PENDAHULUAN
Griseofulvin
ini tidak aktif terhdapa Candida, pityriasis versicolor, ragi dan bakteri.
seperti kolkisin). Resopsinya si usus kurang baik, karena sukar sekali melarut,
besar dikeluarkan lewat feses dalam keadaan utuh. Bagian yang diserap akan
mendifusi kedalam lapisan tanduk (keratin) dari kulit (startum corneum), kuku
dan akar rambut. Oleh karna itu griseofulvin efketif untuk pengobatan infeksi
lambat, yaitu lebih kurang 2-3 bulan, bahkan membutukan satu tahun untuk
jaringan baru.
Mekanisme Kerja
1
Penggolongan Obat jamur dapat dilakukan berdasarkan golongan obat tersebut
lagi.
2
BAB II
FARMAKOLOGI
keratin yang terinfeks, karena itu obat ini cocok untuk pengobatan infeksi
rendah. Efek samping griseofulvin yang biasa terjadi adalah alergi dengan
gejala seperti ruam kulit, sakit kepala, letih, insomnia, bingung dan juga dapat
Sifat kimia dan rumus kimia obat Griseofulvin berwarna putih atau putih krem,
rasa pahit, termostabil. Dalam perdagangan obat ini tersedia untuk penggunaan
Kelarutan:
Larut dalam etanol, metanol, aseton, benzen, kloroform,etil asetat dan asam
3
Lain lain :
2S-trans]-7-chloro-2´,4,6-trimethoxy-6´-methylspiro[benzofuran-2(3H),1´(2)-
cyclohexene]-3,4´-dione.
poliena, pirimidin).
gangguan sel jamur ini structur mitosis spindle Meskipun efek pada mitosis mirip
invasi jamur, Infeksi kulit, rambut, atau kuku kemudian diganti dengan jaringan
dermatofit, tetapi tidak aktif terhadap ragi atau jamur lain, termasuk Aspergillus,
4
Dermatophytes: Aktif terhadap Epidermophyton floccosum, Microsporum
2.3 Farmakodinamik
Khasiat
yang bekerja fingisid. Pada dosis tinggi amfoterisin dan niastin juga dapat
berkhasiat fungisid.
Penggunaan
(juga) digunakan secara sistemis, yakni Peroal. Begitu pula lazimnya pada
dianjurkan berhubung risiko necrosis hati yang dapat timbul dengan akut.
5
Itrakonazol dianjurkan pada infeksi pityrosporumm dan pada candidiasis,
Indikasi:
Indikasi Infeksi dermatofitosis kulit, kulit kepala, rambut dan kuku bila
Kontra Indikasi:
- Griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet berisi 125 dan 500 mg dan
2.4 Farmakokinetik
Absorpsi griseofulvin sangat bergantung pada keadaan fisik obat ini dan
dalam bentuk partikel yang lebih kecil diabsorpsi 2 kali lebih baik daripada
6
Metabolismenya terjadi di hati. Metabolit utamanya adalah 6-metilgriseofulvin
dengan waktu paruh sekitar 24 jam. Jumlah yang diekskresikan melalui urine
adalah 50% dari dosis oral yang diberikan dalam bentuk metabolit dan
berlangsung selama 5 hari. Kulit yang sakit mempunyai afinitas lebih besar
terhadap obat ini, ditimbun dalam sel pembentuk keratin, terikat kuat dengan
keratin dan akan muncul bersama sel yang baru berdiferensiasi sehingga sel baru
ini akan resisten terhadap serangan jamur. Keratin yang mengandung jamur akan
terkelupas dan digantikan oleh se baru yang normal. Griseofulvin ini dapat
2.5 Taksisitas
Efek Samping ringan, jarang terjadi dan berupa sakit kepala, gatal-gatal (urtikaria)
alkohol.
Kehamilan. Tidak boleh diberikan pada wanita haminl, karena risiko teratogen
dan keguguran. Zat ini dapat menggangu pembentukan kromosom pada waktu
pembelahan sel.
7
BAB III
sehingga menjadi dasar untuk mengetahui apakah produk generik dengan harga
yang lebih murah memiliki kualitas yang sama dengan produk merk dagang.
System (BCS) kelas 2, sehingga laju pelepasan griseofulvin ini menjadi tahap
penentu absorbsi obat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbandingan mutu
fisik dan profil disolusi tablet grisoefulvin merek dagang dan generik. Penelitian
ini menggunakan 4 produk griseofulvin yang berbeda yaitu 1 produk generik dan
3 produk merk dagang. Setiap produk diuji sifat fisik serta profil disolusi. Evaluasi
KolmogorovSmirnov, dilanjutkan dengan uji Anava satu jalan dan uji t dengan
taraf kepercayaan 95%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produk generik dan
produk merk dagang memenuhi persyaratan yang ditentukan, baik uji mutu fisik
maupun disolusi. Harga Q60 untuk produk generik A (81,92%), produk merk
dagang B (83,95%), produk merk dagang C (79,25%), dan produk merk dagang D
(83,37%). Hasil DE60 pada produk generik A (80,98%), produk merk dagang B
8
Hasil uji faktor kemiripan (f2) dengan produk merk dagang D sebagai inovator
dengan produk generik A, produk merk dagang B,dan produk merk dagang C
sebagai produk uji yaitu 75,31; 81,00; 71,45. Dari hasil statistik menunjukkan
antara produk generik dan merk dagang tidak ada perbedaan yang bermakna.
Di apotek, griseofulvin tersedia dalam bentuk tablet oral dan suspensi oral
atau syrup. Suspensi hanya tersedia sebagai obat generik. Sedangkan tablet oral
Dosis Griseofulvin dan Cara Pemakaian Dosis yang tepat akan dokter tentukan
sesuai dengan kondisi pasien. Adapun dosis lazim yang direkomendasikan yaitu:
kali pemberian.
9
BAB IV
KESIMPULAN
organisme mikroskopis tanaman yang terdiri dari sel, seperti cendawan dan ragi,
samping dari penggunaan setiap jenis obat anti jamur yaitu gangguan saluran
cerna merupakan ESO paling banyak, reaksi alergi pada kulit, eosinofilia,
dan tenggorokan, iritasi pada mata,sialodenitis dan akne pustularis pada bagian
atas bahu. Pencegahan atau cara mengatasi efek samping dari obat anti jamur
dapat dilakukan dengan cara terapi atau konsumsi obat yang tidak berlebihan atau
10
DAFTAR PUSTAKA
http://yosefw.wordpress.com/2009/03/20/sekilas-info-tentang-antijamur-flukonazol/
Rahardja, K & Tjay T, Hoan. 2015. Obat-obat Penting, edisi ke-7 cetakan pertama. Hal :
101,105
11