Menyetujui
Ketua Program Studi Ketua Pelaksanaan Kegiatan
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Mengetahui senyawa pendukung yang dapat dikombinasikan dengan formulasi
2. Mendapatkan prosedur pembuatan masker kulit kentang yang dapat menghasilkan
efek yang maksimal.
1.5 Kegunaan
Untuk Ilmu Pengetahuan
Memperkaya data ilmiah tentang obat tradisional Indonesia.
Untuk Ekonomi
Meningkatkan pemanfaatan limbah kulit kentang sebagai sumber antioksidan alami,
meningkatkan kualitas dan pemanfaatan kulit kentang, serta menekan angka produksi
limbah pertanian yang berasal dari kulit kentang.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Ketika mengelolah kentang tidak banyak orang mengikut sertakan bagian kulitnya
kebanyakkan menganggap kulit kentang adalah suatu bagian yang tidak berguna yang harus
dibuang. Padahal kulit kentang tersebut masih menyimpan banyak nutrisi dan mengandung
banyak serat, karbohidrat dan juga pottasium. Kentang serta kulit, merupakan sumber vitamin
C, vitamin B6, tembaga, kalium, mangan, dan serat. Kentang dan kulit kentang mengandung
18% dari konsumsi harian yang direkomendasikan dari zat besi dan 7,5 gram protein yang
jarang ditemukan dalam sayuran dalam konsentrasi tinggi seperti itu.
Gambar 3. Kulit Kentang
Limbah yang dimaksud adalah limbah pengolahan umbi kentang yang terdiri dari kulit
kentang dan sisa-sisa irisan kentang yang tidak layak diproses termasuk kentang rusak.
Limbah kentang tergolong bahan yang mudah dicerna. Limbah ini bersifat organik karena
mudah diuraikan (Akhadiarto, 2009)
a. Karbohidrat
Karbohidrat ('hidrat dari karbon', hidrat arang) atau sakarida adalah segolongan besar
senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat memiliki berbagai
fungsi dalam tubuh makhluk hidup, terutama sebagai bahan bakar(misalnya glukosa),
cadangan makanan (misalnya pati pada tumbuhan dan glikogen pada hewan), dan
materi pembangun (misalnya selulosa pada tumbuhan, kitin pada hewan dan jamur).
Karbohidrat mengandung gugus fungsi karbonil (sebagai aldehida atau keton) dan
banyak gugus hidroksil. Pada awalnya, istilah karbohidrat digunakan untuk golongan
senyawa yang mempunyai rumus (CH2O)n, yaitu senyawa-senyawa yang n atom
karbonnya tampak terhidrasi oleh n molekul air. Namun demikian, terdapat pula
karbohidrat yang tidak memiliki rumus demikian dan ada pula yang mengandung
nitrogen, fosforus, atau sulfur.
b. Serat
Kandungan serat pada kentang banyak terdapat pada bagian kulit. Kentang
mengandung pati dan serat yang menjadi makanan bagi bakteri baik di usus besar dan
berfungsi untuk memelihara kesehatan saluran pencernaan. Pati pada kulit kentang
juga bermanfaat dalam mengontrol gula darah.
c. Pottasium
Potasium adalah salah satu kandungan mineral yang ada di dalam tubuh. Potasium
atau sering disebut kalium sangat penting fungsinya bagi tubuh. Kadar potasium yang
rendah memiliki konsekuensi besar pada fungsi tubuh. Kekurangan potasium
mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Mineral ini sangat penting untuk
berfungsinya otot, termasuk jantung. Sekitar 98% potasium dalam tubuh berada di
dalam sel dan setiap perubahan kecil pada tingkatnya dapat memiliki dampak serius
pada saraf, otot dan jantung. Ginjal adalah organ utama yang mengontrol
keseimbangan potasium, dengan membuang kelebihan potasium ke dalam urin. Bila
kadar potassium rendah, maka tubuh bisa menjadi lemah dan proses metabolisme bisa
terganggu. Tingkat potasium normal adalah 3,5-5,0 mmol / L (milimol per liter).
Potasium rendah didefinisikan sebagai tingkat potasium di bawah 3,5 mmol / L.
Potasium yang terdapat pada kulit kentang sebanyak 332mg. Pottasium juga
bermanfaat bagi kecantikan khususnya untuk menjaga kulit wajah tetap sehat karena
pottasium dapat mengontrol jumlah minyak alami berlebih yang ada di permukaan
kulit, mengatur kadar air didalam kulit agar tetap seimbang dan melindungi jumlah
kolagen, menghindari diri dari radikal bebas dan memperbaiki jaringan kulit agar
tetap sehat dan tidak kering sehingga wajah terhindar dari kelelahan dan mencegah
munculnya jerawat.
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan untuk membuat masker kulit kentang yaitu timbangan analitik, gelas
beker, gelas ukur, mortir dan stemper.
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan yaitu kulit kentang dan yogurt
3.3 Prosedur
- Mencuci kulit kentang sampai benar-benar bersih
- Menghaluskan kulit kentang sampai halus
- Mencampurkan kulit kentang dengan yogurt
- Merendam kulit kentang dengan yogurt dalam waktu semalaman
- Masker siap digunakan
3.4 Analisis
Penelitian ini dilakukan dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Quasi
eksperimen merupakan penelitian yang mendekati metode eksperimen
sungguhan(Lufri,2007:62). Penelitian ini menggunakan desain eksperimen dengan bentuk
Non Equivalent Control Group Desain yaitu desain penelitian untuk menjelaskan
pemanfaatan masker kulit kentang untuk perawatan kulit wajah bebas jerawat.
1. Jenis dan Sumber Data
a. Jenis data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.“Data primer biasanya
didapatkan langsung dari subyek penelitian atau sampel penelitian” (Lufri, 2007). Menurut
Irawan(1996:86), “Data primer adalah data yang diambil langsung tanpa perantara dari
sumbernya”.
b. Sumber Data
Untuk memperoleh data dari penelitian ini digunakan 9 orang responden/sampel yang akan
diberikan perlakuan. Dari hasil perlakuan di nilai berdasarkan format penilaian terhadap
perawatan kulit wajah bekas jerawat yang meliputi kecerahan warna kulit
wajah dan warna bekas jerawat.