Anda di halaman 1dari 8

PENGENDALIAN MUTU

LABORATORIUM

No. Dokumen :

No. Revisi :

SOP Tanggal Terbit :

Halaman :1/7

UPT BLUD Ns.H.HasmuniBudiawan,S.Kep.

PUSKESMAS DASANTAPEN NIP.19680702 119003 006

Pengendalian mutu adalah serangkaian kegiatan laboratorium saat


pelayanan dimulai pada pasien berupa penerimaan pasien
,pengambilan specimen,pelabelan specimen,penerimaan spesimen
,penerimaan pasien ,penilaian specimen,pengolahan specimen
1. PENGERTIAN
hingga pengiriman specimen dengan maksud agar specimen benar
benar representatif sesuai dengan keadaan pasien, tidak terjadi
kekeliruan jenis specimen dan mencegah terjadinya tertukarnya
specimen specimen pasien satu sama lainnya.

Sebagai Acuan Penerapan Langkah – Langkah Untuk menjamin


2. TUJUAN bahwa specimen specimen yang diterima benar dan dari pasien yang
benar juga.

SK Pemimpin UPT BLUD Puskesmas Dasantapen, No : …..


3. KEBIJAKAN
Tentang :

1. labkesehatan.blogspot.co.id
4. REFRENSI
2. www.scribd.com

Alat dan Bahan


5. PROSEDUR
1. wadah spesimen
2. pengawet

1. Persiapan Pasien Secara Umum dan yang mempengaruhi

a. Mempersiapkan pasien untuk pengambilan spesimen sesuai


persyaratan umum dengan meminta pasien berpuasa antara 8
– 12 jam pada jam 22.00 dan pagi hari jam 07.00 – 09.00
dilakukan pengambilan spesimen.
b. Menghindari pemakaian obat-obatan sebelum spesimen
diambil di laboratorium.
c. Menghindari aktifitas fisik/olah raga sebelum spesimen
diambil
d. Memperhatikan efek postur, pengambilan darah paling baik
dengan duduk tenang dibandingkan berdiri karena
keseimbangan cairan akan terganggu.
e. Diet makan dan minum pasien dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan laboratorium.
f. Merokok dan minum alkohol mempengaruhi hasil
pemeriksaanlaboratorium.
g. Ketinggian suatu tempat (geografis) berpengaruh pada hasil
pemeriksaan laboratorium.
h. Demam akan menyebabkan kenaikan dan penurunan
6. LANGKAH – beberapa parameter pemeriksaan, waktu demam yang tepat
LANGKAH akan dapat membantu menegakkan diagnosis.
i. Trauma dapat menyebabkan terjadi hemostasis hingga
pengenceran darah.
j. Variasi Circadian Rythme merupakan perubahan dari waktu
ke waktu pada tubuh yang dipengaruhi waktu, siklus dan
umur.
k. Umur, ras, dan jenis kelamin paling berpengaruh terhadap
hasil pengukuran dan nilai rujukan
l. Kehamilan pada wanita perlu dipertimbangkan lama
kehamilan yang berpengaruh pada pengenceran.

2. Pengambilan Spesimen

a. Peralatan yang digunakan harus memenuhi


persyaratan tertentu :

1. Bersih, kering, tidak mengandung bahan kimia/deterjen


2. Terbuat dari bahan yang tidak mempengaruhi spesimen.
3. Mudah dicuci atau dibersihkan dari sampel sebelumnya.
4. Pengambilan spesimen untuk pemeriksaan biakan harus
menggunakan peralatan yang steril.
a. Wadah spesimen harus memenuhi :

1. Terbuat dari gelas atau plastik. Untuk spesimen darah harus


terbuat dari gelas.
2. Tidak bocor atau merembes.
3. Harus dapat ditutup rapat dengan tutup berulir.
4. Besar wadah disesuaikan dengan volume spesimen
5. Bersih dan kering
6. Tidak mempengaruhi sifat zat-zat dalam spesimen
7. Tidak mengandung bahan kimia atau deterjen.
8. Untuk pemeriksaan zat dalam spesimen yang mudah rusak
atau terurai karena pengaruh sinar matahari, maka digunakan
botol coklat.
9. Untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan kuman wadah
harus steril.

