Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH ATMOSFER TOKO TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF

(Survei pada Konsumen yang Melakukan Pembelian Impulsif pada Giant Hypermarket Mall
Olympic Garden Kota Malang)

Chandra Agung Wijaya


Achmad Fauzi
Sunarti
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Email: chanawiya@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan pengaruh Pesan Atmosfer Toko
terhadap Pembelian Impulsif. Variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini adalah Exterior, General
Interior, Store Layout, dan Interior Display, sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu Pembelian
Impulsif. Populasi pada penelitian ini yaitu Konsumen yang melakukan pembelian Impulsif di Giant
Hypermarket Mall Olmpic Garden. Sampel pada penelitian ini sebanyak 100 orang responden. Teknik
sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah teknik sampling Purposif (purposive sampling). Hasil
dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel Exterior, General Interior, Store Layout, dan Interior
Display secara bersama-sama atau simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Pembelian Impulsif
dengan nilai signifikansi F sebesar 0,000 (< α 0,05). Nilai Adjusted R Square sebesar 0,607 atau 60,7%.
Sedangkan hasil dari penelitian ini menunjukkan secara parsial bahwa variabel Exterior, General Interior,
Store Layout, dan Interior Display pengaruh yang signifikan terhadap Pembelian Impulsif.
Kata Kunci: Exterior, General Interior, Store Layout, Interior Display, Pembelian Impulsif

ABSTRACT

The objective of this study is to determine and explain the Influence Store Atmosphere to the
Impulsive Buying. Independent variables used in this study is Exterior, General Interior, Store Layout, and
Interior Display, while the dependent variable in this study is Impulsive Buying. the population of this
research are Consumer who Commit Impulsive Buying in Giant Hypermarket Mall Oylmpic Garden Malang
City. Sample of this research is 100 respondents. This study use purposive sampling as technique sampling.
The result of this research show that variabel Exterior, General Interior, Store Layout, and Interior Display
are together or simultaneously have a significant influence on the Purchase Decision with significance value
F of 0,000 (< α 0,05). Value Adjusted R Square of 0,607 or 60,7%. Then The result of this research show
that variabel Exterior, General Interior, Store Layout, and Interior Display are partially have significant
influence on the Purchase Decision with significance value
Keywords: Exterior, General Interior, Store Layout, Interior Display, Impulse Buying

Pendahuluan dari dalam ruang toko dan mengembangkan


Pengetahuan tentang pelanggan menjadi stimulus terhadap perilaku konsumen
merupakan kunci dalam merencanakan suatu produk secara umum. Kemunculan perusahaan –
strategi pemasaran suatu perusahaan, tidak perusahaan ritel baru dewasa ini, yang
terkecuali pada bisnis ritel. Pelanggan dapat menghasilkan produk yang bervariasi membuat
menjadi aset perusahaan yang paling berharga, perusahaan semakin cepat untuk memperbaharui
sehingga perusahaan perlu untuk menciptakan produk mereka. Hal ini menjadikan produk yang
sekaligus menjaga nilai tersebut. Perusahaan ditawarkan di pasar semakin banyak. Dengan
membutuhkan informasi pelanggan yang efektif demikian, kegiatan pemasaran harus dapat

