Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN II

“TEKNIK DAN PROSEDUR KONSOLIDASI”

OLEH :
KELOMPOK 4
FARAH AZZAHRA AYUBA ( A31116506 )
RIBKAH ANANDITA ( A31116513 )

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS HASANUDDIN
TAHUN 2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teknik dan Prosedur Konsolidasi”. Penulis
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis
berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang.

2
DAFTAR ISI
BAB I ...................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................. Error! Bookmark not defined.
Latar Belakang .................................................................................................................................. 4
Rumusan Masalah ............................................................................................................................ 4
BAB II .................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 5
Konsolidasi Dengan Metode Ekuitas (Equity Method) ................................................................. 5
Konsolidasi Dengan Metode Ekuitas Tidak Lengkap ................................................................... 7
Konsolidasi Dengan Metode Biaya (Cost Method) ........................................................................ 7
Pengalokosian Kelebihan Ke Aktiva Bersih Yang Dapat Diidentifikasi. .................................... 8
Laporan Arus Kas Konsolidasi...................................................................................................... 11
BAB III................................................................................................................................................. 19
KESIMPULAN ................................................................................................................................... 19

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Laporan Keuangan Konsolidasi adalah Laporan yang menyajikan posisi keuangan dan
hasil operasi untuk induk perusahaan (entitas pengendali) dan satu atau lebih anak perusahaan
(entitas yang dikendalikan) seakan-akan entitas-entitas individual tersebut merupakan satu
entitas atau perusahaan satu perusahaan. Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan apabila
salah satu perusahaan yang bergabung memiliki kontrol terhadap perusahaan lain, dan
sebaliknya laporan keuangan konsolidasi tidak diperlukan apabila satu perusahaan tidak
memiliki kontrol terhadap perusahaan lain. Artinya, jika tidak memiliki hak kendali (control)
yang lebih, maka mereka adalah badan usaha (entity) mandiri, artinya mereka masing-masing
akan membuat laporan keuangan yang sendiri-sendiri dan tidak mungkin untuk digabungkan,
ditambahkan atau yang sejenisnya. Jadi, tidak ada maksud untuk membuat sebuah laporan
keuangan konsolidasi.
dapun maksud dan tujuan Laporan Keuangan Konsolidasi disusun, yaitu: agar dapat
memberikan gambaran yang obyektif dan sesuai atas keseluruhan posisi dan aktivitas dari
satu perusahaan (economic entity) yang terdiri atas sejumlah perusahaan yang berhubungan
istimewa, dimana laporan konsolidasi keuangan diharapkan tidak boleh menyesatkan pihak-
pihak yang berkepentingan dan harus didasarkan pada substansi atas peristiwa ekonomi juga.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsolidasi dengan metode ekuitas ?
2. Bagimana konsolidasi dengan metode tidak lengkap ?
3. Bagaimana konsolidasi dengan metode biaya ?
4. Apa maksud pengalokosian kelebihan ke aktiva bersih yang dapat diidentifikasi?
5. Bagaimana laporan arus kas konsolidasi ?

4
BAB II

PEMBAHASAN

Pada umumnya proses konsolidasi dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan perusahaan
induk untuk mencatat investasinya dalam perusahaan anak. Prosedur Konsolidasi diatur
dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun
Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan
Anak Perusahaan (SubsidIary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan
unsur-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.

Adapun prosedur penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi Dijelaskan lebih terperinci


lagi, yaitu:

1. Mengeliminasi semua rekening timbal balik (Reciprocal Account)


Eliminasi dilakukan melalui jurnal eliminasi dengan mengeliminasi rekening-rekening yang
bersifat rekening timbal balik, yaitu suatu rekening yang dicatat oleh kedua belah pihak
(induk dan anak) untuk suatu transaksi yang sama.

2. Menyusun Kertas Kerja (Worksheet).


Worksheet digunakan untuk memepermudah penyusunan laporan keuangan Prosedur
penyusunan worksheet tergantung pada dasar yang dipakai, yaitu Laporan Keuangan
Individual atau Neraca Saldo Individual.

