Standar Kompetensi : 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung
atau tidak langsung
Kompetensi Dasar : 1.1 Menanggapi siaran atau informasi dari media elektronik
(berita dan non berita)
Indikator : a. Menuliskan isi siaran radio atau televisi dengan urutan yang runtut dan
mudah dipahami (Mandiri,kerja keras, disiplin,)
b. Menyampaikan secara lisan isi berita yang telah ditulis secara runtut
dan jelas (Komunikatif,kerja keras,toleransi)
c. Mengajukan pertanyaan /tanggapan berdasarkan informasi yang didengar
(menyetujui, menolak, menambahkan pendapat)
(demokratis,komunikatif,rasa ingin tahu,toleransi)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyimak, menuliskan isi berita, menyampaikan berita dan memberikan tanggapan
b. siswa dapat memahami imbuhan / Afiks ke-an
B. Materi Pembelajaran
Berita
Berita adalah cerita dari suatu kejadian atau peristiwa, menurut kamus besar Bahasa Indonesia
(2001: 140) berita berarti sebagai pemberitahuan, pengumuman, laporan, cerita atau keterangan
mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat. Berita dimuat dimedia masa, baik elektronik maupun
non – elektronik. Media elektronik misalnya : Televisi,radio dan film
Ciri – ciri berita : Publisitas (untuk umum), aktual (terbaru), objektif (tidak memihak), menarik.
Pokok – pokok berita yang ideal terangkum dalam rumus 5W + 1H (what,who,where,when,why,how),
yang disebut juga lead. Struktur berita tersaji dalam bentuk piramida terbalik (judul,lead/kepala
berita,tubuh berita, ekor). Sebab pokok – pokok berita tersebut berada di awal dan perinciannya
berada di bawah,dimana perincian tersebut tidaklah penting.
Contoh berita yang kurang ideal;
Pemilihan gubenur Jakarta memang masih sebukan lagi, tapi kedua calon sudah pasang kuda – kuda
memaparkan visi dan misi jika mereka memimpin Jakarta. Terkait masalah banjir, Adang Darajatun,
salah seorang cagub, memandang masalah banjir harus diselesaikan melalui kerja sama yang baik
dengan pemerintah pusat, Jawa Barat, dan Banten. Siapapun yang akan menjadi gubernur Jakarta kelak,
banjir menjadi persoalan besar di awal kepemimpinan.
Analisis ;
What (tantangan cagub terhadap banjir), Who (Adang Darajatun), Where (Jakarta),
C. Metode Pembelajaran
Diskusi, tanya jawab, inkuiri dan penugasan.
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
1. Tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang pembelajaran yang akan
dimulai.
2. Bertanya kembali tentang tugas pertemuan sebelumnya.
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
1. Guru meminta siswa untuk membaca contoh berita yang diberikan.
2. Membimbing siswa untuk membedakan berita ideal dan tidak ideal.
Elaborasi
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misal 10 kelompok)
2. Guru menugaskan siswa untuk menganalisis Pengertian dan ciri – ciri berita dari contoh berita yang
diberikan.
3. Guru menugaskan siswa untuk menganalisis pokok – pokok berita dari contoh berita yang diberikan.
4. Guru menugaskan siswa untuk menyimak dan mencatat siaran radio atau televisi di rumah.
5. Guru meminta siswa untuk membacakan berita yang dibuat di rumah satu persatu.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Membantu menyelesaikan masalah.
3. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
4. memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas individu
b. Tugas kelompok
Bentuk Instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Standar Kompetensi : 1. Memahami siaran atau cerita yang disampaikan secara langsung atau tidak
langsung
Kompetensi Dasar : 1.2 Mengidentifikasi unsur sastra (intrinsik dan ekstrinsik) suatu cerita yang
disampaikan secara langsung /melalui rekaman.
Indikator : a. Menyampaikan unsur-unsur intrinsik (tema, penokohan, konflik, amanat)
(Komunikatif, kerja keras, toleransi)
a. Menyampaikan unsur-unsur ekstrinsik (nilai, moral, kebudayaan, agama)
(Komunikatif, kerja keras, toleransi)
b. Menanggapi (setuju/tidak setuju) unsur intrinsik dan ekstrinsik yang
disampaikan teman (Demokratis, komunikatif, rasa ingin tahu, toleransi)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menyimak, menuliskan unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik suatu cerita
b. Siswa dapat memahami unsur intrinsik dan ekstrinsik suatu cerita
B. Materi Pembelajaran
Karya sastra baik prosa maupun puisi, terbentuk atas lapisan-lapisan atau unsur-unsur yang
membangun karya sastra itu. Secara umum, lapisan itu dibedakan atas lapisan dalam dan lapisan luar.
Lapisan dalam atau intrinsik merupakan lapisan yang melekat langsung pada bagian pokok dari
karya sastra itu sendiri. Unsur tersebut merupakan unsur baku yang harus ada dalam suatu karya sastra.
Pada karya sastra prosa, unsur intrinsik tersebut meliputi tema, amanat, alur, tokoh, perwatakan, latar,
dialog, dan sudut pandang pengarang.
Sementara itu, lapisan luar atau ekstrinsik adalah unsur yang tidak secara langsung melekat dan
membangun suatu karya sastra. Unsur ekstrinsik suatu karya sastra antara lain latar belakang kehidupan
pengarang, dan kondisi zaman saat karya sastra diciptakan. Latar belakang kehidupan pengarang meliputi
tingkat pendidikan, profesi/pekerjaan, status sosial ekonomi, pandangan politik, kepercayaan/agama,
faham yang dianut pengarang, dan lain-lain. Keadaan zaman merujuk pada situasi politik dan tingkat
peradaban masyarakat pada saat karya sastra itu diciptakan.
C. Metode Pembelajaran
Diskusi, Tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru meminta siswa untuk membacakan suatu cerita dalam buku.
2. Guru membimbing siswa untuk membedakan unsur intrinsik dan ekstrinsik cerita tersebut.
Elaborasi
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misalnya 10 kelompok).
2. Guru menugaskan siswa untuk menganalisis pengertian unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsik.
3. Guru menugaskan siswa untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik dan ekstrinsik yang
terdapat dalam cerita yang dibacakan.
4. Guru meminta salah satu siswa perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusi satu
persatu.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan
siswa.
2. Membantu menyelesaikan masalah.
3. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif.
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas Individu
b. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Contoh cerita:
Pukul sebelas malam, lima hari setelah gempa menggoncang kota Yogyakarta, kami memasuki
tempat parker tiga lantai sebuah rumah sakit besar di kota itu. Bukan deretan mobil yang ada di sana,
tetapi ratusan orang yang tergeletak dalam tempat tidur sederhana. Tubuh-tubuh mereka bernalutkan
perban dengan botol infus yang menggelantung di atasnya.
