Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH MATERNITAS

“KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA”

Disusun oleh :

Toto Wahyono

201510201234

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS AISYIYAHYOGYAKARTA
TAHUN 2017
Contoh kasus
Sebut saja Pi 22 tahun sebagai pihak korban hamil di luar nikah dengan Jk 26 tahun
sebagai pihak pelaku yang tidak mau bertanggung jawab sehingga melarikan diri dari
perbuatan tersebut. Pada awalnya Jk bekerja disekitar rumah Pi (korban). Karena seringnya
bertemu maka Jk mencoba merayu Pi. Pada lain waktu Jk mengajak Pi ke pati (satu hotel di
daerahnya) dan akhirnya korban mengandung anaknya Jk. Tak lama kemudia orang tua Pi
mengetahui bahwa anaknya telah mengandung. Pihak keluarga Pi meminta Jk untuk
bertanggung jawab atas perbuatannya. Tapi Jk yang bukan asli warga situ malah melarikan
diri ke luar pulau. Bagi Pi Menjalani kehamilan itu berat, apalagi kehamilan yang tidak
dikehendaki. Karena Jk kabur ke luar pulau, maka pihak keluarga Pi berinisiatif untuk
mencarikan suami untuk Pi dan akhirnya mereka pun melangsungkan pernikahan.

Tinjauan Pustaka
Kehamilan Remaja
Kehamilan remaja adalah kehamilan yang terjadi pada wanita usia 14-19 tahun baik
melalui proses pranikah atau nikah.
Faktor yang Mempengaruhi Kehamilan Remaja:
1. Kurangnya peran orang tua dalam keluarga
2. Kurangnya pendidikan seks dari orang tua dan keluarga terhadap remaja
3. Perkengan IPTEK yang tidak didasari denganperkengan mental yang kuat
Zastrow ( 1987 ) Mengungkapkan beberapa penyebab kehamilan yang dialami oleh para
remaja :
a. Penyebab utama terjadinya kehamilan adalah misinformasi atau kurangnya informasi
yang relevan.
b. Mengabaikan bahwa tingkah laku seksual akan menyebabkan kehamilan dan
berasumsi bahwa pasangannyalah yang menggunakan kontrasepsi walaupun
kenyataan tidak demikian.
c. Tidak memikirkan konsekuensi dari perbuatan mereka
d. Menyalahartikan atau kebingungan dalam mengartikan konsep cinta, keintiman dan
tingkah laku seksual.

Dampak dan Resiko Kehamilan Remaja


1. Keguguran
2. Persalinan prematur, BBLR, dan kelainan bawaan.
3. Mudah terjadi infeksi
4. Anemia
5. Keracunan kehamilan ( Gestosis )
6. Kematian ibu yang tinggi

Adapun akibat resiko tinggi kehamilan usia dibawah 20 tahun antara lain:

a. Bagi ibunya
1) Mengalami pendarahan
2) Kemungkinan keguguran / abortus
3) Persalinan yang lama dan sulit
4) Kematian ibu

b. Bagi bayinya
1) Kemungkinan lahir belum cukup usia kehamilan
2) Berat badan lahir rendah (BBLR)
3) Cacat bawaan.
4) Kematian bayi

Masalah yang Timbul Akibat Kehamilan Remaja:


1. Masalah kesehatan reproduksi
2. Masalah psikologis pada kehamilan remaja
3. Masalah sosial dan ekonomi keluarga

Analisis kasus
Kasus ini memang bisa terjadi pada siapa saja tetapi biasanya kasus ini banyak terjadi
pada usia remaja (remaja awal – remaja akhir). Mengapa? Banyak faktor yang
mendorong/mendukung sehingga dapat terjadinya Married by Accident ini. Salah satu
faktornya adalah pergaulan bebas. Pergaulan bebas yang merebak di kalangan remaja ini bisa
dibilang sebagai faktor utama . Sifat khas pada usia remaja yaitu ingin mencoba hal baru juga
menjadi “bensin” bagi merebaknya pergaulan bebas. Sikap yang memperbolehkan prilaku
seks diluar nikah disebut keserbabolehan dalam prilaku seksual pranikah atau bahasa
kerennya permissiveness. Banyak faktor yang memperngaruhi munculnya prilaku premesif
dalam prilaku seksual pranikah remaja antara lain, libido yang meningkat, penundaan usia
pernikahan kurangnya pemdidikan seksual, pendidikan agama dan moral yang kurang dari
orang tua/guru pun ikut ambil peran dalam hal ini.

