B. Memperoleh Bukti
Dari sudut pandang auditor bukti adalah fakta dan informasi yang dapat
digunakan sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit. Dalam proses audit,
auditor harus dapat menganalisis dan menentukan fakta dan informasi yang
relevan, andal, dan berkaitan dengan tujuan audit. Tujuan dari diperolehnya
bukti ini adalah untuk menentukan bahwa:
1. Kriteria atas kegiatan yang diaudit sudah sesuai dan dapat diterima
2. Terdapat pelaksanaan yang menyimpang, merupakan penyebab dari
timbulnya akibat yang kurang menguntungkan bagi kegiatan yang diudit
3. Terdapat akibat yang cukup penting dan material dari terjadinya perbedaan
antara kondisi dengan kriteria yang telah ditetapkan.
Beberapa metode yang umum digunakan untuk memperoleh data meliputi:
1. Observasi lapangan
2. Wawancara
3. Penggunaan kuesioner
Audit dapat menggunakan salah satu atau kombinasi dari beberapa
metode pengumpulan data ini, yang secara komprehensif dapat memenuhi
kebutuhan data sebagai dasar pembuatan kesimpulan audit, baik secara
kuantitas maupun kualitas data. Agar dapat digunakan sebagai dasar
pembuatan kesimpulan audit, semua bukti audit yang diperoleh dalam audit
harus memenuhi kreteria, yaitu:
1. Relevan
2. Material
3. Kompeten
4. Cukup
Pelaporan
Bagian akhir dari proses audit manajemen adalah pelaporan hasil audit. Ada
dua cara pelaporan audit manajemen yaitu:
1. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan-
tahapan audit.
2. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitikberatkan penyajian
kepaada kepentingan para pengguna laporan hasil audit.
Laporan memuat kesimpulan audit tentang elemen-elemen atas tujuan audit
dan rekomendasi yang diberikan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang
terjadi serta rencana tindak lanjut dalam mengaplikasikan rekomendasi tersebut.
Tindak Lanjut
Implementasi tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor
merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja
perusahaan atas beberapa kelehaman yang masih terjadi. Auditor tidak memiliki
kewenangan memaksa dan menuntut manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut
sesuai dengan rekomendasi yang diberikan, tetapi lebih menempatkan diri sebagai
supervisor atas rencana, pelaksanaan, dan pengendalian tindak lanjut yang
dilakukan. Rekomendadi harus menyejikan analisis dan manfaat yang diperoleh
perusahaan jika rekomendasi tersebut dilaksanakan serta kerugian yang mungkin
terjadi jika rekomendasi tidak dilaksanakan karena tidak ada tindakan perbaikan
yang dilakukan perusakaan