a. Pengawet : Diberikan agar sampel yang akan


diperiksa dapat dipertahankan kondisi dan jumlahnya
dalam waktu tertentu. Antikoagulan digunakan untuk
mencegah pembekuan darah.
b. Waktu : Pada umumnya pengambilan spesimen
dilakukan pada pagi hari, terutama untuk
pemeriksaan Kimia klinik, Hematologi dan
Imunologi karena umumnya nilai normal ditetapkan
pada keadaan basal.
c. Lokasi : Sebelum mengambil spesimen, harus
ditetapkan terlebih dahulu lokasi pengambilan yang
tepat sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
Spesimen untuk pemeriksaan menggunakan darah
vena umumnya diambil dari vena cubiti daerah
siku. Spesimen darah arteri umumnya diambil
dari arteri radialis di pergelangan tangan atau arteri
femoralis di daerah lipat paha. Spesimen darah
kapiler diambil dari ujung jari tengah tangan atau jari
manis tangan bagian tepi atau pada derah tumit 1/3
bagian tepi telapak kaki atau cuping telingan pada
bayi. Tempat yang dipilih tidak boleh
memperlihatkan gangguan peredaran darah
seperticyanosis atau pucat, bekas luka dan radang
d. Volume : Volume spesimen yang diambil harus
mencukupi kebutuhan pemeriksaan laboratorium
yang diminta atau dapat mewakili objek yang
diperiksa.
e. Teknik Pengambilan : Pengambilan spesimen harus
dilaksanakan dengan cara yang benar, agar spesimen
tersebut mewakili keadaan yang sebenarnya.

3. Pemberian Identitas Spesimen

1. Pemberian identitas pasien dan atau spesimen merupakan hal


yang penting baik pada saat pengisian surat
pengantar/formulir permintaan pemeriksaan, pendaftaran,
pengisian label wadah spesimen. Pada surat
pengantar/formulir permintaan pemeriksaan laboratorium
sebaiknya memuat secara lengkap :
2. Tanggal permintaan
3. Tanggal dan jam pengambilan spesimen
4. Identitas pasien (nama, umur, jenis kelamin, alamat/ruang)
termasuk rekam medik.
5. Identitas pengirim (nama, alamat, nomor telepon)
6. Nomor laboratorium
7. Diagnosis.keterangan klinik.
8. Obat-obatan yang telah diberikan dan lama pemberian.
9. Pemeriksaan laboratorium yang diminta.
10. Jenis spesimen
11. Lokasi pengambilan spesimen
12. Volume spesimen
13. Pengawet yang digunakan
14. Nama pengambil spesimen.

4. Pengolahan Spesimen

15. Spesimen yang telah diambil dilakukan pengolahan untuk


menghindari kerusakan pada spesimen tersebut. Pengolahan
spesimen berbeda-beda tergantung dari jenis spesimennya
masing-masing.

a. Serum

16. Biarkan darah membeku terlebih dahulu pada suhu kamar


selama 2-30 menit, lalu di sentrifuge 3000 rpm selama 5-15
menit. Pemisahan serum dilakukan dalam waktu 2 jam
setelah pengambilan darah. Serum yang memenuhi syarat
harus tidak kelihatan merah dan keruh.

a. Plasma

17. Kocok darah EDTA atau citrat dengan segera secara


perlahan-lahan.
18. Pemisahan plasma dilakukan dalam waktu 2 jam setelah
pengambilan spesimen. Plasma yang memenuhi syarat harus
tidak kelihatan merah dan keruh.

a. Whole blood

19. Darah yang diperoleh ditampung dalam tabung yang telah


berisi antikoagulan yang sesuai, lalu dihomogenisasi dengan
cara goyang perlahan tabung.

a. Urine

20. rine yang didapatkan tidak perlu ada perlakuan secara


khusus, kecuali pemeriksaan harus segera dilakukan sebelum
1 jam, sedangkan untuk pemeriksaan sedimen harus
dilakukan pengolahan terlebih dahulu dengan cara
dimasukkan tabung dan sentrifuge selama 5 menit 1500-
2000 rpm, supernatan dibuang dan diambil sedimennya.
Suspensi sedimen ini dicampur dengan cat Sternheirmer-
Malbin Stain’s untuk menonjolkan unsur sedimen dan
memperjelas strukturnya.

