Tugas CG Nia
Tugas CG Nia
PENDAHULUAN
menginginkan terwujudnya kehidupan bisnis yang sehat, bersih, dan bertanggung jawab. Tuntutan ini
sebenarnya merupakan jawaban publik terhadap semakin maraknya kasus-kasus penyimpangan korporasi
di seluruh dunia.
Maraknya penyimpangan ridak hanya terjadi pada Negara- Negara berkembang yang baru
menganut faham good corporate governance, tetapi juga pada Negara- Negara yang sudah maju. Bahkan
dinegara tempat good corporate governance ini berkembang, yakni Amerika Serikat masi tetap terdapat
Berdasarkan OECD 3, dijelaskan bahwa meskipun sebagai masalah praktis, korporasi tidak dapat
dikelola oleh referendum pemegang saham. Badan pemegang saham terdiri dari individu dan lembaga
yang memiliki kepentingan, tujuan, cakrawala dan kapabilitas investasi berbeda. Selain itu, manajemen
korporasi harus dapat mengambil bisnis keputusan dengan cepat. Mengingat kenyataan ini dan
kompleksitas pengelolaannya urusan korporasi di pasar yang bergerak cepat dan terus berubah, pemegang
saham tidak diharapkan untuk memikul tanggung jawab untuk mengelola kegiatan perusahaan.
Tanggung jawab untuk strategi dan operasi perusahaan biasanya ditempatkan di tangan dewan dan
tim manajemen yang dipilih, termotivasi dan, bila perlu, digantikan oleh papan. Hak pemegang saham
untuk mempengaruhi pusat korporasi padamasalah tertentu yang mendasar, seperti pemilihan anggota
dewan, atau cara lain mempengaruhi komposisi dewan, amandemen terhadap perusahaan dokumen
organik, persetujuan transaksi luar biasa, dan dasar lainnya masalah sebagaimana ditentukan dalam
Pada bagian ini dapat dilihat sebagai pernyataan dari sebagian besar hak dasar pemegang saham,
yang diakui oleh hukum di sebagian besar negara. Hak tambahan seperti persetujuan atau pemilihan
auditor, nominasi langsung anggota dewan, yang kemampuan untuk menjamin saham, persetujuan
distribusi keuntungan, pemegang saham kemampuan untuk memberikan suara pada anggota dewan dan /
atau kompensasi eksekutif utama, persetujuan transaksi pihak terkait material dan lainnya juga telah
Kepercayaan investor bahwa modal yang mereka sediakan akan dilindungi dari penyalahgunaan
atau disalahgunakan oleh manajer perusahaan, anggota dewan atau pemegang saham pengendali
merupakan faktor penting dalam pengembangan dan yang tepat memfungsikan pasar modal. Perusahaan,
manajer, dan pengendali pemegang saham dapat memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan yang
Seiring berkembangnya trend manajemen laba, maka banyak pihak yang memanfaatkan konsep
manajemen laba untuk meningkatkan nilai guna memenuhi keinginan beberapa pihak. Konsep ini secara
definitif diartikan sebagai sestem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan agar selalu menciptakan
nilai tambah untuk semua stokeholder dan stakeholdernya. Ada dua point penting yang ditekankan dalam
konsep ini, yaitu hak stokholder dan stakeholder untuk memperoleh informasi akurat dan tepat waktu
serta kewajiban perusahaan untuk mengungkapkan (disclousure) secara akurat, tepat waktu, dan
Ada beberapa pola laba yang bisa dipilih dan dipakai manajer untuk mengubah informasi. Pola
yang dipilih dan dipakai manajer tergantung pada tujuan yang ingin dicapainya. Apabila manajer
menginginkan kinerja terlihat lebih bagus dari pada kinerja sesungguhnya maka manajer akan menaikkan
informasi labanya lebih tinggi dibanding laba sesungguhnya. Sementara apabila manajer menginginkan
kinerja perusahaan lebih rendah maka manajer akan mengatur labanya lebih rendah dibanding kinerja
sesungguhnya. Agar kinerja terlihat lebih merata selama beberapa periode, manajer akan mengatur
informasi sedemikian rupa sehingga labanya tidak bergerak secara fluktuatif selama periode-periode itu.
Dengan adanya manajemen laba, pihak manajemen dapat melakukan earning manajemen pada
laporankeuangan untuk menyesatkan para pemegang saham mengenai informasi kinerja ekonomi
perusahaan.
Padahal, berdasarkan prinsipnya, para pemegang saham berhak mendapatkan informasi yang real
atas perusahaan yang ada kepemilikannya. Di dalam kerangka organ korporasi, pemegang saham
(shareholders) berkedudukan sebagai pemilik perusahaan. Kepemilikan, baik pribadi atau badan hukum,
diwujudkan dengan saham sebagai bukti identitas kepemilikan. Dengan saham menjadikannya berhak
menghadiri dan mengeluarkan suaranya dalam RUPS, menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan
hasil likuidasi dan menjalankan hak-hak lainnya berdasarkan UU ini (Pasal 52 ayat (1) Undang-undang
No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas atau UUPT). Ketentuan Pasal 52 ayat (1) menunjukkan
bahwa pemegang saham terbagi di dalam dua kategori besar hak. Pertama, hak-hak, sebagaimana diatur
Pasal 52 ayat (1) UUPT, dalam kerangka RUPS bahwa pemegang saham dapat menyatakan pendapatnya,
menerima keuntungan RUPS dalam bentuk dividen dan menerima sisa kekayaan dari terjadinya likiudasi
perusahaan. Kedua, terdapat hak-hak lain yang tersebar (diluar hak-hak yang pertama) diatur beberapa
pasal dalam UUPT. Kedua hak-hak itu menunjukkan bahwa UUPT tidak bermaksud mengatur hak-hak
sah memiliki satu atau lebih saham pada perusahaan. Para pemegang saham adalah pemilik dari
perusahaan tersebut. Perusahaan yang terdaftar dalam bursa efek berusaha untuk meningkatkan harga
sahamnya. Konsep pemegang saham adalah sebuah teori bahwa perusahaan hanya memiliki tanggung
jawab kepada para pemegang sahamnya dan pemiliknya, dan seharusnya bekerja demi keuntungan
mereka.