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 1


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
beradaptasi dengan keadaan tersebut. Kegiatan Saat ini jumlah Hypermarket dan pasar
pemasaran saat ini tidak bisa lepas dari perilaku swalayan di Indonesia telah berkembang dengan
konsumen yang menjadi target pasar suatu pesat, termasuk di kota Malang. Giant
perusahaan khususnya perusahan ritel. Hyperarmarket adalah salah satu pasar swalayan
Kegiatan pemasaran saat ini tidak bisa yang sudah cukup terkenal di Indonesia. saat ini
lepas dari perilaku konsumen yang menjadi target Giant sendiri sudah memiliki berbagai macam
pasar suatu perusahaan khususnya perusahan ritel. cabang yang terletak di seluruh Indonesia.
Perusahaan hanya bisa mengenali karakter Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk
konsumen yang menjadi target pasar suatu melakukan penelitian tentang “Pengaruh
perusahaan ritel. Perusahaan ritel harus bisa Atmosfer Toko Terhadap Pembelian Impulsif
mengenali karakter konsumen agar konsumen (Survei pada Konsumen yang Melakukan
tersebut dapat menjadi konsumen potensial. Pembelian Impulsif pada Giant Hypermarket
Ma’ruf (2006:113) menyebutkan terdapat 6 Mall Olympic Garden kota Malang)”.
(enam) unsur strategi bauran pemasaran dalam
konteks bisnis ritel yaitu lokasi, merchandise,
harga, periklanan dan promosi, atmosfer toko, dan
pelayanan ritel. KAJIAN PUSTAKA
Konsumen sebagai pengambil keputusan Elemen Atmosfer Toko (Store Atmosphere)
pembelian atau yang berpengaruh dalam proses Pembuatan dan Pemeliharaan dari citra toko
pengambilan keputusan tersebut, perlu dipahami tergantung pada besarnya atmosfer toko. Atmosfer
melalui suatu penelitian yang teratur. Strategi mengacu pada karakteristik fisik toko yang
yang tepat dan trik khusus perlu dimiliki, tentunya
digunakan untuk mengembangkan citra dan untuk
faktor – faktor yang mempengaruhi konsumen
dalam melakukan pembelian impulsif perlu menarik konsumen. Penglihatan, suara, bau akan
diketahui oleh pemasar agar pengorbanan yang berkontribusi pada besarnya citra yang
besar terutama untuk biaya promosi bisa terbayar diproyeksikan oleh konsumen. Ini menjadi hal
dan tidak menjadi sia – sia. Perilaku konsumen penting bahwa atmosfer dapat dimengerti sebagai
yang tidak direncanakan atau pembelian impulsif perasaan psikologis konsumen dapatkan ketika
merupakan sesuatu yang menarik bagi produsen mengunjungi toko. Adapun menurut Berman dan
maupun perusahaan ritel, karena merupakan
Evans (1992:463) atmosfer toko (store
pangsa pasar terbesar dalam pasar modern yang
membuat fenomena “impulse buying” merupakan atmosphere) terdiri dari empat elemen sebagai
sesuatu yang harus diciptakan. Menciptakan berikut:
ketertarikan secara emosional diibaratkan seperti Exterior
memancing gairah konsumen untuk membeli dan Karakteristik eksterior memiliki pengaruh
mengkonsumsi sebuah produk atau merek yang kuat pada citra dan perencanaan toko.
tertentu. Konsumen yang tertarik secara emosional Banyak orang terkesan kepada toko saat sebelum
(terutama untuk produk low involvement) memasuki toko dari tampilan luarnya. Kombinasi
seringkali tidak lagi melibatkan rasionalitas dalam dari exterior ini dapat membuat bagian luar toko
proses pengambilan keputusan konsumen.Salah terlihat menarik dan unik untuk membuat kesan
satu faktor yang mempengaruhi seseorang pertama bagi konsumen. Elemen – elemen
melakukan pembelian impulsif adalah atmosfer eksterior ini terdiri dari sub elemen – elemen
toko (store atmosphere). Berman dan Evans sebagai berikut:
(1992:463) membagi elemen - elemen store a. Storefront
atmospehere ke dalam empat elemen, yaitu: Storefront adalah sejumlah tampilan fisik dari
1. Exterior exterior. Melalui storefront sebuah toko dapat
2. General interior menghadirkan sebuah citra toko yang unik,
3. Store layout menarik yang akan mengundang konsumen
4. Interior display untuk berbelanja. Storefront juga memiliki
pengaruh yang baik bagi konsumen baru yang