a. Sputum

21. Masukkan sputum ke dalam tabung steril yang berisi NaOH


4% sama banyak. Kocok dengan baik. Inkubasi pada suhu
kamar 25-30OC selama 15-20 menit dengan pengocokan
teratur tiap 5 menit. Sentrifuge dengan kecepatan tinggi
selama 8-10 menit. Endapan diambil dan supernatan dibuang
pada air lysol.

5. Menilai Spesimen Yang Tidak Memenuhi Syarat

 Spesimen diterima oleh petugas loket dan sampling.


 Penilaian spesimen harus dilakukan sesuai dengan jenis
pemeriksaan.
 Penilaian spesimen harus segera dilakukan setelah menerima
spesimen.
 Petugas laboratorium wajib menolak dan mengembalikan
spesimen yang tidak memenuhi syarat pemeriksaan.
 Spesimen yang ditolak diberitahukan lewat via aiphone
ruangan atau yang mengantar spesimen.
 Spesimen untuk pemeriksaan Patologi Aanatomi yang
diantar ke laboratorium berupa jaringan biopsi dan operasi
yang telah lebih 1 hari, tidak menggunakan pengawet,
ditempatkan suhu ruang ditolak untuk pemeriksaan rujukan.

6. Penyimpanan Spesimen

Spesimen yang sudah diambil harus segera dikirim ke


laboratorium untuk diperiksa, karena stabilitas spesimen dapat
berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi stabilitas spesimen
antara lain :

 Terjadi kontaminasi oleh kuman dan bahan kimia.


 Terjadi metabolisme oleh sel-sel hidup pada spesimen.
 Terjadi penguapan.
 Pengaruh suhu.
 Terkena paparan sinar matahari.

Beberapa cara penyimpanan spesimen :

 Disimpan pada suhu kamar


 Disimpan dalam lemari es suhu 2-8OC
 Dibekukan suhu -20OC, -70OC atau -120OC
 Dapat diberikan bahan pengawet
 Penyimpanan spesimen darah sebaiknya dalam bentuk serum
atau lisat.

7. Pengiriman Spesimen

Spesimen yang akan dikirim ke laboratorium lain, sebaiknya


dikirim dalam bentuk yang reatif stabil. Untuk itu perlu
diperhatikan persyaratan pengiriman spesimen antara lain :

 Waktu pengiriman jangan melampaui masa stabilitas


spesimen.
 Tidak terkena sinar matahari langsung
 Kemasan harus memenuhi syarat keamanan kerja
laboratorium termasuk pemberian label yang bertuliskan
“Bahan Pemeriksaan Infeksius” atau “Bahan Pemeriksaan
Berbahaya”.
 Suhu pengiriman harus memenuhi syarat.
PERSIAPAN PASIEN

PENGAMBILAN SPESIMEN

PEMBERIAN IDENTITAS SPESIMEN

PENGOLAHAN SPESIMEN
7. BAGAN ALUR

MENILAI SPESIMEN

PENYIMPANAN SPESIMEN

PENGIRIMAN SPESIMEN

1. peralatan
2. antikoagulan
8. HAL - HAL 3. pemilihan lokasi pengambilan spesimen
YANG PERLU 4. waktu pengambilan spesimen
DIPERHATIKA
N

9. UNIT TERKAIT 1. pasien


2. dokter
3. paramedis/perawat
4. petugas layanan transportasi
5. analis

10. DOKUMEN
Pedoman tentang pengolahan spesimen
TERKAIT

NO YANG DI ISI TANGGAL MULAI


UBAH PERUBAHAN
DI BERLAKUKAN

1.Penambahan
Logo Puskesmas
dan Logo
11. REKAM
Kop Heading Pemda.
HISTORIS
1 15 Maret 2016
PERUBAHAN

2.Perubahan
Kolom

1.Revisi
Komponen Dari
2 Komponen SOP 8 Menjadi 11

Komponen

Anda mungkin juga menyukai