Pada makalah ini kita akan mengulas mengenai perlakuan yang adil dari pemegang saham studi
BAB II
PEMBAHASAN
Memperhatikan ciri sistem dan model governance yang diadopsi korporasi di Indonesia
berdasarkan undang –undang perseroan lebih mengacu kepada model continental European. Anggapan ini
didasarkan kepada berbagai karakteristik yang terkandung dalam perspektif stakeholding dipercaya
menggunakan perspektif shareholding, seperti studi yang dilakukan lukviarman (2004). Studi tersebut
menemukan bahwa problem keagenan (egency problem) yang ditemukan berbagai perusahaan public di
Indonesia, berbeda dengan akar masalah problem keagenan seperti ditemukan di Negara barat. Jika
dinegara lain problema ditemukan di antara pemilik (principals) dan manajemn (agents). Dalam kasus
Indonesia problema tersebut ditemukan antara pemilik mayoritas (controlling shareholders) dengan
PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) pada awalnya didirikan dengan nama PT Panorama
Timur Abadi pada tanggal 06 Agustus 2003, yang memiliki kegiatan usaha utama di bidang perdagangan
dan penyedia pelumas bagi industri pertambangan. Kemudian pada pertengahan tahun 2009, PT
Panorama Timur Abadi diambil alih oleh PT Bumi Modern Tbk, yang bergerak di bidang perhotelan dan
pariwisata yang kemudian merubah nama perusahaan tersebut menjadi PT Bumi Resources Minerals
(BRMS).
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PT Bumi Resources Minerals
adalah bergerak dalam bidang eksplorasi dan pengembangan pertambangan atas sumber daya minyak, gas
bumi dan mineral. PT Bumi Resources Minerals saat ini memiliki cadangan-cadangan mineral termasuk
tembaga, emas, timah hitam, zinc, bijih besi, phosphate dan berlian yang tersebar di beberapa lokasi di
Indonesia dan Afrika Barat. PT Bumi Resources Minerals, juga dikenal sebagai perusahaan batubara
terbesar di Indonesia.
Sejak tahun 1997, PT Bakrie Capital Indonesia mengambil alih 58,51% saham perusahaan dari
Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912. Pada tahun 1990 perusahaan resmi mencatatkan diri di Bursa
Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek Indonesia) dan Surabaya. PT Bumi Resources Tbk, beralamat di
Gedung Bakrie Tower lantai 12, Komplek Rasuna Epicentrum, Jl. H.R. Rasuna Said, Jakarta 12940 –
Indonesia.
Dari kasus yang mencuat pada tahun 2010-2011, PT Bumi Resources merupakan salah satu dari
tiga perusahaan Grup Bakrie yang telah lalai membayar pajak sebesar Rp 376 miliar, dari total ketiga
perusahaan sebesar Rp 2,1 triliun. Kasus ini kembali ramai dibicarakan publik terkait pengakuan Gayus
H. Tambunan tersangka korupsi pencucian uang di tiga perusahaan Grup Bakrie yang diduga menyetor
US$ 7 juta atau sekitar Rp 65 miliar untuk membereskan persoalan tunggangan pajak mereka. Tunggakan
pajak ini terjadi pada tahun 2007 silam. Berikut harga saham dari tahun 2003 s/d 2012 dapat dilihat pada
table 1.1
Dari table diatas terlihat bahwa gejolak harga saham yang semakin turun dan puncaknya pada
tahun 2008 terlihat nilai saham PT Bumi Resort berada pada kisaran Rp 910 / lembarnya, yang pada tahun
sebelumnya berada pada nilai tertinggi Rp 6000 / lembarnya, hingga pada akhir tahun 2012 tercatat harga
Hal-hal yang mempengaruhi harga saham PT Bumi Resources. Ada beberapa faktor yang disinyalir
mempengaruhi harga saham PT Bumi Resources pada tahun 2007. Bisnis Bakrie mulai terasa ketika
masuk ke sektor pertambangan. Pada Oktober 2001, Bakrie lewat Bumi Resources membeli saham
Arutmin Indonesia dari BHP Biliton Australia. Lalu, Oktober 2003, Bumi mengakuisisi KPC (Kaltim
Prima Coal) dari BP dan Rio Tinto. Pembelian saham itu sangat menguntungkan buat Bakrie. Pada Maret
2006, Bumi mengantongi pendapatan 3,2 miliar dolar AS dari penjualan saham Arutmin, KPC dan
Indocoal. Dari transaksi itu, Bumi memiliki kekuatan untuk ekspansi ke bidang energi migas.
Dari manuver bisnis itu Bakrie mendapatkan keuntungan luar biasa. BUMI diperkirakan memperoleh
keuntungan tak kurang dari 2,5 miliar dolar AS. Karena, Bumi membeli KPC seharga 500 juta dolar AS
dan mengakuisisi Arutmin seharga 180 juta dolar AS. Saat ini, ada enam perusahaan Grup Bakrie yang
tercatat di Bursa Efek Jakarta (BEJ), yaitu PT Bakrie & Brothers Tbk, PT Bumi Resources Tbk, PT
Bakrie Sumatra Plantation Tbk, PT Bakrie Land Development Tbk, PT Energi Persada Tbk dan PT Bakrie
Telecom Tbk. Berdasarkan data per Desember 2005, aset ke-6 emiten itu mencapai Rp 33,31 triliun.
