Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Prosedur adalah serangkaian aksi yang spesifik, tindakan atau operasi yang harus
dijalankan atau dieksekusi dengan cara yang sama agar selalu memperoleh hasil yang
sama dari keadaan yang sama contohnya prosedur kesehatan dan keselamatan kerja.
Pelayanan menurut Kotler (1994), pelayanan adalah aktivitas atau hasil yang dapat
ditawarkan oleh sebuah lembaga kepada pihak lain yang biasanya tidak kasat mata, dan
hasilnya tidak dapat dimiliki oleh pihak lain tersebut.
Rawat jalan adalah pelayanan yang diberikan kepada pasien yang masuk rumah sakit
untuk keperluan observasi, diagnose, pengobatan, rehabilitasi medis dan pelayanan
kesehatan lainnya tanpa tinggal di ruang rawat inap. Pelayanan rawat jalan mencakup
pengobatan medis praktek swasta maupun pemerintah termasuk rumah sakit (Depkes,
1987 dikutip dari Rijadi, 1997).
Pelayanan rawat jalan (ambulatory) adalah satu bentuk dari pelayanan kedokteran.
Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan adalah pelayanan
kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat inap (hospitalization).
Pelayanan rawat jalan ini termasuk tidak hanya yang diselenggarakan oleh sarana
pelayanan kesehatan yang telah lazim dikenal rumah sakit atau klinik, tetapi juga yang
diselenggarakan di rumah pasien (home care) serta di rumah perawatan (nursing homes)
Pelayanan rawat jalan merupakan salah satu unit kerja di rumah sakit yang melayani
pasien berobat jalan dan tidak lebih dari 24 jam pelayanan, termasuk seluruh prosedur
diagnostik dan terapeutik. Rawat jalan juga merupakan salah satu yang dominan dari
pasar rumah sakit serta merupakan sumber keuangan yang bermakna, sehingga selalu
dilakukan upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan(Azwar, 1996).

2. TUJUAN PELAYANAN RAWAT JALAN


1. Tujuan Umum
a. Sebagai sarana evaluasi pelayanan rumah sakit yang terselenggara di setiap unit
pelayanan
b. Sebagai acuan pengembangan pelayananrumah sakit sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat
2. Tujuan Khusus
a. Sebagai acuan dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja Instalasi Rawat Jalan
RSIA Samudra Husada
b.Sebagai acuan dalam pengembangan pelayanan Instalasi Rawat Jalan kea rah yang
lebih kompleks sesuai dengan kebutuhan masyarakat

3. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup evaluasi pelayanan Instalasi Rawat Jalan meliputi beberapa aspek
yang tertuang dalam pedoman pelayanan Instalasi Rawat Jalan, yaitu :
1. Evaluasi ketenagaan / SDM
Evaluasi dilakukan terhadap sumber daya yang tersedia melalui analisa jadwal
dan kehadiran, meliputi tingkat beban kerja, tingkat keterlambatan, tingkat
pergantian jadwal, dan lain – lain
2. Evaluasi sarana dan prasarana
Meliputi kegiatan yang berhubungan ddengan kelengkapan fasilitas dan tingkat
kerusakan serta tingkat kebutuhan pasien terhadap sarana yang telah ada
3. Evaluasi kinerja unit
Meliputi evaluasi terhadap tingkat kunjungan pasien di Instalasi Rawat Jalan
4. Evaluasi kegiatan logistic
Meliputi evaluasi kegiatan perencanaan sampai pengadaan serta
pendistribusiannya
5. Evaluasi kegiatan rapat
Meliputi evaluasi kegiatan rapat bulanan yang dilakukan Instalasi Rawat Jalan
6. Evaluasi pengendalian mutu
Melakukan evaluasi terhadap indicator mutu di Instalasi Rawat Jalan untuk
menilai mutu pelayanan yang ada di unit

4. DASAR LAPORAN
1. Undang – undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 340/ Menkes/ PER/ III/
2010 Tentang Klasifikasi Rumah Sakit.
BAB II

STANDAR KETENAGAAN

1. KUALIFIKASI SDM
Perhitungan tenaga untuk Instalasi Rawat Jalan menurut Dinas Kesehatan adalah :
Jumlah rata−rata pasien per hari x Jumlah jam perawatan per hari
= ⋯ + koreksi 15%
jumlah hari kerja x jam kerja per hari

2. DISTRIBUSI KETENAGAAN
Kebutuhan jumlah SDM Instalasi Rawat Jalan:
Jabatan Jumlah SDM Keterangan
Standar Kondisi Kebutuhan

Ka Instalasi 1 1 0
Dokter Spesialis Anak 1 1 0
Dokter Spesialis Obgyn 1 1 0
Dokter Spesialis Penyakit Dalam 1 1 0
Dokter Spesialis Orthopedi 1 1 0
Dokter Umum 1 1 0
Perawat 4 4 0
Pelaksana
Bidan Pelaksana 1 1 0

Kebutuhan pemenuhan kualifikasi Instalasi Rawat Jalan:

Jabatan Pendidikan Sertifikasi Keterang


an
Kualifikasi Standar Kondisi Komponen Standar Kondisi
Saat Ini Saat Ini
Ka D3 1 1  BHD + +
Instalasi Pengalama  Evakuasi + -
Rawat n kerja 2  Penggunaan
Jalan tahun Alat APAR + +
 Komunikasi
efektif + +
 Service
Excelent + +
 Hand
Higyene + +
 Code blue + -