Dalam penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara Induk Perusahaan dan Anak
Perusahaan dapat digunakan 3 (tiga) metode yaitu:
a) Metode Ekuitas (Equity Method)
b) Metode Ekuitas Tidak Lengkap
c) Metode Harga Perolehan (Cost Method)

A. KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS (EQUITY METHOD)

Berbagai pendekatan konsolidasi dan setiap kombinasi penyesuaian serta eliminasi akan
menghasilkan jumlah yang benar bagi laporan keuangan konsolidasi. Ayat jurnal penyesuaian
dan eliminasi yang disajikan dalam kertas kerja tidak mempengaruhi akun buku besar
perusahaan induk maupun perusahaan anak. Penyesuaian atau eliminasi akun atau saldo
hanya berarti bahwa jumlah yang tercamtum pada kolom – kolam perusahaan terpisah dalam
kertas kerja (1) disesuaikan sebelum dimasukan dalam kolom laporan konsolidasi atau (2)
dieliminasi dan tidak disajikan pada kolom laporan konsolidasi.

Laba ditahan konsolidasi awal


Ditambah : laba bersih konsolidasi
(atau dikurangi rugi bersih konsolidasi)
Dikurangi : Deviden perusahaan Induk .
Laba ditahan konsolidasi akhir

Dalam format kertas kerja, baris laba bersih diturunkan ke bagian laba Laba ditahan kertas
kerja tanpa penyesuaian lebih lanjut. Demikian juga, baris labaditahan akhir diturunkan ke

5
bagian Neraca, yang sekali lagi tanpa penyesuainan atau eliminasi lebih lanjut. Perhatikan
bahwa setiap baris dalam kerja akan menghasilkan jumlah konsolidasi dengan menjumlahkan
saldo akun perusahaan induk serta perusahaan anak dan kemudian atau mengurangkan
penyesuaian serta eliminasi secara layak. Laba bersih dan laba ditahan perusahaan induk
menurut metode akuntansi ekuitas yang lengkap adalah sama dengan laba ditahan
konsolidasi.

Konsep dasar dari metode ekuitas pada dasarnya memandang investasi Induk Perusahaan
terhadap Anak Perusahaan sebagai sesuatu penyertaan modal sehingga jika aktiva bersih
Anak Perusahaan berubah karena kegiatan operasionalnya, secara otomatis akan
menyebabkan perubahan pada nilai investasi induk Perusahaan. Data Pencatatan investasi
saham pada Anak Perusahaan dengan metode ekuitas, didasarkan pada suatu anggapan
investasi pada Anak Perusahaan sejajar dan sama dengan investasi pada perusahaan-
perusahaan cabangnya. Alasan diterapkannya metode ekuitas juga didasarkan atas suatu fakta
bahwa Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan merupakan bagian-bagian dari satu kesatuan
usaha, seperti halnya hubungan antara Kantor Pusat dan Cabang-Cabangnya. Oleh sebab itu
perubahan-perubahan yang terjadi didalam hak-hak pemegang saham pada Anak Perusahaan
harus diakui dan dicatat oleh Induk Perusahaan, untuk dapat mengikuti dan melaporkan
posisi keuangan dan perkembangan usahanya secara lengkap.

Nilai investasi Induk Perusahaan terhadap Perusahaan akan meningkat jika Anak Perusahaan
memperoleh laba bersih dan akan menurun atau berkurangnya nilainya, jika Anak Perusahaan
menderita kerugian.

Meskipun Laporan Keuangan Konsolidasi hasil penerapan metode ekuitas ini nantinya akan
sama dengan penerapan metode biaya, namun lembar kerja konsolidasi beserta jurnal untuk
penyesuaian dan eliminasi akan berbeda. Harus memperhatikan pengaruh perubahan modal
anak Perusahaan terhadap hak pemilikan Induk Perusahaan. Beberapa perkiraan (account)
yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Perkiraan “Investasi Saham dalam Anak Perusahaan


Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.

2. Perkiraan “Kas”
Akan berubah jumlahnya apabila Induk Perusahaan melaporkan adanya Laba Rugi atau
pembagian Dividen.

3. Perkiraan “Piutang Dividen Anak Perusahaan”


Timbul karena perusahaan mengumumkan Dividen namun belum dibayar.Perkiraan ini harus
dihapuskan apabila telah dibayar tunai (kas).

4. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Induk Perusahaan”


Akan berubah jumlahnya apabila Anak Perusahaan melaporkan adanya Laba atau Rugi.
Selain itu akan berubah juga karena adanya Laba atau Rugi milik Induk Perusahaan sendiri.

5. Perkiraan “Laba yang ditahan (Retained Earning) Anak Perusahaan”


Akan berubah jumlahnya apabila ada Laba Rugi atau pembagian Dividen pada Anak
Perusahaan sendiri.

