Anda di halaman 1dari 2

DERMATITIS KONTAK ALERGIC

Tanda dan Gejala


Penderita mengeluh gatal sekali, bila timbul malam hari dapat menggangu tidur. Rasa
gatal memang tidak terus menerus, biasanya pada waktu tidak sibuk, bila mucul sulit ditahan
untuk tidak digaruk. Penderita merasa enak bila digaruk; setelah luka, baru hilang rasa
gatalnya untuk sementara (karena diganti dengan rasa nyeri). (Sularsito, 2010)
Lesi biasanya tunggal, pada awalnya berupa plak eritematosa, sedikit edematosa, lambat
laun edema dan eritema menghilang, bagian tengah berskuama dan menebal, likenifikasi dan
ekskoriasi; sekitarnya hiperpigmentasi, batas dengan kulit normal tidak jelas. Gambaran
klinis dipengaruhi juga oleh lokasi dan lamanya lesi. (Sularsito, 2010)
N.S., tidak biasa terjadi pada anak, tetapi pada usia dewasa ke atas; puncak insiden pada
usia antara 30 hingga 50 tahun. Wanita lebih sering menderita daripada pria. Letak lesi bisa
timbul di mana saja, tetapi yang biasa ditemukan ialah di skalp, tengkuk, samping leher,
lengan bagian ekstensor, pubis vulva, skrotum, perianal, paha bagian medial, lutut, tungkai
bawah lateral, pergelangan kaki bagian depan, dan punggung kaki. Neurodermatitis di bagian
tengkuk (lichen nuchae) umumnya hanya pada wanita, berupa plak kecil di tengah tengkuk
atau dapat meluas hingga ke skalp. Biasanya skuamanya banyak menyerupai psoriasis.
(Sularsito, 2010)
Variasi klinis N.S. dapat berupa prurigo nodularis, akibat garukan atau korekan tangan
penderita yang berulang-ulang pada suatu tempat. Lesi berupa nodus berbentuk kubah,
permukaan mengalami erosi tertutup krusta dan skuama, lambat laun menjadi keras dan
berwarna lebih gelap (hiperpigmentasi). Lesi biasanya multipel; lokalisasi tersering di
ekstremitas; berukuran mulai beberapa milimeter sampai 2 cm. (Sularsito, 2010)

Histopatologi
Gambaran histopatologi neurodermatitis sirkumskripta berupa ortokeratosis,
hipergranulosis, akantosis dengan rate ridges memanjang teratur, bersebukan sel radang
limfosit dan histiosit di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas bertambah,
kolagen menebal. Pada prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah lebih tebal, menonjol
lebih tinggi dari permukaan, sel Schwan berproliferasi, dan terlihat hiperplasi neural. Kadang
terlihat kusta yang menutup sebagian epidermis. (Sularsito, 2010)

Diagnosis
Diagnosis neurodermatitis sirkumskripta didasarkan gambaran klinis, biasanya tidak
terlalu sulit. Namun perlu dipikirkan kemungkinan penyakit kulit lain yang memberikan
gejala pruritus, misalnya liken planus, liken amiloidosis, psoriasis, dan dermatitis atopik.
(Sularsito, 2010)

Penatalaksanaan
Secara umum perlu dijelaskan kepada penderita bahwa garukan akan memperburuk
keadaan penyakitnya, oleh karena itu harus dihindari. Untuk mengurangi rasa gatal dapat
diberikan antipruritus, kortikosteroid topikal atau intralesi, produk ter. (Sularsito, 2010)
Antipruritus dapat berupa antihistamin yang mempunyai efek sedatif (contoh :
hidroksizin, difenhidramin, prometazin) atau tranquilizer. Dapat pula diberikan secara topikal
krim doxepin 5% dalam jangka pendek (maksimum 8 hari). Kortikosteroid yang dipakai
biasanya berpotensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable; kalau masih tidak
berhasil dapat diberikan secara suntikan intralesi. Salep kortikosteroid dapat pula
dikombinasi dengan ter yang mempunyai efek anti-inflamasi. Ada pula yang mengobati
dengan UVB dan PUVA. Perlu dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya, bila
memang ada harus juga diobati. (Sularsito, 2010)

Prognosis
Prognosis bergantung pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari), dan status
psikologik penderita. (Sularsito, 2010)

Anda mungkin juga menyukai