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 2


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
akan melewati toko yang belum dikunjungi f. Parking (tempat Parkir)
sebelumnya. Ada sejumlah pilihan bagi Fasilitas parkir dapat ditambahkan atau
pengecer (retailer) untuk mempertimbangkan dikurangi sesuai kebutuhan toko. area parkir
dasar dari perencanaan storefront: yang seharusnya disediakan oleh toko adalah
1) Modular structure. area parkir yang luas dan jarak antar
2) Prefabricated (prefab) structure kendaraan tidak berdekatan. Adapaun jarak
3) Prototype store. antara tempat parkir dan toko tidak terlalu
4) Recessed storefront jauh agak konsumen lebih mudah
5) Unique building design Storefronts. menjangkau lokasi toko.
b. Marquee General Interior
Marquee adalah suatu tanda yang digunakan General interior dari suatu toko harus
untuk memajang nama atau logo suatu toko untuk dirancang untuk memaksimalkan visual dari
tetap berdiri agar menarik perhatian. Marquee bagian dalama toko Seperti layaknya sebuah iklan
dapat dibuat dengan mencolok atau bercahaya yang dapat menarik pembeli untuk datang ke toko,
dengan beberapa teknik pewarnaan, penulisan Bagian dalam toko yang baik yaitu yang dapat
huruf atau penggunaan lampu neon yang menarik perhatian pengunjung dan membantu
memungkinkan kelebaran dari marquuee itu mereka agar mudah mengamati, memeriksa dan
sendiri agar terlihat dengan jelas memilih barang – barang itu dan akhirnya
1) pintu masuk. melakukan pembelian ketika konsumen masuk ke
2) Jumlah pintu masuk. dalam toko, ada banyak hal yang akan
3) Jenis pintu masuk yang digunakan. mempengaruhi persepsi mereka pada toko
4) Lebar pintu masuk. lintas orang yang masuk tersebut. Elemen – elemen general interior terdiri
dan keluar toko. dari:
c. Height and size of building (tinggi dan a. Flooring
luasnya bangunan) Lantai dalam toko dapat terbuat dari kayu,
Tinggi dan luasnya bangunan juga semen, karpet, ataupun keramik. Untuk
berkontribusi pada citra toko. Tinggi dan menarik konsumen lantai yang digunakan
luasnya bangunan dapat disamarkan saat sebaiknya disesuaikan dengan persepsi dari
bagian dari toko tempat berbelanja berada material yang ada di dalam toko.
tidak layak di dekat lantai dasar. Adapun b. Colors and Lightning (warna dan
sesuai dengan target pasar kepada konsumen pencahayaan)
untuk melihat dan merasakan bahwa Warna dan penahayaan yang baik akan
bangunan tersebut harus membuat konsumen mempengaruhi citra toko. kondisi pencahyaan
nyaman. dalam toko seharusnya dibuat sesuai agar
d. Uniqueness konsumen yang datang berkunjung tidak
Keunikan menyediakan penglihatan yang merasa kesulitan dalam mencari produknya.
jelas yang membedakan satu toko dengan c. Fixtures (perabot toko)
toko lainnya. Keunikan sendiri yang akan Pemilihan peralatan penunjang dalam toko dan
mendatangkan konsumen untuk berbelanja cara penyusunan barang harus dilakukan
pada suatu toko dengan baik agar didapat hasil yang sesuai
e. Surrounding store (lingkungan sekitar) keinginan karena barang – barang yang ada
Lingkungan sekitar toko yang didalam nya memiliki karakter maupun harga yang
berupa letak demografis dan gaya hidup dari berbeda.
orang – orang yang berada dilingkungan toko. d. Temperature (suhu udara)
cittra toko juga berpengaruh terhadap Kondisi suhu udara dalam toko seharusnya
lingkungan sekitar yang membuat toko disesuaikan agar tidak terlalu panas atau
merasa aman dan jauh dari tindakan dingin dan jumlah pendingin tuangan
kriminalitas yang tinggi ataupun pengrusakan disesuiakan dengan besarnya ruangan dan
yang mempengaruhi kenyamanan konsumen luasnya ukuran toko.
dalam berbelanja e. Width of sales