6
Perkiraan-perkiraan diatas, dalam Kertas Kerja (Worksheet) penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi harus sudah menunjukkan Saldo Akhir pada Laporan Keuangan Konsolidasi,
artinya sudah diperhitungkan perubahan jumlahnya.

B. KONSOLIDASI DENGAN METODE EKUITAS TIDAK LENGKAP

Jika metode ekuitas diterapkan secara benar ,laba bersih perusahan induk adalah sama dengan
laba bersih konsolidasi,dan saldo laba perusahaan induk adalah sama dengan saldo laba
konsolidasi. Persamaan jumlah laba dan saldo laba perusahaan induk dan konsolidasi ini
tidak selalu ada. Persamaan tersebut tidak ada jika metode ekuitas diterapkan tidak secara
benar,atau jika akuntansi metode biaya digunakan untuk investasi perusahaan anak.

Contohnya, perusahaan induk dalam menerapkan akuntansi metode ekuitas mungkin


mengamortisasikan perbedaan antara investasi dan nilai buku yang diperoleh pada buku
terpisah perusahaan induk, atau mungkin tidak mengeliminasi laba atau rugi antar-
perusahaan.Kelalaian-kelalaian seperti itu menyebabkan tidak lengkapnya penerapan
akuntansi metode ekuitas. Kesalahan-kesalahan lain dalam penerapan metode ekuitas
menyebabkan salah saji yang serupa dalam laba dan saldo laba perusahaan induk.

Masalah yang timbul dari salahnya penerapan metode ekuitas atau menggunakan metode
biaya untuk investasi perusahaan anak mugkin tidak seserius yang terlihat. Hal ini
dikarenakan “akuntan harus menyiapkan laporan keuangan konsolidasi yang benar dengan
mengabaikan bagaimana perusahaan induk mempertanggungjawabkan investasinya pada
perusahan anak”. Tidak ada pelanggaran terhadap prinsip akuntansi yang berlaku umum
sepanjang laporan keuangan konsolidasi yang disiapkkan bagi pemegang saham benar dan
perusahaan induk/investor tidak menerbitkan laporan keuangan yang telah diaudit yang lain.
Tetap digunakannya metode biaya atau metode ekuitas tidak lengkap oleh beberapa
perusahaan didasarkan pada asumsi bahwa penerbitan laporan keuangan konsolidasi hanya
sebagai laporan keuangan yang disiapkan bagi para pemegang saham dari entias utama.

C. KONSOLIDASI DENGAN METODE BIAYA (COST METHOD)

Pada Metode Biaya, yang dipakai untuk mencatat investasi saham-saham Anak Perusahaan,
maka hanya dividen atas saham-saham tersebut (yang telah dibagikan oleh Anak Perusahaan)
yang diakui sebagi pendapatan (revenue) oleh Induk Perusahaan. Sebaliknya laba atau rugi
atas pemilikan modal (saham) hanya timbul apabila sebagian atau seluruh jumlah saham yang
dimiliki tersebut dijual. Pada metode biaya bagian dividen yang dibagikan oleh Anak
Perusahaan dicatat pada sisi debit dalam rekening “Piutang Dividen (Kas)”, dengan rekening
lawan kredit “Penghasilan Dividen”.

Beberapa hal yang harus diperhatikan pada Metode biaya:

1. Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan”, tidak mengalami perubahan jumlahnya.
Perubahan modal Anak Perusahaan akibat adanya Laba, Rugi atau pembagian Dividen tidak
mempengaruhi Perkiraan “Investasi Saham pada Anak Perusahaan, atau Induk Perusahaan
tidak menyesuaikan Investasinya.
2. Laba atau rugi dari Anak Perusahaan baru diakui oleh Induk Perusahaan sebesar Prosentase
(%) kepemilikannya pada saat disusun Neraca Konsolidasi melalui perkiraan “Laba yang
ditahan (Retained Earning) untuk Induk Perusahaan”. Perkiraan ini hanya tampak pada
Worksheet penyusunan neraca Konsolidasi.

7
3. Penghapusan (eliminasi) terhadap perkiraan-perkiraan Modal Saham, Agio Saham dan
Retained Earning Anak Perusahaan hanya didasarkan pada jumlah awal/Saldo Awal tahun
atau Saldo Awal pada saat kepemilikan.
4. Metode Biaya berdasarkan pada asumsi bahwa investasi Induk terhadap Anak Perusahaan
merupakan bagian dari Aktiva.
5. Nilai Investasi harus selalu tetap, karena akan dittampakkan dalam neraca sebesar harga
perolehannya saja.
6. Perubahan nilai aktiva bersih Anak Perusahaan sebagai Konsekuensi dari kegiatan
operasionalnya tidak akan mempengaruhi besaarnya nilai investasi tersebut.