Penyebab
1. Faktor Agama
Orang yang tidak religius sering melakukan prilaku seksual pranikah dibandingkan dengan
orang yang religius. Religius disini tidak semata – mata aktif menjalankan ibadah agama tapi
lebih pada bagaimana dia menghayati nilai – nilai agama itu sendri. Pendidikan agama dapat
membuka mata jasmani dan rohani dengan kesadaran untuk tidak melakukan hubungan seks
pra menikah. menanamkan rasa takut akan Tuhan sangat penting agar anak tidak berlaku
serangan dalam menjalani hidup serta mengetahui jalan yang benar. satu keluarga duduk
bersama untuk berdo'a kepada Tuhan adalah salah satu faktor terpenting dalam membina
keluarga yang harmonis.

2. Faktor Pendidikan
Bukan hanya guru, orang tua juga harus memberikan pendidikan seksual kepada anak-
anknya. Ketika anak tidak mendapatkan pendidikan seksual dari guru atau orang tuanya
mereka akan mencari informasi dari sumber yang lain (misalnya: teman-teman sebaya, buku,
majalah, internet) sehingga mereka belum dapat memilih mana yang baik dan mana yang
harus dihindari. Pendidikan seksual adalah upaya pengajaran, penyadaran dan penerangan
tentang masalah-masalah seksual kepada anak. Sehingga ketika anak telah tumbuh remaja
dapat memahami urusan-urusan kehidupannya tanpa diperbudak oleh nafsu syahwatnya.
Diperlukan pendidikan yang mengajarkan mengenai hubungan seks diluar nikah, cara
berpacaran yang sehat, penyebab dan resiko hamil diluar nikah serta cara menanggulanginya.
memberi pengertian dan pemahaman akan bahaya hamil diluar nikah.

3. Penundaan Usia Pernikahan


Perubahan – perubahan hormon yang meningkatkan hasrat seksual ( libido seksualitas )
remaja. Peningkatan hasrat seksual ini membutuhkan penyaluran dalam bentuk tingkah laku
seksual tertentu. Akan tetapi penyaluran ini tidak dapa segera dilakukan karena adanya
penundaan usia pernikahan, baik secara hukum oleh karen adanya udanga – undang tentang
perkawinan yang menetapkan batas usia menikah ( sedikitnya 16 tahun untuk wanita dan 19
tahun untuk pria), maupun karena sosial yang makin lama makin menuntut persyaratan yang
makin tinggi untuk perkawinan ( pendidikan, pekerjaan, persiapan mental, dan lain – lain )

4. Kurangnya Informasi Tentang Seks


Keluarga yang menutup diri terhadap segala sesuatu yang berkaitan dengan seks dan
seksualitas sebenarnya rawan terhadap berbagai tindakan penyelewengan dan
penyalahgunaan seksual. Banyak kasus pelecehan seksual atau perkosaan justru terjadi di
tengah – tengah keluarga yang tertutup atau menutup diri tehadap informasi seks dan
seksualitas. Tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks dan orang tua yang tabu
membicarakan seks dengan anaknya, anak akan berpaling ke sumber – sumber lain yang
tidak akurat, khususnya teman yang kemungkinan besar terjebak informasi yang
menyesatkan.

