Anda di halaman 1dari 12

Skenario Pembelajaran Menggunakan Metode Cooperative Script

Nama Sekolah : SMP/MTs….


Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/I
Materi : Operasi bentuk aljabar
Alokasi Waktu : 1 x 40 Menit

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara
efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan
keberdaannya.
KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural beradasarkan
rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai.merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut.

B. Kompetensi Dasar
3.5 Menjelaskan bentuk aljabar dan melakukan operasi pada bentuk aljabar
(penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) .
4.5 Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bentuk aljabar dan operasi pada
bentuk aljabar

C. Indikator

3.5.1 Menjelaskan pengertian, koefisien,variable, konstanta, faktor, suku dan suku


sejenis.
3.5.2 Melakukan operasi hitung, tambah, kurang, kali, bagi dan pangkat pada bentuk
aljabar.
D. Tujuan Pembelajaran
1. Mendiskusikan pengertian bentuk aljabar, variable, konstanta, koefisien, faktor,
suku dan suku sejenis.
2. Melakukan operasi tambah, kurang, kali, bagi dan pangkat pada bentuk aljabar.

E. Skenario Kegiatan Pembelajaran


1. Pendahuluan (5 menit)
1) Guru memberikan salam dan mendampingi siswa berdoa sebelum
memulai pembelajaran.

Guru : “Assalamu’alaikum wr. wb., selamat pagi anak-anak,

Siswa :” Wa’alaikumussalam wr. wb., pagi bu.”

Guru : “Sebelum memulai pelajaran mari kita berdoa’a menurut agama


dan kepercayaan masing-masing”
2) Guru mengabsen siswa dan mempersiapkan siswa agar rapi dan kondusif
dalam kegiatan belajar.
Guru : “Ibu absen dulu ya”,
Siswa : “Baik bu.”
3) Guru mengingatkan kembali tentang operasi penjumlahan, operasi
pengurangan , operasi perkalian dan operasi pembagian pada bilangan
bulat, dan bilangan berpangkat.
Guru : “Anak-anak apakah kalian ingat konsep operasi pada bilangan
bulat yang sudah kita pelajari sebelumnya?”
Siswa :”Ingat bu.”
4) Guru menginformasikan kepada siswa tujuan pembelajaran yang
diharapkan akan dicapai siswa melalui pembelajaran materi operasi
bentuk aljabar.
Guru : “Pada pertemuan kali ini, kita akan membahas materi operasi
bentuk aljabar.”
Siswa : “Baik bu.”
2. Kegiatan Inti (60 menit)
1) Guru membagi siswa untuk berpasangan dengan teman sebangku.
Guru : “Coba kalian berkelompok dengan teman sebangku ya.”
Siswa : “Baik bu”
2) Guru membagikan wacana/materi tiap siswa untuk dibaca dan membuat
ringkasan dan contohnya.
Guru : “Ibu akan membagikan materi mengenai operasi bentuk aljabar,
setiap siswa dapat memahami dan membuat ringkasan. Setelah kalian
membuat ringkasan kalian dapat saling menjelaskan terhadap teman
sebangku kalian secara bbergantian.”(Lampiran terlampir)
3) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai
pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar.
Guru : “Untuk yang menjadi pembicara pertama, yaitu siswa yang duduk di
bagian kirinya ibu ya, kemudian siswa yang di bagian kanannya ibu
menjadi pendengar.”
4) Pembicaraan membacakan ringkasannya selengkap mungkin, dengan
memasukkan ide-ide pokok dalam ringkasannya.
Siswa pembicara :
Menjelaskan terhadap teman sebangkunya yang menjadi pendengar)
Sementara pendengar :
Menyimak/mengoreksi/menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap.
Membantu mengingat/menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan
materi sebelumnya atau materi lainnya