Susunan Ayat Jurnal Dalam Kertas Kerja

Dengan bertambahnya kompleksitas proses konsolidasi, susunan penyesuaian dan eliminasi


pada kertas kerja dapat diperluas ke hal – hal berikut ;
1. Penyesuaian terhadap kesalahan san pengabaian dalam laporan keuangan perusahaan
induk dan perusahaan anak yang terpisah.
2. Penyesuaian untuk mengeleminasi laba dan rugi antar perusahaan.
3. Penyesuaian untuk mengeliminasi laba dan deviden dari perusahaan anak dan
menyesuaikan investasi dalam perusahaan anak dengan saldo awal periode.
4. Penyesuaian untuk mencatat hak minoritas pada laba dan deviden perusahaan anak.
5. Mengeliminasi saldo investasi dalam perusahaan anak dan ekuitas perusahaan anak.
6. Mengalokasikan dan mengamortisasi perbedaan biaya / nilai buku (dari langka 5).
7. Mengeliminasi saldo yang bersifat resiprokal lainnya (utang-piutang antar perusahaan,
pendapatan serta beban, dan lain – lainnya)

Meski ada beberapa susunan lainnya, susunan ini dapat dianggap cukup memadai. Dan
diajnurkan untuk mempelajari dan menerapkannya selama mempelajari konsolidasi.
Hak minorotas yang direfleksikan dalam neraca konsolidasi dihitung sebagai hak minoritas
awal ditambah beban hak minoritas dikurangi deviden hak minoritas. Demikian pula, laba
investasi dari perusahaan anak yang dikonsolidasikan selalu dieliminasi. Laba bersih
konsolidasi dihitung dengan mengurangi beban konsolidasi dan beban hak minoritas dari
pendapatan konsolidasi.

Menemukan Kesalahan

Bagian terakhir dari kertas kerja konsolidasi yang akan diselesaikan adalah bagian neraca
konsolidasi. Sebagian besar kesalahan yang dibuat dalam mengkonsolidasikan
laporankeuangan akan tampak apabila neraca konsolidasi tidak seimbang. Jika neraca
konsolidasi tetap tidak seimbang setelah totalnya dihitung kembali, setiap pos harus diperiksa
untuk memastikan bahwa semua pos telah dicatat. Kelalaian mencata beban hak minoritas
dalam laporan laba rugi konsolidasidan ekuitas hak minoritas dalam neraca konsolidasi sering
terjadi karena pos – pos tersebut tidak tercantum pada laporan perusahaan yang terpisah.
Kesamaan debet dan kredit pada ayat jurnal kertas kerja diperiksa dengan menjumlahkan
kolom penyesuaian dan eliminasi.

D. PENGALOKOSIAN KELEBIHAN KE AKTIVA BERSIH YANG DAPAT


DIIDENTIFIKASI.

FASB Statement No 141 maupun No142 mengharuskan perusahaan menyediakan setidaknya


ikhtisar pengungkapan menyangkut alokasi harga beli perusahaan anak yang diakuisisi,

8
terutama yang berkaitan dengan perolehan goodwill adn aktifa tidak berwujud lainnya. Ini
secara khusus mengharuskan perusahaan mengungkapkan, pada tahun akuisisi, neraca
ringkas yag menunjukan jumlah yang dibebankan ke dalam aktifa dan kewajiban utama,
jumlah penelitian dan pengembangan dalam proses yang dibeli serta penghapusan, dan
jumlah total yang dibebankan ke kategori utama aktifa tidak berwujut. FASB Statement No
142 mengharuskan lebih lanjut bahwa jumlah goodwill ditunjukan sebagai baris terpisah
dalam neraca (dengan asumsi jumlah tersebut bersifat material).