Perawat D3 1 1  BHD + +
Poli Keperawata  Evakuasi + -
Anak n,  Penggunaan
pengalaman Alat APAR + +
kerja 1  Komunikasi
tahun efektif + +
 Service
Excelent + +
 Hand
Higyene + +
 Code blue + -
 Pelatihan
Imunisasi + +
Bidan D3 1 1  BHD + +
Poli Kebidanan,  Evakuasi + -
Obgyn pengalaman  Penggunaan
kerja 1 Alat APAR + +
tahun  Komunikasi
efektif + +
 Service
Excelent + +
 Hand
Higyene + +
 Code blue + -
 APN + +
Perawat D3 1 1  BHD + +
Poli Keperawata  Evakuasi + -
Penyakit n,  Penggunaan
Dalam pengalaman Alat APAR + +
kerja 1  Komunikasi
tahun efektif + +
 Service
Excelent + +
 Hand
Higyene + +
 Code blue + -
Perawat D3 1 1  BHD + +
Poli Keperawata  Evakuasi + -
Orthope n,  Penggunaan
di pengalaman Alat APAR + +
kerja 1  Komunikasi
tahun efektif + +
 Service
Excelent + +
 Hand + +
Higyene
 Code blue + -

Poli D3 1 1  BHD + +
Umum Keperawata  Evakuasi + -
n,  Penggunaan
pengalaman Alat APAR + +
kerja 1  Komunikasi
tahun efektif + +
 Service
Excelent + +
 Hand
Higyene + +
 Code blue
+ -
BAB III

KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


1. Pemeliharaan alat Melakukan pemeliharaan alat :
a. Kulkas penyimpan vaksin
b. USG
c. Telepon
d. Timbangan Anak dan Dewasa
e. Tensimeter Anak dan Dewasa
f. Stetoskop Anak dan Dewasa
g. Termometer
2. Kalibrasi Kalibrasi pada alat :
a. Timbangan Anak dan dewasa
b. Tensimeter Anak dan dewasa
c. Stetoskop Anak dan dewasa
d. Termometer
3. Penambahan sarana dan a. Penambahan almari penyimpanan arsip untuk poli
prasarana anak
b. USG 4 dimensi
c. Leaflet untuk edukasi Etika Batuk & Hand
Hygiene
BAB IV

CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN

NO KEGIATAN YANG CARA PENANGGUNG


DILAKSANAKAN MELAKSANAKAN JAWAB

1 Penyusunan Pedoman  Menyusun Pedoman Kepala instalasi


Pelayanan Rawat Jalan pelayanan bersama rawat jalan
anggota di unit
rawat jalan
 Membuat SOP di
masing masing
rawat jalan

2 Penyusunan Pedoman Membuat struktur Kepala instalasi


Pengorganisasian Rawat organisasi dan uraian rawat jalan
Jalan jabatan di Instalasi
Rawat Jalan

3 Penyusunan Program Menyusun Program Kepala instalasi


Kerja kerja bersama anggota rawat jalan
di unit rawat jalan

4 Pertemuan Rutin 1 bulan sekali di Kepala instalasi


minggu keempat rawat jalan, Unit
terkait

5 Penyusunan standar Menyusun standar Kepala instalasi


pelayanan dan pola pelayanan dan pola rawat jalan dan
ketenagaan ketenagaan bersama SDM
dengan anggota di unit
rawat jalan

6 Penyusunan pedoman Menyusun Pedoman Kepala Instalasi


orientasi karyawan baru Orientasi Karyawan Rawat Jalan dan
baru SDM

7 Diklat Mengikuti seminar Kepala instalasi


seminar untuk para rawat jalan dan
medis dipoliklinik SDM

8 Pelatihan PPI Pelatihan penggunaan Kepala Instalasi


APD terhadap semua Rawat Jalan, SDM,
staf poliklinik dan PPI

9 Pelatihan APAR (K3) Pelatihan bersama Kepala Instalasi


anggota Rumah sakit, Rawat Jalan dan
pembagian tugas dan SDM
tanggung jawab petugas
APAR serta cara
menggunakan APAR

10 Pelatihan BHD Pelatihan terhadap staf Kepala Instalasi


poliklinik tentang BHD Rawat Jalan dan
dan review kegiatan SDM
BHD satu tahun sekali.

11 Penyusunan Laporan Menyusun Laporan Kepala instalasi


evaluasi pelaksanaan evaluasi pelaksanaan rawat jalan
program kerja program kerja bersama
dengan anggota di unit
rawat jalan setiap satu
bulan sekali.

12 Pelayanan di Instalasi Melayani pasien sesuai Staf Medis rawat


Rawat Jalan dengan SOP yang ada jalan, Staf
di Instalasi Rawat Jalan keperawatan rawat
jalan, Perawat /
Bidan

13 Kepuasan Pelanggan di Analisis Kuisioner Kepala Instalasi


Instalasi Rawat Jalan kepuasan pelanggan Rawat Jalan dan
SDM

14 Pembuatan laporan Menyusun Laporan Kepala Instalasi


insiden Keselamatan insiden Keselamatan Rawat Jalan
pasien pasien bersama dengan Komite Mutu
anggota di unit rawat Keselamatan
jalan setiap satu bulan Pasien
sekali.

15 Melaksanakan RCA jika Berkoordinasi dengan Kepala Instalassi


terjadi Insiden dilingkup KMKP untuk Rawat jalan
instalasi rawat jalan yang melakukan observasi / Komite Mutu
memenuhi kriteria untuk memantau apabila ada Keselamatan
dilakukan RCA insiden yang memenuhi Pasien
kriteria untuk dilakukan
RCA

16 Melaksanakan FMEA jika Melakukan analisis Kepala Instalasi


diperlukan sesuai skor FMEA bersama staf 1 Rawat Jalan,
resiko rumah sakit tahun sekali KMKP, TKRS

17 Pencegahan Insiden Pencegahan insiden Seluruh staf


tertusuk jarum di tertusuk jarum di instalasi rawat jalan
Poliklinik Poliklinik sesuai
dengan SPO yang ada
dipoliklinik dengan
membuang Spuit dan
jarumnya kedalam
safety box yang sudah
disediakan

18 Menciptakan ruang kerja Ruangan dibuat serapi Kepala Instalasi


yang nyaman yang terjaga mungkin, dibersihkan Rawat jalan
kebersihan dan setiap hari dan di beri
kerapiannya parfum agar anggota
poli merasa nyaman