5) Bertukar tempat, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan


sebaliknya.
3. Penutup (15 menit)
1) Guru bersama-sama siswa melakukan identifikasi kelebihan dan
kekurangan kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Guru : “Bagaimana anak-anak materi pelajaran hari ini? mudah dipahami
atau tidak?”
Siswa : “Sudah paham bu, materinya menyenangkan sekali dan mudah
dipahami”
2) Guru guru memberi umpan balik siswa dalam proses dan hail
pembelajaran dengan cara tanya jawab.
3) Guru : “Tadi ibu amati kebanyakan dari kalian sudah paham dan bia
mengerjakan operasi pada bilangan bulat, ibu harap untuk kedepannya
kalian bisa menyelesaikan permasalahan seperti ini dengan mudah.”
4) Guru memberikan motivasi kepada siswa.
Guru : “ Setelah ini, kalian jangan malas untuk mencoba latihan-latihan
soal yang ada di buku juga ya, karena kalian bisa karena terbiasa.”
5) Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan berdo’a dan
mengucapkan salam.
Guru : “Sekian materi pelajaran hari ini, semoga ilmunya bermanfaat.
Wassalamu’alaikum wr. wb.”
Siswa : “Wa’alaikumussalam wr. wb."
Materi Operasi Bentuk Aljabar

A. Bentuk Aljabar
1. Pengertian Variabel, Suku, Faktor, Koefisien, Konstanta, dan Suku Sejenis
Perhatikan bentuk x + 3 dengan x merupakan pengganti pada bilangan bulat! Jika x
diganti - 2 , diperoleh x + 3 = -2 + 3. Jika x di ganti 0, diperoleh x + 3 = 0 + 3. Jika x di ganti
100, diperoleh x + 3 = 100 + 3. Simbol atau notasi x pada contoh di atas disebut variabel.
Bentuk-bentuk seperti 2p2, x2-x+4, 2ax-1 dan (x+2)(x-5) disebutbentuk-bentuk
aljabar. Bentuk-bentuk aljabar, seperti 2p2 artinya 2 x p x p. 2p2 adalah bentuk aljabar suku
tunggal. Faktor-faktor dari 2p2 adalah 2, p, p2, dan 2p. Faktor yang berupa konstanta
disebut koefisien.
Bentuk x2 – x - 4 disebut bentuk aljabar suku tiga dengan x2, -x, dan -4 sebagai suku-
sukunya.Koefisien dari x2 adalah 1 dan koefisien dari x adalah -1.
Pada bentuk aljabar 2ax - 1 dan x2 – x + 4, suku-suku 2ax dan –x adalah suku-suku
dengan variabel yang sama, yaitu x.Suku-suku seperti ini disebut suku-suku yang sejenis,
sedangkan 2ax dan x2 adalah suku-suku dengan variabel yang berbeda dan suku-suku seperti
ini disebutsuku-suku tidak sejenis.