Dimana bab ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengalokasikan setiap kelbihan biaya
investasi atas nilai buku baik ke paten maupun goodwill yang sebelumnya belum dicatat.
Prosedur kertas kerja konsolidasi untuk mengalokasikan kelebihan ke aktifa dan kewajiban
khusus serupa dengan prosedur yang diilustrasikan untuk mengalokasikan kelebihan ke
aktiva dan kewajiban khusus serupa dengan prosedur yang diilustrasikan untuk paten. Namun
dalam ayat jurnal kertas kerja jauh lebih kompleks karena mempengaruhi lebih banyak akun
dan memerlukan skema alokasi, amortisasi, dan penyusutan tambahan. Misalnya :

Pate Corporation dan Perusahaan anaknya yang memiliki 90 %, yaitu solo corporation. Pate
memperoleh kepemikikan ekuitasnya dalam solo pada tanggal 31 Desember 2006 secara
tunai sebesar $ 365.000 ketika ekuitas pemegang saham solo terdiri dari modal saham sebesar
$200.000 dan laba ditahan sebesar $50.000. pada tanggal tersebut solo menjadi perusahaan
anak Pete. Dimana nilai buku dan nilai wajar aktiva solo adalah sebagai berikut :

Dinilai Terlalu Rendah


Nilai
Wajar Nilai Buku (Dinilai Terlalu Tinggi)
Persediaan $ 60 $ 50 $ 10
Tanah 60 30 30
Bangunan
Peralatan 180 100 80
70 90 (20)
$ 370 $ 270 $ 100

Bedasarkan informasi ini, Pete mengalokasikan kelebihan biaya atas nilai buku yang
diperoleh sebesar $ 140.000 [Biaya sebesar $ 365.000 – (90% x $250.000 ekuitas solo] ke
aktiva yang dapat diidentifikasi dan goodwill, seperti yang ditunjukan pada skedul berikut :

Dinilai terlalu Kepemilikan Kelebihan Periode


Rendah yg diperoleh Alokasi Amortisasi
(Dinilai terlalu
Tinggi)
Persediaan $ 10 x 90% = $ 9 Terjual pada tahun
2007
Tanah 30 90% 27 tidak ada
Bangunan – 80 90% 72 36 Tahun
Bersih
Peralatan – (20) 90% (18) 9 Tahun
Bersih
Goodwill 50 tidak ada

9
$ 140

Skedul tersebut juga menunjukan periode amortisasi yang dibebankan ke aktiva yang dinilai
terlalu rendah dan yang dinilai terlalu tinggi.

a) Konsolidasi Pada Saat Akuisisi

Karena alokasi kelebihan biaya atas nilai buku cuku kompleks, akun kelebihan
yang belum di amortisasi digunakan dalam kertas kerja. Ayat jurnal kertas kerja
yang pertama mengeliminasi akuninvestasi dalam solo dan ekuitas pemegang
saham solo yang bersifat resiprokal, mencatat 10% hak minoritas pada solo dan
mendebet akun kelebihan yang belum diamortisasi sebesar $140.000 untuk
kelebihan biaya atas nilai buku yang diperoleh.

b) Konsolidasi Setelah Akuisisi

Misalnya Anak Perusahaan (Solo) melaporkan laba bersih tahun 2007 sebesar
$60.000 dan mengumumkan deviden sebesar $10.000 pada tanggal 1 juni serta 1
desember (total selama tahun 2007 sebesar $20.000). solo mebayar deviden
tanggal 1 Juni, tetapi deviden tanggal 1 Desember masih belum dibayarkan pada
tanggal 31 Desember 2007. Selama tahun 2007 solo menjual persediaan yang
dinilai terlalu rendah, tetapi tanah dan bangunan yang dinilai terlalu rendah serta
peralatan yang dinilai terlalu tinggi masih digunakan oleh solo pada tanggal 31
Desember 2007. Pada tanggal penggabungan usaha, bangunan mempunyai sisa
umur manfaat selama 36 tahun dan peralatan selama 9 tahun.

KERTAS KERJA NERACA KONSOLIDASI PATE CORPORATION DAN


PERUSAHAAN ANAK PER 31 DES 2006 ( DALAM RIBUAN )
Pete 90 % Penyesuaian dan Neraca
solo Eliminasi Konsolidasi
Aktiva $ 20 $5 $ 25
Kas
Piutang - Bersih 90 25 115
Persediaan 80 50 b 9 139
Tanah 60 30 b 27 117
Bangunan – Bersih 200 100 b 72 372
Peralatan – Bersih 135 90 b 18 207
Investasi dalam solo 365 a 365
Goodwill b 50 50
Kelebihan yg belum di Amortisasi a 140 b 140
Total $ 950 $ 300 $ 1.025