Nilai ini jauh melesat dibanding tahun 2001 yang hanya tercatat Rp 12,25 triliun. Namun, aset yang
menggelembung itu juga diikuti oleh membengkaknya kewajiban yang harus ditanggung perusahaan.
Pada Desember 2005, kewajiban enam perusahaan itu tercatat Rp 23,14 triliun. Berdasarkan data yang
diperoleh, Bumi Resources dalam sembilan bulan pertama 2007 membukukan kenaikan laba bersih lebih
dari lima kali lipat, yaitu 422,92 persen dibanding periode sama tahun lalu. Lonjakan laba bersih itu
didorong laba atas penjualan investasi, yakni penjualan saham di dua anak perusahaannya. Bumi
membukukan laba bersih 800,02 juta dolar AS, melonjak dari periode sama tahun lalu 152,99 juta dolar
AS. Sementara laba usahanya sendiri hanya naik 12,25 persen dari 251,17 juta dolar AS menjadi 281,93
Tahun 2007, memang membuat bisnis salah satu keluarga konglomerasi nasional ini semakin
bersinar. PT Bakrie & Brothers Tbk berhasil membukukan pendapatan bersih sebesar Rp3,284 triliun (per
31 September) sedikit di bawah pada perolehan keseluruhan tahun lalu yang mencapai Rp3,424 triliun.
Sementara perusahaan membukukan laba bersih mencapai Rp164,111 miliar, naik dari keseluruhan
perolehan 2006 yang mencapai Rp160,027 miliar. Di sektor telekomunikasi, laba bersih Bakrie Telecom
juga melonjak signifikan mencapai Rp113 miliar (per 31 September) naik dua kali lipat lebih dari laba
bersih keseluruhan tahun lalu diangka Rp51 miliar. Jatuhnya performa BUMI pada semester I/2012.
Faktor pertama adalah tergerusnya marjin laba BUMI yang diakibatkan melonjaknya biaya produksi / ton
sebesar 9,2% dan tidak diimbangi naiknya harga jual. Hal ini terjadi di seluruh perusahaan batu bara di
Faktor lainnya adalah tingginya beban keuangan yang harus dibayar serta kerugian atas transaksi
derivative. Laporan keuangan BUMI mencatat, jumlah beban yang harus dibayar lebih tinggi dari laba
usahanya sendiri. Hal ini tentunya memperlihatkan buruknya kemampuan membayar utang (solvabilitas)
BUMI dalam membayar utang-utangnya. Jika terus seperti ini BEI akan mengeluarkan tindakan Auto
rejection. Auto Rejection merupakan penghentian otomatis harga saham akibat kenaikan atau penurunan
Pada tahun 2007 Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengirimkan surat pertanyaan kedua kepada PT
Bumi Resources Tbk (BUMI), terkait informasi atas akuisisi tiga perusahaan yang baru dilakukan. BEI
menganggap surat balasan BUMI yang pertama, belum memberikan jawaban yang diperlukan. Dalam
surat tersebut, BEI mempertanyakan mengenai alasan pembatalan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
BEI juga masih belum mendapatkan jawaban mengenai valuation report dari transaksi akuisisi
yang telah dilakukan. Selain itu, BEI juga menanyakan sejumlah hal yang belum dijawab secara jelas
pada surat balasan pertama BUMI. Sedangkan mengenai jawaban dari BUMI mengenai apakah transaksi
yang dilakukan itu material atau tidak, Eddy tidak bisa berkomentar. Sebab, saat ini pihak Badan
transaksi itu. “Itu kita serahkan ke Bapepam,” jelasnya. Sri Mulyani menambahkan, rapat konsultasi
bersama DPR nanti juga akan digunakan untuk meminta persetujuan DPR-RI mengenai penggunaan Sisa
Rapat pemegang saham yang berkali- kali d undur ini, menimbulkan pertanyaan bagi para
pemegang saham. Ditambah tidak semua pemegang saham mendapatkan informasi yang valid dari pihak
PT. BUMI RESOURCE,Tbk. Pada kasus ini asimetri informasi antara manajemen kepada pemegang
Kepercayaan investor bahwa modal yang mereka sediakan akan dilindungi dari disalahgunakan
atau disalahgunakan oleh manajer perusahaan, anggota dewan atau pemegang saham pengendali
merupakan faktor penting dalam pengembangan dan yang tepat memfungsikan pasar modal. Perusahaan,
manajer, dan pengendali pemegang saham dapat memiliki kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan yang
memajukan kepentingan mereka sendiri dengan mengorbankan pemegang saham non-pengendali. Dalam
Pengalaman telah menunjukkan bahwa penentu penting dari sejauh mana hak pemegang saham
dilindungi adalah apakah metode yang efektif ada untuk mendapatkan ganti rugi atas pengaduan dengan
biaya yang masuk akal dan tanpa penundaan yang berlebihan. Kepercayaan investor minoritas meningkat
ketika sistem hukum menyediakan mekanisme bagi pemegang saham minoritas untuk mengajukan
tuntutan hokum ketika mereka memiliki alasan yang masuk akal untuk percaya bahwa hak-hak mereka
telah ada dilanggar. Penyediaan mekanisme penegakan semacam itu merupakan tanggung jawab utama
perusahaan di pengadilan dapat menjadi rawan berlebihan proses pengadilan. Dengan demikian, banyak
sistem hukum telah memperkenalkan ketentuan yang harus dilindungi manajemen dan anggota dewan
terhadap penyalahgunaan litigasi dalam bentuk tes untuk kecukupan keluhan pemegang saham, yang
disebut pelabuhan yang aman untuk tindakan manajemen dan anggota dewan (seperti penilaian bisnis
aturan) serta pelabuhan yang aman untuk pengungkapan informasi. Pada akhirnya, keseimbangan harus
dicapai antara memungkinkan investor untuk mencari solusi pelanggaran hak kepemilikan dan
menghindari litigasi yang berlebihan. Banyak negara telah menemukan bahwa prosedur ajudikasi
alternatif, seperti dengar pendapat administratif atau prosedur arbitrasi yang diselenggarakan oleh
sekuritas regulator atau badan pengatur lainnya, adalah metode yang efisien untuk sengketa penyelesaian,
setidaknya pada tingkat contoh pertama. Prosedur pengadilan khusus bias juga menjadi instrumen praktis
untuk mendapatkan perintah yang tepat waktu, dan akhirnya memfasilitasi penyelesaian sengketa yang
cepat.
3) dapatkan yang relevandan informasi material pada perusahaan secara tepat waktu dan teratur dasar;
B. Para pemegang saham harus diberi informasi yang cukup tentang, dan berhak untuk menyetujui atau
perusahaan;
3) transaksi luar biasa, termasuk pengalihan semua atau secara substansial semua aset, yang menghasilkan
Kemampuan perusahaan untuk membentuk kemitraan dan perusahaan terkait dan untuk
mengalihkan aset operasional, hak arus kas dan hak lainnya dan kewajiban kepada mereka penting untuk
fleksibilitas bisnis dan untuk mendelegasikan akuntabilitas dalam organisasi yang kompleks. Ini juga
memungkinkan perusahaan untuk melakukan divestasi itu sendiri dari aset operasional dan hanya menjadi
perusahaan induk. Namun, tanpa checks and balances yang tepat, kemungkinan seperti itu juga bisa
terjadidisalahgunakan.
C. Para pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk berpartisipasi secara efektif dan memberikan
suara dalam rapat umum pemegang saham dan harus diberi tahu tentang peraturan, termasuk prosedur
1. Pemegang saham harus dilengkapi dengan informasi yang cukup dan tepat waktu tentang tanggal,
lokasi dan agenda rapat umum, serta informasi lengkap dan tepat waktu mengenai masalah yang akan
diputuskan di pertemuan.
2. Proses dan prosedur untuk rapat pemegang saham umum harus memungkinkan perlakuan yang adil
bagi semua pemegang saham. Prosedur perusahaan seharusnya tidak terlalu sulit atau mahal untuk
memberikan suara.Hak untuk berpartisipasi dalam rapat umum pemegang saham adalah hal mendasar hak
pemegang saham. Manajemen dan investor pengendali memiliki waktu berusaha untuk mencegah
investor non-pengendali atau asing dari mencoba mempengaruhi arah perusahaan. Beberapa perusahaan
telah membebankan biaya untuk voting. Hambatan potensial lainnya termasuk larangan memilih proxy,
persyaratan kehadiran pribadi pada pertemuan pemegang saham umum untuk suara, mengadakan
pertemuan di lokasi terpencil, dan memungkinkan pemungutan suara melalui pertunjukan hanya tangan.
Masih ada prosedur lain yang membuatnya mustahil dilakukan hak kepemilikan latihan. Materi Voting
dapat dikirim terlalu dekat dengan waktu rapat pemegang saham umum untuk memungkinkan investor
waktu yang cukup untuk refleksi dan konsultasi. Banyak perusahaan berusaha untuk berkembang lebih
baik saluran komunikasi dan pengambilan keputusan dengan pemegang saham. Upaya oleh perusahaan
untuk menghilangkan hambatan buatan untuk berpartisipasi dalam rapat umum didorong dan kerangka
kerja tata kelola perusahaan harus memfasilitasi penggunaan voting elektronik in absentia, termasuk
distribusi elektronik bahan proksi dan sistem konfirmasi suara yang andal. Di yurisdiksi di mana
penegakan swasta lemah, regulator harus berada dalam posisi untuk mengekang tidak adil praktek voting.
3. Pemegang saham harus memiliki kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada dewan, termasuk
pertanyaan yang berkaitan dengan audit eksternal tahunan, untuk menempatkan barang dalam agenda
rapat umum, dan untuk mengusulkan resolusi, subjek pembatasan yang wajar. Untuk mendorong
partisipasi pemegang saham dalam rapat umum, banyak yurisdiksi telah meningkatkan kemampuan
pemegang saham untuk menempatkan barang di agenda melalui proses yang sederhana dan jelas dari
pengajuan amandemen dan resolusi, dan mengajukan pertanyaan sebelum rapat umum dan untuk
dapatkan balasan dari manajemen dan anggota dewan. Para pemegang saham seharusnya juga dapat
mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan laporan audit eksternal. Perusahaan dibenarkan untuk
memastikan bahwa penyalahgunaan peluang semacam itu tidak terjadi. Ini wajar, misalnya, untuk
mewajibkan agar resolusi pemegang saham ditempatkan dalam agenda, mereka harus didukung oleh
pemegang saham yang memegang nilai pasar tertentu atau persentase saham atau hak suara. Ambang
batas ini harus ditentukan dengan mempertimbangkan tingkat kepemilikan konsentrasi, untuk memastikan
bahwa pemegang saham minoritas tidak efektif dicegah menempatkan barang-barang di agenda. Resolusi
pemegang saham itu disetujui dan termasuk dalam kompetensi rapat pemegang saham harus ditangani
oleh dewan.
4. Partisipasi pemegang saham yang efektif dalam keputusan tata kelola perusahaan utama, seperti
pencalonan dan pemilihan anggota dewan, seharusnya difasilitasi. Para pemegang saham harus dapat
membuat pandangan mereka diketahui, termasuk melalui suara pada pertemuan pemegang saham, tentang
remunerasi anggota dewan dan / atau eksekutif kunci, sebagaimana berlaku. Ekuitas komponen skema
kompensasi untuk anggota dewan dan karyawan harus tunduk pada persetujuan pemegang saham. Untuk
memilih anggota dewan adalah hak pemegang saham dasar. Untuk Proses pemilihan menjadi efektif,
pemegang saham harus dapat berpartisipasi dalam nominasi anggota dewan dan suara pada nominasi
individu atau pada daftar yang berbeda dari mereka. Untuk tujuan ini, pemegang saham memiliki akses
dalam sejumlah negara-negara ke materi voting perusahaan yang tersedia untuk pemegang saham,
tergantung pada kondisi untuk mencegah penyalahgunaan. Sehubungan dengan nominasi kandidat, dewan
di banyak perusahaan telah menetapkan nominasi komite untuk memastikan kepatuhan yang sesuai
dengan nominasi yang ditetapkan prosedur dan untuk memfasilitasi dan mengkoordinasikan pencarian
yang seimbang dan papan yang berkualitas. Ini dianggap sebagai praktik yang baik untuk dewan
independen anggota untuk memiliki peran kunci di komite ini. Untuk lebih meningkatkan pilihan proses,
Prinsip-prinsip juga menyerukan pengungkapan penuh dan tepat waktu dari pengalaman dan latar
belakang kandidat untuk dewan dan proses nominasi, yang akan memungkinkan penilaian informasi
tentang kemampuan dan kecocokan setiap kandidat. Ini dianggap praktik yang baik untuk juga
mengungkapkan informasi tentang posisi-posisi dewan lainnya yang dimiliki oleh para nominator, dan di
Prinsip-prinsip panggilan untuk pengungkapan remunerasi anggota dewan dan para eksekutif
kunci. Secara khusus, penting bagi pemegang saham untuk mengetahuinya kebijakan remunerasi serta
nilai total kompensasi pengaturan dibuat sesuai dengan kebijakan ini. Pemegang saham juga memiliki
minat dalam bagaimana remunerasi dan kinerja perusahaan dikaitkan saat mereka menilai kapabilitas
dewan dan kualitas yang harus mereka cari nominasi untuk dewan. Bentuk-bentuk berbeda dari kata
bayar (mengikat atau pemberian saran, ex ante dan / atau ex post, anggota dewan dan / atau eksekutif
kunci tertutup, kompensasi individu dan / atau agregat, kebijakan kompensasi dan / atau remunerasi
aktual) memainkan peran penting dalam menyampaikan kekuatan dan nada sentimen pemegang saham ke
papan. Dalam kasus skema berbasis ekuitas, potensi mereka untuk mencairkan modal pemegang saham
dan untuk menentukan dengan kuat insentif manajerial berarti bahwa mereka seharusnya disetujui oleh
pemegang saham, baik untuk perorangan atau untuk kebijakan skema secara keseluruhan. Persetujuan
pemegang saham juga harus diperlukan untuk setiap perubahan materi ke skema yang ada.
5. Pemegang saham harus dapat memilih secara langsung atau in absentia, dan setara efek harus diberikan
untuk memilih apakah diberikan secara langsung atau in absentia. Tujuan memfasilitasi partisipasi
pemegang saham menunjukkan bahwa yurisdiksi dan / atau perusahaan mempromosikan penggunaan
informasi yang diperbesar teknologi dalam pemungutan suara, termasuk pemungutan suara elektronik
yang aman di semua perusahaan yang terdaftar. Prinsip merekomendasikan bahwa pemungutan suara
secara proksi diterima secara umum. Memang benar penting untuk promosi dan perlindungan hak-hak
pemegang saham itu investor dapat menempatkan ketergantungan pada voting proxy yang diarahkan.
Perusahaan Kerangka kerja tata kelola harus memastikan bahwa proksi dipilih sesuai dengan arah dari
pemegang proxy. Di yurisdiksi di mana perusahaan berada diizinkan untuk memperoleh proxy, penting
untuk mengungkapkan bagaimana Ketua dari bertemu (sebagai penerima biasa proksi pemegang saham
yang diperoleh oleh perusahaan) akan menggunakan hak suara yang melekat pada proksi yang tidak
diarahkan. Dimana proksi dipegang oleh dewan atau manajemen untuk dana pensiun perusahaan dan ntuk
rencana kepemilikan saham karyawan, petunjuk untuk pemungutan suara seharusnya diungkapkan. Hal
ini dianggap sebagai praktik yang baik bahwa saham dan saham treasuri perusahaan yang dimiliki oleh
anak perusahaan tidak boleh diperbolehkan untuk memilih, atau dihitung tujuan kuorum.
