Anda di halaman 1dari 13

PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP KEPUTUSAN

PEMBELIAN PADA DINO STEAK & PASTA HOUSE

Abdurrahman Hafizh, 10212037

Jurusan Managemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma, 2012

ABSTRAKSI

Media sosial dan internet mendorong perubahan baru dalam dunia marketing menjadi
media yang efektif dalam kegiatan word of mouth. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh e-WOM terhadap keputusan pembelian pada Dino Steak & Pasta House. Variabel
independen yang diteliti yaitu; expressing positive feelings , platform assistance, concern for
others, dengan keputusan pembelian (Y) sebagai variabel dependen.

Sampel pada penelitian ini menggunakan 100 responden konsumen Dino Steak & Pasta
House. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner dengan menggunakan metode analisis
regresi linear berganda, uji asumsi klasik, uji koefisien determinasi, uji T dan uji F.

Hasil dari penelitian ini adalah pada uji t hanya variabel concern for others berpengaruh
secara parsial terhadap keputusan pembelian dengan nilai t > t-tabel. Secara bersama-sama
keseluruhan variabel electronic word of mouth berpengaruh terhadap keputusan pembelian
dengan nilai f hitung > f-tabel. Determinasi (R2) sebesar 0,483 hal ini berarti bahwa
kemampuan variabel bebas dalam penelitian dalam menjelaskan variasi perubahan dari
variabel terikat yaitu keputusan pembelian adalah 44,80 % sedangkan sisanya 55,20%
dijelaskan faktor-faktor lain yang tidak di jelaskan dalam penelitian.

