Bab2 PDF
Bab2 PDF
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kompetensi Pedagogik
1. Pengertian kompetensi
perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai oleh guru atau dosen
12
13
melaksanakan tugas/pekerjaannya.15
dari pendidikan.16
arah dan tujuan, sedangkan performance adalah perilaku nyata seseorang yang
ada enam aspek atau ranah yang terkandung dalam konsep kompetensi, yaitu
d. Nilai (value), adalah suatu standar perilaku yang telah diyakini dan secara
lain).
18
E. Mulyasa. Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. (Bandung: Remaja Rosdakarya,
2007), h. 38
15
e. Sikap (attitude), yaitu perasaan (senang, tak senang, suka, tidak suka) atau
reaksi terhadap suatu rangsangan yang datang dari luar, reaksi terhadap
mempelajari sesuatu.
atas, jika ditelaah secara mendalam mencakup empat bidang kompetensi yang
berat bagi para guru itu sendiri. Mereka harus berani menghadapi tantangan
19
Ibid, h.40
20
Cece Wijaya, dkk. Upaya Pembaharuan Dalam Pendidikan Dan Pengajaran. (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1991), h. 29
21
Edi Suardi, Pedagogik, (Bandung: Angkasa OFFSET, 1979), h. 113
16
pendidikan, anak didik, pendidik dan sebagainya. Oleh sebab itu pedagogik
dipandang sebagai suatu proses atau aktifitas yang bertujuan agar tingkah laku
22
Dr. Syaiful Sagala. Op.cit. h 25
23
E. Mulyasa, h 75
17
mengadakan diagnosis atas kesulitan belajar yang dialami oleh siswa, dan
i. Tingkat kecerdasan
terendah adalah mereka yang IQ-nya antara 0-50 dan di katakan idiot.
ketiga yaitu mereka yang ber-IQ antara 70-90 disebut sebagai anak
ii. Kreativitas
memiliki intelegensi yang cukup tinggi dan suka hal-hal yang baru.25
sebagainya.26
24
Ibid, h. 81
25
Ibid, h. 85
26
Ibid, h. 94
19
c. Pengembangan kurikulum/silabus
tujuan, isi, dan bahan pembelajaran, serta cara yang digunakan sebagai
27
Ibid, h. 95
28
Depag, Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Sekolah Menengah, (Jakarta: Direktorat Jenderal
kelembagaan Agama Islam, 2005), h. 4
29
Ibid, h. 29
20
d. Perancangan pembelajaran
pedagogik yang harus dimiliki guru, yang akan tertuju pada pelaksanaan
kegiatan, yaitu:30
i. Identifikasi kebutuhan
belajar.
30
E. Mulyasa, h 100
21
belajar.31
31
Syaiful Sagala, h 23
22
pembelajaran meliputi:
ii. Proses
dapat dilihat dari segi proses dan hasil. Dari segi proses, pembelajaran
secara aktif, baik mental, fisik, maupun sosial. Sedangkan dari segi
pada diri peserta didik seluruhnya atau sebagian besar (75%).33 Lebih
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:RJHyLQBi82UJ:umumblog.blogspot.com/20
09/04/kompetensi-
guru.html+unsur+kompetensi+pedagogik&cd=7&hl=id&ct=clnk&gl=id&client=firefox-
a&source=www.google.co.id. Diakses 27 April 2011
23
ini memungkinkan peserta didik belajar tanpa batas, tidak hanya di ruang
i. Penilaian Kelas
waktu tertentu dan juga untuk keperluan sertifikasi, kinerja dan hasil
iv. Benchmarking
v. Penilaian program
kemajuan zaman.
yang dimilikinya.
demikian pesat, guru tidak lagi hanya bertindak sebagai penyaji informasi
keahlian guru harus terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada
36
Hamzah. Profesi Kependidikan, Problema, Solusi dan Reformasi Pendidikan , (Jakarta: Bumi
Aksara, 2007), h. 16-17
26
mendidik dan dialogis, dan evaluasi hasil belajar karena secara operasional
pembelajaran.
dan keahlian dalam bidang keguruan atau dengan kata lain ia telah terdidik
dan terlatih dengan baik. Terdidik dan terlatih bukan hanya memperoleh
pendidikan formal saja akan tetapi juga harus menguasai berbagai strategi
kompetensi guru di atas, kompetensi yang akan disajikan pada penelitian ini
37
Moh. Uzer Usman. h 15
27
meliputi:38
antara lain:
didik.