Suasana senyap, hanya sesekali terdengar erang kesakitan dan bunyi dengkur beberapa pasien.
Sejumlah perawat berjaga di tempat itu, dan sesekali mereka berkeliling memeriksa kondisi pasien.
Awalnya, kami bingung apa yang harus dilakukan. Sebersit pertanyaan sempat muncul, “Apakah
kedatangan kami sudah terlambat?” tidak ada lagi darah yang berceceran maupun luka-luka yang
herus dihentikan. Keadaan darurat itu sudah berlalu.
Malam semakin larut, tetapi para keluarga pasien yang menunggu masih terjaga. Sesekali, ada
juga beberapa pasien yang terbangun. Mata mereka seakan mengundang kami untuk sejenak menyapa.
Awalnya, sulit sekali memulai pembicaraan dengan mereka. Pesan koordinator relawan untuk tidak
menyinggung masalah kondisi rumah dan keluarga korban seakan membungkam mulut kami untuk
berbicara, bahkan sekedar menanyakan asal mereka.
Secara berkelompok:
3. Bacalah sebuah cerita dari buku paket, kemudian tentukanlah unsur-unsur intrinsik dan
ekstrinsiknya!
Jawaban:
a. Unsur intrinsik meliputi tema, penokohan, konflik, amanat, sudut pandang, dll.
b. Unsur ekstrinsik suatu karya sastra antara lain latar belakang yang meliputi tingkat pendidikan,
profesi/pekerjaan, status sosial ekonomi, pandangan politik, kepercayaan/agama, paham yang
dianut pengarang, dan lain-lain.
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengucapkan kalimat perkenalan dengan lancar
b. siswa dapat menggunakan sapaan yang efektif
B. Materi Pembelajaran
1. Memperkenalkan diri dan orang lain dalam forum resmi
Seorang Pembawa acara dituntut untuk memprehatikan hal – hal sbb :
1. Menguasai situasi
2. Menguasai kaidah – kaidah bahsa, seperti : kata –kata bak , penggunaan kalimat-kalimat yang
efektif serta pilihan kata yang tepat
3. Mempunyai kepercayaan diri
4. menggunakan gerak-gerik yang wajar saja
5. memiliki penampilan yang luwes serta keterampilan berimprovisasi
2. Kalimat sapaan yang tepat
Kalimat sapaan yang digunakan bervariasi, tergantung pada konteks acara, konteks yang dimaksud
antara lain :
1. Sapa massa atau hadirin yang dihadapi
2. apa acaranya
3. apa tujuan acaranya
4. bagaimana tingkat pengetahuan massa
5. waktu pelaksanaan acara
3. Contoh memperkenalkan pembicara dalam seminar atau diskusi
C. Metode Pembelajaran
1. ceramah
2. Tugas
3. Kegiatan Penutup
1. Guru menyimpulkan hasil belajar
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
Penilaian
Teknik
a. Tugas individu
Bentuk Instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Tes Afektif
Penilaian Sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2) = cukup, (3) = baik.
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
dst
Standar Kompetensi : 2. Mengungkap pikiran, perasaan dan informasi melalui kegiatan berkenalan,
berdiskusi dan bercerita
Kompetensi Dasar : 2.2 Mendiskusikan masalah (yang ditemukan dari berbagai berita, artikel, atau
buku)
Indikator : a. Mencatat masalah dari berbagai sumber ( Mandiri, kerja keras, toleransi)
b. Menanggapi masalah dalam berita, artikel, buku (Komunikatif, kerja
keras, rasa ingin tahu)
c. Mengajukan saran dan pemecahan masalah terhadap masalah yang
disampaikan (Demokratis, komunikatif, toleransi)
d. Mendaftarkan kata-kata sulit (Mandiri, kerka keras, rasa ingin tahu)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mendiskusikan masalah serta menaggapinya
b. Siswa dapat membedakan ragam bahasa tulis dan ragam bahasa lisan dari segi penggunaan kalimat
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Menyimak
Menyimak berarti mendengarkan dengan seksama dan penuh perhatian. Hal ini berarti seorang
menyimak bukan hanya melibatkan pikiran melainkan juga hati dan perasaan terhadap teks yang dibacakan
orang lain.
2. Teks Wacana
Mela baru berusia 14 tahun ketika bertemu dengan seseorang yang menawarkan pekerjaan sebagai
pekerjaan rumah tangga di Kuait dengan gaji yang lumayan besar. Terdorong oleh keinginan membantu
ekonomi keluarga. Anak ketiga dari pasangan Affandi-Kusniyati yang seumur hidupnya belum pernah keluar
dari tempat kelahirannya, karang ampol, kabupaten Indramayu, Jawa Barat memutuskan untuk pergi.
Menurut catatan lembaga advokasi Buruh Migran Indonesia (LABMI) Solidaritas perempuan (sp)
pada bulan Oktober 1999, Mela didaftarkan oleh sponsor bernama Pawarki ke PT. Parco Laut selama dua
bulan kemudian dipindahkan ke penampungan d kawasan Condet yang katanya milik PT. Pirma di PJTKI itu
Ny. Kusniyati mengenal orang yang bernama Umar.
3.Ragam Bahasa
Ragam bahasa buku adalah ragam bahasa yang oleh penulisnya dipandang sebagai ragam yang baik
biasanya dipakai di kalangan terdidik.
Ragam bahasa lisan adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan.
Ragam bahasa tulis adalah ragam bahasa yang digunakan melalui media tulis.
Ragam bahasa resmi atau formal adalah ragam bahasa yang dipakai dalam situasi resmi.
Ragam bahasa tidak resmi adalah ragam bahasa yang sebagaian ditandai oleh penggunaan silang.
1. Contoh Ragam bahasa lisan dan Ragam bahasa tulis
Contoh I : Contoh II :
A : “Nama ? A : “siapa nama Saudara?”
B : “Punarto”. B : “nama saya Punarto”
A : “Umur?” A : “berapa umur saudara?”
B : “27 tahun B : “Umur saya 27 tahun”
A : “Tinggal dimana?” A : “Dimana saudara tinggal?”
B : “di Rawamangun”. B : “Saya tinggal di Rawaman
C. Metode Pembelajaran
Diskusi, Tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru meminta siswa untuk membacakan sebuah berita.
2. Guru membimbing siswa dalam menentukan masalah yang terdapat dalam artikel atau buku.
3. Guru membimbing siswa untuk membedakan ragam bahasa tulis dan bahasa lisan.
Elaborasi
3. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misalnya 10 kelompok).
4. Guru menugaskan siswa untuk berdiskusi dalam kelompok untuk mencatat masalah dari artikel
atau buku.