Kata Kunci : expressing positive feelings, platform assistance, concern for others, keputusan
pembelian, electronic word of mouth
1. PENDAHULUAN
Segala sesuatu akan terus berubah dan
berkembang, baik dalam bentuk fisik
maupun sifat atau perilaku. Ini terlihat dari
perilaku masyarakat yang sangat
bergantung pada teknologi dan
berhubungan erat dengan media sosial. Para
pemasar sudah mulai memasuki era
penjualan secara online dan setiap individu
sekarang ini bisa menjadi wirausaha, Gambar 1.1 Jumlah Pengguna Internet di
sehingga persaingan sangatlah ketat. Salah Indonesia
satu permasalahan yang dihadapi oleh Sumber : APJII (2015)
pelaku bisnis adalah bagaimana cara Jika kita lihat dari gambar diatas,
mereka memasarkan produk sehingga jumlah pengguna internet di Indonesia
dikenal oleh masyarakat. Tentunya iklan sejak tahun 1998 terus mengalami
atau promosi yang dilakukan harus terlihat peningkatan. Mayoritas penggguna internet
beda dan unik. di Indonesia hanya memanfaatkan internet
Dalam melakukan promosi sebuah untuk media sosial. Ini terlihat dari survei
produk atau sebuah tempat usaha seperti oleh APJII yang menemukan bahwa 87,4%
cafe dan restoran, pemasar saat ini harus penggunaa internet menggunakan jejaring
bisa memaksimalkan media sosial dan sosial atau media sosial. Sedangkan yang
internet. Selain itu para pelaku usaha juga memanfaatkan internet untuk mencari info
harus memberikan pelayan yang maksimal hanya sebesar 68,7%.
sehingga adanya pengalaman positif yang
diraskan oleh konsumen.
Menurut survei yang dilakukan oleh
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia,
saat ini pengguna internet di Indonesia
meningkat sebanyak 32 juta dari tahun
2014 dengan jumlah 107 juta menjadi 139
juta pada tahun 2015. Dengan jumlah yang
pengguna internet tentu ini menjadi salah Gambar 1.2 Aktivitas Internet
satu faktor penting dalam promosi. Sumber : APJII 2015
Dengan melihat persentase aktivitas oleh pembeli potensial, pembeli tetap, atau
internet di Indonesia, penggunaa yang mantan pembeli mengenai sebuah produk
memakai media sosial sebanyak 87,4% atau perusahaan yang di sebarkan via
tidak bisa hanya dijadikan sebatas data internet (Thurau et al,2004). Electronic
survei semata. Mayoritas pengguna media mouth of word yang merupakan
sosial menghabiskan waktu dengan terus perkembangan dari word of mouth saat ini
melihat update dari sesama pengguna menjadi salah satu faktor seorang
media sosial. Memanfaatkan perilaku konsumen dalam melakukan pembelian.
konsumen yang tidak terlepas dari gadget Adanya forum di dunia internet untuk
dan internet, para pemilik usaha bisa membagi opini positif atau negatif dan
melakukan promosi melalui media sosial ulasan mereka tentang sebuah produk atau
dan tentu tidak memakan banyak biaya. jasa menjadikan faktor penting dalam
Selain itu, pembicaraan tentang ulasan pengambilan keputusan.
sebuah tempat makan bisa menjadi faktor Pada penelitian yang dilakukan Chen
seorang konsumen untuk melakukan (2011) menemukan bahwa saat ini e-Wom
pembelian. Ini terlihat dari bagaimana menjadi salah satu faktor penentu dalam
konsumen selalu mengupdate kegiatan pengambilan keputusan pembelian karena
mereka, lalu menjadi topik pembiacaraan dengan terlalu banyaknya iklan pada
mereka di media sosial. masing-masing produk sehingga konsumen
Percakapan antara satu orang dengan biasa mengabaikan iklan tersebut.
orang lainnya mengenai suatu produk yang Konsumen lebih memilih ulasan dan
didalamnya terdapat pesan yang terkadang diskusi tentang sebuah produk.
tidak disadari oleh pemberi informasi atau Sedangkan penelitian oleh Rachmalika
penerima informasi disebut word of mouth. et al (2015) dengan mengelaborasi jurnal
Seiring dengan kemajuan teknologi, dari Thurau (2004) dengan Jang (2011)
kegiatan word of mouth bergeser ke dunia menggunakan lima variabel yaitu, Concern
maya atau internet. Tanpa kita sadari For Others (X1), Expressing Positive
hampir semua pengguna media sosial telah Feelings (X2), Economic Incentives (X3),
melakukan word of mouth di Internet yang Helping The Company (X4), dan Platform
disebut juga dengan electronic word of Assistance (X5). Hasil yang didapat melalui
mouth . proses Principal Component Analysis
Electronic word of mouth adalah (PCA) mengekstrasi faktor-faktor yang
pernyataan positif atau negatif yang di buat dapat mewakili yaitu tiga variabel yakni
Expressing Positive Feelings (X1),Platform 2.1 Pemasaran
Assistance (X2), Concern For Others (X3). Pemasaran adalah suatu proses sosial
dimana individu dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan
dan inginkan melaui penciptaan, penawaran
dan secara bebas bertukar produk dan jasa
bernilai dengan orang lain (Kotler dan
Keller, 2009:5)
American Marketing Association (AMA)

Gambar 1.3 Contoh eWom positif menawarkan definisi formal sebagai

pada media sosial berikut : “Pemasaran adalah suatu fungsi

Sumber : Instagram dan Zomato.com organisasi dan serangkaian proses untuk

Dalam penyebaran electronic word of menciptakan, mengomunikasikan, dan

mouth bisa melalui sebuah ulasan memberikan nilai kepada pelanggan dan

konsumen yang pernah mengalami untuk mengelola hubungan pelanggan

pengalaman berkunjung ataupun sebuah dengan cara yang menguntungkan

pesan yang terus disebarkan oleh para organisasi dan pemangku kepentingannya”

konsumen karena mengandung sebuah (Kotler dan Keller, 2009:5).

konten yang menarik dan menghibur. Peter Drucker, salah seorang ahli teori

Di era media sosial saat ini , konsumen manajemen terkemuka, mengatakan

umumnya akan mengulas dan membagi sebagai berikut : “Selalu ada kebutuhan

pengalaman yang mereka rasakan baik akan penjualan. Tujuan pemasaran adalah

berupa pengalaman yang positif maupun untuk membuat penjualan berlebihan.

