Anda di halaman 1dari 2

How This Town Produces No Trash

1. Tokoh yang berperan penting dalam video ini adalah Akira sakano yang berperan
sebagai deputy chief officer, zero waste academy.
2. Lokasi yang diceritakan dalam video ini adalah Kota Kamikatsu, Jepang.
3. Beberapa program penting yang dijelaskan dalam video ini adalah pemisahan sampah
berdasarkan 34 kategori yang ditentukan, mendaur ulang sampah menjadi barang
yang layak digunakan, seperti kimono, pakaian, kerajinan, boneka, tas, dll, sampah
organik diolah dengan sistem kompos yang tersedia di seluruh kota, sedangkan untuk
perabotan kerja yang tidak lagi digunakan dapat ditukarkan atau diberikan secara
gratis di toko khusus. Program ini direncanakan akan mencapai tujuannya pada tahun
2020, yaitu akan berhenti menghasilkan limbah sama sekali atau yang disebut “zero
waste ".
4. Video ini sangat inspiratif dan merupakan video yang baik untuk segala usia. Video
ini memperlihatkan kepedulian penduduk kota Kamikatsu terhadap lingkungan,
terutama sampah. mereka dengan rajin memisahkan dan mendaur ulang sampah
berdasarkan 34 kategori dan menjalankan sistem lain yang bertujuan untuk menjaga
kebersihan kota dari sampah-sampah mereka sendiri, seperti sistem kompos di seluruh
kota untuk sampah organik, perabotan kerja yang tidak lagi digunakan dapat ditukar
atau diberikan secara gratis di toko khusus. Selain itu, program yang dijalankan juga
memiliki target, yaitu mengubah gaya hidup mereka dengan tidak menghasilkan
sampah sama sekali sehingga pada tahun 2020 target “zero waste " akan tercapai.
5. Hal yang diharapkan dari pengolahan sampah seperti di kota Kamikatsu ini adalah
program ini mendapat dukungan dari masyarakat dan pemerintah sehingga dapat
berkembang dengan sangat baik dan dapat diikuti oleh kota-kota lain di seluruh dunia
mengingat sampah merupakan masalah yang sangat serius.
Plasticized

1. Tokoh yang memiliki peran penting dalam film dokumenter ini adalah Ilmuwan
Markus erikson dan anna cummins.
2. Lokasi yang diceritakan dalam film adalah beberapa samudra mulai dari brazil hingga
afrika selatan.
3. Volume plastik yang terkumpul sangat mencengangkan, baik yang mengapung di
permukaan laut maupun plastik yang telah dikunsumsi oleh hewan laut. Plastik
bahkan telah masuk dalam rantai makanan karena dikonsumsi oleh ikan dan
terakumulasi dalam jaringan dan organ. Plastik yang ditemukan memiliki berbagai
warna yang membuat hewan laut tertarik untuk mengkonsumsinya. Hal tersebut
menunjukkan bahwa gaya hidup manusia telah menyebabkan kerusakan bahkan
hingga ke lautan, aset alam paling berharga.
4. Film dokumenter ini menampilkan tentang ekspedisi yang dilakukan di lautan, yaitu
eksplorasi kondisi lautan yang tercemar oleh plastik. Film ini menjelaskan bahwa
jejak manusia, yang terwakili oleh plastik, telah mencapai setiap sudut bumi bahkan
jika kita belum pernah berada di sana. Plastik menjadi pencemar di lautan merupakan
hal yang sangat mungkin terjadi, karena saat ini memang sangat sulit untuk tidak
menghasilkan sampah plastik mengingat hampir semua kegiatan manusia selalu
berhubungan dengan plastik. Plasticized menyampaikan pemahaman yang jelas
tentang masalah ini melalui misi yang sulit untuk menyeberangi samudra dari Brasil
ke Afrika Selatan. Plasticized akan membuka mata setiap penontonnya dan membuat
mereka berpikir tentang apa yang terjadi pada plastik yang baru saja mereka
konsumsi.
5. Solusi yang dapat digunakan bukan dengan membersihkan sampah yang ada, tetapi
meningkatkan pengendalian kerusakan dengan membatasi produksi dan konsumsi
plastik dan mengubah gaya hidup menjadi lebih peduli lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai