Anda di halaman 1dari 2

HORDEOLUM

440/ /SOP.UKP.
No. Dokumen
PARIS II/2018
No. Revisi 00
SOP
Tanggal Terbit 9 Februari 2018
Halaman 1/2
PUSKESMAS PARIT HAJI Sumini, SKM,M.Kes (Epid)
HUSIN II NIP.1971110 199203 2 001

1. Pengertian Hordeolum adalah peradangan supuratif kelenjar kelopak mata. Biasanya


merupakan infeksi Staphylococcus pada kelenjar sebasea kelopak. Dikenal dua
bentuk hordeolum internum dan eksternum. Hordeolum eksternum merupakan
infeksi pada kelenjar Zeiss atau Moll. Hordeolum internum merupakan infeksi
pada kelenjar Meibom yang terletak di dalam tarsus. Hordeolum mudah timbul
pada individu yang menderita blepharitis dan konjungtivitis menahun.
2. Tujuan Sebagai pedoman kerja dalam tatalaksana kasus hordeolum
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Parit Haji Husin II no
440/003/SK.UKP.PARISII/2018 tentang Pemberian Layanan Klinis
4. Referensi 1. Permenkes Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2. Peraturan Menteri kesehatan nomor 514 tahun 2015 tentang panduan praktek klinik
dokter difasilitas kesehatan tingkat pertama.
5. Prosedur 1. Petugas melakukan anamnesis terhadap pasien (Subjective).
Keluhan
Kelopak bengkak disertai rasa sakit dan mengganjal. Merah dan nyeri bila
ditekan, kelopak terasa tidak nyaman dan ada sensasi terbakar
2. Petugas melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang sederhana (Objective)
Pemeriksaan fisik oftalmologis :
Kelopak mata bengkak, merah dan nyeri pada perabaan. Nanah dapat keluar
dari pangkal rambut (hordeolum eksternum). Apabila sudah terjadi abses
dapat timbul undulasi.
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan spesifik tidak diperlukan
3. Petugas melakukan penegakan diagnosis (Assessment)
No. ICD X : H00.0 Hordeolum and other deep inflammation of eyelid
Diagnosis klinis
Diagnosis klinis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Diagnosa Banding
1. Sellulitis preseptal
2. Kalazion
3. Granuloma piogenik
4. Petugas menentukan ada dan tidaknya komplikasi
- Selulitis palpebra
- Abses palpebra
5. Petugas menyusun rencana penatalaksanaan komprehensif (Plan)
Penatalaksanaan
- Kompres hangat mata 4-6x sehari selama 15 menit dengan mata tertutup
untuk membantu drainase.
- Bersihkan kelopak mata dengan air bersih dengan sabun atau sampo
yang non iritatif dalam keadaan mata tertutup untuk mempercepat proses
penyembuhan.
- Jangan menekan dan menusuk hordeolum. Menimbulkan resiko infeksi
yang lebih serius.
- Hindari make up pada mata
- Hindari lensa kontak untuk mencegah penyebaran infeksi ke kornea
- Topical oxytetrasiklin atau kloramfenikol salep mata setiap 8 jam. Bila
menggunakan tetes berikan 1 tetes tiap 2 jam
- Oral sistemik : eritromisin 500 mg atau dikloksasilin 4 kali sehari selama
3 hari
6. Petugas memberikan konseling dan edukasi
Hordeolum dapat berulang penting untuk menjaga hygiene dan kebersihan
lingkungan.
7. Petugas menetapkan kriteria rujukan
Apabila tidak respon pengobatan konservatif dan hordeolum berulang
8. Petugas menentukan prognosis
Prognosis pada umumnya bonam
6. Diagram Alir -
7. DokumenTerkait Rekam Medis
8. Unit Terkait 1. Poli Umum
2. Poli Lansia

9. Rekaman Historis No Yang diubah Isi Perubahan Tgl. mulai diberlakukan


Perubahan

2 dari 2

Anda mungkin juga menyukai