negatif. Ini terlihat pada gambar diatas Tujuannya ialah untuk mengetahui dan

dimana konsumen menceritakan memahami konsumen demikian baiknya

pengalaman yang diraskannya dan alasan sehingga produk atau jasa cocok bagi

konsumen tersebut melakukan pembelian. konsumen dan produk atau jasa itu bisa

Dengan adanya komentar tersebut akan terjual dengan sendirinya”. (Kotler dan

mempengaruhi para pengguna lain dan Keller, 2009:6).

menjadikan diskusi tersebut untuk sebagai Karena itu manajer terkadang

salah satu faktor pertimbangan dalam menganggap pemasaran sebagai “seni

melakukan sebuah pembelian. menjual produk”, namun banyak orang

2. LANDASAN TEORI yang terkejut bahwa menjual bukanlah


bagian terpenting dari pemasaran. (radio, televisi), media jaringan (telepon,
Penjualan hanyalah “the tip of the kabel, satelit, wireless), media eletronik
marketing iceberg”. Penjualan hanyalah (rekaman audio, rekaman video, web page),
salah satu dari dari berbagai fungsi display media (papan iklan, poster).
pemasaran dan seringkali bukan merupakan 2. Sales promotion
bagian terpenting. Kalau pemasar Berbagai insentif jangka pendek untuk
melakukan perkerjaan yang baik untuk mendorong pembelian produk atau jasa.
mengindentifikasikan kebutuhan 3. Public relations and publicity
konsumen, mengembangkan produk dan Berbagai program internal perusahaan yang
menerapkan harga yang tepat, diarahkan kepada karyawan di dalam
mendistribusikan dan mempromosikannya perusahaan atau program eksternal yang
secara efektif, makan akan sangat mudah diarahkan untuk, konsumen, perusahaan
menjual barang-barang tersebut. lain, pemerintahan, serta media untuk
2.2 Bauran Pemasaran mempromosikan atau melindungi citra
Bauran pemasaran terdiri dari segala perusahaan atau mengkomunkiasikan
sesuatu yang dapat dilakukan perusahaan produk secara individu.
untuk mempengaruhi permintaan 4. Direct Marketing
produknya. Bauran pemasaran merupakan Berkomunikasi secara langsung dengan
satu dari sekian konsep yang paling konsumen menggunakan mail, telepon, fax,
universal yang telah dikembangkan dalam e-mail, atau internet.
pemasaran dan sebagian besar memusatkan
pada 4 komponen kunci adalah produk, 5. Interctive marketing
harga, promosi dan lokasi (Kotler dan Aktivitas online atau program yang
Amstrong, 2012:51). melibatkan pelanggan baik secara langsung
2.3 Marketing Communication Mix ataupun tidak langsung meningkatkan
Menurut Kotler dan Ketler (2009:512), kesadaran, meningkatkan citra, atau
marketing communications mix terdiri dari menimbulkan pembelian produk dan jasa.
8 model komunikasi, yaitu: 6. Word of mouth marketing
1. Advertising Orang ke orang atau mulut ke mulut baik
Seluruh aktivitas presentasi non personal secara lisan, tertulis atau komunikas
berbayar dan promosi baik ide, produk atau elektronik yang berhubungan dengan
jasa melaui sponsor dari media cetak manfaat atau pengalaman membeli atau
(Koran atau majalah), media penyiaran menggunkan produk atau jasa.
7. Personal selling resmi setelah menggunakan sebuah produk
Interaksi langsung dengan satu atau lebih atau menggunakan sebuah jasa.
calon pembeli untuk memberikan sebuah 2.5 Electronic word of mouth
presentasi produk atau jasa dan menjawab Electronic word of mouth merupakan
pertanyaan. pengembangan dari word of mouth
2.4 Word of Mouth sehingga belum ada yang menjelaskan
Arndt (dalam Buttle, 1998) sebagai electronic word of mouth didalam buku.
orang yang pertama kali meneliti pengaruh Thurau et al (2004) mendefinisikan eWom
