Laporan Hasil Pengamatan Tanah - Mekanika Tanah - STTNAS
Laporan Hasil Pengamatan Tanah - Mekanika Tanah - STTNAS
Disusun Oleh :
Nama : Haris Nur Eka Prasetya
Nim : 710017018
Kelas : 02
Disusun Oleh :
Nama : Haris Nur Eka Prasetya
Nim : 710017018
Kelas : 02
Oleh :
Nama : Haris Nur Eka Prasetya
Nim : 710017018
Kelas : 02
Penyusun
2.3.2.2.Tanah Aeolian
Terbentuk karena produk pelapukan terangkut dan terdeposisi oleh
angin. Struktur batuan yang dipengaruhi angin banyak ditemukan di daerah
gurun dan pantai. Deposit yang paling penting pada struktur eolian adalah
dunes, yang tersusun dari pasir dan jarang tersusun dari silt (lanau)
Sistem klasifikasi tanah ini yang umum digunakan untuk pekerjaan dalam
bidang teknik sipil, seperti bendungan, pondasi bangunan dan konstruksi
yang sejenis. Klasifikasi tanah berdasarkan Sistem Unified, maka tanah
dikelompokkan dalam (Das, 1995) :
1. Tanah butir kasar (coarse-grained-soil) yaitu tanah berbutir kasar
dengan kurang dari 50% dari berat total tanah adalah lolos ayakan No.
200. Simbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf awal G atau S. G
adalah untuk kerikil (gravel) dan S untuk pasir (sand) atau tanah
berpasir.
2. Tanah berbutir halus (fine-grained-soil) yaitu tanah bernutir halus
dengan lebih dari 50% dari berat total tanah adalah lolos ayakan No.
200. Simbol dari kelompok ini dimulai dengan huruf awal M untuk
lanau (moum atau silt), C untuk lempung (clay), dan O untuk tanah
organik (organic soils), serta PT digunakan untuk tanah gambut (peat
soils).
(a)
(b)
Gambar 2.6. (a) Tanah residual yang telah ditumbuhi pohon jambu mete, kondisi cuaca cerah,
lensa kamera menhadap barat daya (b) ketebalan tanah diukur dengan penggaris kurang lebih 15
cm
(a) (b)
Gambar 2.7. (a) Bentang alam gumuk pasir yang terbentuk dari proses pengikisan dan
transporatasi oleh angin, dengan arah azzimuth foto N 95ºE kondisi cuaca cerah. (b) Terlihat
bentukan gelombang-gelombang pasir yang dibentuk angin, dengan arah umum timur sampai
barat.
(a) (b)
Gambar 2.8. (a) Lokasi keterdapatan tanah alluvial pada sungai opak dengan arah aliran ke
selatan, lensa kamera menghadap barat laut, dengan cuaca cerah (b) Pengukuran tanah alluvial
dengan menggunakan penggaris
4.1. Kesimpulan
Tanah adalah material yang terdiri dari butiran mineral-mineral padat
(agregat) yang tidak tersementasi satu sama lain, dan atau dari bahan organik yang
melapuk, dimana diantara butiran terdapan ruang-ruang kosong yang terdiri oleh
zat cair dan udara. Secara umum, tanah terbentuk akibat dari pelapukan batuan.
Dikelompokan menjadi 2 (dua) grup besar, yaitu :
a. Tanah yang terjadi oleh penumpukan produk pelapukan batuan di tempat
asalya ; Tanah Residu (residual soils)
b. Tanah yang terjadi oleh produk pelapukan yang kemudian terbawa
ketempat lain ; Tanah Sedimen (transported soils) Contohnya : Tanah
Aluvial , Tanah Aeolian, dll
4.2. Saran
Tentunya banyak kekurangan dan kelemahan kerena terbatasnya pengetahuan
kurangnya rujukan atau referensi yang kami peroleh hubungannya dengan laporan
ini Penulis banyak berharap kepada para pembaca yang budiman memberikan
kritik saran yang membangun kepada kami demi sempurnanya makalah ini.
Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi penulis para pembaca khusus pada
penulis.
http://danangcivilengineering.blogspot.com/2013/04/tanah.html
http://digilib.unila.ac.id/2090/8/BAB%20II.pdf
http://dominique122.blogspot.com/2015/05/partikel-tanah-soil-particles.html
https://www.researchgate.net/publication/323616697_DASAR
DASAR_MEKANIKA_TANAH