Anda di halaman 1dari 21

Pembahasan Latihan Soal TKD part 1

1. A. Poin (1), (2), dan (3) yang benar

1. Benar. Merupakan puncak perjuangan bangsa Indonesia yang telah berlangsung berabad-abad
lamanya dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah adalah makna yang sangat mendalam
dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

2. Benar. Merupakan suatu instrumen hukum internasional untuk menyatakan kepada dunia luar
bahwa bangsa Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka dan berdaulat, sejajar dengan bangsa-
bangsa lain adalah makna yang sangat mendalam dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia dan
dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

3. Benar. Merupakan momentum penjebolan tata hukum kolonial dan penyusunan tata hukum
nasional, yakni tata hukum Indonesia adalah makna yang sangat mendalam dalam sejarah
perjuangan bangsa Indonesia dan dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. (benar)

4. Salah. Merupakan akhir perjuangan bangsa Indonesia bagi terbentuknya negara Republik
Indonesia adalah bukan makna yang sangat mendalam dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia
dan dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia.

2. B. Laut yang ditebari oleh pulau pulau

Laut yang ditebari oleh pulau pulau karena yang dominan lautan bukan daratan atau laut, dan bukan
juga selat yang merupakan satu kesatuan.

3. D. Poin (4) yang benar

1. Salah. Bhinneka Tunggal Ika bukan merupakan tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia
tetapi merupakan salah satu prinsip yang terkandung dalam persatuan Indonesia.

2. Salah, wawasan nusantara merupakan salah satu prinsip yang terkandung dalam persatuan
Indonesia bukan merupakan tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia.

3. Salah, karena nasionalisme Indonesia merupakan prinsip yang terkandung dalam persatuan
Indonesia bukan tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia.

4. Benar, karena Sumpah Pemuda merupakan salah satu tahap pembinaan persatuan bangsa
Indonesia.

4. B. Mempersiapkan sumber daya manusia yang dinamis, terbuka, dan demokratis.

Perubahan zaman mengiringi kemajuan-kemajuan yang dialami manusia di bumi. Ilmu pengetahuan
menjadi pusat kemajuan tersebut sehingga manusia semakin mudah dalam menginginkan setiap
keinginan yang dikehendakinya. Hal tersebut akan mencapai pada suatu peradaban manusia yang
tinggi. Akan tetapi, peradaban yang tinggi atau kemajuan yang diharapkan manusia tidak akan
tercapai jika dia tidak mau berupaya untuk meraihnya. Peningkatan sumber daya manusia (SDM)
mutlak dibutuhkan dalam mewujudkannya. Di samping itu, pola hidup yang dinamis dan terbuka
akan semakin memperkuat langkah menuju cita-cita yang diharapkan serta berjiwa demokrat.
5. C. Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara, karena wawasan nusantara merupakan salah satu prinsip yang terkandung
dalam Persatuan Indonesia.

Adapun:
– Kebangkitan nasional merupakan tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia bukan prinsip
dalam persatuan Indonesia.

– Proklamasi Kemerdekaan juga merupakan salah satu tahap pembinaan persatuan bangsa
Indonesia.

– Adanya perasaan senasib bukan merupakan prinsip yang terkandung dalam persatuan Indonesia
tetapi merupakan tahap pembinaan persatuan bangsa Indonesia.

6. B

Ada dua kesalahan pertanyaan pada poin B, yaitu

– BPUPKI beranggotakan 62 orang pemimpin bangsa Indonesia dan 6 orang anggota istimewa
bangsa Jepang, seharusnya BPUPKI beranggotakan 62 orang pemimpin bangsa Indonesia dan 7
orang anggota istimewa bangsa Jepang.

– Anggota-anggota tersebut diambil dari para pemimpin bangsa Indonesia yang tinggal di Jawa dan
Madura, sesuai dengan luas wilayah pemerintahan pendudukan Jepang yang membentuknya, yang
diketuai oleh Ir Soekarno bukan merupakan pernyataan yang berkaitan dengan proses pembentukan
BPUPKI, sebab ketuanya adalah dr. Radjiman Wedyodiningrat.

Adapun pernyataan yang benar:

– Pada tanggal 20 Mei 1942, Pemerintah Militer Jepang di Jawa mengeluarkan Undang-undang No.3
yang berisi larangan untuk sementara segala bentuk perbincangan, pergerakan, dan anjuran atau
propaganda yang mengarah pada kemedekaan Indonesia. Perlu dikemukakan bahwa pada masa itu
berkembang gagasan berdirinya pemerintahan negara Indonesia Merdeka merupakan pernyataan
yang berkaitan dengan proses pembentukan BPUPKI.

– Pada tanggal 29 April 1945, bertepatan dengan ulang tahun Kaisar Tenno Heika, disampaikan apa
yang disebut “hadiah ulang tahun” yang berupa janji kemerdekaan tanpa syarat bagi bangsa
Indonesia. Janji tersebut termuat dalam Maklumat Gunseikan (pembesar sipil dari Pemerintahan
Militer Jepang di Jawa dan Madura) No. 23 merupakan pernyataan yang berkaitan dengan proses
pembentukan BPUPKI.

– Janji kemerdekaan dan pembentukan BPUPKI merupakan taktik untuk menarik simpati dan
dukungan bangsa Indonesia terhadap Jepang yang telah terlihat tanda-tanda kekalahannya. Perlu
dikemukakan bahwa pembentukan BPUPKI itu dilakukan seminggu sebelum Jerman dan Itali
menyerah pada Sekutu merupakan pernyataan yang berkaitan dengan proses pembentukan BPUPKI

7. A. Pasal 4 ayat (1) Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan pemerintahan menurut
Undang-Undang Dasar. Hal tersebut menunjukkan sistem kabinet presidensial.
Adapun:

– Pasal 5 ayat (1) Presiden berhak mengajukan rancangan undang-undang kepada Dewan Perwakilan
Rakyat merupakan gambaran kekuasaan legeslatif.