5. Guru meminta siswa untuk menanggapi masalah yang ditemukan.
6. Guru meminta salah satu siswa untuk membacakan hasil diskusi ke depan kelas .
7. Guru menugaskan siswa lain untuk mengajukan saran dan pemecahan masalah tersebut.
8. Siswa mendaftarkan kata-kata sulit yang terdapat dalam artikel atau buku.
Konfirmasi
1. Memberikan pertanyaan dan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap
keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
5. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas Individu
b. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Jawaban:
1. Tidak, karena anak seusia Mela masih harus melanjutkan pendidikannya.
2. Seharusnya Mela dibekali pengetahuan dan keterampilan terlebih dahulu, setelah itu dipekerjakan
sesuai dengan keterampilannya.
3. Terjadi manipulasi penggunaan data yang dapat mempermudah pengurusan paspor, alasannnya usia di
bawah 14 tahun tidak layak menjadi TKW.
4. Sebaiknya perdagangan manusia diberhentikan.
5. Ada, mempekerjakan anak di bawah umur tanpa dibekali pengetahuan dan keterampilan khusus.
II. Membuat pertanyaan sebanyak 5 buah dari permasalahan yang terdapat pada artikel atau buku tersebut.
III. Membuat daftar kata-kata sulit.
Skor maksimal = 15
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
dst
Standar Kompetensi : 2. Mengungkap pikiran, perasaan dan informasi melalui kegiatan berkenalan,
berdiskusi dan bercerita
Kompetensi Dasar : 2.3 Menceritakan berbagai pengalaman dengan pilihan kata dan ekspresi yang
tepat
Indikator : a. Menyampaikan secara lisan pengalaman pribadi (Komunikatif, mandiri,
kerja kerasi)
b. Menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan teman (Demokratis,
komunikatif, toleransi)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menceritakan pengalaman pribadi yang bersifat lucu, dengan memperhatikan lafal,
tekanan, dan intonasi yang tepat
b. Siswa mampu menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan oleh teman
B. Materi Pembelajaran
Setiap orang tentu mempunyai pengalaman, pengalaman itu mungkin pengalaman yang
menggembirakan, menyedihkan, menggelikan, atau menakutkan. Pengalaman adalah guru yang terbaik dan
kita dapat belajar dari pengalaman. Pengalaman adalah segala sesuatu yang kamu lihat, amati, teliti, dengar,
dan sebagainya. Pengalaman dapat juga diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang pernah dialami.
Untuk menceritakan pengalaman, kita harus ingat betul urutannya, kalau perlu kita dapat menulisnya
terlebih dahulu supaya tidak ada satu bagian cerita yang terlupakan. Terlebih jika bagian itu bagian yang
paling mengesankan. Hal-hal yang harus ada:
1. bagian pembukaan atau kata pembuka,
2. bagian isi atau pokok pembicaraan,
3. bagian penutup
Ketika menceritakan pengalaman, kita dituntut untuk mengungkapkan perasaan hati saat mengalami
kejadian itu. Waktu bercerita, kamu dapat menggunakan kata yang menguatkan pengalaman itu, misalnya
sungguh luar biasa, sungguh mengasyikkan, memang tiada duanya. Menceritakan Pengalaman yang
mengesankan adalah menceritakan suatu kejadian yang pernah kita lalui atau kita jalani yang berkesanan
dihati sehingga kita selalu mengingat kejadian itu.
Hal-hal yang harus Anda perhatikan agar dapat bercerita dengan baik.
4. Menghayati cerita.
Tujuan menceritakan pengalaman mengesankan kita adalah agar seseorang tahu pengalaman
kita,mengobati penasaran seseorang,mengingat kejadian kita yang lama agar lebih semangat agar lebih
berjuang dan memperbaiki kesalahan,bisa mendapat ide dari pengalaman yang lama.
Oleh karena itu kita dalam menceritakan pengalaman harus eksperesif,dan jika pengalaman itu
menggambarkan kesenangan kita harus lebih semangat,jika menggambarkan kesedihan dapat dikecilka suara
kita agar seperti kesedihan,dan menghayati isi cerita pengalaman kita yang ingin kita ceritakan agar semua
penonton senang untuk mendengarkan cerita pengalaman kita dan penonton terbawa suasana seperti kita
mengalami kejadian yang telah kita alami.
D. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran
1. Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi
1. Tanya jawab untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa tentang
pembelajaran yang akan dimulai
2. Bertanya kembali tentang tugas pertemuan sebelumnya
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi pelajaran.
2. Guru meminta siswa untuk membacakan cerita (naskah) lucu pada buku.
Elaborasi
1. Guru memberikan pertanyaan mengenai cerita lucu yang telah dibacakan.
2. Guru menunjuk siswa secara bergiliran untuk menceritakan pengalamannya yang berkesan di
depan kelas.
3. Guru meminta siswa untuk menanggapi pengalaman pribadi yang disampaikan teman
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
4. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas Individu
Bentuk instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
dst
Standar Kompetensi : 3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik
membaca
Kompetensi Dasar : 3.1 Menemukan ide pokok berbagai teks nonsastra dengan berbagai teknik
membaca cepat (250 kata/menit)
Indikator : a. Membaca teks dengan kecepatan 250 kata/menit (Mandiri, kerja keras,
jujur)
b. Menentukan ide pokok paragraf dalam teks (Kerja keras, Mandiri, rasa
ingin tahu)
c. Membuat ringkasan isi teks dalam beberapa kalimat yang runtut (Kreatif,
mandiri, kerja keras)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengukur kecepatan membaca untuk diri sendiri dan teman.
b. Siswa dapat menentukan ide pokok pada paragaraf.
c. Siswa dapat meringkas isi teks dengan bahasa yang runtut
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian membaca
Soedarsono (2000:4) menerangkan bahwa membaca merupakan aktifitas yang kompleks dengan
mengerahkan sejumlah tindakan yang terpisah-pisah.
C. Metode Pembelajaran
Diskusi, Tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi mengenai teknik membaca cepat.
2. Guru meminta siswa membacakan teks nonsastra.
Elaborasi
1. Guru menugaskan siswa berpasangan untuk kerja kelompok.
2. Guru menugaskan salah satu siswa untuk membaca teks nonsastra dan pasangannya mengukur
kecepatan membaca temannya.
3. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf.
4. Guru meminta siswa untuk membuat ringkasan isi teks dengan bahasa yang runtut.
Konfirmasi
2. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
3. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
4. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
c. Tugas Individu
Bentuk instrumen
c. Format dan Uraian bebas
Rubrik penilaian
Nama siswa Soal Soal no. Soal Soal Soal no. Jumlah
no. 1 2 no. 3 no 4 5
1 2 3 1 2 1 2 3
1.
2.