2. Operasi Hitung pada Bentuk Aljabar


a. Menjumlahkan dan Mengurangkan Bentuk Aljabar
Untuk memahami operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk – bentuk aljabar,
perhatikan situasi berikut.
Dalam tas Ihsan terdapat 10 buku dan 7 pensil. Selanjutnya, ke dalam tas itu dimasukkan
2 buku dan dari tas itu diambil 3 pensil. Dalam tas Ihsan tentu sekarang ada ( 10 + 2 ) buku
dan ( 7 – 3) pensil atau 12 buku dan 4 pensil.
Jika dalam tas Ihsan banyak buku dinyatakan dalam x dan banyak pensil dinyatakan
dengan huruf y maka situasi tas ihsan semula adalah 10x + 7y kemudian terjadi 2x –
3y sehingga situasi tas Ihsan menjadi ( 10x + 7y) + ( 2x – 3y) atau (10 + 2) x + (7 - 3) y atau
12x + 4y.
Dari situasi di atas dapat dimengerti bahwa penjumlahan dan pengurangan dua bentuk
aljabar hanya dapat dikerjakan pada suku-sukuyang sejenis dengan penjumlahan atau
pengurangan koefisien pada suku-suku sejenis.
Contoh :
Dua bentuk aljabar dapat dijumlahkan atau dikurangkan bila kedua bentuk aljabar itu sejenis.
Perhatikan contoh berikut!
3x2 + 6x – 2x2 – 10x = 3x2 – 2x2 + 6x – 10x = x2 – 4x
Contoh Soal dan Pembahasan:
1. Jumlah dari 8x2 – 5x – 11 dan 20 + 5x – 9x2 adalah ....
A. –x2 + 9
B. –x2 – 9
C. x2 + 9
D. x2 – 9
Pembahasan:
8x2 – 5x – 11 + 20 + 5x – 9x2 = 8x2 – 9x2 – 5x + 5x – 11 + 20
= –x2 + 9
Jawaban: A
2. Hasil pengurangan 3p2 – 7 oleh p2 – 3p – 2 adalah ....
A. –2p2 + 3p – 5
B. –2p2 – 3p + 5
C. 2p2 + 3p – 5
D. 2p2 – 3p + 5
Pembahasan:
3p2 – 7 – (p2 – 3p – 2) = 3p2 – 7 – p2 + 3p + 2
= 3p2 – p2 + 3p – 7 + 2
= 2p2 + 3p – 5
Jawaban: C
3. Hasil pengurangan 2p – p2 dari p2 – p + 3 adalah ....
A. 2p2 + 3
B. 2p2 – 3p + 3
C. 2p2 + p + 3
D. 3p2 + 3
Pembahasan:
p2 – p + 3 – (2p – p2) = p2 – p + 3 – 2p + p2
= p2 + p2 – p – 2p + 3
= 2p2 – 3p + 3
Jawaban: B

b. Perkalian Suatu Konstanta dengan Bentuk Aljabar


Sebuah perusahaan akan memberi paket lebaran pada setiap karyawan yang terdiri atas 1
kaleng biskuit, 2 botol sirup, dan 10 bungkus mie instan. Jika perusahaan itu mempunyai 100
karyawan maka perusahaan itu harus menyediakan 100 paket lebaran atau ( 100 x 1 ) kaleng
biskuit, ( 100 x 2 ) botol sirup, dan ( 100 x 10 ) bungkus mie instan. Jika x menyatakan banyak
kaleng biskuit, y menyatakan banyak botol sirup, dan z menyatakan banyak mie instan. Maka
dapat di tulis.
100 x x + 100 x 2y + 100 x 10z atau
100 x ( x + 2y + 10z ). Sifat apa yang berlaku terkait situasi ini ?
Pada himpunan bilangan bulat berlaku sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan,
yaitu a x ( b + c ) = ( a x b ) + (a x c ) dan sifat distributif perkalian terhadap pengurangan,
yaitu : a x ( b - c ) = ( a x b ) – ( a x c ). Sifat ini akan dipakai untuk menyelesaikan perkalian
suatu konstanta dengan bentuk aljabar suku dua.
Contoh :
1. Tuliskan perkalian - perkalian berikut sebagai jumlah atau selisih dengan menggunakan
sifat distributif.
a. 4( 3x + 5y )
b. 5( 2p2q - 3pq2 )
Jawab :
a. 4( 3x + 5y ) = 12x + 20y
b. 5( 2p2q - 3pq2 ) = 10p2q - 15pq2
2. Nyatakan bentuk berikut ke dalam bentuk perkalian suatu konstanta dengan suku
dua yang paling sederhana.
a. 4x - 12y
b. 24m + 40n
Jawab :
a. 4x - 12y = 4( x - 3y )
b. 24m + 40n = 8( 3m + 5n )

c. Perkalian dan Pembagian Dua Bentuk Aljabar


Untuk melakukan operasi perkalian dan pembagian dua bentuk aljabar, kita dapat
memanfaatkan sifat distributif perkalian terhadap penjumlahan sebagaimana perkalian suatu
konstanta dengan bentuk aljabar. Coba kalian sebutkan sifat-sifat tersebut. Selain itu, kalian
pasti masih ingat bahwa a : b = c sama artinya a = b x c.