– Pasal 20 ayat (1) Dewan Perwakilan Rakyat memegang kekuasaan membentuk undang-undang
merupakan gambaran kekuasaan legeslatif.

– Pasal 20 ayat (3) Setiap rancangan undang-undang dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat dan
Presiden untuk mendapat persetujuan bersama. Jika rancangan undang-undang itu tidak mendapat
persetujuan bersama, rancangan undang-undang itu tidak boleh dimajukan lagi dalam persidangan
Dewan Perwakilan Rakyat masa itu merupakan gambaran kekuasaan legeslatif.

8. B. Dalam Piagam Jakarta menggunakan kata Dalam suatu Hukum Dasar Negara
Indonesia, sedangkan dalam UUD 1945 menggunakan kata Dalam suatu Undang-
Undang Dasar Negara Indonesia. Adapun Perbedaan Piagam Jakarta dan Pembukaan
UUD 1945

UNDANG-UNDANG DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945


PEMBUKAAN

Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka
penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-
keadilan.

Dan perjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampailah kepada saat yang berbahagia
dengan selamat sentausa mengantarkan, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaya
berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia yang
melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan
sosial, maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu
Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu susunan
Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasarkan kepada
Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, Persatuan
Indonesia dan Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/ Perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia.

PIAGAM JAKARTA

Bahwa sesungguhnja kemerdekaan itu jalah hak segala bangsa, dan oleh sebab itu maka
pendjadjahan diatas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan peri-
keadilan.

Dan perdjuangan pergerakan kemerdekaan Indonesia telah sampai (lah) kepada saat
jang berbahagia dengan selamat-sentausa mengantarkan rakjat Indonesia kedepan
pintu gerbang Negara Indonesia jang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

Atas berkat Rahmat Allah Jang Maha Kuasa, dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur, supaja
berkehidupan kebangsaan jang bebas, maka rakjat Indonesia menjatakan dengan ini
kemerdekaannja.

Kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu Pemerintah Negara Indonesia
Merdeka jang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah-darah
Indonesia, dan untuk memadjukan kesedjahteraan umum, mentjerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia jang berdasarkan kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara Indonesia, jang terbentuk dalam
suatu susunan Negara Republik Indnesia, jang berkedaulatan rakjat, dengan berdasar
kepada: keTuhanan, dengan kewadjiban mendjalankan sjari’at Islam bagi pemeluk-
pemeluknja, menurut dasar kemanusiaan jang adil dan beradab, persatuan Indonesia,
dan kerakjatan jang dipimpin oleh hikmat kebidjaksanaan dalam permusjawaratan

perwakilan, serta dengan mewudjudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakjat Indonesia

LIHAT KALIMAT:

– maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia (dalam pembukaan UUD)

– maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Hukum Dasar Negara
Indonesia (piagam Jakarta)

9. C. Teori Sosiologi Rieker.

Menurut Teori Sosiologi Rieker, bahwa Lembaga Perwakilan bukan merupakan bangunan politis,
tetapi merupakan bangunan masyarakat (social). Si pemilih akan memilih wakil-wakilnya yang benar-
benar ahli dalam bidang kenegaraan dan yang akan benar-benar membela kepentingan-kepentingan
yang ada dalam masyarakat. Dalam Lembaga Perwakilan ini tercermin lapisan-lapisan masyarakat.

Adapun:

– Teori Mandat bahwa si wakil dianggap duduk di Lembaga Perwakilan karena memperoleh mandat
dari rakyat sehingga disebut mandataris.

– Teori Organ ini bahwa negara merupakan suatu organisme yang mempunyai alat-alat
perlengkapannya, seperti eksekutif, parlemen dan mempunyai rakyat, yang semuanya mempunyai
fungsi sendiri-sendiri dan saling tergantung sama lain.

– Menurut Teori Hukum Objektif, bahwa dasar hubungan antara rakyat dan Parlemen adalah
Solidaritas. Wakil rakyat dapat melaksanakan tugas kenegaraannya hanya atas nama rakyat,
sedangkan rakyat tak akan dapat melaksanakan tugas-tugas kenegaraannya tanpa mendukung
wakilnya dalam menentukan wewenang pemerintah.

10. B. Di dalam Peraturan Tata Tertib diutamakan hak kontrol, seperti hak bertanya, dan hak
interpelasi.
Di dalam Peraturan Tata Tertib diutamakan hak kontrol, seperti hak bertanya, dan hak interpelasi
bukan merupakan pernyataan yang berkaitan dengan perkembangan Dewan Perwakilan Rakyat
Gotong-Royong Demokrasi Terpimpin antara tahun 1960-1966.

Adapun:

– Didirikan dengan Penetapan Presiden No. 4 Tahun 1960 sebagai pengganti DPR peralihan yang
dibubarkan dengan penetapan Presiden No. 3 Tahun 1960

– Membiarkan badan eksekutif mengadakan penetapan-penetapan Presiden atas dasar Dekrit 5 Juli
1959, seolah-olah Dekrit merupakan sumber hukum baru

– Banyak keputusan penting (seperti pengguntingan uang, politik konfrontasi, pengambilan alih
perkebunan dan perubahan asing) diputuskan di luar DPR-GR merupakan pernyataan yang berkaitan
dengan perkembangan Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-Royong Demokrasi Terpimpin antara
tahun 1960-1966

11. B. Pembatasan masa jabatan presiden paling lama 10 tahun

12. B. Jawaban 1 dan 3 Benar.

Peranan pemerintah menurut model pluralis adalah sebagai pihak yang merumuskan dan
mengawasi aturan permainan (rule of game) agar persaingan tidak merusak persatuan
masyarakat, serta mengesahkan hasil kompromi berbagai kelompok yang bersaing
menjadi keputusan politik. Sedangkan pemerintah tidak berperan dalam memperjuangkan

kepentingan para anggota kelompok kepentingan dan menjadi perantara antara kelompok
kepentingan dan pemerintah.