WOM pada perilaku konsumen. Ardt sebagai pernyataan positif atau negatif yang
mengartikan “WOM as oral, person-to- di buat oleh pembeli potensial, pembeli
person communication between a receiver tetap, atau mantan pembeli mengenai
and a communicator whom the receiver sebuah produk atau perusahaan yang di
perceives as non-commercial, regarding a sebarkan via internet.
brand, product or service”, yang dapat kita Electronic Word of Mouth adalah
artikan bahwa WOM pesan oral orang ke sebuah promosi efektif yang mudah dan
orang yang mana penerima memahami murah, yang dapat menjangkau banyak
bukan sebagai non-commercial berkaitan orang dalam periode yang sangat singkat
dengan sebuah merek, produk atau jasa. seperti melalui postingan internet
Menurut Han dan Niu (2012) didalam (Abalaesei, 2014).
jurnalnya “Word of Mouth Propagation in Li (dalam Abalaesei, 2014) mengatakan
Online Social Networks”, Word of mouth bahwa di dalam proses komunikasi eWOM,
adalah memindahkan suatu informasi dari konsumen lebih ingin untuk meningkatkan
satu orang kerang lain melalui komunikasi rasa memiliki pada sebuah grup yang
lisan. Di era modern saat ini, WOM membagi kesamaan kepercayaan, minat
menjadi sebuah sumber informasi utama dan pemikiran pada sebuah produk atau
yang berdampak langsung pada konsumen jasa. Karena tidak dibutuhkan untuk
ataupun potensial konsumen dalam mengenal seseorang secara dalam dan
menentukan pilihan. personal untuk mengakses opini,
Webrook (dalam Chen, 2011) pengalaman dalam berbelanja, kesukaan
mendefinisikan word of mouth sebagai atau hal yang tidak disukai, dan lain-lain.
penyampaian opini konsumen kepada Dalam penelitiannya Thurau et al
orang lain melalui jalur atau media tidak (2004) memakai dimensi berikut :
1. Platform assistance
Dalam penelitiannya, membagi social untuk konsumen untuk alsan
perilaku eWOM berdasarkan dua indentifikasi dan intergrasi social,
cara: (a) frekuensi kunjungan dengan demikian, dapat diduga
konsumen pada opinion platform dan bahwa konsumen terlibat dalam
(b) jumlah komentar ditulis oleh komunikasi eWOM untuk
konsumen pada opinion platform. berpatisipasi dan menjadi milik
2. Venting negative feelings komunitas online. Secara khusus,
Untuk mencegah orang lain konsumen.
mengalami masalah yang mereka 6. Economic incentives
miliki. Upaya ini biasanya terdapat Manfaat ekonomi telah ditunjik
pada eWOM negative. Yaitu, jika sebagai pendorong penting dari
pelanggan mengalami hal yang tidak perilaku manusia secara umum dan
menyenangkan atau negative bagi dianggap oleh penerima sebagai tanda
mereka. Berbagai pengalaman penghargaan terhadap perilaku
konsumsi negative melalui publikasi resipien oleh pemberi hadiah
komentar online dapat membantu misalnya.
konsumen untuk mengurangi 7. Helping the company
ketidakpuasan terkait dengan emosi Helping the company adalah hasil dari
negative mereka. kepuasan konsumen dengan produk
3. Concern for other consumers dan keinginan berikutnya untuk
Keinginan tulus untuk membantu membantu perusahaan.
teman atau saudara membuat lebih 8. Advice seeking
baik keputusan membeli. Dalam konteks berbasis web opinion-
4. Exraversion / positive self platform, konsumsi terjadi ketika
enhancement individu baca ulasan produk dan
Motif ini mencangkup focus pada komentar yang ditulis oleh orang lain,
manfaat psikologis komnikator dari yang juga dapat memotivasi
eWOM mengintergrasikan kategori konsumen untuk menulis komentar.
motif asli untuk mengekspresikan
perasaan positif dan peningkatan diri.
5. Social benefits