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 3


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Jarak antara rak barang dan tempat penjualan 1) Selling space (penjualan)
harus diatur agar cukup luas untuk 2) Merchandise space
memudahkan konsumen dalam mengambil 3) Personnel space
barang yang diinginkan. 4) Customer space
f. Dead areas b. Product Groupings (pengelompokka barang)
Dead areas merupakan ruangan di dalam toko barang yang dikelomppokkan:
di mana penempatannya terlihat janggal, 1) Functional product groupings
misalnya eskalator, mesin pendingin dan Pengelompokkan barang berdasarkan
cermin yang terletak di toko. Penempatan penggunaan akhir yang sama.
dead areas harus diatur lebih rapi agar terlihat 2) Purchase motivation product groupings
tidak mengganggu konsumen saat berbelanja. Pengelompokkan barang yang ada
g. Personnel menimbulkan dorongan pada konsumen untuk
Penampilan karyawan dalam toko harus membeli dan menghabiskan waktu yang lebih
diperhatikan dan terlihat rapi, sopan,dan banyak dalam berbelanja.
ramah kepada konsumen. Karyawan dalam 3) Market segment product groupings
toko juga harus mengetahui tentang produk Pengelompokkan barang berdasarkan pasar
dan barang yang di jual di dalam toko. sasaran yang sama.
h. Merchandise 4) Storability product groupings
Pengelola toko harus memutuskan mengenai Pengelompokkan berdasarkan cara
variasi, warna, ukuran, kualitas, lebar, dan penanganannya yang khusus.
kedalaman produk yang akan dijual. Pemiliha c. Traffic Flow (arus lalu lintas)
produk yang sesuai harus sesuai dengan 1) Straight (gridion) traffic flow (arus lalu lintas
kebutuhan dan keinginan konsumen. yang luas) pengaturan ini mengarahkan
i. Price (levels and displays) pelanggan sesuai gang – gang dan perabot di
Label harga bisa dicantumkan dalam kemasan dalam toko.
produk dan pada rak yang telah disediakan 2) Curving (free-flowing) traffic flow Pengaturan
untuk memajang produk yang ditawarkan. ini memungkinkan pelanggan membentuk
Label harga harus terlihat jelas agar tidak pola lalu lintasnya sendiri.
membingungkan konsumen dalam memilih
barang yang dicarinya. Interior Displays
j. Cleanliness (kebersihan) Setiap jenis interior display menyediakan
Kebersihan dala toko merupakan informasi kepada pelanggan untuk mempengaruhi
pertimbangan konsumen dalam berbelanaja di suasana lingkungan toko. Tujuan utama interior
toko. pengelola toko harus memperhatikan display adalah untuk menata produk yang ada
pemeliharaan dan kebersihan dalam toko agar dalam toko yang berguna untuk meningkatkan
menimbulkan kesan positif bagi konsumen. penjualan dan laba toko tersebut. Interior display
Store Layout terdiri dari:
Layout toko akan membuat konsumen a. Theme setting
datang atau menjauhi toko ketika konsumen Theme setting menunjukan penawaran
melihat bagian toko melalui jendela etalase atau prroduk dalam lingkungan dan atmosfer yang
pintu masuk. Layout took dan penataan ruang tersedia yang berada dalam toko
tokoyang baik akan mampu mengundang b. Racks and cases
konsumen untuk betah berkeliling lebih lama dan Rak dan penyimpanan digunakan unutuk
membelanjakan uangnya lebih banyak. Elemen – menggantung atau memajang produk dengan
elemen yang diperlukan ialah: rapi.
a. Allocation of Floor for Space. Setiap toko c. Cut cases and dump bins
memiliki sejumlah ruangan yang tersedia dan Kegunaan dari cut cases dan dump bins adalah
diantaranya terdapat area penjualan untuk mengurangi biaya dalam melakukan
merchandise. Dalam suatu toko, ruangan pemajangan produk yang terbuat dari karton.
yang ada harus dialokasikan untuk: d. Posters, signs, and cards