13. D. Sistem Pertahanan dan Keamanan Negara Indonesia di rancang atas dasar pertimbangan
berdasarkan perkiraan ancaman musuh.

14. A. DPR kurang berfungsi untuk meningkatnya keterwakilan rakyat, karena dengan banyaknya
demonstrasi menunjukkan DPR sebagai wakil rakyat kurang berfungsi.

15. C. Pengkajian strategis mengenai berbagai masalah nasional dan internasional merupakan
fungsi Lembaga Ketahanan Nasional.

Adapun:

– Penyerasi rencana sektoral dan regional ke dalam suatu rencana pembangunan nasional
merupakan fungsi BAPPENAS.

– Pengkajian dan penyusunan kebijakan nasional di bidang informasi nasional merupakan fungsi
Lembaga Informasi Nasional.

– Pengembangan dan pembinaan kesadaran ilmiah masyarakat Indonesia merupakan fungsi LIPI

16. D. DPR dan Konstituante.


Pemilihan Umum tahun 1955 bertujuan untuk memilih anggota DPR dan Konstituante
17. B. Poin (1) dan (3) benar.

Revolusi Hijau merupakan upaya untuk meningkatkan produktivitas hasil pangan. Gerakan tersebut
sudah dimulai sejak awal abad ke-19 di Eropa. Kemudian, diikuti oleh beberapa negara di Meksiko
pada 1950-an dan terus merambah hingga ke Asia, termasuk Indonesia. Hal tersebut dilakukan
seiring dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang demikian pesat di berbagai negara. Di antara
langkah-langkah gerakan Revolusi Hijau adalh sebagai berikut.

a) Pembukaan lahan-lahan baru dan pemberdayaan lahan nonproduktif untuk dipergunakan sebagai
pertanian;

b) Pembuatan sistem pengelolaan yang baik dan benar dalam pola tanam atau berupa mekanisasi
pertanian;

c) Penyediaan pupuk-pupuk baru guna meningkatkan kesuburan dan produktivitas hasil pertanian;

d) Pencarian bibit-bibit unggul untuk varietas gandum, padi, dan jenis makanan pokok lainnya.

18. A. Poin (1) dan (2) benar.

Fungsi alokasi oleh pemerintah dimaksudkan untuk penyediaan barang sosial dan pembagian
sumber daya, sedangkan untuk pertumbuhan ekonomi yang tepat antara lain dicapai melalui
kebijakan anggaran.

19. B. Poin (1) dan (3) benar.

Penerimaan negara dari sumber daya alam sektor pertambangan umum diperoleh dari land rent dan
royalty, sedangkan subsidi bukan penerimaan negara dari sumber daya alam sektor pertambangan.

20. C. Aplikasi teknologi dan informasi

E-Gov merupakan aplikasi teknologi dan informasi dalam pemerintahan sebagaimana Inpres nomor
3 tahun 2003 tentang Kebijakan penegembangan E-Gov.

21. A. Poin (1) dan (2) benar.

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang ideal karena bersifat ajeg dan
meningkat, serta berfungsi reguler dan budgetair tetapi tidak dapat menutup semua pengeluaran
Negara.

22. C. Limbah kebijakan (spillover effects)

Limbah kebijakan adalah dampak kebijakan terhadap situasi atau masyarakat yang bukan menjadi
sasaran utama suatu kebijakan.

Adapun:

– Biaya tidak langsung adalah menyangkut dampak sosial yang sulit diukur secara kuantitatif.
– Eksternalitas positif adalah sasaran utama kebijakan yang mana kebijakan tersebut berdampak
postif pada sasaran utama kebijakan;

– Tidak diharapkan adalah menyangkut sasaran utama kebijakan yang mana kebijakan tersebut
berdampak negatif pada sasaran utama kebijakan.

23. D. Meminimalkan kelemahan sistem presidensial dan parlementer

24. A. Menjadi fasilitator (enabler)

25. B. Akuntabilitas.
Pemerintah harus memeprtangungjawabkan kegiatannya pada masyarakat melalui DPR/DPRD

26. C. Relevansi

Kriteria evaluasi kebijakan publik yang digunakan DPRD tersebut adalah relevansi. Adapun:

– Kriteria daya guna adalah evaluasi kebijakan publik harus menyediakan informasi yang bisa
dimengerti dan digunakan pembuuat dan pelaku kebijakan lainnya.

– Kriteria objektivitas adalah evaluasi kebijakan publik harus dapat memberikan laporan kesimpulan
dan informasi pendukung sehingga evaluator berkesimpulan sama.

– Kriteria validitas adalah evaluasi kebijakan publik harus dapat memberikan pertimbangan persuasif
dan seimbang tentang realitas kebijakan.

27. D. Jalan/jembatan, taman dan kebersihan.

Jalan/jembatan, taman dan kebersihan termasuk pelayanan Lingkungan

28. B. Dalam Jabatan.

Diklat dalam jabatan merupakan pendidikan dan pelatihan yang diarahkan untuk meningkatkan
pengabdian, mutu, keahlian, kemampuan dan keterampilan PNS.

Adapun:

– Diklat Prajabatan untuk CPNS

– Diklat Fungsional untuk persyaratan kompetensi yang sesuai jenis jenjang jabatan.

– Diklat Teknis untuk persyaratan kompetensi teknis yang diperlukan untuk melaksanakan tugas.

29. D. Poin 1, 2, dan 3 benar.


Beberapa faktor yang menunjukkan keabsahan (legitimasi) peran pemerintah yang besar dalam
proses perumusan kebijakan pembangun, diantaranya:

1) Dukungan infrastruktur untuk mengumpulkan masukan-masukan bagi perumusan kebijakan


pembangunan.