3. METODE PENELITIAN
Afiliasi dengan sebuah komunitas
3.1 Populasi dan Sampel Penelitian
virtual dapat mewakili suatu manfaat
Populasi adalah gabungan dari seluruh terdahulu yang berkaitan dengan penelitian
elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau yang sedang dilakukan
orang yang memiliki karakteristik yang 4. HASIL DAN PEMBAHASAN
serupa yang menjadi pusat perhatian Uji Asumsi Klasik
seorang peneliti karena itu dipandang Pengujian normalitas dilakukan
sebagai sebuah semesta penelitian terhadap residual regresi. Pengujian
Pengambilan sampel dilakukan dengan dilakukan dengan menggunakan grafik P-P
menggunakan Accidental Sampling, Plot. Data yang normal adalah data yang
Accidental Sampling yang artinya membentuk titik-titik yang menyebar tidak
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, jauh dari garis diagonal. Hasil analisis
yaitu siapa saja yang kebetulan bertemu regresi linier dengan grafik normal P-P Plot
dengan peneliti dapat digunakan sebagai terhadap residual error model regresi
sampel bila dipandang orang yang diperoleh sudah menunjukkan adanya pola
kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber grafik yang normal, yaitu adanya sebaran
data atau responden (Sugiyono, 2009). titik yang berada tidak jauh dari garis
3.2 Metode Pengumpulan Data diagonal.
Untuk memperoleh data-data yang Hasil pengujian tersebut menunjukkan
diperlukan dalam penelitian skripsi ini, bahwa grafik histogram memberikan pola
penulis menggunakan metode sebagai distribusi yang melenceng ke kanan yang
berikut : artinya adalah data berdistribusi normal.
1. Data Primer Selanjutnya, pada gambar P-Plot terlihat
Data primer, yaitu data di peroleh titik-titik mengikuti dan mendekati garis
langsung dari lapangan. Data ini diagonalnya sehingga dapat disimpulkan
diperoleh hasil kuesioner yang berisi bahwa model regresi memenuhi asumsi
pertanyaan yang diberikan kepada normalitas.
konsumen Dino Steak & Pasta House. Uji Multikolinieri
2. Data Sekunder Hasil analisis uji Multikolinieritas
Data Sekunder adalah data penelitian yang diketahui bahwa model regresi yang tidak
diperoleh secara tidak langsung atau terjadi gejala Multikolinieritas, karena nilai
melalui media perantara. Data ini diperoleh Tolerance yang ditunjukkan lebih besar
dengan membaca buku-buku, literatur, dari 0,10 dan nilai Variance Inflation
jurnal-jurnal, referensi yang berkaitan Factor (VIF) lebih kecil dari 10. Maka
dengan penelitian ini dan penelitian dapat disimpulkan bahwa model regresi
yang diajukan bebas dari masalah Y = 12.120 + 0,207X1 + 0,188X2 + 1.237X3
Multikolinieritas. Keterangan :
1.5.1 Uji Heteroskedastisitas Y = Keputusan Pembelian
Uji Heteroskedastisitas dalam α = Konstanta
penelitian ini menggunakan uji scatter plot. X1 = Expressing Positive Feelings
Dengan ketentuan apabila titik-titik X2 = Platform Assistance
menyebar dan tidak membentuk pola, maka X3 = Concern for Others
dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak
terjadi masalah heteroskedastisitas. Hasil dari analisis tersebut dapat
diinterpretasikan sebagai berikut :
a. Koefesien konstanta sebesar 12.120
menunjukan bahwa apabila
Expressing Positive Feelings (X1),
Platform Assistance (X2) dan
Concern for Others (X3) dianggap
tetap maka diperkirakan Keputusan
Pembelian (Y) sebesar 12.120.
b. Koefisien regresi Expressing
Positive Feelings (X1) sebesar
0,207 artinya jika Expressing
Uji Regresi Linier Berganda
Regresi Linier Berganda dilakukan untuk Positive Feelings (X1) meningkat