5. Pergaulan yang makin bebas


Kebebasan pergaulan antar jenis kelamin pada remaja, kiranya dengan mudah bisa di
saksikan dalam kehidupan sehari – hari khususnya di kota – kota besar. Bujukan teman
kelompok untuk membuktikan “ kejantanan” bisa mendorong terjadinya hubungan seksual
sebelum nikah.

6. Kurangnya Pengawasan Orang Tua


Ketidakpedulian orang tua terhadap setiap aktivitas anaknya karena kesibukan dengan
urusan pekerjaannya masing-masing ini mengakibatkan anaknya bebas melakukan apapun
yang dia inginkan karena tidak ada pengawasan yang diberikan orang tua kepada anaknya.
Akan tetapi, pengawasan yang terlalu berlebihan juga tidak baik buat perkengan anak karena
akan merasa terkekang sehingga cenderung untuk memberontak dan mengabaikan peraturan-
peraturan yang di berikan orang tuanya.

7. Peran Media yang Berdampak Negatif


Dengan semakin majunya arus informasi, misalnya Internet, televisi, VCD, majalah dan
lain sebagainya yang seharusnya berperan dalam dunia pendidikan sering kali disalah
gunakaan sebagai media yang tidak layak dipertontonkan, misalnya saja pornografi dan
pornoaksi yang secara gamblang dipertontonkan lewat media-media tersebut.Tontonan
pornografi dan pornoaksi dapat menimbulkan rangsangan seksual, maka hasrat seksual yang
telah ada semakin diasah lewat media tersebut sehingga menyebabkan rasa penasaran para
remaja bahkan ingin mempraktekkannya tanpa pikir panjang.

Dampak
“Setiap sebab pasti ada akibatnya”, mungkin ini adalah kata yang cocok untuk kasus ini.
Mengapa? Ya, banyak sekali akibat yang disebabkan oleh ini, jelas pasti akibat buruk yang
ditimbulkan. Hal pertama yang ditimbulkan dari ini adalah rasa malu. Rasa malu bagi si
“pelaku”, bagi keluarganya , bagi teman-temannya, dll. Efek atau akibat ini seperti domino, 1
efek menyebabkan timbulnya efek-efek lain. Rasa malu yang timbul, dapat menimbulkan
dampak frustasi bagi si “pelaku” yang dapat mendorong tindakan bunuh diri jika tingkat
frustasi sudah sangat tinggi. Frustasi ini disebabkan oleh tekanan yang dialami oleh “pelaku”
entah itu tekanan dari diri sendiri maupun dari luar atau orang lain di sekitarnya. Akibat yang
kedua, dikucilkan dari masyarakat dan mungkin keluarga.efek pengucilan ini lah salah satu
faktor yang membuat si”pelaku” merasa tertekan dan akhirnya memicu tindakan-tindakan
lain. Lalu yang ketiga adalah KDRT. Kenapa KDRT termasuk akibat dari ini? jawabapnya
adalah ketidaksiapan. Benar, ketidaksiapan si “pelaku” ini untuk menjalani apa yang
seharusnya belum waktunya mereka jalani, semua tanggung jawabnya, tuntutanya, resikonya,
dll. Ketidaksiapan mental si “pelaku” untuk menjalani kehidupan berkeluarga ini adalah
faktor utama KDRT ini terjadi.

Menyalahkan si “pelaku” atau orang-orang yang seharusnya “mengarahkan” mereka agar


tidak terjerumus atas semua akibat yang terjadi merupakan tindakan yang sangat tidak bijak.
Bukan permasalahan tentang siapa yang salah, tetapi kita harus mempermasalahkan cara
bagaimana agar kita bisa “menuntun” dan membimbing mereka pasca agar dapat menjalani
kehidupannya lagi bagaimanapun juga dan mentu agar mereka dapat diterima keli beserta
“kekurangannya”.

Berikut dampak yang timbul dari .