Contoh :
1. Tulislah perkalian berikut dalam bentuk jumlah atau selisih.
a. 4y( 2x + 3y )
b. x( x2 – x + 1 )
Jawab :
a. 4y ( 2x + 3y ) = ( 4y . 2x ) + ( 4y . 3y )
= 8xy + 12y2
b. x( x2 – x + 1 ) = ( x . x2 ) - ( x . x ) + ( x . 1 )
= x3 - x2 + x

Contoh : Perkalian
No Bentuk Contoh
1. Suku 1 dan Suku 2 –3x( 2x + 6 ) = –3x.2x – 3x.6
a( b + c ) = ab + ac = –6x2 – 18x
2. Suku 2 dan Suku 2 ( x + 2 )( 2x – 5 ) = x.2x – x.5 + 2.2x – 2.5
( a + b )( c + d ) = ac + ad + bc + bd = 2x2 – 5x + 4x – 10
= 2x2 – x – 10
3. Perkalian Istimewa (2x + 3)2 = (2x)2 + 2.2x.3 + 32 = 4x2 + 12x
( a + b )( a + b) = (a + b)2 = a2 + 2ab +9
+ b2 (3x – 5)2 = (3x)2 – 2.3x.5 + 52 = 9x2 – 30x
( a + b )( a – b) = a2 – b2 + 25
( a – b )( a – b) = (a – b)2 = a2 – 2ab + (2x + 3)(2x – 3) = (2x)2 – 9 = 4x2 – 9
b2

d. Pangkat dan Bentuk Aljabar


Pada Bab I telah dibahas bahwaan = a x a x a x ..... x a , n bilangan bulat positif.
Hal itu juga berlaku untuk bentuk aljabar seperti contoh di bawah ini.
Contoh :
1. Carilah hasil perpangkatan berikut ini.
a. ( 3x )2
b. ( 2xy2z3 )3
Jawab :
a. ( 3x )2 = 3x . 3x = 9x2
b. ( 2xy2z3 )3 = 2xy2z3 . 2xy2z3 . 2xy2z3 = 8x3y6z9
B. Operasi Perkalian Bentuk Aljabar
1. Menyubstitusikan Bilangan pada variabel Bentuk Aljabar
Suatu bentuk aljabar dapat ditentukan nilainya jika variabel - variabel pada bentuk
aljabar tersebut disubstitusikan atau diganti dengan sembarang bilangan.
Contoh :
1. Jika a = -2, b = 4 dan c = -1, tentukan nilai dari -3a2 + 2ab - 4c!
Jawab :
Untuk a = -2, b = 4 dan c = -1 maka,
-3a2 + 2ab - 4c = -3(-2)2 + 2(-2)(4) - 4(-1) = -12 – 16 + 4 = -24

2. Perkalian Bentuk p (a + b + c) dan p (a + b - c)


Masih ingat bahwa p( x + y ) = px + py, p( x – y ) = px - py, dan p( a + x ) = pa + px
.Jika nilai x pada persamaan p( a + x ) = pa + px diganti dengan ( b + c ) atau ( b – c ), maka:
 Jika x diganti dengan ( b + c ) maka,
p( a + b +c ) = pa + p( b + c )
= pa + pb + pc
p( a + b + c ) = pa + pb + pc
 Jika x diganti dengan ( b – c ) maka,
p( a + b – c ) = pa + p( b – c )
= pa + pb - pc
p( a + b – c ) = pa + pb - pc
Menyatakan bentuk perkalian menjadi bentuk penjumlahan disebut menjabarkan
atau menguraikan.
Contoh :
Jika a = 2, b = -1, dan c = 1, tentukan nilai bentuk aljabar berikut.
a. 3a + 3b - 3c
b. 2a + 4b - 8c
Jawab :
a. 3a + 3b - 3c = 3( a + b – c )
= 3( 2 + (-1) -1 )
= 3( 0 )
=0
b. 2a + 4b - 8c = 2( a + 2b - 4c )
= 2( 2 + 2(-1) -4.1 )
= 2( -4 )
= -8