mengetahui bagaimana pengaruh variabel satu satuan maka Keputusan

independen yaitu Expressing Positive Pembelian (Y) akan mengalami

Feelings (X1), Platform Assistance (X2) kenaikan sebesar 0,207 dengan

dan Concern for Others (X3), terhadap asumsi variabel lain bernilai tetap.

variabel dependen yaitu Keputusan c. Koefisien regresi Platform

Pembelian (Y). Berikut ini adalah tampilan Assistance (X2) sebesar 0,188

data yang diolah melalui program SPSS artinya jika Platform Assistance

22.0 mengenai regresi linear berganda (X2) meningkat satu satuan maka

seperti tabel dibawah ini: Keputusan Pembelian (Y) akan


mengalami kenaikan sebesar 0,188
Ppersamaan regresi linear berganda sebagai dengan asumsi variabel lain bernilai
berikut : tetap.
Y = α + X1+X2+X3
d. Koefisien regresi Concern for sejalan dengan Wijaya dkk (2014). Namun
Others (X3) sebesar 1.237 artinya pada penelitian Rachmalika (2015)
jika Concern for Others (X3) Platform Assistace berpengaruh signifikan .
meningkat satu satuan maka Pada penelitian Wijaya (2014)
Keputusan Pembelian (Y) akan memaparkan bahwa ini terjadi karena tidak
mengalami kenaikan sebesar 1.237 terjaminnya kredibilitas sebuah komentar
dengan asumsi variabel lain bernilai dan ulasan di media sosial dan pada
tetap. penelitiannya hanya berfokus di Facebook
Pemabahasan saja. Sedangkan Dino Steak sendiri
Pengujian hipotesis pertama mempunyai beberapa macam media sosial
menunjukan bahwa Expressing Positive seperti Instagram, twitter dan fecebook ini
Feelings tidak memiliki pengaruh yang berarti pihak Dino Steak kurang gencar
signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga para calon konsumen kurang
pada Dino Steak & Pasta House. Hal ini mengetahui informasi yang dibagikan di
sejalan dengan penelitian yang telah media sosial dan situs internet.
dilakukan Wijaya dkk (2014). Namun ini Pada pengujian hopotesis yang ketiga
bertentangan dengan penelitian penelitian menunjukan bahwa Concern for Others
yang dilakukan oleh Rachmalika dkk memiliki pengaruh seignifikan terhadap
(2015). Hasil ini menunjukan bahwa keputusan pembelian. Hal ini sejalan
kemampuan Dino Steak untuk memberikan dengan penelitian Rachmalika (2015)
pengalaman positif yang dibagi para namun bertentangan dengan penelitian
konsumen tidak maksimal. Terutama Dino yang dilakukan oleh Wijaya (2014).
Steak merupakan restoran yang baru Penelitian yang dilakukan oleh Rachmalika
didalam bisnis makanan sehingga masih (2015) sejalan dengan penulis lakukan yaitu
terus belajar dari pengalaman yang didapat pada sektor bisnis makanan yang mana saat
, sedangkan pada penelitian yang dilakukan mempunyai jumlah konsumen yang besar ,
Rachmalika (2015) objek yang diteliti sedangkan Wijaya melakukan penelitian
merupakan restoran yang cukup lama pada bidang elektronik yaitu kamera DSLR
berdiri berpengalaman. yang tentunya tidak mempunyai konsumen
Pada pengujian hipotesis yang kedua sebanyak pada bisnis makanan. Ini
menunjukan bahwa Platform Assistance menunjukan bahwa konsumen Dino Steak
tidak memiliki pengaruh signifikan peduli terhadap konsumen lain atas
terhadap keputusan pembelian. Hal ini pengalaman yang mereka rasakan.
Pada pengujian hipotesis utama yaitu maka akan semakin besar