3.
dst
Skor maksimal = 10
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
dst
Standar Kompetensi : 3. Memahami berbagai teks bacaan nonsastra dengan berbagai teknik
membaca
Kompetensi Dasar : 3.2 Mengidentifikasi ide pokok teks nonsastra dari berbagai sumber melalui
membaca ekstensif
Indikator : a. Mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf (Kerja keras, Mandiri, rasa
ingin tahu)
b. Menuliskan kembali isi bacaan secara ringkas dalam beberapa kalimat
(Kreatif, mandiri, kerja keras)
c. Mengidentifikasi fakta dan pendapat (Demokratis, kerja keras, rasa ingin
tahu)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat membaca ekstensif dan memahami isi bacaan
b. Siswa dapat menemukan fakta dan opini pada teks surat kabar
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian membaca Ekstensif
Membaca ekstensif adalah membaca yang bersifat jangkauan luas. Membaca ekstensif berarti ketika
membaca suatu informasi hendaknya pandangan kita menyeluruh ke bidang bacaan. Membaca ekstensif
mengutamakan kuantitas daripada kualitas. Yang termasuk membaca ekstensif adalah membaca survei,
membaca memindai (skimming), dan membaca dangkal.
Teks di atas terdapat fakta dan pendapat, kalimat “Halaman rumah di Cinere, Depok itu terlihat hijau”
merupakan pendapat dari penulis, sedangkan kalimat “Belasan tanaman tomat berjajar setinggi 1 m rangkaian
digantung di palang besi”, dan “Di sebelah tomat, berjajar terung ungu dan pare yang menjalar di rambatan
setinggi 2 m” merupakan fakta.
C. Metode Pembelajaran
Diskusi, Tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi pelajaran
2. Guru meminta siswa membaca teks nonsastra pada buku / surat kabar.
Elaborasi
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misalnya 10 kelompok)
2. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi ide pokok tiap paragraf dari teks nonsastra.
3. Guru meminta siswa untuk menulis kembali isi bacaan secara ringkas dalam beberapa kalimat.
4. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi fakta dan opini pada teks tersebut.
.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. tugas kelompok
b. tugas individu
Bentuk instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Jawaban
1. Membaca ekstensif adalah membaca luas dengan tujuan mencari topik atau ide pokok dalam suatu
paragraf,wacana,ataupun surat kabar.
2. Yang termasuk kegiatan membaca ekstensif yaitu membaca survei,membaca skimming,membaca
dangkal.
3. Artikel fakta berisi hal – hal yang dilihat,didengar ,dialami dan dihadapi langsung oleh penulis.
Sedangkan artikel opini berisi pendapat,harapan,perasaan,anggapan,penilaian dan khayalan penulis.
Pedoman penskoran
No. Uraian Jawaban benar Jawaban salah
1. Siswa menjawab 2 0
2. Siswa menjawab 3 0
3 Siswa menjawab 5 0
Skor maksimal 10
Skor maksimal = 10
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat menulis gagasan dalam bentuk paragraf narasi
b. Siswa dapat mengidentifikasi paragraf narasi
c. Siswa mampu menuliskan dan membuat paragraf narasi
d. Siswa mampu menunjukkan perbedaan paragraf narasi berdasarkan perbedaannya
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membahas satu topik atau hanya mengacu pada satu gagasan
pokok.
2. Paragraf Naratif
Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin dan
dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa dalam satu kesatuan waktu.
Secara umum, ciri- ciri paragraf narasi adalah sebagai berikut :
1. Adanya unsur perbuatan atau tindakan.
2. Adanya unsur rangkaian waktu dan informatif.
3. Adanya sudut pandang penulis.
4. Menggunakan urutan waktu dan tempat yang berhubungan secara kausalitas.
5. Terdapat unsur tokoh yang digambarkan dengan memiliki karakter atau perwatakan yang jelas.
6. Terdapat latar tempat, waktu, dan suasana.
7. Mempunyai alur atau plot.
5. Kegiatan inti
Ekspolarasi
1. Guru meminta siswa membacakan teks paragraf naratif
2. Guru menjelaskan materi mengenai paragraf naratif
Elaborasi
1. Guru meminta siswa mendaftarkan topik-topik untuk dikembangkan menjadi paragraf naratif
2. Guru menugaskan siswa menyusun paragraf narasi berdasarkan kronologis waktu dan peristiwa
3. Guru menugaskan siswa mengembangkan kerangka karangan yang telah disusun menjadi paragraf
naratif.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
6. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
-Tugas Individu
Bentuk instrumen
-Format dan Uraian bebas
Jawaban:
1. Paragraf naratif adalah suatu bentuk paragraf yang sasaran utamanya adalah tindak tanduk yang dijalin
dan dirangkaikan menjadi sebuah peristiwa dalam satu kesatuan waktu.
2. - Paragraf naratif (narasi) harus dibentuk secara teratur, logis dan lengkap.
- harus memiliki satu gagasan pokok yang didukung oleh gagasan-gagasan pendukung
- rangkaian-rangkaian kalimat tersebut berisikan rangkaian perbuatan yang diurutkan sesuai dengan
urutan waktu dan tempat berlangsungnya
3. Contoh paragraf narasi ekspositoris dan narasi sugestif
4. Paragraf narasi sugestif
5. Perlakuan serba berbeda
Rubrik penilaian
Nama siswa Soal Soal no. Soal Soal Soal Jumlah
no. 1 2 no. 3 no 4 no. 5
1 1 2 3 2 2 1 1
1.
2.
3.
dst
Skor soal no 3= 4 ,
Skor maksimal = 10
Uraian Nilai
1 2 3 4 Nilai 1 jika tidak menarik, tidak baik, tidak lengkap
Tema Paragraf Nilai 2 jika menarik, tidak baik, tidak lengkap
Keruntutan Nilai 3 jika menarik, baik, dan tidak lengkap
Ide pokok paragraf Nilai 4 jika menarik, baik, dan lengkap.
Penulisan bahasa
Skor maksimal = 16
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa dapat mengembangkan sebuah paragraf menjadi pola pengembangan deskriptif
b. Siswa dapat mengidentifikasi paragraf deskriptif
c. Siswa dapat menulis contoh paragraf deskriptif
B. Materi Pembelajaran
1. Paragraf Deskriptif
Sebuah paragraf dapat dikembangkan dengan berbagai pola diantaranya pada pengembangan paragraf
deskriptif. Dalam pola pengembangan ini, suatu hal atau peristiwa diuraikan atas bagian-bagiannya secara
mendetail. Kemudian disususn sedemikian rupa sehingga membentuk sebuah paragraf yang koheren dan
sistematis.
2. Paragraf deskripsi spasial
Paragraf deskripsi spasial adalah paragraf yang melukiskan ruang atau tempat berlangsungnya suatu
peristiwa.
Contoh paragraf deskripsi spasial:
Malam gelapgulita di hulu sungai ketahun. Sebentar-sebentar hiruk pikuk yang tiada berketentuan itu
menjadi satu dengan gegap gempita yang mendahsyatkan dan mengecilkan hati, pertanda seorang raja rimba
telah jatuh ke tanah untuk selama-lamanya.
