PENGUKUHAN
No : 001/ PO-Pengukuhan/HIMATIKASTKIPBANTEN/X/2018
Tentang
ANGGARAN RUMAH TANGGA
PENGUKUHAN HIMATIKA STKIP BANTEN
Bismillahirohmanirohim
MEMUTUSKAN
BAB I
Ketentuan UMUM
Pasal 1
1. Penggunaan nama penuh Himpunan Mahasiswa Matematika STKIP Banten maupun nama
singkatan Himatika STKIP Banten memiliki arti yang sama.
2. Himatika STKIP Banten diakui keberadaannya oleh Kampus STKIP Banten sebagai bagian
dari anggota biasa dan atau anggota luar biasa Himatika yang disebut sebagai mahasiswa
matematika
3. Himatika STKIP Banten terbentuk sesuai dengan AD/ART, peraturan dan atau ketentuan
Kampus STKIP Banten
4. Stuktur Himatika STKIP Banten terdiri dari :
- Ketua
- Wakil Ketua
- Sekertaris
- Bendahara
- Ketua dan wakil ketua biro/bidang/divisi atau yang setara
- Anggota biro/bidang/divisi atau yang setara
5. Himpunan mahasiswa matematika merupakan satu-satunya organisasi kemahasiswaan di
prodi matematika STKIP Banten
6. Organisasi himatika terdiri dari :
1. Ketua umum dan wakil ketua umum
2. Sekertaris
3. Bendahara
4. Ketua dan wakil ketua biro/bidang atau yang setara
5. Anggota biro/bidang atau yang setara
BAB II
Asas dan landasan
Pasal 2
Untuk memenuhi asas dan landasan dengan status Himatika sebagai dari organisasi yang
didalamnya adalah mahasiswa dari STKIP Banten melaksanakan berbagai kegiatan pokok yang
sejalan dengan misi STKIP Banten :
1. Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat
2. Meningkatkan mutu tenaga akademik dan lulusannya
3. Meningkatkan sumber daya manusia
4. Menjalin kerjasama dengan pihak terkait dalam upaya mengembangkan institusi dan
sumber daya manusia dalam bidang pendidikan dan keguruan
Pasal 3
Landasan
Himatika STKIP Banten berlandaskan pada tridharma perguruan tinggi yaitu :
1. Pendidikan dan pembelajaran
2. Penelitian dan pengembangan
3. Pengabdian masyarakat
BAB III
Tujuan Dan Fungsi
Pasal 4
Untuk memenuhi tujuan dan fungsi organisasi himatika yaitu Terwujudnya mahasiswa prodi
matematika yang beriman, bertaqwa, kritis, peduli, serta aktif dalam upaya membangun bangsa
dan Negara Indonesia maka sebagai mahasiswa STKIP Banten yakni membantu mewujudkan
dari visi STKIP Banten yaitu menjadikan sekolah tinggi yang unggul dan mampu mengahasilkan
lulusan yang handal profesional serta berdaya saing tinggi untuk memenuhi kebutuhan tenaga
kerja dalam bidang pendidikan
BAB IV
LAMBANG
Pasal 5
Syarat – syarat bagi seseorang calon anggota Himatika STKIP Banten adalah :
1. Bertaqwa kepada Tuhna Yang Maha Esa.
2. Setia Kepada Pancasila dan UUD 1945.
3. Mahasiswa matematika STKIP Banten
4. Berkelakuan baik dan tidak terlibat organisasi terlarang.
5. Menghayati dan mengamalkan visi dan misi STKIP Banten
6. Atas kesadaran sendiri dan sukarela bersedia mendaftarkan diri sebagai anggota Himatika
7. Bersedia mengikuti pendidikan dan pelatihan (DIKLAT) Himatika
8. Bersedia mentaati peraturan yang berlaku dengan menandatangani surat pernyataan.
9. Bersedia mematuhi ketentuan – ketentuan Himatika STKIP Banten, ikut menjaga nama
baik Himatika khususnya Kampus STKIP Banten pada umumnya.
Pasal 8
Keanggotaan Himatika STKIP Banten terdiri dari :
Pasal 10
Keanggotaan Himatika STKIP Banten berakhir karena :
1. Meninggal dunia
2. Mengundurkan diri atau minta berhenti
3. Melanggar AD / ART Himatika dan peraturan Kampus STKIP Banten
4. Mencemarkan nama baik Himatika dan Kampus STKIP Banten
5. Melanggar ketentuan yang berlaku di Himatika dan Kampus STKIP Banten serta
pelanggaran hukum yang berlaku di Indonesia.