Electronic Word of Mouth secara bersama- pengaruhnya terhadap keputusan
sama mempunyai pengaruh positif terhadap pembelian konsumen.
keputusan pembelian. Ini sejalan dengan 2. Secara parsial menunjukan bahwa
penelitian yang dilakukan oleh Rachmalika dari ketiga variabel electronic word of
(2015), Sanger (2013) dan Resky (2015) mouth (eWom) hanya satu variabel
namun bertentangan dengan Wijaya (2015). yang berpengaruh secara signifikan
Ini menunjukan bahwa eWom mempunyai terhadap keputusan pembelian yaitu
peran yang cukup penting dalam concern for others (X3), sedangkan
pengambilan keputusan dan menjadi faktor variabel lainnya expressing positive
yang harus dimaksimalkan oleh para pelaku feeling (X1) dan platform assistance
usaha. (X2) tidak memiliki pengaruh
Pada uji koefisien determinasi variabel terhadap keputusan pembelian (Y).
eWom terhadap keputusan pembelian pada Implikasi
Dino Steak dapat menjelaskan keragaman Berdasarkan hasil penelitian,
variabel sebesar 44,8% , sedangakn pada didapatkan bahwa electronic word of mouth
penelitian Rachmalika (2015) hanya memiliki pengaruh terhadap keputusan
sebesar 15,4% dan pada penelitian Wijaya pembelian konsumen. Electronic word of
(2014) sebesar 11,8% . Ini menujukan mouth dapat menjelaskan sebesar 44,80%
eWom pada keputusan Dino steak variansi dari keputusan pembelian. Hasil
memainkan peran penting , sehingga harus penelitian ini mengindikasikan bahwa
dipertahankan dan dimaksimalkan. electronic word of mouth dapat
5. KESIMPULAN DAN IMPLIKASI menggerakan keputusan pembelian.
Kesimpulan : Sehingga keterlibatan hubungan antara
1. Secara simultan variabel electronic penjual dan pembeli di media sosial dan
word of mouth (eWom) yang terdiri situs internet memberikan dampak yang
dari expressing positive feeling (X1) cukup besar. Hal lain yang terkait dengan
dan platform assistance (X2) dan penggunaan media sosial untuk
concern for others (X3) berpengaruh mengekspresikan perasaan dan
positif terhadap keputusan pembelian menyampaikan pengalaman yang telah
(Y). Hal ini menunjukan senakin dirasakan dan juga secara tidak langsung
banyak electronic word of mouth di membantu para pengguna lain untuk
media sosial ataupun situs internet
mendapatan informasi mengenai kualitas pengalaman positif yang akan mereka
hingga merekomendasikan hal yang terkait. bagikan di media sosial dan situs internet.
Terkait dengan variabel expressing DAFTAR PUSTAKA
positive feelings, perusahaan disarankan
Abalaesei, Mihaela. 2014. Electronic Word
memberikan pengalaman yang
of Mouth: How Much Do We
menyenangkan bagi konsumen sehingga Know?,Vol. 2, No.2, hal : 135-142
terciptanya rasa bangga konsumen setelah
Abdullah , Thamrin dan Francis Tantri.
melakukan pembelian. Tentunya 2012. Manajemen Pemasaran ,
Jakarta : Erlangga.
pengalaman yang telah dirasakan
konsumen akan menarik konsumen Buttle, Francis A. 1998. Word of Mouth:
Understanding and Managing
potensial lainnya.
Referral Marketing, Vol. 6, hal :
Selain itu Dino Steak harus lebih 241-254
memanfaatkan kemudahan berkomunikasi
Chen, Shih-Chen. 2011. Understanding
pada media sosial karena jika dilihat dari The Effect of Technology