38
Indah Zakiyah Zamania, Upaya Peningkatan Kompetensi Pedagogik Guru Dalam Proses
Belajar Mengajar Di Raudhatul Athfal Al-Ikhlas Sukodadi,Lamongan. Skripsi yang tidak
dipublikasikan, (Malang:UIN Malang, 2008), h.28
28
sistematis.
belajar mengajar.
lain:
secara jelas.
30
antara lain:
B. Microteaching
1. Pengertian microteaching
39
http://www.kobangdikal.mil.id/index.php/artikel/83-belajar. diakses pada 4 April 2011
31
yang bersifat kompleks. Selain itu calon guru juga lebih mudah
observasi yang lebih sistematis, obyektif serta pencatatan yang lebih teliti.
Hasil dari observasi ini diharapkan dapat digunakan sebagi balikan calon
berusaha membantu para calon guru maupun guru agar mereka dapat
40
La Sulo, h 5-6
41
Ibid, h. 4
32
yang normal.43
a. Mikro dalam microteaching berarti pada skala kecil. Skala kecil berkaitan
keterampilannya.
42
Prof. DR. Oemar Hamalik. Pendidikan Guru Berdasarkan Pendekatan Kompetensi. (Jakarta:
PT Bumi aksara, 2008)h. 163
43
Igak Wardani,. Dasar-Dasar Komunikasi Dan Keterampilan Dasar Mengajar. (Jakarta:
PAU-PPAI, Universitas Terbuka, 2001) h. 3
44
http://www.kobangdikal.mil.id/index.php/artikel/83-belajar
33
mengajar yang kompleks akan dipelajari lebih mendalam dan teliti bagian
demi bagian.
umumnya adalah peer teaching. Pada model ini teman sebaya mendudukkan
dengan baik sesuai dengan jenjang sekolah, maka suasana ini justru akan
mendorong calon guru untuk melakukan apa yang seharusnya terjadi pada saat
tingkah laku calon pengajar dan memperoleh umpan balik sebagai hasil
dan kekurangan.
45
La Sulo, h 9
46
Suwarna, h. 4
35
3. Manfaat microteaching
baik.
objektif.
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena itu, untuk
(PPL) adalah kemampuan minimal yang harus dicapai oleh mahasiswa setelah
menyiapkan diri sebagai calon guru yang profesional harus menguasai berbagai
siswa agat minat dan perhatiannya terpusat pada apa yang akan
tujuan yang akan dicapai, menarik perhatian siswa, memberi acuan, dan
membuat kaitan antara materi pelajaran yang telah dikuasai oleh siswa
2) menimbulkan minat dan perhatian siswa pada apa yang akan dipelajari
dipelajari.
48
Drs. Moh. Uzer Usman. h 90
49
Ibid, h. 66
37
pembelajaran.
50
Drs. Moh. Uzer Usman. h 92
51
Suwarna. h 67
38
pelajaran.
siswa.
dipelajari.
2. Keterampilan menjelaskan
menunjukkan adanya hubungan antara satu bagian dengan bagian yang lain.
52
Drs. Zainal Asril, M.Pd., Microteaching Disertai Dengan Pedoman Pengalaman Lapangan.
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010) h 84
39
berikut:
penting.
3. Keterampilan bertanya
mengkaji atau menciptakan ilmu pada diri siswa. Cara untuk mengajukan
40
pertanyaan yang berpengaruh positif bagi siswa merupakan suatu hal yang
tidak mudah. Oleh sebab itu, seorang guru hendaknya berusaha agar
bertanya dibagi menjadi dua yaitu keterampilan mengajar tingkat dasar dan
bertujuan untuk:
pertanyaan.
lebih dari seorang siswa karena jawaban siswa benar atau belum
memadai.
