1. SKALA PENGUKURAN
1.1 Pengertian skala pengukuran
Skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai
acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam
alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran
akan menghasilkan data kuantitatif. Sebagai contoh misalnya
timbangan emas akan menghasilkan data kuantitatif berat emas dalam
satuan mg bila digunakan untuk mengukur; meteran sebagai instrumen
untuk mengukur panjang dibuat dengan skala mm, dan akan
menghasilkan data kuantitatif panjang dengan satuan mm.
Sebuah skala pengukuran merupakan seperangkat aturan untuk
mengkuantifikasi sebuah variabel tertentu, atau pemberian skor angka
padanya. Skala-skala pengukuran dapat mengkuantifikasikan data baik
secara nominal, ordinal, interval, maupun rasio.
Dengan skala pengukuran ini, maka nilai variable yang diukur
dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
sehingga akan lebih akurat, efisien dan komunikatif. Misalnya berat
emas 19 gram, berat besi 100kg, suhu badan orang yang sehat 37
derajat celcius, IQ seseorang 150, selanjutnya dalam pengukuran sikap,
sikap sekelompok orang akan diketahui termasuk gradasi mana dari
suatu skala sikap.
1.2 Macam-macam skala pengukuran
Berbagai skala sikap yang dapat digunakan untuk penelitian
administrasi, pendidikan dan social antara lain adalah:
1. Skala Likert
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena social.
Dalam penelitian, fenomena social ini telah ditetapkan secara
spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variable
penelitian.
Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijabarkan
menjadi indicator variable. Kemudian indicator tersebut dijadikan
sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat
berupa pernyataan atau pertanyaan.
Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala likert
mempunyai gradasi dari sangat setuju sampai sangat tidak setuju,
yang dapat berupa kata-kata antara lain;
a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Ragu-ragu
d. Tidak setuju
e. Sangat tidak setuju
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi
skor, misalnya :
a. Sangat Setuju diberi skor 5
b. Setuju diberi skor 4
c. Ragu-ragu diberi skor 3
d. Tidak setuju diberi skor 2
e. Sangat tidak setuju 1
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda.
2. Skala Guttman
Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapat jawaban yang
tegas, yaitu “ya-tidak”, “benar-salah”, dan lain-lain. Penelitian
menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan
jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.
Contoh:
Bagaimana pendapat anda, bila orang itu menjabat pimpinan di
perusahaan ini ?
a. Setuju
b. Tidak Setuju
Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda,
juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat
skor tertinggi satu dan terendah nol. Pertanyaan yang berkenaan
dengan fakta benda bukan termasuk dalam skala pengukuran
interval dikotonomi.
3. Semantic Deferential
Skala ini digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya
tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu
garis kontinum yang jawaban “sangat positifnya” terletak dibagian
kanan garis, dan jawaban yang “sangat negatif” terletak dibagian
kiri garis. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya
skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu
yang dipunyai oleh seseorang.
Contoh:
Beri Nilai Gaya Kepemimpinan Anda
Bersahabat 5 4 3 2 1Tidak bersahabat
Tepat Janji 5 4 3 2 1Lupa Janji
Bersaudara 5 4 3 2 1Memusuhi
Memberi Pujian 5 4 3 2 1Mencela
Mempercayai 5 4 3 2 1Mendominasi
4. Rating Scale
Dari ke tiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukakan,
data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang
dikemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data
mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam
pengertian kualitatif.
Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale
adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada
alternatif jawaban pada setiap item instrumen.
Contoh :
Seberapa baik data ruang kerja yang ada di Perusahaan A ?
Berilah jawaban dengan angka :
4 bila tata ruang itu sangat baik
3 bila tata ruang itu cukup baik
2 bila tata ruang itu kurang baik
1 bila tata ruang itu sangat tidak baik
Jawablah dengan melingkari nomor jawaban yang tersedia
sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
No. Pertanyaan tentang tata ruang Interval
Item kantor Jawaban
300
.
600
.
. 900 .
1200
.
818
Sangat Kurang Sangat
Cukup
tidak baik baik baik
baik
Tabel 6.2
Rangking Terhadap Sepuluh Pegawai Di Bidang
Pelayanan Rumah Sakit
Nama Pegawai Rangking Nomor
A ...............................
B ...............................
C ...............................
D ...............................
E 1
F ...............................
G ...............................
H ...............................
I ...............................
J ...............................
Misalnya pegawai E adalah yang paling baik kinerjanya, maka
pegawai tersebut diberi rangking 1.
2. INSTRUMEN PENELITIAN
2.1 Pengertian Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang digunakan untuk melakukan
sesuatu. Sedangkan penelitian memiliki arti pemeriksaan, penyelidikan,
kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis dan penyajian data secara
sistematis dan objektif. Dari pengertian masing-masing kata tersebut di
atas maka instrumen penelitian adalah semua alat yang digunakan untuk
mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki suatu masalah, atau
mengumpulkan, mengolah, menganalisa dan menyajikan data-data
secara sistematis serta objektif dengan tujuan memecahkan suatu
persoalan atau menguji suatu hipotesis. Jadi, semua alat yang bisa
mendukung suatu penelitian bisa disebut instrumen penelitian.
Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang
diteliti.
Menurut sanjaya (2011;84), instrumen penelitian adalah alat yang
dapat digunakan untuk mengumpulkan data dan informasi penelitian.
pada prinsipnya, meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus
meggunakan alat ukur yang valid dan baik. Alat ukur dalam penelitian
disebut instrument penelitian, jadi instrumen penelitian adalah suatu
alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial
yang diamati. Dan secara spesifik fenomena disebut variabel.
Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen
penelitian. Jadi, instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan
mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (variabel
penelitian). Instrumen-instrumen yang digunakan untuk mengukur
variabel dalam ilmu alam sudah banyak tersedia dan telah teruji
validitas dan reliabilitasnya. Seperti variabel-variabel dalam ilmu alam
misalnya panas, maka instrumennya adalah calorimeter. Jumlah
instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel penelitian yang
telah ditetapkan utnuk diteliti. Misalnya akan meneliti tentang
“Pengaruh Kepemimpinan dan Iklim Kerja Lembaga Terhadap
Produktivitas Kerja Pegawai”. Dalam hal ini ada tiga instrumen yang
perlu dibuat, yaitu :
1. Instrumen untuk mengukur kepemimpinan.
2. Instrumen untuk mengukur iklim kerja.
3. Instrumen untuk mengukur produktivitas kerja pegawai.
2
=
Dimana: 1+
=
−1 2
Dimana :
k = jumlah item dalam instrumen
pi = proporsi banyaknya subyek yang menjawab pada
item 1
qi = 1 – pi
s2i = varians total
3) Rumus KR.21
Dimana:
K = jumlah item dalam instrumen.
M = means skor total.
S2t = varians total.
Dimana:
MKs = mean kuadrat antara subyek.
MKe = mean kuadrat kesalhan.
Ri = reliabilitas instrumen.
DAFTAR PUSTAKA
SAP 8
Oleh
KELOMPOK 5