2) Hak sah untuk menentukan arah pembangunan nasional.

3) Kemampuan menerjemahkan kebutuhan rakyat

30. D. Poin 1, 2, dan 3 benar.

Penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan bebas korupsi, kolusi dan nepotisme merupakan
kondisi yang harus ada (conditio sine quanon) sehingga harus dibangun berdasarkan:

1. Komitmen kuat aparatur negara untuk melaksanakan undang-undang.

2. Peraturan negara sebagai code of conduct untuk bertindak benar.

3. Nilai utama (core value) dan nilai universal (universal value) yang menjadi dasar bagi para
pembuat kebijakan dalam menghasilkan kebijakan public.

31. B. Poin 1 dan 3 benar.

Sarana partisipasi politik masyarakat dan Sarana langsung masyarakat untuk mendesakkan semua
tuntutannya kepada perumus kebijakan adalah fungsi dan peran utama partai politik bagi
masyarakat,sedangkan fungsi penghubung kepentingan rakyat dengan negara luar adalah fungsi
pemerintah khususnya Kementerian Luar Negeri.

32. C. Mixed scanning.

Model pemindaian campuran (mixed scanning) digunakan pada kebijakan pemberantasan korupsi
nasional dimana kebijakan tersebut menggunakan model inkremental (melanjutkan kebijakan
terdahulu) dan model rasional komprehensif (berorientasi pada cara dan tujuan untuk mencapai
tujuan yang rasional) menghilangkan praktik korupsi secara sistematis

33. A. Satu Pintu

Satu pintu merupakan pola pelayanan publik secara tunggal.

Adapun:

– Satu atap merupakan pola pelayanan publik secara terpadu

– Fungsional merupakan pola pelayanan publik yang dilakukan oleh instansi pemerintah berdasar
tugas, fungsi dan kewenangannya.

– Terpusat merupakan pola pelayanan publik yang dilakukan oleh satu instansi pemerintah yang
bertindak sebagai koordinator terhadap pelayanan instansi pemerintah lain
34. D. Rencana strategis satuan kerja perangkat daerah. Suatu rencana pencapaian standar
pelayanan minimal terlihat pada renstra satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

Adapun:

Rencana kerja pemerintah daerah, Kebijakan umum anggaran daerah, Rencana kerja satuan kerja
perangkat daerah merupakan target tahunan pencapaian standar pelayanan minimal.

35. A. Mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban penyelenggara Negara;

Asas Proporsionalitas adalah asas yang mengutamakan keseimbangan antara hak dan kewajiban
Penyelenggara Negara.

Adapun:

– Menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan Penyelenggara Negara harus
dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan
tertinggi negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, merupakan
Asas Akuntabilitas.

– Menjadi landasan keteraturan, keserasian, dan keseimbangan dalam pengendalian


penyelenggaraan Negara, merupakan Asas Tertib Penyelenggaraan Negara;

– Mengutamakan keahlian yang berlandaskan kode etik dan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku, merupakan Asas Profesionalitas.

36. C. Bupati/walikota

Bupati/ Walikota mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan desa/kelurahan.

Adapun:

– Menteri Dalam Negeri mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan tingkat nasional dan
regional.

– Gubernur mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan kabupaten/kota

– Camat mengkoordinasikan pembinaan dan pengawasan desa/kelurahan berdasar


pelimpahan wewenang dari bupati/walikota

37. C. Peningkatan peran DPRD sebagai kekuatan penyeimbang.

Peningkatan peran DPRD sebagai kekuatan penyeimbang merupakan upaya penguatan fungsi
pengawasan.

Adapun:

– Pembuatan sistem pengawasan intern yang memadai merupakan upaya penguatan fungsi
pengendalian.
– Pemberdayaan internal auditor pemerintah daerah merupakan upaya penguatan fungsi
pengendalian.

– Pemberian pedoman dan standar pelaksanaan urusan pemerintahan merupakan upaya pembinaan
penyelenggaraan pemerintahan daerah.

38. B. Seulawah

Pada 26 Januari 1949 ditetapkan sebagai hari jadi maskapai penerbangan ini. Pada saat itu nama
maskapai ini adalah Indonesia Airways. Pesawat pertama mereka bernama Seulawah atau Gunung
Emas, yang diambil dari nama gunung terkenal di Aceh. Dana untuk membeli pesawat ini didapatkan
dari sumbangan rakyat Aceh, pesawat tersebut dibeli seharga 120.000 dolar malaya yang sama
dengan 20 kg emas.

39. B. Pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat.

Sistem Demokrasi Terpimpin yang dijalankan Soekarno berdampak dalam hampir seluruh aspek
kehidupan bernegara, mulai dari aspek politik hingga ekonomi. Dalam aspek politik, Soekarno
menjadi seorang presiden yang memiliki kekuasaan penuh. Sementara itu, dalam aspek ekonomi
pun jauh berbeda. Bahkan, kebijakan-kebijakan ekonomi pada masa tersebut merupakan faktor
turunan dari kebijakan-kebijakan politik yang cenderungan sikap politik Indonesia mengarah ke blok
Timur. Hal tersebut semakin diperkuat dengan dibuatnya poros Jakarta-Hanoi-Peking-Pyong yang-
Phonm Penh.

40. E. Belum mengenal sistem ekonomi uang dengan baik

Sebab-Sebab kegagalan perapan kebijakan Landrente yang diterapkan Raffles Antara lain :

1) Tidak cocok diterapkan kepada masyarakat Indonesia yang masih feodal. Sebab dalam masyarakat
feodalis kebayakan tanahnya dimiliki kaum bangsawan.

2) Para petani belum siap menghadapi sistem penjualan langsung ke pasar dan masih belum
mengenal tata ekonomi uang. Karena itu dalam pemasaran hasil bumi, mereka masih bergantung
pada penguasa setempat..

