Bab Ii Glo
Bab Ii Glo
ASKEP KASUS
A. Kasus
Tn. R ( 37 tahun ) dirawat di RSUA pada tanggal 3 Maret 2015 dengan keluhan
BAK agak berkurang dan air kencing berwarna seperti teh pekat. Sebelumnya,
pasien pernah mengalami radang tenggorokan. Selain itu, pasien juga mengalami
mual dan muntah sehingga nafsu makannya menurun danbadannya lemas.
Perawat menemukan adanya konjungtiva anemis, edema pada ekstremitas dan
pasien terlihat sembab disekitar mata. Pada saat dilakukan palpasi, didapatkan
nyeri tekan ringan pada area kostovertebra skala sedang (5). Pada pemeriksaan
tanda-tanda vital didapatkan TD 155/100 mmHg, N 100x/menit, RR 20x/menit
dan suhu 37,5 derajat Celsius. Pasein juga dilakukan pemeriksaan urinalisis yang
didapatkan adanya proteinuria dan hematuria. Pada pemeriksaan laboratorium
didapatkan BUN: 25 mg/dl, Albumin: 3 gr/dl dan Hb: 10 gr/dl.
25
B. Pembahasan Kasus
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN
DENGAN GANGGUAN SISTEM PERSYARAFAN
“INFEKSI SALURAN KEMIH”
DI RUANG LONTARA 1 BAWAH BELAKANG RSUP Dr.WAHIDIN
SUDIROHUSODO MAKASSAR
1. Identitas pasien
Nama : Tn. R
Umur : 37 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Pendidikan : SMA
Alamat : Malakaji Gowa
Tanggal masuk RS : 3 April 2018 Pukul : 14 .00 wita
Tanggal pengkajian : 3 April 2018 Pukul : 17.00 wita
No. Register : 836792
Diagnosa : Glomerulusnefritis
Nama penanggung jawab
Nama : Ny. L
Hubungan dengan pasien : Istri
Pekerjaan : Mengurus Rumah Tangga
Alamat : Malakaji Gowa
26
3. Sifat keluhan (PQRST)-- untuk keluhan nyeri
P : Provokatif (Pencetus) : Distensi abdomen
Q : Quality (Kualitas) : seperti terbakar dan tertusuk
R : Regio (Daerah/) : kostovertebrata
S : Scale (Skala) : 5 ( sedang )
T : Time (Interval waktu) : Hilang timbul
Genogram 3 generasi
Keterangan :
: laki – laki
: perempuan
27
: meninggal
: pasien
2. Pola minum
a. Frekwensi minum sehari 4 – 6 x sehari 3 – 5 x sehari
b. Jumlah minum sehari 4 – 6 gelas sehari 4 – 6 gelas sehari
c. Jenis minuman air putih air putih
d. Keluhan - Nyeri
3. BAB
a. Frekwensi dalam sehari 1 – 2 x sehari 1 x sehari
28
b. Konsistensi lunak lunak
c. Warna kuning kuning
d. Bau khas khas
e. Keluhan - -
4. BAK
a. Frekwensi dalam sehari 3 – 4 x sehari 2 – 3 x sehari
b. Warna kuning Gelap (Teh Pekat
c. Bau pesing pesing
d. Jumlah ± 1000 ml ± 500 ml
e. Keluhan -
6. Personal hygiene
a. Kebiasaan mandi sehari 2 x sehari Hanya di lap
b. Kebiasaan menggosok gigi 2 x sehari 2x sehari
c. Kebersihan mulut Baik bersih
d. Cuci rambut 2 x/minggu Belum pernah
29
TD = 155/100mmHg,
RR = 20x/menit,
N = 100x/menit
TB : 163 Cm
BB sebelum sakit : 60 kg
BB selama sakit : 57 Kg (saat masuk RS)
b. B1 ( Breating )
Tidak ditemukan masalah pada pernapasan
c. B2 ( Blood )
Terjadi peningkatan tekanan darah, akral hangat.
d. B3 ( Brain )
GCS : E 4, M 5, E 6 (15)
Sadar, badan lemas, daerah di sekitar mata tampak sembab,
konjungtiva anemis.,
e. B4 ( Bladder )
Terdapat edema pada ekstremitas dan wajah, perubahan warna urin
yaitu berwarna seperti teh pekat karena proteinuria dan hematuria
serta frekuensi BAK berkurang, pada saat palpasi didapatkan nyeri
tekan ringan pada area kostovertebra.