Kewajiban dan Ekuitas $ 130 $ 50 $ 180


Utang Usaha

Modal saham – Pete 700 700


Laba ditahan – Pete 120 120

10
Modal Saham – Solo 200 a 200
Laba ditahan – Solo 50 a 50
Hak Minoritas a 50 25
Total $ 950 $ 300 $ 1.025

E. LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI

Laporan arus kas konsolidasi disusun dari laporan laba rugi konsolidasi, bukan dari
laporan keuangan perusahaan induk dan perusahaan anak yang terpisah. Dengan sedikit
pengecualian, penyusunan laporan arus kas konsolidasi melibatkan analisis dan prosedur
yang sama seperti yang digunakan dalam menyususn laporan arus kas entitas yang terpisah.
Neraca konsolidasi pada awal dan akhir tahun akan digunakan untuk menghitung perubahan
yang terjadi selama tahun tersebut, yang harus dijelaskan dala laporan arus kas.
Laporan arus kas disusun dengan mengunakan konsep tunggal : kas dan ekuivalen
kas. Prinsip – prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) mengizinkan dua cara
penyajian pelaopran arus kas bersih dari operasi. Metode tidak langsung dimulai dengan laba
bersih konsolidasi dan mencakup penyesuaian atas pos – pos yang tidak menghasilkan atau
menggunakan kas untuk memperoleh arus kas bersih operasi. Sementara itu, metode
langsung mengoffset kas yang diterima dari pelanggan dan laba investasi terhadap kas yang
di bayarkan kepada pemasok, karyawan, badan pemerintah, dan sebagainya untuk
memperoleh kas bersih dari operasi.
Neraca konsolidasi per 31 Desember 2006 dan 2007, serta laporan laba rugi
konsolidasi tahun 2007 untuk Polski Corporation dan perusahaan anaknya yang dimiliki 80%,
yaitu Seed Corporation. Neraca konsolidasi pada awal dan akhir tahun akan digunakan untuk
menghitung perubahan yang terjadi selama tahun tersebut, yang harus dijelaskan dalam
laporan arus kas. Informasi lain yang berhubungan dengan penyusunan arus kas konsolidasi
Polski adalah sebagai berikut:
1. Selama tahun 2007, Seed menjual tanah dengan harga perolehan $20.000 kepada
entitas luar seharga $10.000 tunai.
2. Polski menerbitkan wesel dua tahun senilai $300.000 pada tanggal 8 Januari 2007
untuk perolehan peralatan baru.
3. Amortisasi paten dari penggabungn usaha Polski-Seed adalah $10.000 per tahun.
4. Polski menerima dividen sebesar $10.000 dari investasinya dalam ekuitas investee.
5. Perubahan aktiva tetap yang tidak dijelaskan di atas terjadi akibat ketentua
penyusutan.
Laporan arus kas disusun dengan menggunakan konsep tunggak kas dan ekuivalen
kas. Prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum (GAAP) mengizinkan dua cara penyajian
pelaporan arus kas bersih dari operasi. Metode tidak langsung dimulai dengan laba bersih
konsolidasi dan mencakup penyesuaian pos-pos yang tidak menghasilkan atau menggunakan
kas untuk memperoleh arus kas bersih operasi. Metode langsung mengoffset kas yang
diterima dari pelanggan dan laba investasi terhadap kas yang dibayar kepada pemasok,
karyawan, badan pemerintah, dan sebagainya unruk memperoleh arus kas bersih dari operasi.

1. Laporan Arus Kas Konsolidasi – Metode Tidak Langsung

Laporan Arus Kas Konsolidasi disusun secara langsung dari kolom – kolom “Arus
Kas dari Operasi “ “ Arus Kas – Aktivitas Investasi” dan “ Arus Kas – Aktivitas
Pembiayaan” pada neraca lajur. Beban hak minoritas ( noncontroling interest expense) adalah

11
kenaikan arus kas dari aktivitas operasi karena beban hak minoritas meningkatkan aktiva dan
kewajiban konsolidasi dengan cara yang sama seperti pada laba bersih konsolidasi. Demikian
juga, deviden hak minoritas dikurangkan dalam pelaporan arus kas dari aktivitas pembiayaan.

