MAKALAH
PENETAPAN BATAS WILAYAH INDONESIA-INDIA
(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Survey Batas Wilayah)
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
karena berkat limpahan rahmat, taufik, hidayah serta inayah-Nya penyusun dapat
menyelesaikan Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India ini tanpa
menemui hambatan yang berarti. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Yudo Prasetyo, S.T., M.T., selaku Ketua Departemen Teknik
Geodesi Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.
2. Bapak Fauzi Janu A., ST., M.Eng. selaku dosen pengampu mata kuliah Survey
Batas Wilayah.
3. Seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun Makalah
Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India.
Penulis menyadari bahwa makalah yang penulis susun ini masih sangat jauh
dari sempurna oleh karena itu penulis mengharapkan masukan dan kritikan yang
bersifat membangun untuk sebagai acuan agar menjadi lebih baik lagi. Terima
kasih.
Penyusun
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 3
II.PEMBAHASAN ................................................................................................ 5
III.KESIMPULAN .............................................................................................. 16
2
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan garis pantai sekitar 81.900
kilometer, memiliki wilayah perbatasan dengan banyak negara baik perbatasan
darat (kontinen) maupun laut (maritim). Batas darat wilayah Republik Indonesia
berbatasan langsung dengan negara-negara Malaysia, Papua New Guinea (PNG)
dan Timor Leste. Perbatasan darat Indonesia tersebar di tiga pulau, empat Provinsi
dan 15 kabupaten/kota yang masing-masing memiliki karakteristik perbatasan yang
berbeda-beda. Sedangkan wilayah laut Indonesia berbatasan dengan 10 negara,
yaitu India, Malaysia, Singapura, Thailand, Vietnam, Filipina, Republik Palau,
Australia, Timor Leste dan Papua Nugini (PNG). Wilayah perbatasan laut pada
umumnya berupa pulau-pulau terluar yang jumlahnya 92 pulau dan termasuk pulau-
pulau kecil. Beberapa diantaranya masih perlu penataan dan pengelolaan yang lebih
intensif karena mempunyai kecenderungan permasalahan dengan negara tetangga.
Untuk menegakkan kedaulatan dan hukum di wilayah yurisdiksi Indonesia
diperlukan penetapan batas-batas maritim secara lengkap. Penetapan batas ini
dilakukan berdasarkan ketentuan Hukum Laut Internasional, yang diatur dalam
Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS 1982) yang telah diratifikasi
pemerintah Indonesia melalui Undang-undang No. 17 Tahun 1985 tersebut. Belum
selesainya penentuan batas maritim antara pemerintah Indonesia dengan negara
tetangga menjadikan daerah perbatasan rawan konflik.
Penetapan batas maritim sangat dibutuhkan untuk memperoleh kepastian
hukum yang dapat mendukung berbagai kegiatan kelautan. Belum adanya
kesepakatan batas laut Indonesia dengan beberapa Negara tetangga menimbulkan
permasalahan saling klaim wilayah pengelolaan, khususnya pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya perikanan. Contoh dari beberapa kasus yang ada, salah
satunya yang akan dibahas dalam makalah ini yaitu antara Indonesia dan India yang
merupakan cerminan rentannya perairan daerah perbatasan. Terjadi saling tangkap
nelayan baik dari Indonesia maupun India. Permasalahan batas laut merupakan hal
mendasar yang seharusnya segera di selesaikan dan disepakati oleh kedua negara.
Bukan dengan saling menangkap kapal nelayan atau saling klaim wilayah perairan.
Sebagai Negara kepulauan, Indonesia seharunya lebih proaktif dalam penyelesaian
batas laut dengan Negara tetangga, dengan demikian adanya keinginan untuk
menjadikan Indonesia sebagai Negara Maritim yang kuat bisa terealisasi.
3
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
Perbatasan kedua negara terletak antara pulau Rondo di Aceh dan pulau
Nicobar di India. Batas maritim dengan landas kontinen yang terletak pada titiktitik
koordinat tertentu di kawasan perairan Samudera Hindia dan Laut Andaman, sudah
disepakati oleh kedua negara. Perjanjian tersebut diratifikasi melalui Keppres
No.51 tahun 1974 tanggal 25 September 1974 LN No.47 dan di tandatangani di
Jakarta, 8 agustus 1974 dengan nama Agreement Between the Government of the
Republic of Indonesia and the Government of the Republic of India Relating to the
Delimitation of the Continental Shelf Boundary Between the Two Countries.
(Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah Republik India
Tentang Penetapan Garis Batas Landas Kontinen Antara Kedua Negara).
Garis batas landas kontinen Indonesia dan India adalah garis lurus yang
ditarik dari titik pertemuan menuju arah barat daya yang berada di Laut Andaman.
Hal itu berdasarkan persetujuan pada 14 Januari 1977 di New Delhi, tentang
perjanjian Agreement Between the Government of the Republic of Indonesia and
the Government of the Republic of India on the Extension of the 1974 Continental
Shelf Boundary Between the Two Countries in the Andaman Sea and the Indian
Ocean. (Persetujuan Antara Pemerintah Republik Indonesia dan Pemerintah
Republik India Tentang Perpanjangan Garis Batas Landas Kontinen Tahun 1974
Antara Kedua Negara di Laut Andaman dan Samudera Hindia). Namun, pada
beberapa wilayah batas laut kedua negara masih belum ada kesepakatan.
Perbatasan tiga negara, Indonesia-India-Thailand juga telah diselesaikan,
terutama batas landas kontinen di daerah barat laut sekitar Pulau Nicobar dan
Andaman. Perjanjian dilaksankaan di New Delhi pada tanggal 22 Juni 1978 dan
diratifikasi dengan Keppres Nomor 25 Tahun 1978. Permasalahan batas maritim
antara Indonesia dan India yang masih harus dirundingkan adalah penetapan garis
batas ZEE karena permasalahan di antara kedua negara masih sering timbul yaitu
terjadi pelanggaran wilayah oleh kedua belah pihak, terutama yang dilakukan para
nelayan. Waktu penyelenggaraan perundingan masih perlu disepakati bersama.
Pemerintah Indonesia telah menyampaikan usulan perundingan dengan India mulai
bulan Oktober 2010.
4
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
PEMBAHASAN
5
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
6
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
7
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
8
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
Gambar II.1 Peta batas landas kontinen pada Kepres No. 51 tahun 1974
9
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
10
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
11
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
I.3 Penetapan Garis Batas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Dan India
Berdasarkan Hukum Internasional
Perbatasan antara Indonesia dan India antara pulau Rondo di Aceh dan pulau
Nicobar di India. Batas maritim dengan landas kontinen yang terletak pada titik-
titik koordinat tertentu di kawasan perairan Samudera dan Laut Andaman sudah
disepakati oleh kedua negara. Perjanjian tersebut diratifikasi melalui
Keppres No.51 tahun 1974 tanggal 25 September 1974 LN No.47 dan di
tandatangani di Jakarta, 8 agustus 1974 dengan nama Agreement Between the
Government of the Republic of Indonesia and the Government of the Republic of
India Relating to the Delimitation of the Continental Shelf Boundary Between the
Two Countries.
1. Penetapan Garis Batas Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia Dan India
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1983 Tentang ZEEI
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia adalah jalur di luar dan
berbatasan dengan laut wilayah Indonesia sebagaimana ditetapkan
berdasarkan undangundang yang berlaku tentang perairan Indonesia yang
meliputi dasar laut, tanah di bawahnya dan air di atasnya dengan batas
terluar 200 (dua ratus) mil laut diukur dari garis pangkal laut wilayah
Indonesia.(Pasal 2) Apabila Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia tumpang
tindih dengan Zona Ekonomi Eksklusif negaranegara yang pantainya saling
berhadapan atau berdampingan dengan Indonesia. Pasal 3 ayat (1) Selama
persetujuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) belum ada dan tidak
terdapat keadaan-keadaan khusus yang perlu dipertimbangkan, maka batas
zona ekonomi eksklusif antara Indonesia dan negara tersebut adalah garis
tengah atau garis sama jarak antara garis-garis pangkal laut wilayah
12
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
13
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
14
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
titik-titiknya sama jaraknya dari titik-titik terdekat pada garis pangkal dari
mana lebar laut teritorial masing-masing negara diukur. Ketentuan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak berlaku apabila terdapat alasan
hak historis atau keadaan khusus lain yang menyebabkan perlunya
menetapkan batas laut teritorial antara kedua negara menurut suatu cara
berbeda dengan ketentuan tersebut.