41. C. Pernyataan benar dan alasan salah.

Pada 18 November 1667, terjadi Perjanjian Bungaya (sering juga disebut Bongaya atau Bongaja).
Perjanjian tersebut adalah Perjanjian perdamaian yang ditandatangani antara kesultanan Gowa yang
diwakili oleh Sultan Hasanuddin dan pihak Hindia Belanda yang diwakili oleh Laksamana Cornelis
Speelman.

Akan tetapi, penandatanganan perjanjian antara kesultanan Gowa dan VOC tidak menghentikan
perlawanan yang dilakukan rakyat Gowa terhadap penjajah. Namun, perlawanan tersebut menjadi
berubah.

42. D. Menghadapi perang Diponegoro di Pulau Jawa.

Perang Padri di Sumatera yang berlangsung tahun 1821-1837 ternyata hampir bersamaan dengan
Perang Diponegoro di Jawa (1825-1830). Untuk menghadapi perang Diponegoro di Jawa dan
menghindari kekalahan lebih lanjut di Sumatera, Belanda menggunakan taktiknya dengan bersedia
menandatangani perjanjian Masang.

43. C. Poin (2) dan (4) yang benar

Pemerintah kerajaan Belanda memberikan hak istimewa atau dikenal dengan Hak Oktroi kepada
VOC. Isi dari hak-hak tersebut adalah sebagai berikut.

1. Dianggap sebagai wakil pemerintah Belanda di Asia


2. Hak memerintah daerah yang diduduki
3. Hak mengumumkan perang
4. Memiliki angkatan perang dan membangun benteng pertahanan;
5. Pemungutan pajak
6. Hak membuat perjanjian dengan raja-raja di Indonesia
7. Mempunyai kekuasaan hak tunggal (monopoli )
8. Hak mencetak dan mengedarkan mata uang sendiri
9. Menjalankan kekuasaan kehakiman.

Sebaliknya VOC juga mempunyai kewajiban-kewajiban terhadap pemerintah Belanda, yaitu;

1. Bertanggung jawab kepada Staten General.


2. Pada waktu perang, angkatan perang wajib membantu pemerintah Belanda.

Dari keempat pernyataan tersebut, Hak Oktroi kepada VOC dalam hal tentara dan peradilan
tersendiri (pertanggung jawaban kegiatan usaha secara hukum) pada hakikatnya bukan merupakan
hak penuh secara tersendiri dan terpisah dari pemerintahan Belanda. Tapi hanya dibolehkan
memiliki angkatan perang sendiri dan hanya menjalankan kekuasaan kehakiman.

44. E. Ajaran-ajarannya dianggap sesat

Pemikiran Hamzah Fansuri mengenai tasawuf yang dituangkan dalam beberapa karya bukunya
dianggap sesat dan menyesatkan sehingga pada saat itu buku-bukunya dibakar.

45. C. Melakukan ekspedisi Pamalayu

Salah satu langkah Raja Kertanegara dalam mengembangkan wilayah Singasari sehingga mencapai
puncak kejayaan, yaitu melakukan Ekspedisi Pamalayu tahun 1275 dan tahun 1286 M. tujuannya
untuk menguasai Kerajaan Melayu serta melemahkan posisi Kerajaan Sriwijaya di Selat Malaka.

46. E. Bercocok tanam dan bertempat tinggal menetap.

Pada masa neolithikum terjadi revolusi peradaban, yakni perubahan cara hidup manusia, dari pola
berburu dan meramu makanan menjadi bercocok tanam. Akibat cara hidup bercocok tanam,
manusia mulai meninggalkan cara hidup nomaden (berpindah tempat) yang berubah menjadi
sedenter (bertempat tinggal menetap).

47. C. Poin (2) dan (3) benar


Ketegangan antara Blok Barat dan Blok Timur menimbulkan dampak yang sangat besar bagi negara-
negara berkembang khususnya dan dunia pada umumnya. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu
kekuatan baru yang bersifat netral maka muncullah gagasan pembentukan Gerakan Non Blok atau
GNB. Di antara para penggagas organisasi tersebut adalah sebagai berikut…

1. Presiden Soekarno dari Indonesia


2. Presiden Gamal Abdul Naser dari Mesir
3. Presiden Josef Brozz Tito dari Yugoslavia
4. Perdana Menteri Jawaharlal Nehru dari India

48. E. Revolusi kaum Bolsyevik di Rusia

Revolusi kaum Bolsyevik di Rusia bukan faktor yang memengaruhi corak pergerakan nasional
Indonesia karena kaum Bolsyevik adalah kaum komunis pimpinan Lenin yang memberontak pada
pemerintahan Rusia pada masa Tsar Nicolas II pada tanggal 1 Oktober 1917. Kekaisaran jatuh ke
tangan Partai Bolsyevik.

49. B. Pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat.

Amir Syarifuddin mengundurkan diri dari posisi Perdana Menteri pada 1948. Hal tersebut dilakukan
setelah terjadi Pemberontakan PKI di madiun. Sebagai salah seorang tokoh PKI, dia dituduh berbuat
makar untuk mendirikan negara melalui peristiwa Madiun tersebut. Di antara rival politik yang
kencang menentang adalah para politisi dari partai Masyumi dan kaum Nasionalis. Sebelumnya
kekuatan PKI di pemerintahan tergolong kuat. Akan tetapi, pasca peristiwa pemberontakan Madiun
terjadi perubahan citra yang signifikan tentang Partai Komunis Indonesia.