NERACA KOMPARATIF POLSKI CORPORATIONDAN PERUSAHAAN ANAK


PER 31 DESEMBER (DALAM RIBUAN)
2007 2006 Perubahan Setahun
Kenaikan (Penurunan)
Kas $ 255 $180 $75
Piutang Usaha- bersih 375 270 105
Persediaan 250 205 45
Investasi Ekuitas 100 95 5
Tanah 80 100 (20)
Bangunan-bersih 200 220 (20)
Peralatan-bersih 800 600 200
Paten 90 100 (10)

$ 2.150 $1.770 $ 380


Utang usaha 250 270 (20)
Utang dividen 20 20 -
Wesel bayar yang jatuh tempo tahun 300 - 300
2009
Saham biasa 500 500 -
Modal disetor lainnya 300 300 -
Saldo laba 670 600 70
Hak minoritas-20% 110 80 30

$2.150 $1.770 $380


LAPORAN LABA RUGI KONSOLIDASI UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31
DESEMBER 2007
Penjualan 750
Laba dari ekuitas investee 15

Total Pendapatan 765

12
Dikurangi Beban:
Harga Pokok Penjualan $300
Beban Penyusutan 120
Amortisasi paten 10
Upah dan gaji 54
Beban operasi lainnya 47
Beban bunga 24
Kerugian atas penjualan tanah 10 (565)
Total laba konsolidasi 200
Dikurangi: Beban hak minoritas (50)
Laba bersih konsolidasi 150
Laba ditahan konsolidasi 1 Januari 600
Dikurangi: Pembayaran dividen tunai (80)
Laba ditahan konsolidasi 31 Desember $670

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI POLSKI CORPORATION DAN


PERUSAHAAN ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(DALAM RIBUAN)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Laba bersih konsolidasi $150
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih dengan kas yang diperoleh dari
aktivitas operasi:
Beban hak minoritas 50
Laba yang belum didistribusikan-ekuitas investee (5)
Kerugian penjualan tanah 10
Penyusutan peralatan 100
Penyusutan bangunan 20
Amortisasi paten 10
Kenaikan piutang usaha (105)
Kenaikan persediaan (45)
Penurunan utang usaha (20) 15
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 165

13
Arus kas dari aktivitas Investasi
Hasil penjualan tanah 10

Arus kas bersih aktivitas investasi 10


Arus kas bersih Aktivitas Pembiayaan
Pembayaran dividen tunai-mayoritas (80)
Pembayaran dividen tunai-minoritas (20)
Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan 100
Kenaikan kas tahun 2007 75
Kas pada tanggal 1 Januari 2007 180
Kas pada tanggal 31 Desember 2007 255
Pencatatan mengenai Aktivitas Investasi dan Pembiayaan Nonkas
Peralatan dibeli seharga $300.000 dengan menerbitkan wesel bayar dua tahun

Beban hak minoritas (noncontrolling interestexpense) adalah kenaikan arus kas dari aktivitas
operasi karena beban hak minoritas meningkatkan aktiva dan kewajiban konsolidasi dengan
cara yang sama seperti pada laba bersih konsolidasi.

2. Laba dan Dividen dari Investee Menurut Metode Tidak Langsung dan Langsung.

Jika metode tidak langsung yang digunakan, laba dari ekuitas investee adalah pos-pos
yang membutuhkan perhatian khusus dalam laporan arus kas konsolidasi. Laba dari ekuitas
investasi meningkatkan laba tetapi tidak meningkatkan kas karena kenaikan tersebut
direflesikan dalam akun investasi. Sabaliknya, deviden yang diterima dari ekuitas investee
meningkatkan kas tetapi tidak mempengaruhi laba karena akun investasi mereflesikan
penurunan.
Jumlah bersih pos-pos tersebut dikurangikan dari (atau ditambah ke ) laba bersih
dalam bagian “Arus Kas dari Aktifa Operasi” pada laporan arus kas. Kelebihan deviden yang
diterima atas pendapatan ekuitas akan ditambahkan. Jika mengunakan metode langsung
dalam menyusun laporan arus kas, deviden yang diterima dari ekuitas investee dilapporkan
sebagai arus kas masuk dari aktivitas operasi.

KERTAS KERJA UNTUK LAPORAN ARUS KAS (METODE TIDAK LANGSUNG)


POLSKI CORPORATION DAN PERUSAHAAN ANAK UNTUK TAHUN YANG

14
BERAKHIR 31 DESEMBER 2007 (DALAM RIBUAN)
Perubahan Rekonsiliasi Pos Arus Arus Kas- Arus Kas-
Tahun Debit Kredit Kas Aktivitas Aktivitas
Operasi Investasi Pembiayaan
Perubahan Aktiva
Kas 75
Piutang Usaha-bersih 105 k 105
Persediaan 45 l 45
Investasi ekuitas 5 e5
Tanah (20) f 20
Bangunan-bersih (20) i 20
Peralatan-bersih 200 h 100 g 300
Paten (10) j 10