6. Hambatan untuk pemungutan suara lintas batas harus dihilangkan. Investor asing sering memegang
saham mereka melalui rantai perantara. Saham biasanya disimpan di rekening dengan sekuritas perantara,
yang pada gilirannya memiliki akun dengan perantara lain dan deposit surat berharga pusat di yurisdiksi
lain, sementara perusahaan yang terdaftar berada di negara ketiga. Rantai lintas perbatasan semacam itu
menimbulkan tantangan khusus sehubungan dengan penentuan hak investor asing untuk menggunakan
mereka hak suara, dan proses berkomunikasi dengan investor tersebut. Di kombinasi dengan praktik
bisnis yang hanya memberikan pemberitahuan yang sangat singkat periode, pemegang saham sering
dibiarkan dengan waktu yang sangat terbatas untuk bereaksi terhadap mengadakan pemberitahuan oleh
perusahaan dan membuat keputusan berdasarkan informasi item untuk keputusan. Ini membuat
pemungutan suara lintas batas menjadi sulit. Hukum dan kerangka peraturan harus mengklarifikasi siapa
yang berhak mengendalikan hak suara dalam situasi lintas batas dan bila perlu untuk menyederhanakan
penyimpanan rantai. Selain itu, periode pemberitahuan harus memastikan bahwa investor asing berlaku
memiliki kesempatan yang sama untuk menjalankan fungsi kepemilikan mereka sebagai domestic
investor. Untuk lebih memfasilitasi voting oleh investor asing, hukum, peraturan dan praktik perusahaan
D. Pemegang saham, termasuk pemegang saham institusional, harus diijinkan berkonsultasi satu sama
lain tentang isu-isu mengenai pemegang saham dasar mereka hak sebagaimana didefinisikan dalam
Prinsip, tunduk pada pengecualian untuk mencegah penyalahgunaan. Sudah lama diakui bahwa di
perusahaan dengan kepemilikan tersebar, pemegang saham individu mungkin memiliki saham terlalu
kecil di perusahaan menjamin biaya untuk mengambil tindakan atau untuk membuat investasi dalam
pemantauan kinerja. Apalagi jika pemegang saham kecil memang menginvestasikan sumber daya
sedemikian kegiatan, yang lain juga akan memperoleh tanpa berkontribusi (yaitu mereka "Pengendara
gratis"). Efek ini, yang berfungsi untuk menurunkan insentif untuk pemantauan, adalah mungkin kurang
masalah bagi institusi, khususnya lembaga keuangan bertindak dalam kapasitas fidusia, dalam
memutuskan apakah akan meningkatkan kepemilikan mereka untuk saham yang signifikan dalam
Namun, biaya lain yang berkaitan dengan kepemilikan saham yang signifikan mungkin masih ada
tinggi. Dalam banyak hal, investor institusional dihalangi untuk melakukan hal ini karena itu di luar
kapasitas mereka atau akan membutuhkan investasi lebih banyak dari mereka aset di satu perusahaan
daripada mungkin bijaksana. Untuk mengatasi asimetri ini yang mendukung diversifikasi, mereka harus
diizinkan, dan bahkan didorong, untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan tindakan mereka dalam
memilih dan memilih dewan anggota, menempatkan proposal dalam agenda dan mengadakan diskusi
secara langsung dengan perusahaan dalam rangka meningkatkan tata kelola perusahaannya. Lebih umum,
pemegang saham harus diizinkan untuk berkomunikasi satu sama lain tanpa harus mematuhi formalitas
permintaan proksi. Harus diakui, bagaimanapun, bahwa kerjasama di antara para investor bias juga
digunakan untuk memanipulasi pasar dan untuk mendapatkan kendali atas perusahaan tanpa tunduk pada
peraturan pengambilalihan atau pengungkapan apa pun. Bahkan, kerjasama juga mungkin untuk tujuan
menghindari hukum persaingan. Namun, jika kerjasama tidak melibatkan masalah kontrol perusahaan,
atau konflik dengan kekhawatiran tentang efisiensi pasar dan keadilan, manfaat dari kepemilikan yang
lebih efektif masih dapat diperoleh. Untuk memberikan kejelasan di antara pemegang saham, regulator
dapat mengeluarkan panduan tentang bentuk-bentuk koordinasi dan perjanjian yang melakukan atau tidak
merupakan akting seperti itu dalam konser dalam konteksnya pengambilalihan dan aturan lainnya.
E. Semua pemegang saham dari kelas yang sama harus diperlakukan sama. Struktur modal dan
pengaturan yang memungkinkan pemegang saham tertentu untuk memperoleh tingkat pengaruh atau
1. Dalam setiap seri kelas, semua saham harus memiliki hak yang sama. Semua investor harus dapat
memperoleh informasi tentang hak yang dilampirkan ke semua seri dan kelas saham sebelum mereka
membeli. Setiap perubahan dalam hak ekonomi atau suara harus tunduk pada persetujuan oleh mereka
kelas saham yang terkena dampak negatif. Struktur modal perusahaan yang optimal paling baik
ditentukan oleh manajemendan dewan, tunduk pada persetujuan pemegang saham. Beberapa perusahaan
menerbitkan saham yang disukai (atau preferensi) yang memiliki preferensi sehubungan dengan
penerimaan laba perusahaan tetapi biasanya terbatas atau tidak ada suara hak. Perusahaan juga dapat
mengeluarkan sertifikat partisipasi atau berbagi dengan hak voting terbatas atau tidak ada, yang mungkin
perdagangan dengan harga yang berbeda dari saham dengan hak suara penuh. Semua struktur ini mungkin
efektif mendistribusikan risiko dan imbalan dengan cara yang dianggap untuk kepentingan terbaik dari
perusahaan dan pembiayaan yang hemat biaya. Investor dapat mengharapkan untuk diberitahu tentang
hak suara mereka sebelumnya mereka berinvestasi. Begitu mereka telah berinvestasi, hak mereka tidak
boleh diubah kecuali mereka yang memegang saham voting memiliki kesempatan untuk berpartisipasi
dalam keputusan. Proposal untuk mengubah hak suara dari berbagai seri dan kelas saham harus diajukan
untuk persetujuan rapat umum pemegang saham oleh ditentukan (biasanya lebih tinggi) mayoritas saham
Beberapa struktur modal memungkinkan pemegang saham untuk menjalankan suatu tingkatan
kontrol atas korporasi yang tidak proporsional dengan ekuitas pemegang saham kepemilikan di
perusahaan. Struktur piramida, kepemilikan silang dan saham dengan hak suara terbatas atau ganda dapat
kebijakan perusahaan. Selain hubungan kepemilikan, perangkat lain dapat memengaruhi control
korporasi. Perjanjian pemegang saham adalah cara umum untuk kelompok pemegang saham, yang secara
individual dapat memegang bagian yang relatif kecil dari total ekuitas, untuk bertindak dalam konser
sehingga membentuk mayoritas yang efektif, atau setidaknya blok tunggal pemegang saham terbesar.