19 Ketersediaan peralatan Melakukan pengusulan Kepala Instalasi


teknologi yang menunjang alat-alat tekhnologi Rawat Jalan
pelayanan di Instalasi yang mendukung
Rawat Jalan (misalnya pelayanan di instalasi
EKG, timbangan Digital, rawat jalan
Tensi dan lain-lain
BAB V

SASARAN

NO KEGIATAN INDIKATOR TARGET

1 SDM
a. Orientasi karyawan Jumlah karyawan baru yang mengikuti orientasi 100%
b. Penilaian Kerja Tercapainya uraian tugas staf SDM 100%
 Angka kunjungan rawat jalan Jumlah kunjungan pasien rawat jalan meningkat setiap tahunnya 85 %

 Angka keramahan terhadap pasien dan teman Jumlah keramahan terhadap pasien dan teman 100%

 Angka kedisiplinan waktu Jumlah kedisiplinan waktu 90%

 Angka keterlambatan dokumen RM Jumlah keterlambatan dokumen RM 10%


c. Pelayanan Pasien Jumlah kepatuhan staf sesuai uraian tugas 90%
2 Fasilitas
a. Pemeliharaan alat Alat berfungsi dengan baik 90%
b. Kalibrasi Dilakukannya kalibrasi alat setiap satu tahun sekali 80%
c. Penambahan sarana dan prasarana Tersedianya alat baru 50%
3 Pengembangan Pelayanan
a. Penyusunan Pedoman pelayanan Rawat Jalan Tersedianya pedoman pelayanan Instalasi rawat jalan 100%
b. Penyusunan Pedoman Pengorganisasian Rawat Jalan Tersedianya pedoman pengorganisasian rawat jalan 100%
c. Penyusunan Program Kerja Program kerja selesai sesuai dengan waktu yang ditentukan 100%
d. Pertemuan rutin Pertemuan rutin dilakukan setiap 1 bulan sekali 100%
e. Penyusunan standar pelayanan dan pola ketenagaan Tersedianya standar pelayanan dan pola ketenagaan 100%
f. Penyusunan pedoman orientasi karyawan baru Tersedianya pedoman orientasi karyawan baru 100%
g. Diklat Karyawan poliklinik mengikuti diklat 80%
h. Pelatihan PPI Karyawan poli telah mendapatkan pelatihan PPI 100%
i. Pelatihan APAR (K3) Karyawan poli telah mendapatkan pelatihan APAR (K3) 100%
j. Pelatihan BHD Karyawan poli telah mendapatkan pelatihan BHD 100%
k. Penyusunan Laporan evaluasi Pelaksanaan Program Laporan evaluasi pelaksanaan program kerja sesuai dengan waktu
100%
kerja yang sudah ditentukan
l. Pelayanan di Instalasi Rawat jalan Pelayanan di instalasi rawat jalan sesuai dengan jadwal yang
100%
sudah ditentukan
m. Kepuasan Pelanggan Kepuasan pelanggan meningkat 90%
n. Pembuatan Laporan Insiden Keselamatan Pasien Laporan Insiden Keselamatan pasien selesai tepat waktu 100%
o. Melaksanakan RCA jika terjadi Insiden di Lingkup Laporan dibuat minimal 2 minggu setelah kejadian
Instalasi Rawat Jalan yang memenuhi kriteria untuk 100%
dilakukan RCA
p. Melaksanakan FMEA jika diperlukan sesuai skor Membuat FMEA minimal 1 tahun sekali
100%
resiko rumah sakit
q. Pencegahan Insiden tertusuk jarum di Poliklinik Tidak ada staf yang tertusuk jarum 100%
r. Menciptakan ruang kerja yang nyaman yang terjaga Masing – masing poliklinik nyaman, bersih dan rapi
100%
kebersihan dan kerapiannya
s. Ketersediaan peralatan teknologi yang menunjang Tersedianya peralatan penunjang di masing – masing poliklinik
pelayanan di Instalasi Rawat Jalan (missalnya EKG, 100%
timbangan digital, Tensi, Dll
4 Mutu
a. Angka kesalahan identifikasi Jumlah kesalahan identifikasi 0%
b. Angka keterlambatan dokter poliklinik Jumlah keterlambatan dokter poliklinik 30%
c. Angka kepatuhan hand hygiene Jumlah kepatuhan hand hygiene sesuai dengan 5 moment hand
80%
hygiene
d. Angka penanganan komplain Jumlah penanganan komplain 80%
e. Waktu tunggu pelayanan dokter spesialis Waktu tunggu pelayanan dokter spesialis <60 menit 80%
f. Angka kepuasan pelanggan Jumlah kepuasan pelanggan 90%
g. Angka Komunikasi efektif Jumlah komunikasi efektif 80%
h. Angka penggunaan APD Jumlah penggunaan APD 80%
5 Keselamatan Pasien
a. Insiden kesalahan identifikasi pasien Jumlah kesalahan identifikai pasien 0%
b. Insiden kesalahan pemberian imunisasi Jumlah kesalahan pemberian imunisasi 0%
c. Insiden kesalahan dosis vaksin Jumlah kesalahan dosis vaksin 0%
d. Insiden pasien jatuh Jumlah pasien jatuh 0%
6 Keselamatan Kerja
a. Insiden tertusuk jarum Jumlah staf yang tertusuk jarum 10%
b. Insiden tersengat listrik Jumlah staf yang tersengat listrik 5%
c. Insiden petugas jatuh Jumlah staf yang jatuh 0%
d. Resiko kekerasan verbal dan fisik Jumlah staf yang terkena kekerassan verbal dan fisik 10%
e. Resiko pencemaran melalui sosial media Jumlah staf yang terkena pencemaran melalui social media 10%
BAB VI