1. Meninggalkan tempat tinggal atau pindah tempat tinggal. Karena merasa malu, dikucilkan,
tidak diterima dalam lingkungan masyarakat sekitar orang-orang yang hamil diluar nikah
lebih memilih untuk pindah sampai menunggu anak itu lahir atau untuk selamanya.
2. Bagi yang masih duduk di bangku sekolah mereka harus berhenti sekolah karena peraturan
sekolah tidak memperbolehkan siswa hamil bersekolah.
3. Menimbulkan depresi. Depresi merupakan suatu bentuk gangguan afektif yang gejala
pokoknya adalah timbulnya perasaan sedih yang berlebihan. Depresi pada remaja putri
yang hamil di luar nikah dapat terjadi karena rasa malu, tidak diterima dalam lingkungan
masyarakat sekitar, dikucilkan dan akhirnya merasa putus asa serta menganggap bahwa
dirinya tidak pantas untuk hidup.
4. Pemicu kejahatan. Ketika sepasang kekakasih belum siap dengan kehadiran seorang bayi
atau pihak laki-laki tidak mau bertanggung jawab maka dapat menimbulkan kejahatan
terhadap bayi maupun ibunya seperti aborsi, pembuangan bayi bahkan pembunuhan.
5. Bahaya kesehatan. Bahaya yang muncul akibat perzinaan diantaranya: penyakit kanker
kelamin yang dapat mengakibatkan luka bernanah yang berkepanjangan, peradangan
pada saluran kencing, rasa nyeri pada persendian, pembengkakan pada kulit dan penyakit
kencing nanah dapat mengakibatkan rasa nyeri dalam rahim, kemandulan, peradangan
pada mata yang menyebabkan kebutaan.
6. Pencemaran nama baik bagi dirinya, keluarga dan lingkungan. Bukan hanya yang hamil
diluar nikah yang dipandang buruk dimasyarakat tetapi semua yang ada disekelilingnya
baik keluarga maupun lingkungannya.

Sikap Masyarakat Terhadap kasus.


Sikap masyarakat mengenai kasus hamil di luar nikah atau Married By Accident () mulai
dari cemooh, ejekan,gunjingan, cercaan yang terlontar dari masyarakat bahkan sampai pada
mengucilkannya. Karena masyarakat merasa kasus tidak selaras dengan ajaran agama dan
norma-norma adat.

Pandangan Islam tentang .


Zaman sekarang ini banyak Remaja atau perempuan yang hamil di luar nikah akibat dari
pergaulan bebas. Hamil diluar nikah merupakan perbuatan zina baik oleh pria yang
menghamilinya maupun wanita yang hamil dan itu merupakan dosa besar.

( QS 17 : 32) Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.

Di kalangan madzhab yang 4 ada sekumpulan Ulama Mujtahid yang mengumpulkan,


memfatwakan, dan mentarjih (menseleksi), sehingga paham madzhab yang 4 ini masih lestari
sam pai sekarang.
Menurut Imam Syafi’i dan Abu Hanifah, seorang wanita yang hamil di luar nikah, sah
dinikahkan tidak menunggu kelahiran, baik kepada laki-laki yang berzinah dengannnya
maupun kepada laki-laki lain yang menginginkannya. Namun sebelum itu mesti dihukum
dahulu menurut ajaran Islam. Sesuai dengan Firman Allah SWT,

‫اللزانرييةن يواللزارنيِ يفاِلجلرندوا نكلل يوارحةد مملنهنيماِ رمئيةي يجلليدةة يويل تيألنخلذنكم بررهيمخخاِ يرلأفيخخةة فرخخيِ رديِخخرن ل‬
‫ارخخ رإن نكنتنخخلم تنلؤرمننخخوين برخخاِللر يواللييخخلورم اللرخخخرر‬
٢- ‫طاِئرفيةة ممين اللنملؤرمرنيين‬ ‫يوللييلشهيلد يعيذابيهنيماِ ي‬-

Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus
kali, dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk
(menjalankan) agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian;
dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang
beriman. (An-Nur: 2).