Ramai peperangan di rimba itu dan rupanya tidak ada akan berhenti. Tak ada kasihan-mengasihani, yang
rebah tinggal rebah, tak akan ada yang mengangkatnya.
Sekali-sekali terang cuaca hutan belantara itu seperti diserang api, tetapi dalam sekejap mata hilanglah
cahaya yang berani menyerbukan dirinya ke tengah peperangan itu, dirumuskan oleh musuh lamanya “raja
gulita”.
3. Paragraf deskripsi objektif
Paragraf deskripsi objektif adalah paragraf yang mengembangkan suatu hal atau orang dengan
pengungkapan identitasnya secara apa adanya sehingga pembaca dapat membayangkan keadaannya.
Contoh paragraf deskripsi objektif
Di sudut dekat pintu duduk seorang laki-laki, Syahbuddin, pakainya celana pendek dan baju kaos yang
telah koyak, melukiskan kemiskinan dan kemelaratan yang sehari-hari di deritanya pada dadanya yang bidang
dan berisi, dan lengannya yang kukuh penuh urat dan tidak tertutup baju kaosnya betapa berat pekerjaannya
sehari-hari.
Air mukanya yang keruh, dan pipinya yang kempis dan matanya yang cekung menyatakan bahwa jalan
hidupnya yang telah ditempuh dengan penuh onak,ranjau dan duri.
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
Elaborasi
1. Guru meminta siswa mengidentifikasi karakteristik paragraf deskriptif
2. Guru menugaskan siswa untuk menulis paragraf deskriptif
3. Guru meminta siswa menggunakan frase ajektif dalam paragraf deskriptif
4. Guru meminta siswa menyunting paragraf deskriptif yang ditulis teman.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
E. Alat / Bahan / Sumber Bahan
1.Buku Bahasa Indonesia Penerbit Esis
2.Buku Bimbingan pemantapan Bahasa Indonesia penerbit Yrama Widya
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas Individu
Bentuk instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Tes Pengetahuan (Kognitif)
Contoh instrumen:
Bacalah paragraf berikut, kemudian tentukan aspek apa yang dideskripsikan!
a. Dan kejengkelannya memenuhi hati Sujono, jengkel kepada kementriannya, jengkel terhadap harun
yang dari hari ke hari dilihatnya dengan setia dating ke kantor, duduk di meja, entah apa yang dikerjakannya.
Ia jengkel kepada seluruh kementrian itu, jengkel terhadap Negerinya, pada masyarakatnya, jengkel terhadap
hidupnya. Surat kabar dilemparkannya kembali kepada harun (Lubis 1963 : 25)
1. Termasuk jenis paragraf apa teks di atas?
2. Gagasan pokok pada paragraf tersebut………
3. Uraiannya :
a……………
b…………..
c…………..
4. Aspek yang diuraikan adalah …………….
Jawaban:
1. Paragraf Deskriptif Spasial
2. Gagasan pokok paragraf tersebut: kejengkelan memenuhi hati Sujono
3. Uraiannya:
a. jengkel pada kementriannya
b. jengkel pada harun
c. jengkel pada Negerinya
d. jengkel pada masyarakat
e. jengkel terhadap hidupnya
4. Aspek yang diuraikan adalah aspek rohanian
Rubrik penilaian
Nama siswa Soal Soal no.2 Soal Soal Jumlah
no. 1 no 3 no. 4
1 1 2 3 4 5 1 1
1.
2.
dst
Skor maksimal = 8
Rubrik penilaian no.6
Uraian Nilai
1 2 3 4 Nilai 1 jika tidak menarik, tidak baik, tidak lengkap
Tema Paragraf Nilai 2 jika menarik, tidak baik, tidak lengkap
Keruntutan Nilai 3 jika menarik, baik, dan tidak lengkap
Ide pokok paragraf Nilai 4 jika menarik, baik, dan lengkap.
Penulisan bahasa
Skor maksimal = 16
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menjelaskan pengertian paragraf ekspositif
b. Siswa mampu menuliskan paragraf eksposisi dengan pola pengembangan proses
B. Materi Pembelajaran
1. Paragraf Esposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang berusaha menerangkan atau menjelaskan pokok pikiran yang
dapat memperluas pengetahuan pembaca. Paragraf ini bertujuan menyampaikan fakta-fakta secara teratur,
logis, dan sering bertautan dengan maksud untuk menjelaskan suatu ide, istilah, untuk diketahui orang lain.
Konsep
Makhluk hidup ---------------------- = Manusia, Binatang, Tumbuhan
Pohon --------------------------------- = Mangga, Durian
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Eksplorasi
1. Guru menjelaskan materi pelajaran
2. Guru meminta siswa membaca teks paragraf eksposisi
Elaborasi
1. Guru meminta siswa mengidentifikasi karakteristik paragraf ekspositif
2. Guru menugaskan siswa untuk menulis paragraf ekspositif
3. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi kata berimbuhan dalam paragraf ekspositif
4. Guru meminta siswa menyunting paragraf ekspositif yang ditulis teman.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas Individu
Bentuk instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Uraian Nilai
1 2 3 4 Nilai 1 jika tidak menarik, tidak baik, tidak lengkap
Tema Paragraf Nilai 2 jika menarik, tidak baik, tidak lengkap
Keruntutan Nilai 3 jika menarik, baik, dan tidak lengkap
Ide pokok paragraf Nilai 4 jika menarik, baik, dan lengkap.
Penulisan bahasa
Skor maksimal = 16
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
Standar Kompetensi : 5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung / tidak langsung
Kompetensi Dasar : 5.1 Mengidentifikasi unsur-unsur bentuk puisi yang disampaikan secara
langsung maupun rekaman
Indikator : a. Mengidentifikasi (majas, rima, kata konotasi, dan bermakna lambang)
(Mandiri, kerja keras, rasa ingin tahu)
d. Menanggapi unsur-unsur puisi yang ditemukan (Komunikatif, demokratis,
toleransi)
A. Tujuan Pembelajaran
d. Siswa mampu mengidentifikasi unsur-unsur puisi
e. Siswa mampu mengidentifikasi majas, rima, kata-kata berkonotasi dan bermakna lambang
f. Siswa mampu menanggapi unsur-unsur puisi
B. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Puisi
Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat dan diberi rima dengan bunyi
yang padu, dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif) (Herman J. Waluyo)
2. Pengertian majas
Majas adalah cara mempergunakan bahasa secara imajinatif bukan pengertian sebnarnya secara
alamiah saja (Narriner).