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN
NO KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 SDM
a. Orientasi karyawan
b. Penilaian Kerja
 Angka kunjungan rawat jalan
 Angka keramahan terhadap pasien dan teman
 Angka kedisiplinan waktu
 Angka keterlambatan dokumen RM
c. Pelayanan Pasien
2 Fasilitas
a. Pemeliharaan alat
b. Kalibrasi
c. Penambahan sarana dan prasarana
3 Pengembangan Pelayanan
a. Penyusunan Pedoman pelayanan Rawat Jalan
b. Penyusunan Pedoman Pengorganisasian Rawat Jalan
c. Penyusunan Program Kerja
d. Pertemuan rutin
e. Penyusunan standar pelayanan dan pola ketenagaan
f. Penyusunan pedoman orientasi karyawan baru
g. Diklat
h. Pelatihan PPI
i. Pelatihan APAR (K3)
j. Pelatihan BHD
k. Penyusunan Laporan evaluasi Pelaksanaan Program kerja
l. Pelayanan di Instalasi Rawat jalan
m. Kepuasan Pelanggan
n. Pembuatan Laporan Insiden Keselamatan Pasien
o. Melaksanakan RCA jika terjadi Insiden di Lingkup
Instalasi Rawat Jalan yang memenuhi kriteria untuk
dilakukan RCA
p. Melaksanakan FMEA jika diperlukan sesuai skor resiko
rumah sakit
q. Pencegahan Insiden tertusuk Jarum di Poliklinik
r. Menciptakan ruang kerja yang nyaman yang terjaga
kebersihan dan kerapiannya
s. Ketersediaan peralatan teknologi yang menunjang
pelayanan di Instalasi Rawat Jalan (missalnya EKG,
timbangan digital, Tensi, Dll
4 Mutu
a. Angka kesalahan identifikasi
b. Angka keterlambatan dokter poliklinik
c. Angka kepatuhan hand hygiene
d. Angka penanganan komplain
e. Waktu tunggu pelayanan dokter spesialis
f. Angka kepuasan pelanggan
g. Angka komunikasi efektif
h. Angka penggunaan APD
5 Keselamatan Pasien
a. Insiden kesalahan identifikasi pasien
b. Insiden kesalahan pemberian imunisasi
c. Insiden kesalahan dosis vaksin
d. Insiden pasien jatuh
6 Keselamatan Kerja
a. Insiden tertusuk jarum
b. Insiden tersengat listrik
c. Insiden petugas jatuh
d. Resiko kekerasan verbal dan fisik
e. Resiko pencemaran melalui sosial media
BAB VII

EVALUASI KEGIATAN DAN PELAPORAN

VII.1. Evaluasi Jadwal Kegiatan


Skedul (jadwal) kegiatan tersebut akan dievaluasi setiap 1 bulan sekali, sehingga
bila dari evaluasi diketahui ada pergeseran/penyimpangan jadwal dapat segera
diperbaiki sehingga tiak mengganggu program secara keseluruhan.
Evaluasi skedul (jadwal) kegiatan tersebut dilakukan oleh Kepala Instalasi rawat
jalan
VII.2. Pelaporan Evaluasi
Laporan evaluasi skedul (jadwal) kegiatan dibuat setiap 1 bulan sekali, dibuat
dalam bentuk makalah atau dengan cara diskusi dimasukkan kedalam laporan
bulanan dan ditujukan kepada Direktur.
BAB VIII
PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN DALAM
PROGRAM KERJA

Pencatatan kegiatan di dalam program dilakukan dengan cara mengisi form survey
sampling dan mencatat dalam buku laporan.
Laporan program dibuat dengan memasukkan unsur-unsur mutu pelayanan dan rincian
pokok kegiatan atau dengan cara diskusi kelompok kerja. Laporan dibuat setiap 1 bulan
sekali, dan diserahkan kepada Direktur.
Evaluasi pelaksanaan program kerja secara keseluruhan dilakukan terhadap semua staf
Instalasi rawat jalan atau dengan cara analisis survey sampling dan diskusi kelompok
kerja.
Evaluasi pelaksanaan program kerja dilaksanakan setiap 1 bulan sekali.
BAB IX

LAMPIRAN HASIL INDIKATOR MUTU

1. JUMLAH KERAMAHAN TERHADAP PASIEN

Indikator Keramahan terhadap pasien


Dimensi mutu Kepuasan dan kenyamanan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang nyaman
sehingga meningkatkan kepuasan pasien
Rasionalisasi Petugas bersikap bersahabat
Definisi operasional Sikap bersahabat dan merasa senang petugas
dalam bemberikan pelayanan ke pasien
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah keramahan petugas poliklinik yang di
survey
Denominator Jumlah total kuosiner yang masuk
Sumber data Survey sampling
Standar 80 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi hasil kuisioner Analisa hasil kuisioner
Jumlah kuisioner pasien
yang ada di Instalasi Rawat
Jalan
Indikator proses : Menganalisa dari lembar Evaluasi hasil penilaian
Pengumpulan data kuosioner kuisioner pasien terhadap keramahan
yang dibagikan ke pasien petugas
Indikator output: Menganalisa dari lembar Evaluasi hasil rekap
Petugas ramah terhadap kuisioner lembar kuosioner setiap
pasien bulan.
Indikator outcome : Menganalisa dari kuisoiner Evaluasi dan monitoring
Angka kepuasan pasien kepuasan pasien secara berkala
meningkat

A. Evaluasi:
Jumlah NILAI KERAMAHAN
kuisioner Buruk Kurang Baik Sangat
BULAN
yang Baik
masuk
Januari 2018 Belum dilakukan penilaian
Februari 2018 Belum dilakukan penilaian
Maret 2018 35 0 0 23 12
(66%) (34%)