50. B. Pernyataan benar, alasan benar, tetapi keduanya tidak menunjukkan sebab akibat.

Kamboja merupakan negara yang mengalami perang saudara yang cukup lama (1970-1993) di
wilayah Asia Tenggara. Negara yang pernah menjadi negara protektorat Prancis tersebut masuk
dalam konflik internal setelah terlibat dapat perang Vietnam. Selain itu, pengaruh Perang Dingin ikut
menambah kompleksitas masalah yang dihadapi Kamboja. Selama perang saudara, sejumlah upaya
telah dilakukan dengan melibatkan berbagai negara sebagai mediator atau fasilitator perdamaian. Di
antara upaya tersebut adalah:

a. Ho Chi Minh City Understanding pada 27 Juli 1987,


b. Jakarta Informal Meeting (JIM) I 1988,
c. JIM II 1989, dan
d. Paris Conference on Cambodia 1989

51. A, poin (1), (2), dan (3) benar

Peninggalan-peninggalan zaman Megalitikum banyak ditemukan di wilayah Indonesia, terutama


pada daerah Jawa, Sumatera dan Bali. Di antara para ahli yang meneliti peninggalan-peninggalan
tersebut ialah Dr. van der Hoop dan van Heine Geldern. Adapun lokasi penelitian yang dilakukannya
adalah:

a) Dataran tinggi Pasemah, Sumatera


b) Daerah Besuki, Jawa, sehingga ditemukan berupa pandhusa (sebutan penduduk setempat) atau
dolmien yang berisi kubur batu di bawahnya. Peninggalan Megalitikum lainnya ditemukan pula di
daerah Wonosari (Yogyakarta), Cupu, dan Cirebon berupa kubur-kubur batu yang berisi kerangka
manusia, alat-alat perunggu dan besi, dan manik-manik.

c) Daerah Bali, sehingga ditemukan sarkofagus

52. C. Bercerita tentang

Kalimat yang tepat adalah “Nenek itu bercerita tentang masa lalunya yang indah di kapal
pesiar.”

Penggunaan kata “bercerita tentang” adalah tepat, karena bercerita termasuk kata kerja intransitif
yang memerlukan hadirnya konjungsi sebelum pelengkap. Konjungsi yang tepat adalah kata
“tentang.”

53. A. Poin (1) dan (2) benar

Drama memiliki pengertian sebagai representasi dari perilaku manusia serta simulasi
realitas.

54. D. Hanya poin (4) yang benar.

– Chairil Anwar beraliran ekspresionisme


– Sultan Takdir Alisyahbana beraliran idealism
– Hamka beraliran romantisme
– Iwan Simatupang beraliran surealisme

55. C. Bapak Kepala Sekolah menyerahkan buku Tabanas Pola kalimat pada soal adalah S-P-O-,

Sama dengan pola kalimat pada:


Bapak Kepala Sekolah menyerahkan buku Tabanas
SPO

56. B. Poin (1) dan (3) benar

Puisi adalah ungkapan perasaan penyair dan mengandung rima dan irama, pilihan kata adalah
konotatif bukan denotatif.

57. D. Hanya Poin (4) yang benar.

Reading a newspaper, I was startled by the sad news.

Susunan kalimat kedua adalah passive voice. Arti kalimat adalah: ketika saya membaca koran, saya
dikejutkan oleh berita sedih. Jadi, ini merupakan bentuk active participle yang menyatakan kejadian
yang berturut-turut dan sebab akibat.

Adapun:

– Reading a newspaper, the sad news startled by me dan kalimat Reading a newspaper, the sad
news was startled by me. Kedua kalimat tersebut salah karena subject-nya the sad news, maka jika
kalimat-kalimat di atas dipisahkan menjadi dua kalimat masing-masing berdiri sendiri, maka subject-
nya harus sama, yaitu the sad news. Padahal, the sad news read a newspaper adalah tidak mungkin.

– Reading a newspaper, I startled the sad news.

Salah, sebab susunan “I startled the sad news” (saya mengejutkan kabar sedih) adalah tak masuk
akal.

58. A. In which

Oleh karena coral reefs areas menyatakan tempat ikan-ikan kecil hidup, maka adjective clause yang
digunakan adalah in which yang artinya sama denga where (di mana). Which digunakan untuk subjek
dan objek benda/hewan, sedangkan of whose dan in where bukan merupakan adjective clause yang
benar, seharusnya whose dan where.

59. C. Had better

Kalimat tersebut menyatakan saran, maka digunakan had better yang artinya sebaiknya. Arti kalimat
itu adalah “kamu sebaiknya melepas sakelar pemanggang sebelum kamu mencoba
membersihkannya”.

60. C. Poin (2) dan (4) benar.

1. Shining in the sky, we saw the first star. Artinya: ketika bersinar di angkasa, kami melihat bintang
yang pertama. (salah [artinya tidak masuk akal]).

2. We saw the first star shining in the sky. (Benar [bentuk active participle, sebab ada kata kerja
saw]).

3. We shining in the sky, saw the first star. (Salah [artinya tidak masuk akal, sama dengan no.1]).

4. The first star was seen shining in the sky. (Benar [bentuk passive voice digabung dengan active
participle karena ada seen]).

61. A. Lawan

Oponen = Pihak lawan (seperti penyanggah dalam suatu perdebatan atau diskusi)
Oponen memiliki sinonim lainnya yaitu antagonis, lawan, musuh, pesaing, rival, seteru.

62. D. Gerhana

EKLIPS memiliki makna penutupan sebagaian atau seluruh sinar matahari apabila dilihat dari bumi
(apabila bulan berada pada garis antara matahari dan bumi) atau penutupan sebagai atau seluruh
pantulan sinar bulan dilihat dari bumi ( apabila bumi berada di antara mataharidan bulan); gerhana.

63. C. Peraturan

Ordinasi memiliki makna peraturan dan ketentuan

64. B. Normal
Anomali memiliki makna ketidaknormalan ; penyimpangan dari normal ; kelainan.

Normal memiliki makna menurut aturan atau menurut pola yang umum; sesuai dan tidak
menyimpang dari suatu norma atau kaidah ; sesuai dengan keadaan yang biasa ; tanpa cacat ; tidak
ada kelainan.

65. E. Egois

Altruis memiliki makna orang yang banyak mengutamakan kepentingan orang lain (tidak
mementingkan diri sendiri). Egois memiliki makna orang yang selalu mementingkan diri sendiri

66. B. Wajar

Keterangan : Eksentrik memiliki makna aneh; ganjil; tidak wajar; ke·ek·sen·trik·an n keanehan (dlm
tingkah laku, perbuatan, berdandan, dan sebagainya. Wajar memiliki makna Biasa sebagaimana
adanya

67. B. Ketipung

Alat musik Saxophone, Suling, Harmonika, dan Terompet adalah alat musik tiup, sedangkan ketipung
dipukul.

68. A. Batubara

Tembaga, Emas, Perak, dan Alumunium adalah benda yang berjenis logam.

69. B. Merah

Keterangan : Hijau, Ungu, Hitam, dan Oranye adalah kumpulan warna-warna yang bukan merupakan
WARNA PRIMER. Adapun arna Merah adalah WARNA PRIMER. Warna primer menurut teori warna
pigmen dari Brewster adalah warna-warna dasar. Warna-warna lain dibentuk dari kombinasi warna-
warna primer tersebut. Adapun warna primer adalah Merah (seperti darah), Biru (seperti langit atau
laut), Kuning (seperti kuning telur).

Adapun WARNA PELANGI: merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu. Tidak bisa diterapkan
dalam kelompok kata tersebut karena ada dua warna Hitam dan Orange yang tidak termasuk warna
pelangi.

70. A. Kanada

Keterangan : Skotlandia, Noerwagia, Swiss, dan Turki adalah negara-negara yang terletak di Benua
Eropa.

71. A. 348 dan 374

Deret ini memiliki pola: +31, -26, +31, -26,…dan seterusnya, jadi, angka selanjutnya adalah 348 dan
374.
72. C. 1 dan 18/19

73. E. 11 dan 27

74. B. 4 dan 4

Ubah menjadi pecahan per 5, untuk selanjutnya angka pembilang ditambah 2


75. D. 26 dan 29

76. E. -7 dan -4
Deret ini memiliki pola: +3, -5…dan seterusnya. Jadi nilai selanjutnya adalah -7 dan –4

77. E. Y dan P

Deret di atas adalah deret angka yang diwakili oleh huruf.


Deret ini memili pola: (+2, -3, +4, -5, +6, -7 ….)
Jadi, nilai selanjutnya adalah 25 (=Y) dan 16 (=P)

78. B. U dan X

Deret di atas adalah deret angka yang diwakili oleh huruf.


Deret ini memiliki memiliki pola: (+1), (+2), (+3), dan seterusnya.
Jadi, Nilai selanjutnya adalah 21 (=U), dan 24 (=x)
79. A. D dan H

Deret di atas adalah deret angka yang diwakili oleh huruf.

Pola deret ini ada tiga pola:


Pola ke-1: Konstan ( c=3 dan d=4), bilangan yang dilingkari.
Pola ke-2: +1
Pola ke-3: +2

Jadi, nilai selanjutnya adalah 4 (=D), dan 8 (=H)

80. E. Susu : Keju


kokoa : coklat = susu : Keju
Susu merupakan bahan pembuat keju, sedangkan kokoa adalah bah an pembuat coklat.

81. A. Minyak : Bensin

Logam : Emas = Minyak : Bensin


Salah satu contoh dari logam adalah emas, sedangkan salah satu contoh dari minyak adalah bensin.

82. D. Meteorologi

Penyakit : Patologi = awan : Meteorologi


Ilmu yang mempelajari tentang penyakit adalah Patologi, sedangkan ilmu yang mempelajari cuaca
adalah meteorologi.

83. B. Uang : Pencurian

Karya tulis : Penjiplakan = Uang : Pencurian


Mengambil karya tulis tanpa izin dari pemilik biasa disebut dengan penjiplakan, sedangkan
mengambil uang tanpa izin biasa disebut pencurian.

84. A. Spheroid

Telur : Avoid = Dunia : Spheroid


Bentuk dari telur disebut avoid, sedangkan bentuk dari dunia disebut spheroid.

85. C. Sistem sosial : Feodalisme

Filsafat : Fenomenologi = sistem sosial = Feodalisme


Salah satu dari filsafat adalah fenomenologi, sedangkan salah satu dari sistem sosial adalah
feodalisme.

86. C. Mungkin Purdi dan Alan akan lolos ujian CPNS.

Karena kita tidak dapat menyimpulkan bahwa Purdi dan Alan termasuk sarjana yang
pandai atau bodoh. Jika mereka bodoh maka tidak akan lulus ujian CPNS 2013. Tapi
jika mereka termasuk sarjana pandai, maka mungkin mereka bisa lulus ujian CPNS.

87. D. 816

Pembahasan:
Jumlah pekerjaan A* waktu kerja A = Jumlah pekerjaan B* waktu kerja B X*14 = 476 * 24
14x = 476 * 24
14x = 11424
X = 816

88. C. Rp.619.500,-

Pembahasan:
Inter lokal = 1 jam 45 menit = 105 menit
Lokal = 2 jam 15 menit = 135 menit
Maka biaya inter lokal = 105 : 5 * Rp.25.000,- = Rp.525.000,-
Biaya Lokal = 135 : 5 * Rp.3.500 = Rp.94.500,-
Total biaya Rp.525.000,- + Rp.94.500,- = Rp.619.500,-

89. B. 4x + 5y < 15 dan 2x + 3y < 15, x > 0, y > 0

Terdapat dua tipe barang, yaitu A dan B yang dibuat dengan mesin I dan mesin II
Misalkan, barang tipe A = x dan barang tipe B = y.
Berdasarkan kemampuan mesin dengan produksi type barang tersbut, maka diperoleh hubungannya
dengan model::