Macam-macam majas adalah :
1. Majas perbandingan
a. Asosiasi adalah perbandingan dua hal yang hakikatnya berbeda namun dianggap sama
b. Metafora adalah majas perbandingan yang diungkapkan secara singkat dan padat
c. Personifikasi adala majas yang mengumpamakan benda mati seolah-olah hidup
d. Alegori adalah majas yang bertautan satu dengan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh
2. Majas pertentangan
a. Hiperbola adalah pernyataan yang berlebih-lebihan dengan maksud untuk memperhebat, meningkatkan
kesan dan daya pengaruh
b. Litotes adalah majas yang ditujukan untuk mengurangi atau mengecilkan kenyataan yang sebenarnya
c. Ironi adalah makna yang bertentangan dengan maksud untuk menyindir dan mengolok-olok
d. Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung
e. oksimoron adalah majas antar bagiannya menyatakan sesuatu yang bertentangan
3. Kata-kata konotasi
Kata yang mengandung makna konotasi adalah kata yang mempunyai makna sebenarnya, atau
mengandung nilai rasa tambahan dan arti kiasan
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, inkuiri, dan penugasan
Elaborasi
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misalnya 10 kelompok).
2. Guru menugaskan siswa mengidentifikasi majas, rima, kata-kata berkonotasi, dan bermakna
lambang pada puisi tersebut.
3. Guru menugaskan siswa mendiskusikan unsur-unsur bentuk puisi tersebut.
4. Guru meminta siswa perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
5. Guru meminta siswa dari kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi temannya.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
Tugas kelompok
Bentuk instrumen
Format dan Uraian bebas
Jawaban:
1. – Tema : pendidikan
- Nada atau suasana puisi: putus asa
- Perasaan dalam puisi: perasaan menyesal karena telah menyi-nyiakan hari muda
- Amanat dalam puisi tersebut adalah bahwasanya penyair memberi pesan kepada kaum muda untuk
mempersiapkan diri menyongsong masa depan.
2. Majas yang dapat ditemukan adalah majas hiperbola, personifikasi, asosiasi, metafora, litotes, ironi dll.
Rubrik penilaian
Nama siswa Soal no. 1 Soal no. 2 Jumlah
1 2 3 4 1 2 3 4 5 6
1.
2.
3.
dst
Skor maksimal = 10
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
Standar Kompetensi : 5. Memahami puisi yang disampaikan secara langsung / tidak langsung
Kompetensi Dasar : 5.2 Mengungkapkan isi suatu puisi yang disampaikan secara langsung ataupun
melalui rekaman
Indikator : a. Menyebutkan tema puisi yang didengar (Komunikatif, kreatif, rasa ingin
tahu)
b. Menyebutkan jenis puisi yang didengar (balada, elegi, roman, ode, himne,
satire, dll.) (Komunikatif, rasa ingin tahu, kerja keras)
c. Menjelaskan maksud puisi (Komunikatif, kerja keras, rasa ingin tahu)
d. Mengungkapkan isi puisi dengan kata-kata sendiri (Komunikatif,
demokratis, toleransi)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menentukan jenis puisi baru berdasarkan isinya
b. Siswa mampu menjelaskan maksud puisi
B. Materi Pembelajaran
1. Jenis puisi berdasarkan zaman perkembangannya
a. Puisi Lama
b. Puisi Baru
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, Diskusi, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Ekspolarasi
1. Guru. menjelaskan materi pelajaran.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk membaca puisi dan siswa lain mendengarkannya.
Elaborasi
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (misalnya 10 kelompok).
b. Guru menugaskan siswa mengidentifikasi jenis puisi
c. Guru menugaskan siswa mendiskusikan isi atau makna puisi.
d. Guru meminta siswa perwakilan kelompok untuk membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
e. Guru meminta siswa dari kelompok lain untuk menanggapi hasil diskusi temannya.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
d. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
d. Format dan Uraian bebas
Jawaban:
1. Rubrik penilaian
Tema Puisi :
Nama Kelompok :
Anggota :
Nilai Komulatif :
No Uraian Penilaian
Benar/ sesuai / baik Salah/ tidak sesuai, tidak baik
1. Jenis puisi 2 1
2. Isi 2 1
3. Kerja sama kelompok 2 1
4. Kerapian 2 1
5 Keindahan 2 1
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menyimpulkan isi cerpen
b. Siswa mampu menyebutkan unsur-unsur intrinsik cerpen
c. Siswa mampu menganalisis hal-hal menarik pada cerpen
B. Materi Pembelajaran
1. Mengemukakan Hal Menarik dalam Cerpen
Cerpen sebagai karya fiksi dibangun oleh unsur-unsur pembangun di dalamnya, yakni oleh unsur
intrinsik dan ekstrinsik. Cerpen memiliki unsur peristiwa, alur, tema, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-
lain. Karena bentuknya yang pendek, cerpen menuntut penceritaan yang serba ringkas, tidak sampai pada
detil-detil khusus “kurang penting” yang lebih bersifat memperpanjang cerita.
Cerpen sebagai karya sastra prosa memiliki unsur-unsur dalam (intrinsik) yang membangunnya. Hal
yang pelu diperhatikan adalah unsur-unsur tersebut membentuk kesatuan yang utuh. Dalam hal ini, satu unsur
akan mempengaruhi unsur lainnya. Cerpen dapat dibedakan antara cerpen hiburan dan cerpen serius.
Dalam istilah kita dibedakan antara cerpen sastra dan cerpen hiburan. Perbedaan kedua jenis cerpen
ini adalah pada kualitas isi cerpen. Banyak sebagian cerpenis yang menghasilkan baik cerpen hiburan maupun
sastra dengan cara yang tidak jauh berbeda.
Contoh cerpenis yang ahli dalam membuat cerpen hiburan maupun cerpen sastra adalah Mottinggo Busye,
Ahmad Tohari, Jajak M.D., dan Asbari Nurpatria Krisna.
Salah satu hal yang menarik dari sebuah cerpen adalah hadirnya alur. Ketegangan saat mengikuti
sebuah cerita memang menyenangkan dan menjadi hiburan tersendiri.
Terkadang, cerita hiburan bertumpu pada plotnya dan kurang menggarap tema. Inti dari munculnya
permasalahan adalah berbenturannya watak-watak tokoh. Para tokoh masing-masing memiliki sikap dan sifat
sendiri. Ketegangan dalam cerpen akan menjadi daya tarik sendiri dalam sebuah cerpen.
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, Diskusi, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Ekspolarasi
1. Guru. menjelaskan materi pelajaran.
2. Guru meminta salah satu siswa untuk membaca cerpen dan siswa lain mendengarkannya.
Elaborasi
a. Guru meminta siswa untuk menceritakan kembali isi cerita pendek yang dibaca dengan kata-kata
sendiri
b. Guru meminta siswa mengungkapkan hal-hal menarik atau mengesankan dari cerpen tersebut.
c.Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan unsur-unsur intrinsik cerpen
yang dibaca
d. Guru meminta siswa membacakan hasil diskusinya di depan kelas.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas individu
b. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
- Format dan Uraian bebas
2. Secara Kelompok
Penilaian:
Nama siswa Unsur intrinsik Jumlah
Tema Penokoh Alur Sudut Latar Amanat
an pandang
1.