B. Data hasil monitoring keramahan terhadap pasien


25

20

15 Buruk
Kurang
Baik
10
Sangat Baik

0
Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018

C. Analisa:
Dari data diatas menunjukkan bahwa keramahan petugas Instalasi Rawat Jalan dalam nilai
yang baik yaitu sejumlah 66% dan sangat baik dengan nilai 34%
2. JUMLAH KEDISIPLINAN WAKTU

Indikator Kedisiplinan waktu kerja


Dimensi mutu Efektifitas
Tujuan Mutu pelayanan meningkat
Rasionalisasi Semua perawat poliklinik datang sesuai
jadwal jaga
Definisi operasional Sikap penuh kerelaan dalam mematuhi
semua aturan dan norma yang ada dalam
menjalankan tugasnya sebagai bentuk
tanggung jawabnya terhadap pelayanan
kesehatan
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah perawat poliklinik yang datang
sesuai jadwal jaga
Denominator Jumlah jadwal jaga perawat poliklinik pada
waktu yang sama
Sumber data SDM
Standar 90%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi hasil finger Analisa hasil finger
Jumlah perawat yang jaga di
poliklinik
Indikator proses : Menilai ketepatan waktu Evaluasi rekap data finger
Meminta data finger pada jadwal jaga setiap bulan
SDM

Indikator output: Menganalisa lembar finger Evaluasi dari lembar finger


Perawat jaga datang sesuai
jadwal jaga
Indikator outcome : Menganalisa dari laporan Dengan melakukan evaluasi
Mutu pelayanan di Instalasi tahunan dan monitoring secara
Rawat Jalan meningkat berkala

A. Evaluasi:
Jumlah perawat Jumlah jadwal jaga
poliklinik yang datang perawat poliklinik
BULAN PERSENTASI
sesuai jadwal jaga pada waktu yang
sama
Januari 2018 Belum dilakukan penilaian
Februari 2018 Finger eror
Maret 2018 1 2 50%

B. Data hasil monitoring kedisiplinan waktu


2.5

1.5
Jumlah perawat poliklinik yang
datang sesuai jadwal jaga
Jumlah jadwal jaga perawat
1
poliklinik pada waktu yang sama

0.5

0
Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018

C. Analisa:
Dari data diatas menunjukkan bahwa 50% dari petugas poliklinik masih datang terlambat.

3. JUMLAH KETERLAMBATAN PENYEDIAAN DOKUMEN RM

Indikator Jumlah keterlambatan penyediaan dokumen


RM
Dimensi mutu Efektifitas
Tujuan Menjamin kecepatan pelayanan di Instalasi
Rawat Jalan
Rasionalisasi Semua dokumen RM yang masuk di
Poliklinik
Definisi operasional Dokumen RM adalah berkas yang berisikan
catatan dan dokumen tentang identitas
pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan
dan pelayanan lainnya yang telah diberikan
kepada pasien, dikatakan terlambat bila >5
menit
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah keterlambatan penyediaan dokumen
RM dalam satu bulan
Denominator Jumlah kunjungan pasien rawat jalan dalam
waktu yang sama
Sumber data RM
Standar 10%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi langsung jam Menganalisa lembar RM
Jumlah pasien rawat jalan kedatangan pasien di
Instalasi Rawat Jalan
Indikator proses : Menilai ketepatan pengisian Survey kepatuhan pengisian
Mencatat jam kedatangan lembar RM lembar RM
pasien pada lembar RM
Indikator output: Menganalisa keterlambatan Evaluasi keterlambatan
Tidak ada keterlambatan penyediaan dokumen RM penyediaan dokumen RM
penyediaan dokumen RM
Indikator outcome : Menganalisa dari laporan Dengan melakukan evaluasi
Pelayanan pasien cepat tahunan dan monitoring secara
berkala
A. Hasil Evaluasi:
JUMLAH KETERLAMBATAN PENYEDIAAN DOKUMEN
BULAN
RM
Januari 2018
Belum dilakukan penilaian
Februari 2018
Maret 2018 0 (100%)

B. Data hasil monitoring keterlambatan dokumen RM


1

0.9

0.8

0.7

0.6

0.5 Jumlah dokumen RM yang


terlambat
0.4

0.3

0.2

0.1

0
Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018

C. Analisa:
Dari data diatas dapat dibaca bahwa pada bulam maret 2018 tidak ada dokumen RM yang
terlambat diberikan di Instalasi Rawat Jalan

4. JUMLAH KESALAHAN IDENTIFIKASI PASIEN


Judul Jumlah Kesalahan identifikasi pasien
Dimensi Mutu Keselamatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif dan
mampu mengidentifikasi sehingga dapat
menyelamatkan pasien
Rasionalisasi Semua pasien yang dipanggil di poliklinik
rawat jalan
Definisi Operasional Penegakan identifikasi pemanggilan pasien
dengan 2 identitas nama dan alamat untuk
menegakkan identifikasi kesalahan dalam
pemeriksaan, pemberian obat, vaksinasi, dll
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kesalahan
identifikasi pasien
Denominator Jumlah seluruh pasien poliklinik yang di
survey (minimal n = 50) pada waktu yang
sama
Sumber Data Buku kunjungan Instalasi rawat jalan
Standar 0%
Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala instalasi rawat jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi proses Mencatat di lembar survey
Jumlah pasien rawat jalan pemanggilan pasien
Indikator proses : Analisa hasil survey Evaluasi hasil survey
Observasi pasien rawat jalan
di Poliklinik
Indikator output: Analisa hasil survey Evaluasi hasil survey
Tidak ada kesalahan
identifikasi pasien
Indikator outcome : Analisa dari jumlah Dengan melakukan evaluasi
Keselamatan pasien di RSIA presentasi kesalahan dan monitoring secara
Samudra Husada meningkat identifikasi berkala hasil survey bulanan