Perjanjian pemegang saham biasanya memberi mereka yang berpartisipasi dalam perjanjian hak istimewa
untuk membeli saham jika pihak lain untuk perjanjian ingin menjual. Perjanjian ini juga bisa mengandung
ketentuan yang mengharuskan mereka menerima perjanjian untuk tidak menjual saham mereka untuk
waktu yang ditentukan. Perjanjian pemegang saham dapat mencakup masalah seperti bagaimana dewan
atau Ketua akan dipilih. Perjanjian tersebut juga dapat mewajibkan mereka dalam perjanjian untuk
memilih sebagai blok. Beberapa negara menganggap perlu terus pantau perjanjian tersebut dan untuk
Voting caps membatasi jumlah suara yang dapat diberikan oleh pemegang saham, berapa pun
jumlah saham yang sebenarnya dimiliki pemegang saham. Voting caps oleh karenanya mendistribusikan
kontrol dan dapat mempengaruhi insentif untuk partisipasi pemegang saham dalam rapat pemegang
saham. Mengingat kapasitas mekanisme ini untuk mendistribusikan pengaruh pemegang saham pada
kebijakan perusahaan, pengungkapan struktur modal dan pengaturan harus diperlukan. Pengungkapan
tentang skema semacam itu juga memungkinkan pemegang saham dan calon investor untuk membuat
F. Transaksi dengan pihak terkait harus disetujui dan dilakukan dengan cara tertentu yang memastikan
pengelolaan konflik kepentingan yang tepat dan melindungi kepentingan perusahaan dan para pemegang
sahamnya.
1. Konflik kepentingan yang melekat dalam transaksi pihak terkait seharusnya ditangani. Potensi
penyalahgunaan transaksi dengan pihak terkait merupakan kebijakan penting masalah di semua pasar,
terkonsentrasi dan terkuat. Larangan transaksi ini biasanya bukan solusi karena tidak ada yang salah
dengan masuk transaksi dengan pihak terkait, dengan ketentuan bahwa konflik kepentingan yang melekat
dalam transaksi tersebut ditangani secara memadai, termasuk melalui pemantauan dan pengungkapan
yang tepat. Ini semua lebih penting di mana bagian signifikan dari pendapatan dan / atau biaya muncul
Yurisdiksi harus menempatkan kerangka kerja yang efektif untuk jelas menandai transaksi ini.
Mereka termasuk definisi yang luas tetapi tepat tentang apa dipahami sebagai pihak terkait serta aturan
untuk mengabaikan beberapa di antaranya transaksi ketika mereka tidak material karena mereka tidak
melebihi ex ante ambang batas, dapat dianggap sebagai berulang dan terjadi di pasar yang dapat
diverifikasi istilah atau mengambil tempat dengan anak perusahaan di mana tidak ada minat khusus
terkait pesta hadir. Setelah transaksi pihak terkait telah diidentifikasi, yurisdiksi mengatur prosedur untuk
menyetujui mereka dengan cara yang meminimalkan potensi negatif mereka. Di kebanyakan yurisdiksi,
penekanan besar ditempatkan persetujuan dewan, seringkali dengan peran menonjol untuk anggota dewan
independen, atau persyaratan untuk dewan untuk membenarkan kepentingan transaksi untuk perusahaan.
Pemegang saham juga dapat diberikan suara dalam menyetujui tertentu transaksi, dengan pemegang
2. Anggota dewan dan eksekutif kunci harus diminta untuk mengungkapkan kepada dewan apakah
mereka, langsung, tidak langsung atau atas nama ketiga pihak, memiliki kepentingan material dalam
setiap transaksi atau masalah secara langsung mempengaruhi korporasi. Anggota dewan, eksekutif utama
dan, di beberapa yurisdiksi, pemegang saham pengendali memiliki kewajiban untuk menginformasikan
kepada dewan di mana mereka memiliki bisnis, keluarga atau hubungan khusus lainnya di luar
perusahaan yang dapat mempengaruhi penilaian mereka sehubungan dengan transaksi tertentu atau materi
yang mempengaruhi perusahaan. Hubungan khusus seperti itu termasuk situasi di mana para eksekutif
dan anggota dewan memiliki hubungan dengan perusahaan melalui hubungan mereka dengan pemegang
saham yang berada dalam posisi untuk berolahraga kontrol. Di mana kepentingan material telah
dinyatakan, itu adalah praktik yang baik untuk orang itu tidak terlibat dalam keputusan apa pun yang
melibatkan transaksi atau penting dan untuk keputusan dewan untuk secara khusus termotivasi terhadap
kehadiran kepentingan tersebut dan / atau untuk membenarkan kepentingan transaksi untuk perusahaan,
G. Pemegang saham minoritas harus dilindungi dari tindakan kasar oleh, atau di kepentingan pemegang
saham pengendali baik langsung atau tidak langsung, dan harus memiliki sarana pemulihan yang efektif.
Harus berurusan dengan diri sendiri dilarang. Banyak perusahaan publik memiliki pemegang saham
pengendali yang besar. Sementara kehadiran pemegang saham pengendali dapat mengurangi masalah
keagenan dengan pemantauan manajemen yang lebih dekat, kelemahan di bidang hukum dan peraturan
Kerangka kerja dapat menyebabkan penyalahgunaan pemegang saham lain di perusahaan.