2.
dst
Skor maksimal = 12
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No. Nama Siswa Aspek sikap yang dinilai
Mandiri Kerja keras Demikratis Komunikatif Rasa Toleransi NA
ingin tahu
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu membahas dan mendiskusikan nilai cerita pendek
b. Siswa mampu mendiskusikan nilai yang terkandung dalam cerpen
B. Materi Pembelajaran
1. Membahas dan mendiskusikan cerita pendek
Nilai-nilai yang terkandung dalam cerita pendek merupakan unsur-unsur yang sangat penting. Amanat
atau nilai-nilai dalam cerita pendek ditemukan dengan membaca cerita pendek tersebut.
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, Diskusi, inkuiri, dan penugasan
F. Penilaian
Teknik
a.Tugas kelompok
Bentuk instrumen
e. Format dan Uraian bebas
Tes Pengetahuan (Kognitif)
Contoh instrumen:
Secara diskusi
Diskusikanlah hal-hal berikut:
a. Nilai-nilai apa saja yang dapat kalian temukan dalam cerita tersebut?
b. Adakah nilai moral dalam cerita tersebut?
c. Suasana sosial budaya masyarakat manakah yang melatarbelakangi cerita di atas?
d. Sebutkan satu budaya khas yang terdapat dalam masyarakat tersebut, tetapi tidak ada dalam budaya
kalian!
e. Adakah kultur atau budaya dalam cerita tersebut yang tidak selaras dengan nilai-nilai hidup yang
berlaku di masyarakat tempat kalian tinggal?
Jawaban:
a. Nilai-nilai moral, budaya, pendidikan.
b. Ada
c. Suasana sosial budaya eropa
d. Nenek Krupa bilang anjingnya Cuma makan havermut dan sus lembu
e. Ada
Skor maksimal = 10
Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Kognitif = ----------------------------------- x 100%
Jumlah skor maksimal (10)
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
Standar Kompetensi : 7. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen
Kompetensi Dasar : 7.1 Membacakan puisi dengan lafal, nada dan tekanan dan intonasi yang tepat
Indikator : a. Membaca puisi dengan memperhatikan lafal, tekanan, dan intonasi yang
sesuai dengan puisi (Komunikatif, kreatif, mandiri)
b. Membahas pembacaan puisi berdasarkan lafal, tekanan, dan intonasi
(Kreatif, demokratis, rasa ingin tahu)
c. Memperbaiki pembacaan puisi yang kurang tepat (Demokratis, toleransi,
kerja keras)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu membaca puisi dengan memperhatikan lafa, tekana, dan intonasi yang sesuai dengan
puisi
b. Siswa mampu memperbaiki pembacaan puisi yang kurang tepat
B. Materi Pembelajaran
1. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pembacaan puisi:
a. Lafal : adalah cara seseorang atau kelompok orang dalam satu masyarakat bahasa mengucapkan
bunyi bahasa .
b. Tekanan: adalah keras lembutnya pengucapan bagian ujaran
c. Intonasi: adalah lagu kalimat
d. Jeda: adalah tanda-tanda henti agar puisi enak dibaca.
2. Tanda-tanda henti yang berupa tanda baca dalam penulisan puisi adalah sebagai berikut:
a. Tanda koma biasanya diganti dengan (/)
b. Tanda titik biasanya diganti dengan (//)
c. Tanda pemisah bait, biasanya diganti dengan (///)
3. Contoh puisi
Bantimurung
Oleh Ros Agaffar
Bantimurung /
Gemuruh airnya menerjang sepanjang musim /
Mengalir ke kota / ke sawah / ke ladang –ladang kehidupan /
Menumbuhkan gairah/ harapan masa depan //
Bantimurung /
Bumi yang dihuni sang kupu-kupu /
Hinggap dan bertebaran /
Diantara serangga satwa lindung anugerah illahi /
Meniupkan pesona lagu- Simponi kelestarian alam//
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, Diskusi, inkuiri, dan penugasan
Elaborasi
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (10 kelompok)
b. Guru meminta siswa membaca puisi “Pahlawan tak dikenal” dengan lafal, tekanan, dan intonasi
yang tepat di depan kelas.
c. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok untuk membahas pembacaan puisi
d. Guru menugaskan siswa untuk memperbaiki pembacaan puisi yang kurang tepat.
e. Guru meminta siswa untuk menilai pembacaan puisi yang dilakukan oleh temannya.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas individu
b. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
a. Format dan Uraian bebas
Rubrik penilaian
No Kriteria Nilai
1. Lafal
2. Tekanan
3. Intonasi
4. Mimik
5. Gestur
Keterangan penilaian Kognitif
Nilai A = baik sekali (9)
Nilai B = baik (8)
Nilai C = cukup (7)
Nilai D = kurang (6)
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
Standar Kompetensi : 7. Memahami wacana sastra melalui kegiatan membaca puisi dan cerpen
Kompetensi Dasar : 7.2 Menganalisis keterkaitan unsure intrinsik suatu cerpen dengan kehidupan
sehari-hari
Indikator : a. Mengidentifikasi unsur-unsur (tema, penokohan, dan amanat)cerita pendek
yang telah dibaca (Mandiri, demokratis, kerja keras)
b. Mengaitkan unsur intrinsik (tema, penokohan, dan amanat) dengan
kehidupan sehari-hari (Kreatif, kreatif, rasa ingin tahu)
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu mendiskusikan hasil pembacaan cerpen
b. Siswa dapat menentukan unsur-unsur intrinsic pada cerpen
B. Materi Pembelajaran
1. Unsur Intrinsik
Nugiantoro (2003:23) menjelaskan bahwa unsur intrinsik sebuah karya fiksi adalah unsure yang
membangun karya sastra itu sendiri, unsure intrinsik pada cerpen adalah unsur yang membangun cerita
secara langsung.
2. Unsur-unsur Intrinsik pada cerpen
1. Tema
Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang karya sastra dan yang terkandung di dalam
teks sebagai struktur semantis yang menyangkut persamaan atau perbedaan.
2. Alur / plot
Alur menekankan kepada urutan waktu, sedangkan plot lebih menekankan permasalahan pada
hubungan sebab akibat, dan kelogisan suatu peristiwa yang menyangkut naratif yang bersangkutan.
Unsur-unsur pengembang plot:
- peristiwa
- konflik
- klimaks
3. Latar
Latar adalah segala petunjuk, keterangan, pengacuan, yang berkaitan dengan waktu, ruang, dan
suasana terjadinya peristiwa dalam suatu karya sastra.
4. Tokoh atau penokohan
Istilah tokoh menunjukkan pada orang, perilaku cerita, sedangkan penokohan menunjukkan pada
sikap kualitas pribadi tokoh seperti yang ditafsirkan oleh pembaca.