A. Evaluasi:
Hasil evaluasi kesalahan identifikasi pasien periode Februari 2018 di Instalasi Rawat jalan
RSIA Samudra Husada adalah sebagai berikut:
PERSENTASI KESALAHAN
BULAN JUMLAH IDENTIFIKASI
SESUAI TIDAK SESUAI
Januari 2018
Februari 2018
B. Data hasil monitoring kesalahan identifikasi pasien

C. Analisa:

5. JUMLAH KETERLAMBATAN DOKTER POLIKLINIK

Indikator Jumlah keterlambatan dokter poliklinik


Dimensi mutu Akses dan keselamatan
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang efektif
Rasionalisasi Kedatangan dokter spesialis dan dokter
umum pada jadwal yang sudah ditentukan
Definisi operasional Keterlambatan dihitung 5 menit setelah
jadwal yang telah ditentukan
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah keterlambatan dokter poliklinik dan
dokter jaga >10 menit setelah jadwal yang
sudah ditentukan
Denominator Jumlah pasien yang ditangani pada waktu
yang sama
Sumber data Buku kunjungan
Standar 30%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan
CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi langsung jam Menganalisa lembar survey
Jumlah dokter yang datang kedatangan dokter kedatangan dokter
di poliklinik
Indikator proses : Menilai ketepatan pengisian Survey kepatuhan pengisian
Mencatat jam kedatangan lembar survey lembar survey
dokter pada lembar survey
Indikator output: Menghitung hasil survey Evaluasi hasil survey
Dokter yang ada di Instalasi
rawat jalan tidak terlambat
kedatangannya
Indikator outcome : Menganalisa lembar survey Dengan melakukan evaluasi
Pasien tertangani dengan dan monitoring secara
tepat waktu berkala

A. Hasil Evaluasi:
KETERLAMBATAN DOKTER POLIKLINIK
JANUARI FEBRUARI Jumlah MARET Jumlah
NAMA DOKTER
Pasien Yang Pasien Yang
Ditangani Ditangani
Dr. Ariffatus, Sp.A 13 (3,3%) 394 10 (2,2%) 451
Dr. Rois, Sp.OG On Call 59 On Call 45
Dr. Ananto, Sp.PD 0 (0%) 34 0 (0%) 43
Belum
Dr. Asli, Sp.OT 0 (0%) 1 0 (0%) 2
dilakukan
Dr. Dewi 33 0 (0%) 49
penilaian
Dr. Aksi 21 7 (33,3%) 21
Finger Eror
Dr. Vanda 11 4 (12,9%) 31
Dr. Hari 3 On Call 10

B. Data hasil monitoring keterlambatan dokter poliklinik


12

10

6 Januari 2018
Februari 2018
4
Maret 2018

0
Dr. Dr. Rois Dr. Dr. Asli, Dr. Dewi Dr. Aksi Dr. Dr. Hari
Ariffatus Sp.OG Ananto, Sp.OT Vanda
Sp.A Sp. PD

C. Analisa:
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa masih ada 3 dokter yang datang terlambat, 2
dokter yang tidak stand by (on call), dan 3 dokter yang datang tepat waktu sesuai dengan
jadwal praktek yang sudah ditentukan.

6. JUMLAH KEPATUHAN HAND HYGIENE

Indikator Jumlah Kepatuhan Hand Hygiene


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Tidak menularkan infeksi silang pada
pasien lain
Rasionalisasi Semua karyawan Instalasi Rawat Jalan
yang sudah mendapatkan sosialisasi Hand
Hygiene
Definisi operasional Hand hygiene adalah prosedur cuci tangan
sesuai dengan ketentuan 6 langkah cuci
tangan dan sesuai dengan 5 momen Hand
Hygiene
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah karyawan poliklinik yang
mematuhi prosedur Hand Hygiene
Denominator Jumlah total karyawan yang diamati
Sumber data Survey Sampling
Standar 80 %
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi langsung kepada Melakukan survey untuk
Karyawan medis dan karyawan medis dan mengecek tingkat
paramedis yang ada di paramedis saat 5 moment pengetahuan karyawan
Instalasi Rawat Jalan tentang Hand Hygiene

Indikator proses : Kepatuhan 5 moment Hand Survey kepatuhan 5 monent


Melakukan 5 moment Hand Hygiene Hand Hygiene
Hygiene
Indikator output: Menganalisa dari lembar Analisa hasil survey
Kepatuhan seluruh survey sampling. sampling.
karyawan dalam melakukan
5 moment Hand Hygiene
Indikator outcome : Menganalisa dari lembar Peningkatan pemahaman
Angka infeksi di RSIA Survailens tentang Hand Hygiene yang
Samudra Husada berkurang benar pada seluruh
karyawan medis dan
paramedis

A. Hasil Evaluasi:
KEPATUHAN CUCI TANGAN TOTAL
Sebelum Sebelum Setelah Setelah Setelah Yang Yang tidak
kontak tindakan menyentuh kontak menyentuh melakukan melakukan
BULAN dengan aseptik cairan dengan permukaan 5 moment 5 moment
pasien tubuh pasien lingkungan
pasien pasien
YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK YA TDK
Januari
Belum dilakukan penilaian
2018
Februari Belum dilakukan penilaian
2018
Maret 0 12 5 7 11 1 12 0 5 7
2018

B. Data hasil monitoring kepatuhan Hand Hygiene


14

12

10

6 YA

4 TIDAK

0
Sebelum kontak Sebelum Setelah Setelah kontak Setelah
dengan pasien tindakan aseptik menyentuh dengan pasien menyentuh
cairan tubuh lingkungan
pasien pasien

C. Analisa:
Dari data diatas menunjukkan bahwa kepatuhan terhadap 5 moment yang tertinggi pada
setelah kontak dengan pasien, dan yang terendah pada moment sebelum kontak dengan
pasien.