f. B5 ( Bowel )
Nafsu makan menurun, mual dan muntah
g. B6 ( Bone and Integumen )
Pasien tampak lemah, terdapat edema pada ekstremitas dan sembab
di sekitar mata
30
X. Pengkajian Spiritual
a. Kebiasaan beribadah sebelum sakit
Shalat lima waktu : ya pasien shalat 5 waktu
Kegiatan keagaman lain : ya, pasein aktif mengikuti majelis
di daerahnya
XI.Pemeriksaan Penunjang
31
Klien di anjurkan mengkomsumsi bubur
Tidak boleh melakukan aktivitas yang berat
XIII. Klasifikasi Data
Klien mengatakan :
lemas
BAK berkurang pucat
Lemas Kunjungtiva anemis
Mual Mukosa bibir kering
Muntah Terdapat edema pada ektermitas dan
Tidak nafsu makan wajah
Nyeri tekan di bagian Wajah tampak meringgis
kosteovertebrata Terpasang kateter < 1500ml/hari
Sulit tidur karena nyeri, (sering Urin berwarna coklat gelap seperti the
terjaga (intensitas 4 – 6 jam/ hari) pekat
Skala nyeri 5 (sedang )
TTV :
S = 37, derajat Celsius,
TD = 155/100mmHg,
RR = 20x/menit,
N = 100x/menit
BB sebelum sakit : 60 kg
BB selama sakit : 57 Kg
Hasil lab :
BUN: 25 mg/dl, Albumin: 3 mg/dl
dan Hb: 10 gr/dl
Hasil urinalisa:
Terdapat hematuria dan proteinuria
32
XIV. Analisa Data
No DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS : Agens cedera Nyeri Akut
- Pasien mengatakan nyeri area biologis (00132)
kostovertebrata skala 5 (sedang) (infeksi
- Pasien mengatakan BAK berkurang ,inflamasi
glomerulus)
DO :
- Wajah tanpak meringis
- Pasein tanpak lemas
- Konjungtiva anemis
- Ttv:
TD : 155/100 mmHg
N : 100 x / menit
P : Provokatif (Pencetus) :
Distensi abdomen
Q : Quality (Kualitas) :
seperti terbakar dan tertusuk
R : Regio (Daerah/) :
kostovertebrata
S : Scale (Skala) : 5 (
sedang )
T : Time (Interval waktu) :
Hilang timbul
2 Ds : Penyebab Perfusi
- Pasien mengatakan BAK berkurang glomerulusnefr ginjal :
- Pasien mengatkan nyeri tekan skala 5 di itis Resiko
area konstovebrata.
ketidakefekti
- Pasien mengatakan lemas
fan
Do :
( 00203)
- Konjungtiva anemis
33
- terdapat edema pada ektermitas dan wajah
- Terpasang kateter < 1500ml/hari urin bermaran
coklat gelap seperti the pekat
TTV :
S = 37, derajat Celsius,
TD = 155/100mmHg,
RR = 20x/menit,
N = 100x/menit
Hasil lab :
BUN: 25 mg/dl, Albumin: 3 mg/dl dan
Hb: 10 gr/dl
Hasil urinalisa:
Terdapat hematuria dan proteinuria
3. Ds : Ketidakmampu Ketidakseim
- Pasien mengatakan lemas an mencerna bangan
- Pasien mengatakan mual dan muntah sehingga makanan nutrisi :
nafsu makannya menurun
(mual , kurang dari
muntah, kebutuhan
Do :
anoreksia) (00002)
- Pasein tanpak lemas
- Konjungtiva anemis
- BB sebelum sakit : 60 kg
- BB terkhir saat sakit : 57 Kg
34
XV. Diagnosa keperawatan
TANGGAL
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN TERATASI
1 Nyeri akut b.d Agens cedera
biologis
(infeksi ,inflamasi glomerulus)
Domain : 12 . kenyamanan 03 april 2018
Kelas : 1 kemyamanan fisik
Kode : 00132
3. Ketidakseimbangan nutrisi :
kurang dari kebutuhan b.d
ketidakmampuan mencerna
makanan (anoreksia mual
muntah)
03 april 2018
Domain : 2. Nutrisi
Kelas : 1. Makan
Kode : 00002
35
XVI.Rencana Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
NO. Diagnosa keperawatan
Tujuan dan criteria hasil (NOC) Intervensi (NIC)
1. Nyeri akut b.d Agens cedera Kontrol Nyeri (1605) Manajemen nyeri (1400)
biologis Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Lakukan pengkajian nyeri komprehesif
(infeksi ,inflamasi glomerulus) selama 3 x 24 jam, pasien menunjukkan yang melipti lokasi, karakteristik,
Domain : 12 . kenyamanan nyeri berkurang dengan kritertia hasil : onset/durasi, frekuensi, kualitas, intensitas
Kelas : 1 kemyamanan fisik
-mengenali kapan nyeri terjadi ( 160502) atau beratnya nyeri dan faktor pencetus
Kode : 00132
-mampu menggunakan pengurangan 2. Observasi adanya petunjuk nonverbal
DS :
(nyeri) tanpa analgesic (160504) 3. Gali bersama pasien faktor – faktor yang
- Pasien mengatakan nyeri area
dapat menurunkan atau memperberat nyeri
kostovertebrata skala 5
(sedang)
4. Gunakan metode penilaian yang sesuai
36
- Pasein tanpak lemas 6. Dorong pasienuntuk memonitor nyeri dan
- Konjungtiva anemis menangani nyeri dengan tepat
- Ttv: 7. Ajarkan penggunaan teknik
TD : 155/100 mmHg
nonfarmakologi (relaksasi)
N : 100 x / menit
8. Kolaborasi dengan pasien , orang terdekar,
P : Provokatif (Pencetus)
dan tim kesehatan lainnya untuk memilih
: Distensi abdomen
dan mengimplemantasikan tindakan
Q : Quality (Kualitas)
penurunan nyeri.