Tokoh dalam cerita fiksi dapat dibedakan:
1. berdasarkan peranan dan tokoh:
a. Tokoh Utama
b. Tokoh Tambahan (figuran)
2. berdasarkan fungsi penampilan tokoh:
a. Tokoh Protagonis
b. Tokoh Antagonis
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, Diskusi, inkuiri, dan penugasan
2. Kegiatan inti
Ekspolarasi
1. Guru menjelaskan unsur-unsur intrinsik pada cerpen
2. Guru meminta siswa membacakan sebuah cerpen
Elaborasi
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (10 kelompok)
2. Guru meminta siswa untuk mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen yang telah dibaca
3. Guru meminta siswa membacakan hasil diskusi di depan kelas.
4. Guru meminta siswa mengaitkan unsur intrinsik dengan kehidupan sehari-hari
5. Guru menugaskan siswa menuliskan secara ringkas isi cerita pendek.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas individu
b. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
c. Format dan Uraian bebas
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menyebutkan bentuk-bentuk puisi lama
b. Siswa mampu menuliskan contoh puisi lama
B. Materi Pembelajaran
1. Kaidah dalam puisi
a. Jumlah baris atau jumlah kalimat dalam setiap barisnya
b. Jumlah suku kata atau kata dalam setiap kalimat
c. Adanya rima atau persamaan bunyi
d. Adanya irama
2. Pengertian bait, rima, dan irama
a. Bait adalaah satu kesatuan puisis yang terdiri dari beberapa baris fungsi bait membentuk “ab-ab”
b. Rima adalah persamaan bunyi atau pengulangan bunyi (Wiyanto, 2005:29)
c. Irama adalah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang.
3. Bentuk-bentuk puisi lama
a. Mantra
b. Pantun
c. Karmina
d. Seloka
e. Gurindam
f. Syair
g. Talibun
C. Metode Pembelajaran
Tanya jawab, Diskusi, inkuiri, dan penugasan
Elaborasi
a. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (10 kelompok)
b. Guru menugaskan siswa mengidentifikasi ciri-ciri jenis puisi lama berdasarkan contohnya.
c. Guru meminta siswa untuk membuat contoh puisi lama.
d. Guru meminta siswa untuk membacakan hasil diskusinya ke depan kelas.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
E. Alat / Bahan / Sumber Bahan
1. Buku Bahasa Indonesia Penerbit Esis
2. Buku Bimbingan pemantapan Bahasa Indonesia penerbit Yrama Widya
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas individu
b. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
- Format dan Uraian bebas
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Afektif = --------------------------------- x 100%
Jumlah skor maksimal
No Nama Siswa aktivitas ide toleransi penyampaian Jml Nilai Nilai Nilai
Proses Produk Akhir
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
dst
A. Tujuan Pembelajaran
a. Siswa mampu menyebtkan jenis-jenis puisi baru
b. Sisw mampu menulis puisi berdasarkan bait, irama dan rima
c. Siswa mampu menilai dan menaggapi puisi orang lain.
B. Materi Pembelajaran
1. Macam-macam pusi baru berdasarkan jumlah barisnya
a. distikon yaitu sajak yang terdiri dari dua baris kalimat dalam setiap baitnya, bersajak aa
b. Tarzina yaitu sajak tiga seuntai, maksud setiap bait terdiri atas tiga buah kalimat, bersajak a-a-a, a-a-b,
a-b-a, a-b-b
c. Kuatrin yaitu sajak empat seuntai yang setiap baitnya terdiri dari empat buah kalimat, bersajak ab/ab, aa-aa,
ab/ab atau aa/bb.
d. Kuint yaitu sajak yang terdiri dari lima baris kalimat dalam setiap baitnya, bersajak a-a-a-a.
e. Sektet yaitu sajak atau puisi yang terdiri dari enam buah kalimat dalam setiap baitnya.
f. Septina yaitu sajak yang setiap baitnya terdiri dari tujuh baris, persajakan tidak beraturan.
g. Stanza yaitu sajak delapan seuntai setiap baitnya terdiri dari delapan buah kalimat, stanza disebut juga
oktava.
2. Puisi berdasarkan isinya, yaitu:
a. Ode yaitu sajak yang isinya mengandung pujian kepada seseorang, suatu bangsa atau sesuatu yang
dianggap mulia.
b. Himne yaitu sajak pujian kepada Tuhan yang Maha Kuasa
c. Elegi yaitu sajak yang berisi duka nestapa
d. Epigram yaitu sajak yang berisi duka nestapa
e. Satire yaitu sajak yang isinya mengecam, mengejek dengan sadar
f. Romane yaitu sajak yang berisi tentang cinta kasih
g. Balada yaitu sajak yang berisi cerita atau kisah yang mungkin terjadi atau hanya khayalan penyair
saja.
Contoh puisi
Bagaiman
Oleh Armandang
Seperti aku
Menjadi seteru
……….. diriku sendiri
Waktu itu
Aku …….
Seperti seorang lain dari diriku
2. Kegiatan inti
Ekspolarasi
1. Guru menjelaskan macam-macam puisi baru
2. Guru menuliskan sebuah contoh puisi baru.
3. Guru meminta siswa membacakan sebuah puisi baru dan yang siswa lain mendengarkann
Elaborasi
1. Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (10 kelompok)
2. Guru menugaskan siswa untuk mengidentifikasi cirri-ciri puisi baru.
3. Guru meminta siswa menuliskan sebuah puisi baru .
4. Guru meminta siswa membacakan puisi baru di depan kelas.
Konfirmasi
1. Memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk lisan terhadap keberhasilan siswa.
2. Memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh.
3. Memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang atau belum berpartisipasi aktif
3. Kegiatan penutup
1. Guru menyimpulkan hasil pembelajaran.
2. Guru melakukan penilaian dan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran.
F. Penilaian
Teknik
a. Tugas individu
b. Tugas kelompok
Bentuk instrumen
- Format dan Uraian bebas
Skor maksimal = 14
Nama Nilai Pembacaan
siswa puisi
1.
2.
3.
4.
dst
Keterangan penilaian Kognitif
Nilai A = baik sekali (9)
Nilai B = baik (8)
Nilai C = cukup (7)
Nilai D = kurang (6)
Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Kognitif = ----------------------------------- x 100%
Jumlah skor maksimal (23)
Tes Afektif
Penilaian sikap siswa selama pembelajaran
(1)= kurang, (2)= cukup, (3)= baik
Nama Siswa Aspek sikap yang dinilai
No. Mandiri Kerja keras Demokratis Komunikatif Jujur Toleransi NA
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1.
2.
3.
4.
5.
dst.
Jumlah skor maksimal (nilai sikap) :18
Jumlah skor yang diperoleh
Penilaian Afektif = --------------------------------- x 100%
Jumlah skor maksimal