7. JUMLAH PENANGANAN KOMPLAIN INSTALASI RAWAT JALAN

Indikator Jumlah penanganan komplain di Instalasi


Rawat Jalan
Dimensi mutu Kepuasan pasien
Tujuan Meningkatkan pelayanan di Instalasi Rawat
Jalan
Rasionalisasi Jumlah complain yang berkaitan di Instalasi
Rawat Jalan
Definisi operasional Komplain adalah keluhan pasien terhadap
pelayanan di rumah sakit
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah komplain di Instalasi rawat jalan
yang tertangani
Denominator Jumpah complain rawat jalan yang masuk
dalam waktu yang sama
Sumber data Dari buku complain
Standar 80%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi langsung respon Analisa hasil observasi
Jumlah penanganan pasien respon pasien
komplain yang ada di
Instalasi rawat jalan

Indikator proses : Mencatat complain di buku Analisa complain yang


Mencatat complain yang complain tertangani di buku
masuk dalam buku komplain
komplain
Indikator output: Menganalisa jumlah Evaluasi dari tindak lanjut
Semua complain rawat jalan complain yang tertangani di penanganan komplain
tertangani buku complain
Indikator outcome : Menganalisa dari laporan Dengan melakukan
Angka kepuasan rawat jalan tahunan evaluasi dan monitoring
meningkat secara berkala

A. Evaluasi:
BULAN Jumlah complain Jumlah complain Jumlah complain
yang masuk yang tertangani yang belum
tertangani
Januari 2018 Belum dilakukan penilaian
Februari 2018 Belum dilakukan penilaian
Maret 2018 1 1 0
B. Data hasil monitoring penanganan complain
1.2

0.8

Jumlah komplain yang


0.6 tertangani
Jumlah komplain yang belum
tertangani
0.4

0.2

0
Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018

C. Analisa:
Dari data diatas menunjukkan bahwa terdapat 1 komplain yang ada di Instalasi Rawat
Jalan dan sudah tertangani.

8. WAKTU TUNGGU PELAYANAN DI INSTALASI RAWAT JALAN

Judul Waktu tunggu pelayanan di Instalasi Rawat


Jalan
Dimensi Mutu Keselamatan dan efektifitas
Tujuan Terselenggaranya pelayanan yang cepat dan
responsif
Rasionalisasi Semua pasien yang di tangani di rawat jalan
Definisi Operasional Kecepatan pelayanan petugas di Instalasi
Rawat Jalan adalah Kecepatan pasien
dilayani sejak pasien datang sampai
mendapat pelayanan anamesa keluhan pasien
oleh petugas (menit)
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah pasien rawat jalan yang terlambat
ditangani
Denominator Jumlah seluruh pasien yang di sampling
(minimal n = 50)
Sumber Data RM
Standar 90 %
Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi langsung jam Menganalisa dokumen RM
Waktu tunggu pasien di kedatangan pasien
Instalasi rawat jalan

Indikator proses : Menilai ketepatan pengisian Survey kepatuhan


Mencatat jam kedatangan jam kedatangan pasien di pengisian jam kedatangan
pasien dokumen RM pasien di dokumen RM
Indikator output: Menganalisa dari lembar Analisa dari lembar
Pasien cepat dilayani sampling sampling
Indikator outcome : Menganalisa buku laporan Dengan melakukan
Mutu pelayanan meningkat tahunan evaluasi dan monitoring
secara berkala

A. Evaluasi:
Hasil evaluasi waktu tunggu pelayanan dokter periode Februari 2018 di Instalasi Rawat
jalan RSIA Samudra Husada adalah sebagai berikut:
PERSENTASI WAKTU TUNGGU
BULAN JUMLAH PELAYANAN DOKTER
<60 MENIT >60 MENIT
Januari 2018
Februari 2018

B. Data hasil monitoring waktu tunggu pelayanan dokter


C. Analisa:

9. JUMLAH KEPUASAN PELANGGAN PADA PELAYANAN INSTALASI RAWAT


JALAN

Judul Kepuasan Pelanggan di Instalasi Rawat Jalan


Dimensi Mutu Kepuasan pasien
Tujuan Meningkatkan mutu pelayanan di Instalasi
rawat jalan
Rasionalisasi Jumlah kuosioner kepuasan pelanggan di
Instalasi rawat jalan
Definisi Operasional Kepuasan adalah pernyataan tentang persepsi
pelanggan terhadap pelayanan yang di
berikan di rumah sakit
Frekuensi Pengumpulan Data 1 bulan
Periode Analisa 3 bulan
Numerator Jumlah kumulatif rerata penilaian kepuasan
>75% pasien Rawat Jalan yang di survey
Denominator Jumlah seluruh kuosioner pasien Rawat Jalan
yang disurvey (minimal n = 50) pada waktu
yang sama
Sumber Data Kuisioner
Standar ≥ 90 %
Penanggung jawab Pengumpulan data Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi hasil kuisioner Analisa hasil kuisioner
Jumlah kuisioner pasien pasien
yang ada di Instalasi rawat
jalan
Indikator proses : Menilai angka kepuasan di Evaluasi jumlah rerata
Pengumpulan data lembar kuisioner kepuasan di lembar
kuosioner yang dibagikan kuisioner
ke pasien
Indikator output: Menganalisa dari lembar Analisa hasil rekap lembar
Jumlah kepuasan pasien di kuisioner kuosioner setiap bulan.
Instalasi rawat jalan
Indikator outcome : Menganalisa dari laporan Dengan melakukan
Mutu pelayanan di Instalasi tahunan evaluasi dan monitoring
Rawat Jalan secara berkala

A. Evaluasi:
Jumlah NILAI
kuisioner Buruk Kurang Baik Sangat
yang Baik
BULAN masuk
dengan 8
item
penilaian
Januari Belum dilakukan penilaian
2018
Februari Belum dilakukan penilaian
2018
Maret 280 0 9 185 86
2018 (3,2%) (66,1%) (30,7%)

Tidak Puas = Nilai Buruk + Nilai Kurang = 3,2%


Puas = Nilai Baik + Nilai Sangat Baik = 96,8%
B. Data hasil monitoring kepuasan pasien
300

250

200

150 Puas
Tidak Puas

100

50

0
Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018

C. Analisa:
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa rata – rata pasien di Instalasi Rawat Jalan
merasa puas terhadap pelayanan di RSIA Samudra Husada yaitu sebesar 96,8%, jumlah
tersebut juga sudah melebihi target sebesar 6,8%, target untuk kepuasan pelanggan di
Instalasi Rawat Jalan sebesar 90%.