Penyalahgunaan diri terjadi ketika orang yang memiliki hubungan dekat dengan perusahaan, termasuk
pemegang saham pengendali, mengeksploitasi hubungan tersebut dengan merugikan perusahaan dan
investor. Potensi penyalahgunaan ditandai di mana sistem hukum memungkinkan, dan pasar menerima,
mengendalikan pemegang saham untuk menjalankan tingkat kendali yang dilakukannya tidak sesuai
dengan tingkat risiko yang mereka anggap sebagai pemilik melalui eksploitasi perangkat hukum untuk
memisahkan kepemilikan dari kontrol, seperti struktur piramida atau hak suara ganda. Pelecehan
semacam itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk ekstraksi manfaat pribadi langsung melalui
bayaran tinggi dan bonus untuk bekerja anggota keluarga dan rekan, transaksi pihak terkait yang tidak
sesuai, bias sistematis dalam keputusan bisnis dan perubahan dalam struktur modal melalui penerbitan
saham khusus yang menguntungkan pemegang saham pengendali. Selain pengungkapan, kunci untuk
melindungi pemegang saham minoritas adalah jelas mengartikulasikan tugas kesetiaan oleh anggota
dewan kepada perusahaan dan kepada semua pemegang saham. Memang, penyalahgunaan pemegang
saham minoritas paling menonjol di negara-negara di mana kerangka hukum dan peraturan lemah dalam
hal ini menganggap. Masalah tertentu muncul di beberapa yurisdiksi di mana kelompok perusahaan yang
lazim dan di mana tugas kesetiaan seorang anggota dewan mungkin ambigu dan bahkan ditafsirkan
sebagai kelompok. Dalam hal ini, beberapa negara telah mengembangkan seperangkat aturan untuk
mengendalikan efek negatif, termasuk oleh menentukan bahwa transaksi yang menguntungkan
perusahaan grup lain harus diimbangi dengan menerima manfaat yang sesuai dari perusahaan lain dalam
grup.
Ketentuan umum lainnya untuk melindungi pemegang saham minoritas, yang memiliki terbukti
efektif, termasuk hak pre-emptive dalam kaitannya dengan isu-isu saham, mayoritas yang memenuhi
syarat untuk keputusan pemegang saham tertentu dan kemungkinan untuk gunakan voting kumulatif
dalam memilih anggota dewan. Di bawah tertentu keadaan, beberapa yurisdiksi membutuhkan atau
mengizinkan pemegang saham pengendali untuk membeli sisa pemegang saham dengan harga saham
yang ditetapkan melalui penilaian independen. Ini sangat penting ketika pemegang saham pengendali
memutuskan untuk membatalkan daftar perusahaan. Sarana lainnya meningkatkan hak pemegang saham
minoritas termasuk turunan (termasuk beberapa) dan gugatan hukum class action. Beberapa regulator
telah mengajukan keluhan fasilitas, dan beberapa memiliki kemungkinan untuk mendukung tuntutan
hukum melalui pengungkapan informasi dan / atau pendanaan yang relevan. Dengan tujuan umum untuk
meningkatkan kredibilitas pasar, pilihan dan desain akhir dari berbagai ketentuan untuk pelindungi
pemegang saham minoritas selalu tergantung pada peraturan secara keseluruhan kerangka kerja dan
H. Pasar untuk kontrol perusahaan harus diizinkan berfungsi secara efisien dan cara transparan.
1. Aturan dan prosedur yang mengatur akuisisi kontrol perusahaan di pasar modal, dan transaksi luar
biasa seperti merger, dan penjualan sebagian besar aset perusahaan, seharusnya diartikulasikan secara
jelas dan diungkapkan sehingga investor memahami mereka hak dan jalan lain. Transaksi harus terjadi
pada harga transparan dan dalam kondisi yang adil yang melindungi hak-hak semua pemegang saham
2. Perangkat anti-pengambilalihan tidak boleh digunakan untuk melindungi manajemen dan papan dari
baik investor maupun bursa efek telah menyatakan keprihatinannya atas kemungkinan bahwa penggunaan
perangkat anti-pengambilalihan secara luas mungkin merupakan hal yang serius hambatan untuk
memfungsikan pasar untuk kontrol perusahaan. Di beberapa contoh, pertahanan pengambilalihan dapat
menjadi alat untuk melindungi manajemen atau dewan dari pemantauan pemegang saham. Dalam
fidusia dari dewan kepada pemegang saham dan perusahaan harus tetap penting. Beberapa yurisdiksi
memberikan opsi untuk keluar untuk tidak menyetujui pemegang saham jika terjadi restrukturisasi
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Jadi pada PT. Bumi Resources,Tbk penyalahgunaan hak bagi shareholders kerap terjadi.
Diantaranya RUPS yang selalu d undur dan tanpa melibatkan para shareholders. Serta pengambilan
keputusan yang tidak meminta persetujuan pemegang saham pada poin ini bumi telah melanggar OECD 3
yang seharusnya setiap keputusan harus melibatkan para pemegang saham baik itu mayoritas maupun
minoritas.
Namun pada Maret 2018 Dileep Srivastava mengungkapkan bahwa bumi kini telah membenahi
manajemen mereka dimana keputusan harus diambil 100% berdasarkan pendapat dari semua pemegang
saham. Ini terbukti dengan kembalinya bumi menduduki peringkat Lq 45 di bursa saham.
3.2 SARAN
Sebaiknya perusahaan memperhatikan OECD3 sebagai perlindungn terhadap shareholders. Baik itu
pemegang saham mayoritas maupun pemegang saham minoritas. Karena kekecewaan para pemegang
saham akan mempengarui kepercayaan terhadap manajemen perusahaan, dan akan berdampak pada
investor lainnya, yang bisa saja menjadi ragu untuk berinvestasi dikarenakan kekhawatiran terhadap hak