Anda di halaman 1dari 4

LIMITED SLIP DIFFERENTIAL (LSD)

1. Fungsi LSD (Limited Slip Defferential)


Pada kondisi jalan yang licin, pada differential biasa apabila salah satu roda
mengalami slip dan berputar lebih cepat dari roda lainnya maka kendaraan tak mampu
untuk bergerak, hal ini merupakan suatu kerugian. Limited Slip Differential dibuat
untuk menghilangkan kerugian ini sehingga apabila salah satu roda mengalami slip
maka differential secara otomatis bekerja untuk menghubungkan roda kiri dan roda
kanan.dengan kedaan ini maka kendaraan dapat berjalan pada permukaan jalan dengan
baik tanpa mudah slip atau berputar lebih cepat salah satu rodanya.hal ini menambah
stabilitas jalanya kendaraan. LSD biasanya digunakan pada kendaraan dengan mesin
bertenaga kuat/besar. Membantu kendaraan saat berjalan pada permukaan yang licin,
saat mulai berjalan dengan tenaga yang kuat roda tidak slip. Membantu traksi saat jalan
belok (cornering).

2. Komponen Clutch Type Limited Slip Differential (LSD)


a. Side gear
b. Ring gear
c. Steel plates
d. Differential case
e. Clutch packs
f. Pinion gear
3. Prinsip Kerja dan Cara kerja Limited Slip Differential
Prinsip kerja Differential limited Slip Differential : Pada prinsipnya, kerja
dari tipe tersebut adalah mengunci kedua poros roda pada kecepatan yang sama jika
terjadi salah satu roda slip.
4. Cara Kerja Limited Slip Differential Clutch Type
a. Pada saat kendaraan berjalan lurus
Dalam situasi ini, selisih diferensial slip berbeda dengan differential
konvensional. Karena jumlah resistansi yang sama diterapkan ke kiri dan roda gigi
sisi kanan, roda gigi pinion berfungsi sebagai kunci dan memungkinkan kedua roda
gigi sisi untuk diputar pada kecepatan yang sama dengan case differential. Torsi
ditransmisikan melalui rute berikut: Drive pinion → Ring gear → Differential case
→ Pinion mate gear→ Side gear → Axle shaft

b. Bila satu roda berputar lebih cepat dari yang lain (slip)
Dalam situasi ini, roda gigi samping berputar berbeda dari case differential,
mirip dengan differential konvensional. Namun, resistansi gesekan yang
dikembangkan oleh cakram gesek dan pelat memaksa kecepatan putaran dan torsi
masing poros, poros harus dikontrol. Akibatnya, kecepatan putaran roda gigi
dihubungkan lebih cepat. Roda berkurang oleh gesekan antara cakram gesek dan
piring, karena case diferensial berubah lebih lambat dari pada roda. Di sisi lain,
kecepatan rotasi roda yang lebih lambat meningkat akibat gesekan sejak diferensial
case berubah lebih cepat dari pada roda.
Gesekan antara cakram gesek dan pelat menghasilkan torsi kopling (TC).
Torsi kopling ini (TC) ditambahkan ke roda yang berputar lebih lambat yang
diambil dari sisi yang lebih cepat.
TC ditransmisikan melalui rute berikut : Side gear (sisi lebih cepat) →
Gesekan cakram dan piring (sisi lebih cepat) → case Diferensial → Gesekan
cakram dan piring (sisi lebih lambat) → Side gear (sisi lebih lambat) → Poros poros
(sisi lebih lambat)
Transmisi torsi ini memungkinkan mobil keluar dari situasi berlumpur.
Daftar Pustaka :

N-STEP (Nissan-Service Techician Education Program).2004.Chassis.


TEAM. Materi Pelajaran Chasis Group. PT Toyota Astra
Muhkamad Wakid, M.Eng. 2012. Modul Sistem Pemindah Tenaga. Universitas
Negeri Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai