Dermatitis Kontak Alergi
Dermatitis Kontak Alergi
Histopatologi
Gambaran histopatologi neurodermatitis sirkumskripta berupa ortokeratosis,
hipergranulosis, akantosis dengan rate ridges memanjang teratur, bersebukan sel radang
limfosit dan histiosit di sekitar pembuluh darah dermis bagian atas, fibroblas bertambah,
kolagen menebal. Pada prurigo nodularis akantosis pada bagian tengah lebih tebal, menonjol
lebih tinggi dari permukaan, sel Schwan berproliferasi, dan terlihat hiperplasi neural. Kadang
terlihat kusta yang menutup sebagian epidermis. (Sularsito, 2010)
Diagnosis
Diagnosis neurodermatitis sirkumskripta didasarkan gambaran klinis, biasanya tidak
terlalu sulit. Namun perlu dipikirkan kemungkinan penyakit kulit lain yang memberikan
gejala pruritus, misalnya liken planus, liken amiloidosis, psoriasis, dan dermatitis atopik.
(Sularsito, 2010)
Penatalaksanaan
Secara umum perlu dijelaskan kepada penderita bahwa garukan akan memperburuk
keadaan penyakitnya, oleh karena itu harus dihindari. Untuk mengurangi rasa gatal dapat
diberikan antipruritus, kortikosteroid topikal atau intralesi, produk ter. (Sularsito, 2010)
Antipruritus dapat berupa antihistamin yang mempunyai efek sedatif (contoh :
hidroksizin, difenhidramin, prometazin) atau tranquilizer. Dapat pula diberikan secara topikal
krim doxepin 5% dalam jangka pendek (maksimum 8 hari). Kortikosteroid yang dipakai
biasanya berpotensi kuat, bila perlu ditutup dengan penutup impermeable; kalau masih tidak
berhasil dapat diberikan secara suntikan intralesi. Salep kortikosteroid dapat pula
dikombinasi dengan ter yang mempunyai efek anti-inflamasi. Ada pula yang mengobati
dengan UVB dan PUVA. Perlu dicari kemungkinan ada penyakit yang mendasarinya, bila
memang ada harus juga diobati. (Sularsito, 2010)
Prognosis
Prognosis bergantung pada penyebab pruritus (penyakit yang mendasari), dan status
psikologik penderita. (Sularsito, 2010)