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 4


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Poster dan kartu penanda digunakan untuk suasana hati (“terapi retail” atau pengganti
memberikan informasi tentang produk dan konsumsi)
lokasi produk agar memudahan konsumen 3. Breakthrough impulse ( Impulsif pemecahan)
dalam mencari produk yang diinginkan. Berkenaan dengan stimulasi untuk
menyelesaikan konflik secara tidak sadar
Pembelian Impulsif yang berpotensi melalui pembelian dan dapat
Pembelian Impulsif didefinisikan sebagai mempunyai implikasi pada perubahan
pembelian yang dibuat di dalam toko yang kehidupan
berbeda dari perencanaan konsumen untuk 4. Blind Impulse ( Impulsif buta) Penyelesaian
membuat prioritas saat memasuki toko (Hawkins seputar perasaan kewalahan oleh produk yang
et al 2000:610). Menurut Rook (1987) pembelian secara sederhana harus dimiliki.
impulsif terjadi ketika pengalaman konsumen
tiba- tiba, terlalu sering, dan keinginan terus Hipotesis
menerus untuk membeli sesuatu dengan segera. a. Variabel Exterior (X1), General Interior
pembelian impulsif juga terjadi dengan tergesa – (X2), Store Layout (X3), Interior Display
gesa yang sehubungan dengan berkurangnya pada (X4) berpengaruh secara simultan terhadap
sebuah konsekuensi dalam pembelian. pembelian Pembelian Impulsif (Y1)
impulsif juga terjadi dengan tergesa –gesa yang b. Variabel Exterior (X1), General Interior
sehubungan dengan berkurangnya pada sebuah (X2), Store Layout (X3), Interior Display
konsekuensi dalam pembelian. Pembelian secara (X4) berpengaruh secara parsial terhadap
impulsif cenderung mengganggu pemikiran sikap Pembelian Impulsif (Y1)
konsumen, ketika pembelian secara pemikiran c. Variabel Interior Display (X4) diduga
lebih dari sekedar bagian dari rutinitas sehari – memiliki pengaruh secara dominan terhadap
hari. Pembelian impulsif lebih emosional daripada Pembelian Impulsif (Y1)
rasional, dan lebih seperti sikap “buruk” daripada
“baik”. Dan pada akhirnya konsumen lebih seperti METODE PENELITIAN
kehilangan kendali ketika membeli secara Jenis Penelitian yang digunakan dalam
impulsif daripada ketika membuat pembelian penelitian ini adalah explanatory research yang
secara pemikiran. Sedangkan menurut Beatty and digunakan untuk menjelaskan sebab akibat antara
Ferrel (1998) pembelian impulsif adalah terjadi
dua variabel atau lebih. Penelitian ini dilakukan
tiba – tiba dan pembelian dengan segera tanpa niat
sebelum belanja untuk membeli produk secara pada Giant Hypermarket Mall Olmpic Garden
spesifik atau untuk memenuhi tugas pembelian kota Malang. Populasi yang ditentukan peneliti
secara spesifik. adalah konsumen yang melakukan pembelian
Menurut Bayley and Nancarrow (1998) impulsif, diketahui jumlah sampel dalam
dalam Davies and Ward (2002:238) penelitian ini sebesar 100 sampel orang
mengidentifikasikan 4 “gaya” di dalam pembelian responden. Teknik sampling yang dilakukan
impulsif:
menggunakan purposive sampling. Metode
1. Accelerator Impulse (impulsif dengan cepat)
Pusat pada pembuatan pembelian ( sering pengumpulan data dalam penelitian ini
pada penawaran spesial) untuk memenuhi menggunakan metode kuesioner.
kebutuhan masa mendatang dan untuk Teknik analisis data pada penelitian ini
menegaskan gambaran diri dari “pembelanja adalah sebagai berikut:
yang baik” 1. Analisis Deskriptif
2. Compensatory impulse ( Impulsif pengganti) Analisis deskriptif ini digunakan untuk
Melibatkan pembelian sebagai pemberian diri mendeskripsikan karakteristik penelitian dengan
pada penghargaan atau pengganti untuk menggambarkan objek penelitian yang terdiri dari
persoalan pengalaman di tempat lain, sering gambaran lokasi penelitian, keadaan responden
di dalam sebuah percobaan meningkatkan yang diteliti, serta item yang didistribusikan dari
masing-masing variabel. Tujuan dari analisis ini

