KONSEP DASAR
A. Pengertian
jenis dan luasnya, fraktur terjadi jika tulang dikenai stress yang lebih besar
(Mansjoer, 2000).
akibat dari trauma, beberapa fraktur sekunder terhadap proses penyakit seperti
2000 ).
tekanan eksternal yang lebih besar dari yang dapat diserap oleh tulang
(Carpenito, 2000).
6
B. Anatomi dan Fisiologi
( Syaifuddin, 2006)
7
1. Anatomi
b. OS femur
kepala sendi yang disebut kaput femoris. disebelah atas dan bawah
dari kolumna femoris terdapat taju yang disebut trokanter mayor dan
8
trokanter minor. Dibagian ujung membentuk persendian lutut,
medialis.
1) Talus
2) Kalkaneus
3) Navikular
4) OS kuboideum
5) Kunaiformi
9
Terdiri dari tulang-tulang pendek yang banyaknya 5 buah, yang
perantaraan sendi.
terdiri dari atas 3 ruas keculi ibu jari banyaknya 2 ruas, pada meta
tarsalia bagian ibu jari terdapat dua buah tulang kecil bentuknya
2. Fisiologi
dalam pergerakan. Sistem terdiri dari tulang, sendi, otot, rangka, tendon,
struktur tersebut.
C. Etiologi
Etiologi dari fraktur menurut Price, 2006 ; Wilson, 2006 ada 3 yaitu
2. Fraktur Patologik
3. Fraktur beban
10
Fraktur beban atau fraktur kelelahan terjadi pada orang-orang yang baru
latihan lari.
Fraktur juga dapat terjadi akibat kecelakaan lalu lintas, jatuh dari
ketinggian atau jatuh di kamar mandi pada orang tua, penganiayaan, tertimpa
benda berat, kecelakaan pada kerja oleh karena mesin atau oleh karena trauma
olah raga.
(Rasjad, 1999)
D. Patofisiologi
gangguan adanya gaya dalam tubuh, yaitu stress, gangguan fisik, gangguan
perdarahan, maka volume darah menurun. COP (Cardiak Out Put) menurun
plasma dan poliferasi menjadi edem lokal maka penumpukan di dalam tubuh.
Fraktur terbuka atau tertutup akan mengenai serabut saraf yang dapat
Selain itu dapat mengenai tulang dan dapat terjadi neuralvaskuler yang
11
terjadi infeksi dan kerusakan jaringan lunak akan mengakibatkan kerusakan
integritas kulit.
E. Manifestasi Klinik
warna.
dan cenderung bergerak secara tidak alamiah bukannya tetap rigid seperti
melekatnya otot.
12
3. Pada fraktur panjang, terjadi pemendekan tulang yang
sebenarnya karena kontraksi otot yang melekat di atas dan bawah tempat
fraktur.
derik tulang yang dinamakan krepitus yang teraba akibat gesekan antara
sebagai akibat trauma dan perdarahan yang mengikuti fraktur. Tanda ini
biasanya baru terjadi setelah beberapa jam atau hari setelah cedera.
F. Penatalaksanaan
1. Fiksasi Internal
a) Indikasi ORIF
13
b) Komplikasi tindakan ORIF
1) Infeksi
3) Kerusakan otot
5) Deformitas
6) Sindrom kompartemen
(Gayle, 2001)
G. Komplikasi
yang rusak. Gelembung lemak ini akan melewati sirkulasi dan dapat
2. Sindrom kompartemen
14
yang berat dan berikutnya menyebabakan kerusakan pada otot. Gejala-
luka, rasa sakit yang berhubungan dengan tekanan yang berlebihan pada
terlibat.
3. Nekrosis avaskular
baik. Hal ini paling sering mengenai fraktur intrascaplar femur. Karena
yang cukup lama, pasien mungkin tidak akan merasakan gejalanya sampai
4. Osteomyelitis
atau selama operasi. luka tembak, fraktur tulang panjang, fraktur terbuka
yang terlihat tulang tulangnya, luka amputasi karena truma dan fraktur-
5. Ganggren gas
saprophystik gram positif anaerob yaitu antara lain Clostodium welchi atau
15
dalam yang mengalami penurunan suplai oksigen karena trauma otot.
Monitor terus pasien apakah dia mengalami perubahan oada status mental,
jumlah respiratori, serta apakah pasien terlihat letih dan lesu. Jika kondisi
fraktur.
(Gayle, 2001)
H. Pengkajian Fokus
secara menyeluruh.
meliputi:
Gejala:
16
b. Sirkulasi
2) Takikardia
3) Penurunan atau tak ada denyut nadi pada bagian distal area
c. Neurosensori
Gejala:
2) Kesemutan (parestesia)
Tanda:
lain).
Gejala:
17
area fraktur, berkurang pada imobilisasi.
e. Keamanan
Tanda:
1) Imobilisasi.
2. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Rongent
posterior lateral.
c. Arteriogram
18
I. Pathways
Fraktur
Anestesi
Diskontuinitas Pembuluh darah robek
ORIF Jaringan dan tulang
Peristaltik
Perdarahan lokal
19
J. Fokus Intervensi dan Rasional
1. Post ORIF
dan tulang.
1) Tujuan
mungkin.
2) Kriteria hasil
3) Intervensi
20
R : mencegah terjadinya luka dekubitus atau komplikasi kulit.
konstipasi.
penyembuhan.
(Doenges, 2000)
1) Tujuan
terpenuhi.
2) Kriteria hasil
3) Intervensi
kebutuhan.
21
b) Bantu pasien dalam personal hygiene.
merawat diri.
kemandirian.
kemandirian pasien.
(Doenges, 2000)
22
1) Tujuan
disediakan.
2) Kriteria hasil
3) Intervensi
dibutuhkan.
makan.
23
R : meningkatkan motivasi pasien untuk menghabiskan diit
(Doenges, 2000)
1) Tujuan
tidak terjadi.
2) Kriteria hasil
Tidak ada tanda dan gejala infeksi dan lekosit dalam batas normal.
3) Intervensi
24
R : untuk mencegah terjadinya infeksi atau meminimalkan
(Doenges, 2000)
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
3) Intervensi
tambahan cairan.
25
R : perubahan tekanan darah dan nadi dapat digunakan untuk
(Doenges, 2000)
1) Tujuan
2) Kriteria hasil
3) Intervensi
sianosis.
(Doenges, 2000)
26
27