanan pasien makanan
keperawatan selama 2x24 jam 3) Timban BB tiap hari 3) Mengawasi penurunan BB yang
diharapkan kebutuhan nutrisi 4) Berikan makanan sedikit berarti
pasien adekuat tapi seing dan selagi hangat 4) Makanan yang diberikan sedikit
NOC 5) Monitor adanya mual dan dapat menurunkan kelemahan dan
a) Berat badan ideal sesuai muntah meningkatkan masukan juga
dengan tinggi badan 6) Berikan informasi mencegah distensi gaster
b) Mampu mengidentifikasi pentingnya kebutuhan 5) Mengidentifikasi area pemecahan
kebutuhan nutrisi nutrisi yang adekuat masalah untuk meningkatkan
c) Tidak ada tanda-tanda 7) Kolaborasi dengan ahli gizi pemasukan/ penggunaan nutrient
malnutrisi dalam pemberin diet yang 6) Pentingnya pengetahuan untuk
d) Menunjukan pengecapan tepat memaksimalkan pemberian nutrisi
fungsi dari menelan 7) Untuk menentukan jumlah protein,
e) Tidak ada penurunan BB yang kalori, dan zat gizi lainnya untuk
berate memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
f) Leukosit (N: 5.000-10.000 ul)
g) Trombosit (N : 150.000-
400.000 ul)
2. Hipertemi berhubungan dengan 1) Berikan penjelasan kepada 1) Agar klien dan keluarga
proses infeksi bakteri salmonella klien dan keluarga tentang mengetahui sebab dari peningkatan
typhosa peningkatan suhu tubuh suhu dan membantu mengurangi
Tujuan : 2) Observasi hidrasi (turgor kecemasan yang timbul
setelah dilakukan tindakan kulit, kelembaban, 2) Mencegah terjadinya kekurangan
keperawatan selama 1 x 6 jam membrane mukosa) volume cairan
diharapkan suhu tubuh normal. 3) Berikan kompres hangat 3) Tanda vital merupakan acuan untuk
NOC : dengan menggunakan mengetahui keadaan umum pasien
a. Suhu tubuh dalam rentang waslap atau buli-buli panas 4) Daerah dahi/ axilla merupakan
normal 36,5℃ - 37,5 ℃ di bgian dahi/ axilla jaringan tipis dan terdapat pembulu
b. Nadi dalam rentang normal : 4) Anjurkan pasien untuk darah sehingga proses vasodilatasi
60-100 x/m menggunakan pakaian yang pembulu darah lebih cepat sehingga
c. RR dalam rentang normal : tipis dan penyerapan pergerakan molekul cepat
18-24 x/m keringat 5) Pakaian yang tipis dapat membantu
d. Tidak ada perubahan warna 5) Observasi suhu minimal mempercepat evaporasi
kulit dan tidak ada pusing setiap 2 jam 6) Proses peningkatan suhu
6) Observasi warna kulit menunjukan proses penyakit infeksi
7) Kolaborasi dalam akut
pemberian obat antipiretik 7) Obat antipiretik bekerja sebagai
pengembali sebagai pengaturan
kembali pusat pengaturan panas

66
67

Diagnosa keperawatan (Tujuan,


Intervensi (NIC) Rasional
Kriteria Hasil)
Klien 2
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang 1) Kaji riwayat nutrisi , 1) Mengidentifikasi defisiensi,
dari kebutuhan tubuh berhubungan termasuk makanan yang menduga kemungkinan intervensi
dengan mual dan muntah disukai 2) Mengawasi masukan kalori/
Tujuan: 2) Observasi dan catat kualitas kekurangan konsumsi
Setelah dilakukan tindakan masukan makanan pasien makanan
keperawatan selama 2x24 jam 3) Timban BB tiap hari 3) Mengawasi penurunan BB yang
diharapkan kebutuhan nutrisi 4) Berikan makanan sedikit berarti
pasien adekuat tapi seing dan selagi hangat 4) Makanan yang diberikan sedikit
NOC 5) Monitor adanya mual dan dapat menurunkan kelemahan dan
a) Berat badan ideal sesuai muntah meningkatkan masukan juga
dengan tinggi badan 6) Berikan informasi mencegah distensi gaster
b) Mampu mengidentifikasi pentingnya kebutuhan 5) Mengidentifikasi area pemecahan
kebutuhan nutrisi nutrisi yang adekuat masalah untuk meningkatkan
c) Tidak ada tanda-tanda 7) Kolaborasi dengan ahli gizi pemasukan/ penggunaan nutrient
malnutrisi dalam pemberin diet yang 6) Pentingnya pengetahuan untuk
d) Menunjukan pengecapan tepat memaksimalkan pemberian nutrisi
fungsi dari menelan 7) Untuk menentukan jumlah protein,
e) Tidak ada penurunan BB kalori, dan zat gizi lainnya untuk
yang berate memenuhi kebutuhan nutrisi
f) Leukosit (N: 5.000-10.000 pasien
ul)
g) Trombosit (N : 150.000-
400.000 ul)

4. Hipertemi berhubungan dengan 1) Berikan penjelasan kepada 1) Agar klien dan keluarga
proses infeksi bakteri salmonella klien dan keluarga tentang mengetahui sebab dari peningkatan
typhosa peningkatan suhu tubuh suhu dan membantu mengurangi
Tujuan : 2) Observasi hidrasi (turgor kecemasan yang timbul
setelah dilakukan tindakan kulit, kelembaban, 2) Mencegah terjadinya kekurangan
keperawatan selama 1 x 6 jam membrane mukosa) volume cairan
diharapkan suhu tubuh normal. 3) Berikan kompres hangat 3) Tanda vital merupakan acuan
NOC : dengan menggunakan untuk mengetahui keadaan umum
a) Suhu tubuh dalam rentang waslap atau buli-buli panas pasien
normal 36,5℃ - 37,5 ℃ di bgian dahi/ axilla 4) Daerah dahi/ axilla merupakan
b) Nadi dalam rentang normal : 4) Anjurkan pasien untuk jaringan tipis dan terdapat pembulu
60-100 x/m menggunakan pakaian yang darah sehingga proses vasodilatasi
c) RR dalam rentang normal : tipis dan penyerapan pembulu darah lebih cepat
18-24 x/m keringat sehingga pergerakan molekul cepat
d) Tidak ada perubahan warna 5) Observasi suhu minimal 5) Pakaian yang tipis dapat membantu
kulit dan tidak ada pusing setiap 2 jam mempercepat evaporasi
6) Observasi warna kulit 6) Proses peningkatan suhu
7) Kolaborasi dalam menunjukan proses penyakit
pemberian obat antipiretik infeksi akut
7) Obat antipiretik bekerja sebagai
pengembali sebagai pengaturan
kembali pusat pengaturan panas

67

Anda mungkin juga menyukai