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 5


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
adalah untuk membuat suatu deskripsi, gambaran, Variabel terikat pada regresi ini adalah
atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat Pembelian Impulsif (Y) sedangkan variabel
mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan bebasnya adalah Exterior (X1), General interior
antar fenomena yang diteliti. Data yang (X2), Store layout (X3) dan Interior display (X4).
dikumpulkan diolah dan dianalisis menggunakan Model regresi berdasarkan hasil analisis di atas
tabel distribusi frekuensi. adalah:
2. Uji Asumsi Klasik Y = -0,479 + 0,279X1 + 0,188X2 + 0,184X3
Asumsi-asumsi klasik ini harus dilakukan + 0,320X4 + e
pengujiannya untuk memenuhi penggunaan Adapun interpretasi dari persamaan tersebut
regresi linier berganda. Analisis dalam uji asumsi adalah sebagai berikut:
klasik ini terdiri dari uji normalitas, uji a. b1 = 0,279
multikolinieritas dan uji heteroskedastistas Hasil dari analisis data diketahui bahwa X1
3. Analisis Regresi Linier Berganda menunjukkan angka positif sebesar 0,279 yang
Analisis regresi ini digunakan untuk menghitung artinya adalah semakin baik Exterior akan diikuti
besarnya pengaruh antara variabel bebas, yaitu peningkatan variabel Pembelian Impulsif.
Exterior (X1), General Interior (X2), Store b. b2 = 0,188
Layout (X3), dan Interior Display (X4) terhadap Hasil dari analisis data diketahui bahwa X2
variabel terikat yaitu Pembelian Impulsif (Y). menunjukkan angka positif sebesar 0,188 yang
4. Uji F artinya adalah semakin baik General Interior akan
Untuk melakukan pengujian pengaruh dari diikuti peningkatan variabel Pembelian Impulsif.
variabel-variabel bebas secara simultan terhadap c. b3 = 0,184
variabel terikat, maka dilakukan dengan Hasil dari analisis data diketahui bahwa X3
menggunakan uji F. menunjukkan angka positif sebesar 0,184 yang
5. Uji t artinya adalah semakin baik Store Layout akan
Uji t ini dilakukan untuk menguji signifikan diikuti peningkatan variabel Pembelian Impulsif.
masing-masing variabel bebas secara parsial atau d. b4 = 0,320
untuk mengetahui variabel bebas mana yang lebih Hasil dari analisis data diketahui bahwa X4
berpengaruh diantara kedua variabel bebas (X) menunjukkan angka positif sebesar 0,320 yang
terhadap variabel terikat (Y). artinya adalah semakin baik Interior Display akan
diikuti peningkatan variabel Pembelian Impulsif.
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan intepretasi di atas, dapat
Penelitian ini terdiri dari 100 orang responden diketahui besarnya kontribusi variabel bebas
konsumen yang berbelanja secara impusif di Giant terhadap variabel terikat, antara lain Exterior
Hypermarket Mall Olympic Garden Kota Malang. sebesar 0,279, General Interior sebesar 0,188,
Penelitian ini menunjukan terdapat 40 orang Store Layout sebesar 0,184 dan Interior Display
0,320. Intepretasi tersebut dapat disimpulkan
responden berjenis kelamin perempuan dan 60 bahwa Exterior, General Interior, Store Layout,
orang responden berjenis kelamin laki – laki. dan Interior Display berpengaruh positif terhadap
Responden penelitian ini sebagian besar berusia Pembelian Impulsif. Dengan kata lain, apabila
antara 21 – 30 tahun, memiliki tingkat pendidikan Exterior, General Interior, Store Layout, dan
terakhir setara S-1 dan memiliki pekerjaan Interior Display meningkat maka akan diikuti
sebagian besar pegawai swasta. Diketahui juga peningkatan Pembelian Impulsif.
dalam penelitian ini mayoritas responden
Hasil Uji Hipotesis
memiliki penghasilan sebanyak Rp 2.0000.001,00 1. Hipotesis I (Uji F / Serempak)
– Rp 3.0000.000,00 dan melakukan intensitas Berdasarkan hasil anailis nilai sig F (0,000)
belanja dalam sebulan sebanyak 1 kali. < α = 0.05 maka pengaruh variabel bebas secara
serempak adalah signifikan. Hal ini berarti dapat
Hasil Rekapitulasi Analisis Regresi Berganda disimpulkan bahwa variabel bebas Exterior (X1),
General Interior (X2), dan Store Layout (X3),