Total perubahan aktiva 380


Perubahan Ekuitas
Utang usaha (20) m 20
Utang dividen 0
Wesel bayar yang
jatuh tempo tahun 300 g 300
2009* 0
Saham biasa 0
Modal disetor lainnya 70 a 150
Laba ditahan 30 c 50 b 80
Hak minoritas d 20

380
Total perubahan
ekuitas

Laba bersih a 150 150


konsolidasi c 50 50
Beban hak minoritas e5 (5)

15
Pendapatan-ekuitas
investee f 10 10
Kerugian penjualan h 100 100
tanah i 20 20
Penyusutan peralatan j 10 10
Penyusutan bangunan k 105 (105)
Amortisasi paten l 45 (45)
Kenaikan piutang m 20 (20)
Kenaikan persediaan f 10 f 10
Penurunan utang b 80 (80)
usaha
Hasil penjualan tanah d 20 (20)
Pembayaran dividen-
mayoritas 925 925 165 10 (100)
Pembayaran dividen-
minoritas 165
10

Arus kas dari operasi (100)


Arus kas dari aktivitas
investasi 75
Arus kas dari aktivitas
pembiayaan
Kenaikan kas tahun
2007=perubahan kas
di atas
*transaksi investasi dan pembiayaan nonkas: peralatan seharga $300.000 dibeli dengan
menerbitkan wesel bayar 2 tahun

3. Laporan Arus Kas – Metode Langsung

Menurt metode langsung pos-pos laporan laba rugi konsolidasi yang melibatkan arus
kas diubah dari dasar akrual menjadi dasar kas, pos-pos yang tidak melibatkan kas dijelaskan
dalam catatan atau skeduel pendukung laporan arus kas.

16
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI POLSKI CORPORATION DAN
PERUSAHAAN ANAK UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2007
(DALAM RIBUAN)
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Kas yang diterima dari pelanggan $645
Dividen yang diterima dari ekuitas investee 10
Dikurangi: Kas yang dibayar kepada pemasok 365
Kas yang dibayar kepada pegawai 54
Pembayaran untuk pos operasi lainnya 47
Kas yang dibayar untuk beban bunga 24 (490)
Arus kas bersih dari aktivitas operasi 165
Arus Kas dan Aktivitas Investasi
Hasil penjualan tanah $10
Arus Kas bersih dari aktivitas investasi 10
Arus Kas dari Aktivitas Pembiayaan
Pembayaran dividen tunai—hak mayoritas (80)
Pembayaran dividen tunai—hak minoritas
Arus kas bersih dari aktivitas pembiayaan (20)
(100)
Kenaikan kas tahun 2007 75
Kas pada tanggal 1 Januari 2007 180
Kas pada tanggal 31 Desember 2007 255

Pencatatan Aktivitas Investasi dan Pembiayaan Nonkas


Peralatan dibeli seharga $300.000 melalui penerbitan wesel bayar 2 tahun
Rekonsiliasi Laba Bersih Konsolidasi dengan Arus Kas Operasi
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba bersih konsolidasi 150

17
Penyesuaian untuk merekonsiliasi laba bersih dengan ks yang diperoleh
dari aktivitas operasi:
Hak minoritas 50
Laba yang belum didistribusikan—ekuitas investee (5)
Kerugian penjualan tanah 10
Penyusutan peralatan 100
Penyusutan bangunan 20
Amortisasi paten 10
Kenaikan piutang usaha (105)
Kenaikan persediaan (45)
Penurunan utang usaha (20) (15)

Arus kas bersih dari aktivitas operasi $165

18
BAB III

KESIMPULAN

Pada umumnya proses konsolidasi dipengaruhi metode akuntansi yang digunakan perusahaan
induk untuk mencatat investasinya dalam perusahaan anak. Prosedur Konsolidasi diatur
dalam PSAK No. 4 (Paragraf 8,21 & 23) antara lain dinyatakan bahwa dalam menyusun
Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan Induk Perusahaan (Parent Company) dan
Anak Perusahaan (SubsidIary Company) digabungkan satu persatu dengan menggabungkan
unsur-unsur yang sejenis dari Aktiva, Kewajiban, Ekuitas, Pendapatan dan Beban.

19
DAFTAR PUSTAKA

Beams, FloydA, Joseph H. Anthony, Robin P. Clement dan Suzanne H Lowensohn. 2009.
Akuntansi Lanjutan ( Advanced Accounting ). Edisi Ke-9 Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

20

Anda mungkin juga menyukai