: seperti terbakar dan
tertusuk
R : Regio (Daerah/)
: kostovertebrata
S : Scale (Skala)
: 5 ( sedang )
37
Kelas : 4 respons keseimbangan cairan dengan kritertia 2. Dapatkan specimen laboratorium untuk
kardiovaskular/pulmonal hasil : pemantauan perubahan cairan atau elektrolit
Kode : 00203 -Berat jenis urin dalam keadaan normal ( 3. Timbang bb harian dan pantau gejala
Ds : 060120) 4. Berikan cairan yang sesuai
- Pasien mengatakan BAK - edema ekstermitas dan wajah dapat 5. Tingkatkan intake cairan peroral yang
berkurang teratasi (060112) sesuai
- Pasien mengatkan nyeri tekan
6. Monitor tanda tanda vital yang sesuai
skala 5 di area konstovebrata.
7. Monitor efek sampingdari suplemen
- Pasien mengatakan lemas
elektrolit yang diresepkan. (mual muntah)
Do :
- Konjungtiva anemis
- terdapat edema pada ektermitas
dan wajah
- Terpasang kateter < 1500ml/hari
urin bermaran coklat gelap
seperti the pekat
TTV :
S = 37, derajat
Celsius,
TD =
38
155/100mmHg,
RR = 20x/menit,
N = 100x/menit
Hasil lab :
BUN: 25 mg/dl, Albumin: 3
mg/dl dan Hb: 10 gr/dl
Hasil urinalisa:
Terdapat hematuria dan
proteinuria
39
Ds : makanan faforit pasien berada di rumah
- Pasien mengatakan lemas sakit yang sesuai
- Pasien mengatakan mual dan 5. Anjurkan pasien terkait dengan kebutuhan
muntah sehingga nafsu
diet un tuk kondisi sakit
makannya menurun
6. Pastikan diet mencakup makanan tinggi
kandungan serat untuk mencegah konstipasi
Do :
7. Monitor kecenderungan terjadinya kenaikan
- Pasein tanpak lemas
- Konjungtiva anemis
dan penurunan berat badan
- BB sebelum sakit : 60 kg
BB terkhir saat sakit : 57 Kg
40
XVI. Implementasi Keperawatan
NO. HARI / JAM IMPLEMENTASI EVALUASI
DX TANGGAL
1 Rabu, 04 april 09.00 Perawatan nyeri (1400) S:
2018 wita 1. Melakukan pengkajian nyeri komprehesif yang melipti - Klien mengatakan nyeri masih
lokasi, karakteristik, onset/durasi, frekuensi, kualitas, hilang timbul
intensitas atau beratnya nyeri dan faktor pencetus - Klien mengatakan nyeri masih
Hasil : ada tapi sudah berkurang
P : Provokatif (Pencetus) : Distensi abdomen
Q : Quality (Kualitas) : seperti terbakar dan O:
tertusuk -Klien masih berbaring
R : Regio (Daerah/) : kostovertebrata -klien masih tanpak lemas
S : Scale (Skala) : 5 ( sedang ) TD : 145/100 mmHg
T : Time (Interval waktu) : Hilang timbul N : 100x / menit
41
Hasil: : kostovertebrata
Yang memperberat : Saat pasien lama untuk duduk dan S : Scale (Skala)
banayak beraktifitas : 4 ( sedang )
Yang meringankan : saat pasien dalam posisi baring
T : Time (Interval waktu)
4. Menggunakan metode penilaian yang sesuai dengan
: Hilang timbul
thapan perkembangan yang memungkinkan untuk
memonitor perubahan nyeri dan akan dapat membantu
A:
mengidentifikasi faktor pencetus actual dan potensial
Nyeri belum teratasi
(misalnya catat perkembangan, catatan harian)
Setelah dilakukan perawatan nyeri,
Hasil :
pasien menunjuukkan :
Catat poerkembangan
-nyeri masih ada hiuloang timbul
5. Mengajarkan prinsip – prinsip manajemen nyeri
-pasien memprkatikkan relaksasi
Hasil :
dan posisi yang nyaman
Mengajarkan pasien teksnik relaksasi nafas dalam dan
mencari posisi yang baik dirasakan untuk pasien
P:Lanjutkan intervensi
6. Mendorong pasien untuk memonitor nyeri dan
Perawatan Nyeri.