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 6


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
Interior Display (X4) mempengaruhi secara bebas mempunyai pengaruh yang signifikan
signifikan terhadap variabel terikat Pembelian secara bersama – sama terhadap pembelian
Impulsif (Y). impulsif, sehingga dapat disimpulkan bahwa
2. Hipotesis II (Uji t / Parsial) pengujian terhadap hipotesis yang
Berdasarkan Tabel 17 diperoleh hasil menyatakan adanya pengaruh secara bersama
sebagai berikut : – sama variabel bebas terhadap variabel
a. t test antara X1 (Exterior) dengan Y Pembelian Impulsif dapat diterima.
(Pembelian Impulsif) menunjukkan nilai sig t 2. Pengaruh secara parsial variabel bebas yang
(0,000) < α = 0.05 maka pengaruh Exterior terdiri dari Exterior (X1), General Interior
(X1) terhadap Pembelian Impulsif adalah (X2), Store Layout (X3), Interior Display
signifikan. Hal ini berarti dapat disimpulkan (X4) terhadap Pembelian Impulsif dilakukan
bahwa dengan meningkatkan Exterior maka dengan uji t. Berdasarkan pada hasil uji
Pembelian Impulsif akan mengalami didapatkan bahwa terdapat empat variabel
peningkatan secara nyata. yang mempunyai pengaruh signifikan
b. t test antara X2 (General Interior) dengan Y terhadap pembelian impulsif yaitu Exterior,
(Pembelian Impulsif) menunjukkan nilai sig t General Interior, Store Layout, dan Interior
(0,012) < α = 0.05 maka General Interior X2 Display.
terhadap Pembelian Impulsif adalah 3. Berdasarkan pada hasil uji t didapatkan
signifikan. Hal ini berarti dapat disimpulkan bahwa variabel Exterior mempunyai nilai
bahwa dengan meningkatkan General Interior thitung sebesar 4,080 dan koefisien beta
maka Pembelian Impulsif akan mengalami sebesar 0,342 paling besar. Kesimpulannya
peningkatan secara nyata. variabel Exterior memiliki pengaruh yang
c. t test antara X3 (Store Layout) dengan Y paling kuat dibandingkan dengan variabel
(Pembelian Impulsif) menunjukkan nilai sig t yang lainnya maka variabel Exterior
(0,013) < α = 0.05 maka pengaruh Store mempunyai pengaruh yang dominan terhadap
Layout X3 terhadap Pembelian Impulsif (Y) Pembelian Impulsif.
adalah signifikan. Hal ini berarti dapat
disimpulkan bahwa dengan meningkatkan Saran
Store Layout maka Pembelian Impulsif akan Beberapa saran yang diharapkan dapat
mengalami peningkatan secara nyata. memberikan manfaat baik dari aspek praktis
d. t test antara X3 (Interior Display) dengan Y maupun teoritis, dapat dijelaskan sebagai berikut:
(Pembelian Impulsif) menunjukkan nilai sig t 1. Giant Hypermarket Mall Olympic Garden
(0,000) < α = 0.05 maka pengaruh Interior Kota Malang harus terus meningkatkan
Display X3 terhadap Pembelian Impulsif (Y) Design Store Atmosphere (Atmosfer Toko)
adalah signifikan. Hal ini berarti dapat yang telah ada saat ini sehingga kenyamanan
disimpulkan bahwa dengan meningkatkan konsumen yang akan berbelanja tetap
Interior Display maka Pembelian Impulsif terjamin. Usaha yang dapat dilakukan untuk
akan mengalami peningkatan secara nyata. meningkatkan Atmosfer Toko dengan
menciptakan inovasi dan ide – ide kreatif
KESIMPULAN DAN SARAN yang mutakhir untuk membentuk citra toko
Kesimpulan yang tujuannya supaya selalu diingat di benak
Berdasarkan pada penghitungan analisis konsumennya
regresi linier berganda, dapat diketahui: 2. Pemberian kotak saran juga perlu diperlukan
1. Pengaruh secara bersama – sama tiap variabel untuk mengevaluasi kekurangan yang
bebas Pembelian Impulsif dilakukan dengan menjadi keluhan konsumen selama ini.
uji F. Dari hasil analisis regresi linier 3. Adanya penambahan jumlah kasir dan
berganda diperoleh nilai signifikan lebih kecil memperbaiki kondisi ruangan misalnya
dari 5% yaitu sebesar 0,000 maka model dengan cara memberi pengharum ruangan
regresi adalah signifikansi. Hal ini berarti H0 agar pengunjung lebih betah berbelanja.
ditolak dan Ha diterima, yang berarti variabel

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 7


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
DAFTAR PUSTAKA
Beatty, S. E, and Ferrell, M.E. 1998. Impulse
Buying: modeling its precusors, Journal of
Retailing Volume 74 No 2, pp 169 – 191
Berman, Barry and Evans, R. Joel. 1992: Retail
Management: A Strategic Approach.5th
edition. New York: Macmillan
Davies, Barry and Philippa, Ward. 2002.
Managing Retail Consumption, England:
John Wiley and Sons
Hawkins, Del. I , Roger J. Best, and Kenneth A.
Conney 2000, Consumer Behavior: Building
Marketing Strategy. Eight Edition.
NewYork: Mc Graw Hill
Ma’ruf, H. 2006. Pemasaran Ritel. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
Rook, D.W. 1987, The Buying Impulse, Journal
of Consumer Research, Volume 14, pp 189
– 199

Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)| Vol. 17 No. 2 Desember 2014| 8


administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id

Anda mungkin juga menyukai