Readiness, Satisfaction and
hasil penelitian variabel platform
Electronic Word of Mouth on
assistance memiliki pengaruh yang paling Loyalty in 3C Products, Australian
Journal of Business and
kecil. Pihak Dino Steak disarankan untuk
Management Research, Vol. 1, No.
meningkatkan rating pada website-website 3, Juni, hal : 1-9
dengan menanggapi keluhan dan
Ekawati, Mustika et al. 2014. Pengaruh
memperbaiki keluhan yang diberikan Electronic Word Of Mouth
Terhadap Pengetahuan Konsumen
konsumen. Perusahaan harus lebih
serta Dampaknya Pada Keputusan
memaksimalkan media sosial yang dimiliki Pembelian (Survei Pada Followers
Account Twitter @Wrpdiet), Jurnal
dengan cara memberikan respon yang cepat
Administrasi Bisnis, Vol. 14, No. 2,
dan menanggapi interaksi yang dilakukan September, hal: 1-7
konsumen..
Goel, Deepti. 2013. E-WOM and Similar
Pada variabel Concern for Others Emerging Terms: A Literatur
Review, Vol. 4, No. 11, November,
yang memiliki pengaruh signifikan
hal: 99-103
terhadap keputusan pembelian . Tentunya
Han, Xiaoting dan Li Niu. 2012. Word of
dengan tingginya kepudulian antar para
Mouth Propagation in Online
konsumen pengguna media sosial bisa Social Network,.Vol. 7, No. 10,
Oktober, hal : 1670-1676
menjadi keuntungan bagi Dino Steak &
Pasta House dengan memberikan Kotler , Philip dan Gary Armstrong. 2012.
Prinsip-prinsip Pemasaran , Edisi
12, Jakarta : Erlangga.
Journal of Business and
Kotler , Philip dan Kevin Lane Keller. Management, Vol. 8, No. 8, Maret,
2009. Manajemen Pemasaran , hal: 31-40
Edisi 13, Jilid 1, Jakarta : Erlangga.
Thurau, Thorsten Hennig et al. 2004.
Rachmalika, Brian Rizky Ali et al. 2015. Electronic Word of Mouth Via
Analisis Faktor-Faktor Pembentuk Consumer-Opinion Platforms :
Electronic Word-Of-Mouth Dan What Motives Consumers to
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Articulate Themselves on The
Pembelian Pada Restoran Hakata Internet?, Journal of Interactive
Ikkousha Jakarta, Jurnal Marketing, Vol. 18, No. 1, Winter,
Administrasi Bisnis, Vol. 25, No. 1, hal : 38-52
Agustus, Hal: 1-10
Wijaya, Tommy dan Eristia Lidia Paramita.
Resky, Gevi Tonida. 2015. Analisis 2014. Pengaruh Electronic Word
Pengaruh Electronic Word Of Of Mouth (Ewom) Terhadap
Mouth (E-Wom) Terhadap Minat Keputusan Pembelian Kamera
Beli Konsumen Pada Produk Tas Di Dslr, Sancall, Hal: 12-19
Instagram Rgfashion Store. Jurnal
Ekonomi dan Bisnis, Vol. 3, No. 2,
Hal: 1-12

Sanger, Chintya Amelia Nelly. 2013. The


Effect of Traditional and Electronic
Word of Mouth on Purchase
Decision, Jurnal EMBA, Vol. 1, No.
4, Desember, Hal: 1499-1508

Severi, Erfan et al. 2014. The Impacts of


Electronic Word of Mouth on Brand
Equity in the Context of Social
Media, International Journal of
Business and Management, Vol. 9,
No. 8, Mei, Hal: 84-96

Silverman, George. 2001. The Secret of


Word of Mouth Marketing, New
York : AMACOM.

Tabbane, Rym Srarfi dan Manel Hamouda.


2013. Impact of EWOM on The
Tunisian Consumers Attitude
Toward The Product,
ABSRC,Maret

Themba, Godfrey dan Monica Mulala,


2013. Brand-Related eWOm and Its
Effect on Purchase Decision: An
Empirical Study of University of
Botswana Students, International

Anda mungkin juga menyukai