Sama seperti ketentuan hukun nasional Indonesia, India juga telah
mengumumkan wilayah ZEE dengan mengadopsi konvensi dari Konferensi
PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS) sejauh 200 mil pada awal tahun
1980-an. Sistem yang dianut India dalam penetapan batas ZEE negaranya
adalah sama dengan yang dianut oleh Indonesia yakni “median line” atau
“equidistance”. Baik Indonesia maupun India keduanya juga adalah negara
kepulauan. Dengan terjadinya penetapan batas ZEE 200 mil laut oleh kedua
belah pihak yang diukur dari garis-garis pangkal dimana diukur laut
teritorial masing-masing yang mengelilingi kepulauannya, maka di bagian
selatan India (bagian selatan Kepulauan Nicobar) dan bagian utara
Indonesia (Pulau Rondo, Aceh) perlu diadakan penetapan batas-batasnya
yang harus ditentukan berdasarkan pada “asas sama jarak” (equidistant
principle) dengan memperhitungkan keadaan-keadaan khusus (special
circumstances).
Pemakaian prinsip sama jarak (equdistance principle) sebagaimana
disebutkan diatas yang ditetapkan menurut garis sama jarak dari titik-titik
yang paling dekat dari pantai negara-negara (sebagaimana yang ditetapkan
Komisi Hukum Internasional selama tahun 1950-an) merupakan solusi yang
mempunyai keuntungan-keuntungan mengenai kesederhanaan dan
kepastian. Hal ini dibandingkan dengan penetapan batas berdasarkan
kondisi suatu pulau (pulau utama) di lepas pantai yang ternyata menciptakan
penyimpangan besar-besaran terhadap garis sama jarak.
15
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
KESIMPULAN
1. Menurut hukum internasional, kedaulatan mengandung kepentingan dan
kekuasaan eksklusif dan bebas melakukan berbagai kegiatan sesuai dengan
kepentingan nasionalnya. Kedaulatan negara hanya berlaku dalam wilayah
dengan batas tertentu, hanya dapat dilaksanakan apabila tidak bertentangan
dengan hukum internasional dan tidak menggangu kedaulatan negara lain.
Indonesia sebagai negara kepulauan, batas-batas wilayah negara sebagian
diatur dalam UNCLOS 1982 yang kemudian diratifikasi melalui
Indangundang No. 17 Tahun 1985 tentang ratifikasi UNCLOS 1982.
Dikatakan bahwa kedaulatan Negara Republik Indonesia di wilayah laut
dibatasi oleh delitimasi zona maritim yang tediri atas Perairan Pedalaman,
Laut Teritorial, Zona Tambahan, Zona Ekonomi Eksklusif, Landas
Kontinen, dan Laut Lepas. Indonesia sebagai negara pantai mempunyai
kedaulatan serta hak dan kewajiban yang masing-masing ditentukan dalam
Konvensi Hukum Laut 1982 di masing-masing zona maritim tersebut.
2. Untuk bisa menerapkan kedaulatan atau hak berdaulat di perbatasan
perairan, suatu negara pantai harus menentukan batas masing-masing zona
maritim bagi negaranya. Peran dan fungsi hukum internasional adalah untuk
memberikan kepastian hukum dan batasan yang jelas tentang hak maupun
kewajiban pada masing-masing negara yang berbatasan baik di wilayah laut
maupun darat. Sementara itu sejumlah prinsip hukum internasional yang
mengatur perbatasan maritim antarnegara berfungsi memberikan jaminan
hukum bagi kegiatan eksplorasi dan eksploitasi sumberdaya hayati dan non
hayati negara pantai. Selain daripada itu, dalam UNCLOS 1982 juga
tertuang ketentuan yang mengatur mengenai kewenangan negara pantai
untuk menegakkan kedaulatan yang bertalian dengan pencegahan dan
penegakkan hukum atas penggunaan laut. Kearah laut kedaulatan itu
semakin berkurang karena peranan internasional semakin besar, yaitu dari
perairan kepulauan ke laut teritorial, selanjutnya ke zona tambahan, ke zona
ekonomi eksklusif, dan akhirnya ke laut bebas.
16
Makalah Penetapan Batas Wilayah Indonesia-India
Referensi
Sihaloho, Rivai. 2014. Penetapan Garis Batas Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia dan India Dalam Penegakan Kedaulatan
Teritorial Ditinjau Dari Hukum Internasional. Jurnal. Vol.
2. Universitas Sumatera Utara
BAPPENAS. 2004. Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Kawasan
Perbatasan Antarnegara di Indonesia, Kementrian Negara
Perencanaan Pembangunan Nasional. Jakarta: BAPPENAS
Departemen Luar Negeri. Prospect of Indonesia-India relations (Mutual
Exchange). Jakarta: Deplu
17