Kemudian karena tidak mau menanggung malu, pihak orang tua menikahkan anak yang
hamil dengan laki-laki (baik yang menghamili maupun yang tidak menghamili). Tetapi
merurut islam boleh tidaknya perempuan yang berzina menikah dengan laki-laki yang bukan
menghamilinya, para ulama berbeda pendapat terhadap hal tersebut:

Pendapat pertama menurut Hasan al-Bishry menyatakan bahwa hal tersebut diharamkan,
berdasarkan pada firman Allah SWT :

٣- ‫ك يعيلىَ اللنملؤرمرنيين‬ ‫اللزارنيِ يل ييِنركنح إلل يزانرييةة أيلو نملشرريكةة يواللزانرييةن يل ييِنركنحيهاِ إرلل يزاةن أيلو نملشرر ة‬-
‫ك يونحمريم يذلر ي‬

Pezina laki-laki tidak boleh menikah kecuali dengan pezina perempuan, atau dengan
perempuan musyrik; dan pezina perempuan tidak boleh menikah kecuali dengan pezina laki-
laki atau dengan laki-laki musyrik; dan yang demikian itu diharamkan bagi orang-orang
Mukmin. (An-Nur: 3 )
menurut ayat ini Hasan al-Bishry menyatakan akan keharaman menikahnya perempuan yang
berzina dengan laki-laki yang bukan menzinahinya.

Pendapat kedua menurut Jumhur Ulama menyatakan bahwa hal tersebut dibolehkan. Akan
tetapi kebolehan menikahnya seorang wanita yang berzinah dengan laki-laki yang bukan
menzinahinya menurut Fuqoha Hanafiyah menyatakan: Jika wanita yang berzina tidak hamil.
Maka aqad nikahnya dengan laki-laki yang bukan menzinahinya adalah sah. Demikian juga
jika si wanita tersebut sedang hamil, demikian menurut Abu Hanifah dan Muhammad. Akan
tetapi ia tidak boleh menggaulinya selama belum melahirkan. Dengan dalil sebagain berikut:

‫ار يعليلينكخخلم يوأنرحخخلل لينكخخم لمخخاِ يويراء يذلرنكخخلم يأن تيلبتينغخخولا برخخأ يلميوالرنكم مملح ر‬
‫صخخرنيين يغليخخير‬ ‫ب ا‬ ‫ت أيليِيماِنننكلم ركيتاِ ي‬
‫ت رمين النميساِء إرلل يماِ يملييك ل‬ ‫يواللنملح ي‬
‫صيناِ ن‬
‫ضخخلينتم برخخره رمخخن بيلعخخرد اللفيرريِ ي‬
‫ضخخرة إرلن ا‬
‫ايخخ يكخخاِين‬ ‫ضةة يولي نجيناِيح يعليلينكلم رفييماِ تييرا ي‬ ‫نميساِفررحيين فييماِ الستيلمتيلعنتم برره رملنهنلن يفآَنتوهنلن أننجويرهنلن فيرريِ ي‬
٢٤- ‫يعرليماِ ة يحركيماِ ة‬-

perempuan yang berzina tidak termasuk wanita yang haram dinikahi. Oleh karena itu
hukumnya mubah (boleh) dan termasuk dalam firman-Nya: Dan kami menghalalkan bagi
kalian selain dari itu (an-Nisaa: 24)

Karena berzina merupakan dosa besar, adapun hukuman bagi orang yang berzina.
1. Rajam yaitu lontaran batu yang sederhana sampai mati. Hukuman ini untuk “muhsan” yaitu
orang yang sudah balig, berakal, merdeka, sudah pernah bercampur dengan jalan yang sah
2. Dera seratus kali dan diasingkan ke luar negri selama satu tahun. Hukuman ini untuk orang
yang “bukan muhsan” yaitu gadis dengan bujangan.

Sabda Rasullullah Saw.


“perawan dengan bujang yang berzina hendaknya didera seratus kali dan diasingkan dari
negeri itu selama satu tahun” (Riwayat Muslim)

Anda mungkin juga menyukai