10. KOMUNIKASI EFEKTIF ANTARA PETUGAS DAN PASIEN ATAU


KELUARGA PASIEN

Indikator Komunikasi efektif antara dokter dan pasien


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Sebagai acuan dalam menerapkan langkah –
langkah dalam meningkatkan pengetahuan
pasien, menurunkan complain pasien dan
keluarga, meningkatkan kepuasan pasien dan
keluarga, menghindari salah penafsiran
untuk menjamin keselamatan pasien dalam
rangka memberikan pelayanan prima
Rasionalisasi Keluarga pasien atau pasien memahami
penjelasan petugas
Definisi operasional Komunikasi anatara petugas kesehatan
dalam proses penyampaian suatu pertanyaan
atau informasi melalui pertukaran pikiran
atau perilaku. Ada empat langkah yang
terangkum dalam satu kata untuk melakukan
komunikasi yaitu SAJI (Salam, Ajak bicara,
Jelaskan, Ingatkan)
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah petugas poliklinik yang melakukan
komunikasi efektif
Denominator Jumlah petugas poliklinik yang diamati
dalam waktu yang sama
Sumber data Survey sampling
Standar 80%
Penanggung jawab Kepala Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi langsung petugas Melakukan survey untuk
Petugas Poliklinik saat melakukan komunikasi mengecektingkat
dengan pasien dan keluarga pengetahuan petugas tentang
pasien komunikasi efektif
Indikator proses : Kepatuhan dalam melakukan Survey kepatuhan dalam
Komunikasi efektif komunikasi efektif melakukan komunikasi
efektif
Indikator output: Menganalisa dari lembar Analisa hasil suvey sampling
Semua petugas mampu survey sampling
melakukan komunikasi
efektif
Indikator outcome : Menganalisa dari laporan Dengan melakukan evaluasi
Mutu pelayanan Instalassi tahunan dan monitoring secara
rawat jalan meningkat berkala
A. Evaluasi:
Jumlah NILAI KOMUNIKASI EFEKTIF
kuisioner Buruk Kurang Baik Sangat
BULAN
yang Baik
masuk
Januari 2018 Belum dilakukan penilaian
Februari 2018 Belum dilakukan penilaian
Maret 2018 35 0 1 26 8
(2,9%) (74,3%) (22,9%)

Tidak Jelas = Nilai Buruk + Nilai Kurang = 2,9%


Jelas = Nilai Baik + Nilai Sangat Baik = 97,2%

B. Data hasil monitoring komunikasi efektif


40

35

30

25

20 Jelas
Tidak Jelas
15

10

0
Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018

C. Analisa:
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa komunikasi efektif di Instalasi Rawat Jalan
sudah baik sebesar 97,2%, nilai tersebut menunjukkan bahwa perawat, bidan, dan dokter
yang ada di Instalasi Rawat Jalan sudah jelas dalam memberikan informasi kepada pasien.
11. JUMLAH KEPATUHAN PENGGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI

Indikator Kepatuhan pemakaian alat pelindung diri


Dimensi mutu Keselamatan
Tujuan Petugas terhindar dari resiko tertular
penyakit
Rasionalisasi Petugas menggunakan APD saat bekerja
Definisi operasional Seperangkat alat yang digunakan oleh tenaga
kerja untuk melindungi seluruh/ sebagian
tubuhnya terhadap adanya potensi bahaya /
kecelakaan kerja
Frekuensi pengumpulan data 1 bulan
Periode analisis 3 bulan
Numerator Jumlah karyawan poliklinik yang mematuhi
penggunaan APD
Denominator Jumlah total karyawan yang diamati
Sumber data Survey sampling
Standar 80 %
Penanggung jawab Kepalas Instalasi Rawat Jalan

CARA MENGUKUR INDIKATOR

INDIKATOR CARA MENGUKUR CARA EVALUASI


Indikator input: Observasi langsung kepada Melakukan survey untuk
Karyawan ada di Instalasi karyawan saat bekerja mengecek tingkat
Rawat Jalan pengetahuan karyawan
tentang penggunaan APD
Indikator proses : Kepatuhan penggunaan Survey kepatuhan
Menggunakan APD APD penggunaan APD
Indikator output: Analisa hasil survey Evaluasi hasil survey
Kepatuhan seluruh sampling sampling
karyawan Instalasi Rawat
Jalan dalam menggunakan
APD
Indikator outcome : Analisa dari lembar Peningkatan pemahaman
Angka infeksi di RSIA Surveilans tentang penggunaan APD
Samudra Husada berkurang pada seluruh karyawan
A. Hail Evaluasi:

PERSENTASI KEPATUHAN
PENGGUNAAN APD
BULAN JUMLAH
Tidak menggunakan
Menggunakan APD
APD
Januari 2018 Belum dilakukan penilaian
Februari 2018 Belum dilakukan penilaian
Maret 2018 19 (100%) 16 (84,3%) 3 (15,8%)

B. Data hasil monitoring kepatuhan pengunaan APD


18

16

14

12

10
Menggunakan APD
8 Tidak menggunakan APD

0
Januari 2018 Februari 2018 Maret 2018

C. Analisa:
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sebanyak 84,3% petugas di Instalasi Rawat
Jalan sudah patuh menggunakan APD pada saat pelayanan. Nilai tersebut sudah melebihi
target sebesar 4,3% karena target penggunaan APD di Instalasi Rawat Jalan sebesar 80%.

Anda mungkin juga menyukai