6. Berakhirnya masa keanggotaan Himatika dan tidak melakukan perpanjangan keanggotaan.
7. Melewati batas semester
BAB VII
HAK DAN KEWAJIBAN ANGGOTA
Pasal 11
1. Hak Anggota Himatika adalah :
a. Mendapatkan pembinaan dan pengembangan
b. Mendapatkan kesempatan mengembangkan pengabdian di dalam Himatika, baik di dalam
kepenguusan maupun di dalam kegiatan operasional
c. Berhak menggunakan atribut sesuai dengan ketentuan
d. Menyampaikan pendapat dan mengajukan usul dan saran
e. Memiliki hak berbicara dan hak suara dalam setiap musyawarah
f. Memperoleh tanda penghargaan, tanda kehormatan dari Kampus, dari pemerintah maupun
dari lembaga Nasional dan Internasional sesuai dengan ketentuan
g. Menggunakan fasilitas Himatika sesuai dengan ketentuan yang berlaku
h. Memilih dan dipilih sebagai pengurus Himatika STKIP Banten
Pasal 12
BAB VIII
MUSYAWARAH DAN RAPAT
Pasal 13
Pimpinan musyawarah adalah :
1. Pengurus Himatika STKIP Banten memimpin rapat paripurna musyawarah anggota,
musyawarah kerja, musyawarah luar biasa sampai dengan terpilihnya pimpinan
musyawarah anggota, musyawarah kerja, musyawarah luar biasa
2. Pimpinan musyawarah dipilih setelah tata tertib dan jadwal musyawarah di tetapkan
3. Rapat – rapat paripurna selanjutnya, rapat – rapat pleno dan rapat – rapat lainnya yang
dianggap penting di pimpin oleh pimpinan rapat yang dipilih diantara peserta musyawarah
yang bersangkutan
Pasal 14
1. Pengurus dinyatakan demisioner setelah laporan pertanggung jawaban yang bersangkutan di
terima oleh musyawarah
2. Pengurus yang dinyatakan demisioner menjadi peserta musyawarah dan dapat menjadi
narasumber
Pasal 15
Mekanisme musyawarah :
1. Pimpinan Musyawarah adalah pengurus Himatika atau Ketua Himatika selaku pemegang
kendali organisasi.
2. Rapat – Rapat Pleno selanjutnya, rapat – rapat Komisi dan rapat lainnya dipimpin oleh
pimpinan rapat yang dipilih diantara peserta musyawarah.
3. Rancangan Tata tertib musyawarah dirancang oleh Pengurus Himatika dan di sahkan oleh
Musyawarah yang disepakati oleh semua peserta musyawarah.
Pasal 16
Musyawarah dapat mengambil keputusan mengenai masalah – masalah lainnya sepanjang tidak
bertentangan dengan anggaran dasar, anggaran rumah tangga, dan ketentuan – ketentuan lain
yang berlaku.
Pasal 17
1. Pertanggungjawaban kepengurusan disusun oleh pengurus Himatika untuk disahkan oleh
musyawarah Anggota.
2. Pertanggung jawaban Pengurus termasuk pertanggungjawaban perbendaharaan dalam bentuk
tertulis dan dibagikan kepada seluruh peserta musyawarah sebelum musyawarah dimulai.
Pasal 18
Pemilihan Pengurus dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1. Pemilihan Pengurus dilaksanakan melalui musyawarah untuk mencapai mufakat yaitu secara
langsung atau berdasarkan suara terbanyak.
2. Komandan dan Wakil Ketua Himatika dipilih langsung dalam Musyawarah Besar.
3. Formatur kepengurusan diserahkan kepada Ketua umum Himatika yang terpilih berdasarkan
musyawarah anggota dengan susunan kepengurusan disesuaikan dengan kebutuhan organisasi.
Pasal 19
Musyawarah Kerja dilaksanakan dengan agenda:
a. Mengevaluasi laporan kerja dan realisasi anggran pendapatan serta belanja tahun yang lalu;
b. Menetapkan Program Kerja rencana anggaran pendapatan serta belanja untuk tahun yang
akan datang; dan
c. Membahas dan atau menetapkan hal – hal penting lainnya.
Pasal 20
Musyawarah anggota, musyawarah kerja, musyawarah luar biasa dan rapat –rapat lainnnya yang
di anggap penting dapat di adakan atas prakarsa pengurus yag bersangkutan
Pasal 21
Musyawarah Luar Biasa :
1. Musyawarah Luar biasa diadakan atas dari prakarsa pengurus Himatika
2. Musyawarah Luar biasa dapat diadakan atas usul 1/3 (sepertiga) jumlah anggota Himatika
aktif.
3. Musyawarah Luar biasa adalah sah apabila dihadiri oleh sekuran g – kurangnya 2/3 (dua
pertiga) dari jumlah anggota Himatika aktif
4. Keputusan Musyawarah Luar Biasa kekuatannya sama dengan keputusan yang diambil dalam
Musyawarah Angggota.