menangani nyeri dengan tepat
Hasil :
Pasien kooperatif ddalam membagikan keluhannya
42
terhadap nyerinya
7. Mejarkan penggunaan teknik nonfarmakologi
(relaksasi)
Hasil :
Pasien menerima dan belajar untuk teknik relaksasi
8. Kolaborasi dengan pasien , orang terdekar, dan tim
kesehatan lainnya untuk memilih dan
mengimplemantasikan tindakan penurunan nyeri.
2. Rabu, 04 april 09.30 Perawatan elektrolit dan cairan (2080) S:
2018 1. Memantau kadar serum elektrolit yang abnormal -klien mengatakan warna urinnya
Hasil : masih sama
Warna urin yang gelap dan juga jumlah yang tidak -klien mengatakan masih terdapat
seusai dalam 1 hari setaelah perwatan di rs masih <1500 nyeri di area yang sama namun
ml/hari. tidak seperti sebelum dirawat
2. Meapatkan specimen laboratorium untuk pemantauan
perubahan cairan atau elektrolit O:
Hasil : Hasil lab : -Ekstermitas dan wajah masih
BUN: 25 mg/dl, Albumin: 3 mg/dl dan Hb: 10 gr/dl namapak edema
-Di bwah mata masih sembab
43
Hasil urinalisa: -Konjungtiva masih anemis
Terdapat hematuria dan proteinuria
3. Menimbang bb harian dan pantau gejala A:
Hasil : Keseimbangan cairan belum
BB : 57 kg teratasi
4. Memberikan cairan yang sesuai
Hasil : P:
Lanjutkan perawatan keseimbangan
5. Meningkatkan intake cairan peroral yang sesuai cairan dan elektrolit
Hasil :
Pasien rajin minum 4 – 6 gelas perhari
6. Mewmonitor tanda tanda vital yang sesuai
Hasil:
TD : 145/100 mmHg
N : 100 x / menit
S : 37 c
7. Memonitor efek sampingdari suplemen elektrolit yang
diresepkan. (mual muntah)
Hasil : Tidak ada efek samping
44
3 Rabu, 04 april 09.55 Perawatan Nutrisi (1100) S:
2018 1. Menentukan status gizi pasien dan kemampuan pasien -pasien mengatakan masih mual
untuk memenuhi kebutuhan gizi namun sudah tidak muntah
Hasil: -pasein mengatakan makan tpi
Pasein sebenarnya mampu untuk memenuhi gizinya hanya sedikit
namun pasein mengatakan peraswaan mual dan
muntah membuatnya kurang nafsu makan O:
2. mengidentifikasi adanya alergi atau intoleransi -Pasien masih tanpak lemas
makanan yang dimiliki pasien -konjungtiva masih anemis
Hasil : -BB
Pasien mengatakan setiap apa yang masuk pasti keluar
dan juga lebih parah ketika minum susu A:
3. Memberikan obat obat sebelum makan (missal -Perawatan nutrisi sedikit teratasi
penghilang rasa sakit) jika diperlukan Dengan menunjukkan
Hasil -pasein sudah tidak muntah
45
terutama sayur sop
5. Menganjurkan pasien terkait dengan kebutuhan diet un
tuk kondisi sakit
Hasil :
Kolaborasi dengan ahli gizi
6. Memastikan diet mencakup makanan tinggi
kandungan serat untuk mencegah konstipas
Hasil :
Pasien mengkonsumi buah yang selalu di berikan dari
rs seperti Pepaya
7. Monitor kecenderungan terjadinya kenaikan dan
penurunan berat badan
Hasil:
BB belum meningkat masih 57 kg
46
47
.
48