Anda di halaman 1dari 3

Latar Belakang

Mentimun (Curcumis Sativus L) adalah salah satu sayuran buah yang banyak dikonsumsi
oleh masyarakat Indonesia, karena nilai gizi mentimun cukup baik sebagai sumber mineral
dan vitamin. Diantaranya mengandung 0,65% protein, 0,1% lemak serta karbohidrat 2,2%.
Selain itu buah mentimun juga mengandung 35.100 sampai 486.700 ppm asam linoleat dan
senyawa kukurbitasin yang mempunyai khasiat sebagai obat anti tumor (kementrian pertanian
2004).

Meskipun bukan merupakan tanaman asli di Indonesia. Mentimun sudah sangat dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Jenis sayuran dengan mudah dapat ditemukan di seluruh pelosok
Indonesia. Mentimun merupakan tumbuhan yang menghasilkan buah yang dapat dimakan
baik dalam kondisi segar ataupun diolah lebih lanjut. Selain untuk bahan makanan, mentimun
juga banyak digunakan sebagai bahan baku pada industri kecantikan.

Mentimun juga merupakan tumbuhan dari family Cucurbitaceae (timun-timunan). Family ini
terdiri dari sekitar 90 marga dengan 700 jenis dan penyebaranya di daerah tropis dan
subtropis. Tanaman ini diperkirakan berasal dari pegunungan himalaya di India Utara
kemudian masuk ke wilayah mediteran yaitu China pada tahun 1882 Decondolle memasukan
tanaman ini ke dalam daftar tanaman asli India dan di China mentimun baru dikenal 2 abad
masehi. Tanaman ini dapat dibudidayakan dimana saja seperti di ladang, halaman rumah,
rumah kaca. Tanaman ini tidak tahan terhadap hujan yang terus menerus, pertumbuhanya
memerlukan kelembapan udara yang tinggi, tanah yang gembur dan sinar matahari yang
cukup.

Dalam satu tanaman dapat mencapai 10-16 buah tanaman yang dihasilkan. Tanaman ini
berakar tunggang yang dapat 20-30 cm dan juga akar serabut yang dapat tumbuh di atas
permukaan stanah. Batangnya berwarna hijau berbulu dengan panjang mencapai 1,5 meter.
Daunya berbentuk bulat dengan ujung runcing berganda berwarna hijau tua dan muda, daun
ini terletak di sisi batang yang membentuk berselang-seling. Tanaman ini juga mempunyai
bunga berwarna kuning dan membentuk terompet.

Nilai gizi mentimun cukup baik karena sayuran buah ni merupakan sumber mineral dan
vitamin. Buah mentimun dipercaya mengandung zat-zat saponin, protein, lemak, kalsium,
fosfor, besi, belerang, vitamin A,B1 dan C. Mentimun mentah bersifat menurunkan panas
badan dan juga meningkatkan stamina. Kandungan 100 gram mentimun terdiri dari 15 kalori,
0,8 gram protein, 0,19 gram pati, 3 kg karbohidrat, 30 mg fosfor, 0,5 mg besi, 0,02 g tianin,
0,05 g riboflavin, 14 mg asam (Sumpena,2001)

Berdasarkan data kementrian pertanian (2012) menunjukan bahwa luas panen sayuran
nasional komuditas mentimun pada tahun 2006 sampai 2010 berturt-turut adalah 58.647 ha,
56.634 ha, 55.795 ha, 56.099 ha, 56.921 ha, dengan banyak produksi berturt-turut 598.892
ton, 581.205 ton, 540.122 ton, 583.139 ton, 547.141 ton. Selanjutnya rata-rata hasil
mentimun nasional pada tahun 2006 sampai 2010 berturut-turut adalah 10,21 ton/ha, 10,26
ton/ha, 9,68 ton/ha, 10,39 ton/ha, dan 9,61 ton/ha. Dengan demikian terlihat bahwa
prodiktivitas mentimun (ton/ha) di Indonesia bergerak secara fluktuatif.
Produksi tanaman mentimun secara raisonal masih rendah, yaitu hanya 10 ton per hektar,
sedangkan potensi hasil tanaman mentimun dapat mencapai 49 ton per hektar. Hal ini
disebabkan karena selama ini sistem usaha tani mentimun belum dilakukan secara intensif.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam peningkatan hasil tanaman adalah dengan
melakukan intensifikasi melalui pemupukan. Pupuk yang digunakan dapat berupa pupuk
kompos.

Pupuk kompos merupakan salah satu pupuk organik buatan manusia yang dibuat dari
pembusukan sisa-sisa bahan organik seperti tanaman maupun hewan. Pupu ini dapat menjaga
dan memperbaiki struktur tanah, menjadi penyangga ph tanah membantu menjaga
kelembapan tanah tidak merusak lingkungan, mengandung unsur hara yang lengkap. Pupuk
ini mengandung makro dan mikro organisme tanah yang mempunyai pengaruh yang sangat
baik terhadap perbaikan sifat fisik tanah.
s

Anda mungkin juga menyukai