53
Igak wardani. Dasar-Dasar Komunikasi Dan Keterampilan Dasar Mengajar. (Jakarta: PAU-
PPAI, Universitas Terbuka, 2001) h. 20
41
dalam pelajaran.
menjawabnya.
serempak.
mengajukan pertanyaan.
yang merupakan bagian dari modifikasi tingkah laku guru terhadap tingkah
laku siswa, yang bertujuan untuk memberikan umpan balik (feedback) bagi
produktif.
55
Igak wardani, Praktik Mengajar, h. 6
56
Drs. Moh. Uzer Usman, h 80
43
b. penguatan non-verbal
beberapa hal yang harus diperhatikan guru dalam memberi penguatan, antara
lain yaitu:57
57
Drs. E. Mulyasa, M.Pd, Menjadi Guru Professional, Menciptakan Pembelajaran Kreatif Dan
Menyenangkan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya: 2005), h. 78
44
laku dan penampilan siswa segingga dia mengerti dan yakin bahwa dia
bertujuan untuk:
58
Cepi Riyana. Keterampilan dasar mengajar dalam praktek microteaching. Diakses pada 22
April 2011
45
kompetensi dasar.
yang melibatkan sekelompok orang dalam interaksi tatap muka yang bebas
yaitu:
mereka.
dan berkomunikasi.
yaitu:
a. memusatkan perhatian siswa pada tujuan dan topik diskusi dengan cara
Suatu kondisi belajar yang optimal dapat tercapai jika guru mampu
pembelajaran.
tujuan pembelajaran.
59
Suwarrna. 82
47
yang optimal. Dalam hal ini guru dapat mengadakan tindakan remedial
yaitu:60
60
Drs. Moh. Uzer Usman, h 97
48
yaitu:61
a. campur tangan yang berlebihan, hal ini akan memberi kesan pada siswa
c. ketidaktepatan memulai dan mengakhiri kegiatan, hal ini dapat terjadi bila
pembelajaran.
b. memupuk tingkah laku yang positif terhadap guru dan sekolah dengan
berbagai cara mengajar yang lebih hidup dan lingkungan belajar yang
lebih baik.
61
Igak Wardani. Dasar-Dasar Komunikasi Dan Keterampilan Dasar Mengajar., h 38
62
Drs. Zainal Asril, M.Pd, h 86
49
yaitu:63
gerakan badan dan mimik, dan pergantian posisi guru dalam kelas.
3) variasi media yang dapat didengar, dilihat, dan diraba. Misalnya film,
setiap siswa, dan menjalin hubungan yang lebih akrab antara guru dengan
dilakukan dengan:
63
Suwarna, h. 87
50
yang tepat, dan membagi perhatian siswa pada berbagai tugas dan
kebutuhan siswa.
Pengalaman Lapangan I
guru yang profesional dalam semua aspek, baik keilmuan maupun sikap dan
perilaku. Hal ini diharapkan melahirkan sosok guru matematika ideal yang
Pendidikan Tinggi Kependidikan (LPTK), memiliki tugas dan fungsi yang sangat
strategis dalam rangka membekali teori dan praktik terkait dengan tugas-tugas
bidang studi matematika, baik yang berupa teori maupun praktek harus dipelajari
dan dilatihkan. Salah satu mata kuliah praktek yang sangat penting sebagai bentuk
64
Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel
Surabaya.
52
praktek mengajar, ada supervisi yang dilakukan oleh dosen pengampu mata
kuliah PPL I.
bahwa kompetensi yang harus dimiliki oleh guru meliputi kompetensi pedagogik,
terbatasnya ruang lingkup mata kuliah PPL I, maka pada penelitian ini hanya akan
instrumen dan melaksanakan evaluasi hasil belajar. Hal ini sesuai dengan
pelatihan itu, mahasiswa diberi materi tentang cara-cara menyusun RPP dengan
membuat kisi-kisi soal yang baik dan benar beserta pedoman penskorannya.
Dalam pelatihan itu juga, mereka diberi materi merumuskan tujuan pembelajaran
yang ditinjau dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Hal ini sesuai dengan
meliputi pemahaman konsep dasar dan proses pembelajaran bidang studi yang