3. Perkalian Bentuk (a - b)(p + q)


Telah diketahui bahwa x( p + q ) = xp + xq.Jika pada persamaan itu nilai x diganti
dengan ( a – b ) maka diperoleh
( a – b )( p + q ) = ( a – b ) p + ( a – b ) q
= ap – bp + aq – bq
( a – b )( p + q ) = ap – bp + aq – bq
Contoh :
Uraikan bentuk-bentuk aljabar berikut.
a. ( 2x – 1 )( 3y + 2 ) b. ( 5y – 3 )( 3z + 7 )
Jawab :
a. ( 2x – 1 )( 3y + 2 ) = ( 2x – 1 ) 3y + ( 2x – 1 ) 2
= ( 2x.3y – 1.3y ) + ( 2x.2 – 1.2 )
= 6xy – 3y + 4x – 2
b. ( 5y – 3 )( 3z + 7 ) = ( 5y – 3 )3z + ( 5y – 3 )7
= ( 5y.3z – 3.3z) + ( 5y.7 – 3.7)
= 15yz – 9z + 35y – 21

4. Perkalian Bentuk (a + b)(a – b)


Pada operasi perkalian berlaku persamaan ( a + b )x = ax + bx. Jika niali x pada
persamaan tersebut diganti dengan ( a – b) maka diperoleh
( a + b )( a – b ) = a( a – b ) + b( a – b )
= a2 – ab + ba – b2
= a2 – ab + ab – b2
= a2 – b2
( a + b )( a – b ) = a2 – b2
Contoh :
Tentukan nilai berikut.
a. ( p + 5 )( p – 5 )
b. ( 3x + 7 )( 3x – 7 )
Jawab :
a. ( p + 5 )( p – 5 ) = p2 – 52 = p2 – 25
b. ( 3x + 7 )( 3x – 7 ) = ( 3x )2 – 72 = 9x2 – 49
5. Bentuk (a + b)2
Perhatikan bahwa bentuk ( a + b )2 merupakan perkalian ( a + b ) dengan ( a + b )
sehingga,
( a + b )2 = ( a + b ) ( a + b )
= a2 + ba + ab + b2
=a2 + ab + ab + b2 ( ba = ab adalah sifat komutatif terhadap perkalian )
= a2 + 2ab + b2
( a + b )2 = a2 + 2ab + b2
Contoh :
Uraikan bentuk-bentuk berikut.
a. ( 3p + 2 )2
b. ( 4 + 3q )2
Jawab :
a. ( 3p + 2 )2 = ( 3p + 2 ) ( 3p + 2 )
= 9p2 + 6p + 6p + 4
= 9p2 + 12p + 4
b. ( 4 + 3q )2 = ( 4 + 3q ) ( 4 + 3q )
= 16 + 12q + 12q + 9q2
= 16 + 24q + 9q2

6. Bentuk ( a – b )2
Perhatikan bahwa bentuk ( a – b )2 merupakan perkalian ( a – b ) dengan ( a – b )
sehingga,
( a – b )2 = ( a – b ) ( a – b )
= a2 – ba – ab + b2
= a2 – ab – ab + b2
= a2 – 2ab + b2
( a – b )2 = a2 – 2ab + b2
Contoh :
Uraikan bentuk-bentuk berikut.
a. ( x – 3 )2 b. ( 2y – 5 )2
Jawab :
a. ( x – 3 )2 =(x–3)(x–3)
= x2 – 3x – 3x + 9
= x2 – 6x + 9
b. ( 2y – 5 )2 = ( 2y – 5 ) ( 2y – 5 )
= 4y2 – 10y – 10y + 25
= 4y2 – 20y + 25

Anda mungkin juga menyukai