BAB IX
KEPENGURUSAN
Pasal 22
Ketua Himatika
Pasal 23
Wakil Ketua Himatika
Pasal 24
Sekretaris
b. Wewenang Sekretaris.
1. Membantu Pengurus Himatika terkait administrasi organisasi dalam menjalankan
kegiatan.
2. Memberikan saran dan pendapat kepada Ketua umum dan wakil Ketua Himatika
terkait dengan kebijakan yang diambil terhadap organisasi.
3. Menunjuk Ketua Seksi Bidang apabila tidak bisa mengerjakan tugas yang dibebankan
kepadanya serta menghadiri suatu kegiatan apabila tidak bisa menjalankan tugas
karena berhalangan.
Pasal 25
Bendahara
b. Wewenang Bendahara
1. Menyimpan keuangan organisasi yang dimiliki selama kepengurusan.
2. Merealisasikan atau menolak pengeluaran keuangan terhadap permintaan anggota
Himatika sebelum hal tersebut dikoordinasikan terlebih dahulu dengan Ketua Himatika
Pasal 26
Seksi Bidang
1. Tugas dan Wewenang Seksi Bidang
a. Tugas Seksi Bidang
1. Menjalankan fungsi dan tugas sesuai dengan bidang masing – masing.
2. Membuat Rancangan program kerja terkait dengan bidang masing – masing.
3. Membuat Laporan terhadap program yang telah dilaksanakan kepada Ketua Himatika
4. Bertanggungjawab atas segala kegiatan kepada Ketua Himatika
BAB X
BATASAN WEWENANG KEPENGURUSAN
Pasal 27
1. Seorang ketua dan atau wakil ketua dalam menjalakan tanggungjawabnya terikat dengan
batasan nilai-nilai agama dan peraturan masyarakat kampus STKIP Banten
2. Wewenang ketua dan atau wakil ketua himatika dibatasi oleh norma-norma yang berlaku
dimasyarakat
3. Mengahargai dan menerima kesepakatan bersama dengan melalui musyawarah mufakat
tanpa terkecuali
4. Tidak dibenarkan seorang ketua dan atau wakil ketua memberikan tugas dan atau perintah
pada anggotanya dengan cara yang tidak sopan atau melenceng dari aturan norma
setempat
BAB X
PERGANTIAN PENGURUS ANTAR WAKTU
Pasal 27
Pergantian atar waktu karena kekosongan pengurus pada stuktur kepengurusan dan dalam
keadaan mendesak dapat diisi berdasarkan keputusan rapat pleno pengurus dan dilaporkan pada
saat musyawarah kerja berikutnya.
Pasal 28
Bagi pengurus yang ingin mengundurkan diri menjadi pengurus Himatika, maka diwajibkan
membuat surat pernyataan mengundurkan diri kepada ketua himatika dengan alasan yang logis
serta mengemukakan alasannya ada setiap pengurus Himatika
BAB XI
PEMBERHENTIAN KEPENGURUSAN HIMATIKA
Pasal 29
BAB XII
KESKRETARIATAN
Pasal 31
Kesekretariatan
BAB XIV
PERBENDAHARAAN
Pasal 33
Inventarisasi
1. Setiap anggota Himatika yang mengikuti setiap kegiatan baik itu Pelatihan–pelatihan,
seminar dan atau kegiatan mahasiswa lainya yang bersifat menghasilkan pendapatan bagi
Anggota Himatika, maka diwajibkan kepadanya untuk menyisihkan uang pendapatannya
sebesar 10 % dari hasil pendapatan seluruhnya.
2. Apabila dari hasil kegiatan yang dilaksanakan oleh Himatika mempunyai sisa hasil kegiatan
maka penggunaanya ditetapkan bersama setelah diadakan rapat anggota.
BAB XV
PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
Pasal 35
Perubahan Anggaran Dasar
1. Anggaran Rmah Tangga hanya dapat diubah oleh Musyawarah Anggota dalam sidang yang
dihadiri oleh sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah anggota Himatika yang aktif.
2. Keputusan Perubahan Anggaran Rumah Tangga adalah sah apabila disetujui secara bulat
atau oleh sekurang – kurangnya ¾ (tiga perempat ) dari jumlah suara yang sah sesuai dengan
quorum.
BAB XVI
PENUTUP
Pasal 36
Penutup
1. Hal – hal yang belum diatur di dalam Anggaran Rumah Tangga ini, diatur dengan Peraturan
organisasi oleh seluruh anggota Himatika dan tidak boleh bertentangan dengan AD/ART.
2. Anggaran Rumah Tangga ini mulai berlaku sejak tanggal disahkan dan ditetapkan oleh
Musyawarah Besar.