Mesin I : 4x + 5y < 15
Mesin II : 2x + 3y < 15
X>0;y>0

90. B. 95/7
Tiqfelewer her Ne{efer Wsep GEX GTRW Opmo hm wmrm lxxtw>22{{{1Tiqfelewer0Wsep1gsq

XMTW HER XVMO PYPYW WIPIOWM GTRW


Tivwmeter }erk qexerk ehepel lep }erk werkex tirxmrk hmpeoyoer ekev fmwe pypyw tehe wiqye xeleter xiw wipiowm GTRW1
Lep xivwifyx oevire ps{srker GTRW }erk xivwihme xivfexew wiqirxive nyqpel tiwivxe wixmet xelyrr}e xivyw qirkepeqm
tirmrkoexer wilmrkke tivwemrker wiqeomr oixex1

Yrxyrkr}e tvswiw wipiowm GTRW wyhel qypem hmpeoyoer wigeve xvewtever yrxyo qirklmrhevm tveoxmo wskso0qir}skso
wilmrkke tipyerk yrxyo pypyw ler}e fmwe hmveml spil tiwivxe }erk firev0firev qiqmpmom tivwmeter }erk qexerk1 Wepel
wexy wxvexikm }erk werkex ijioxmj ehepel qipeoyoer tivmwmeter neyl0neyl levm wifipyq levm L tipeowereer xiw1

Nerker qirmvy oifmeweer fyvyo qivioe }erk xipel kekep hepeq tvswiw wipiowm GTRW hm xelyr0xelyr wifipyqr}e/ }emxy
oifmeweer qiryrhe0ryrhe yrxyo qiqtivwmetoer hmvm qirklehetm ynmer wipiowm GTRW1 Qivioe fevy fivpexml
qirkivneoer wsep0wsep ynmer GTRW wixipel qipmlex reqe qivioe qyrgyp hm tirkyqyqer tiwivxe xiw1 Mxy ehepel
oiwepeler fiwev/ wifef neveo erxeve tirkyqyqer xiw hirker {eoxy tipeowereer xiw fmewer}e werkex wmrkoex wilmrkke
{eoxy yrxyo fivpexml qirkivneoer wsep0wsep qirnehm werkex wmrkoex1 Nmoe hiqmomer/ Erhe eoer weqe hirker sverk }erk
xivnyr oi qiher xiqtyv xerte eqyrmwm }erk gyoyt qeoe hepeq wioinet Erhe eoer kykyv1

Nyqpel wsep0wsep }erk hmwmetoer spil termxme hepeq hexefewi GEX werkex fer}eo her qyrgyp wigeve egeo tehe weex
tipeowereer xiw1 Oefev femor}e ehepel/ wsep xiw xelyr0xelyr wifipyqr}e fivtsxsrwm qyrgyp pekm wilmrkke wiqeomr
fer}eo wsep0wsep xiw }erk omxe tipenevm/ wiqeomr fiwev tipyerk yrxyo qirhetexoer wsep }erk weqe tehe weex
qirklehetm xiw GEX wilmrkke tipyerk yrxyo pypyw wiqeomr fiwev1

Nmoe erhe xipel wipiwem qirkmoyxm Xiw GEX/ wikivepel tivwmetoer hmvm yrxyo xeleter xiw fivmoyxr}e xerte qiryrkky
tirkyqyqer lewmp xiw GEX1 Fmewer}e xeleter xiw fivmoyxr}e ehepel Xiw Osqtixirwm Fmherk/ twmosxiw/ her {e{ergeve1
Wsep0wsep xiw osqtixirwm fmherk fmewer}e fivfihe0fihe/ xivkerxyrk oiqirxivmer piqfeke }erk ehe peqev1

Wiherkoer yrxyo twmosxiw/ wsep }erk wipepy qirgyp ehepel xiw qirkkeqfev sverk/ xiw qipernyxoer keqfev wivxe xiw
osver1 Qiwomtyr oipmlexer qyhel/ reqyr xmheo fspil omxe viqiloer oevire xiw xivwifyx wipepy qirkkykyvoer fer}eo
tiwivxe xiw1 Fekemqere xmheo/ {eoxy }erk xivwihme werkex xivfexew qmwepr}e yrxyo xiw qirkkeqfev sverk her tslsr
ler}e 8 qirmx1 Nmoe omxe oyverk fivpexml/ hmtewxmoer lewmpr}e eoer oegey fepey wilmrkke xmheo fmwe pypyw1

Nehm mrxmr}e/ nmoe erhe wivmyw mrkmr pypyw wipiowm GTRW/ tivwmetoerpel hmvm Erhe wineo e{ep hirker fer}eo fivpexml
qirkivneoer wsep0wsep xiw GTRW1

Tivwmeter xirxyr}e hetex hmpeoyoer hirker fer}eo fivpexml qirkivneoer wsep0wsep xiw GTRW1 Weex mrm/ wsep0wsep pexmler
xiw GTRW fmwe hmhetexoer femo hirker qiqfipm fyoy wsep0wsep xiw GTRW hm Xsos Fyoy exey fivkefyrk qirnehm qiqfiv
tehe {ifwmxi tir}ihme newe Fmqfmrker Fipenev GTRW wigeve srpmri1 Xirxyr}e qewmrk0qewmrk qiqmpmom oipifmler her
oioyverker }emxy wifekem fivmoyx>

Tivwmeter Xiw GTRW hirker Qiqfipm Fyoy hm Xsos Fyoy

# Oiyrkkyper
" Xivwihme fere}eo fyoy hirker fivfekem tirypmw her tirivfmx/ wsep0wsep xiw GTRW xivqewyo tiqfelewer
ne{eferr}e hetex hmfege wifipyq qiqyxywoer fyoy }erk qere }erk eoer hmfipm?
" Wsep0wsep xiw GTRW her tiqfelewerr}e wyhel xivgixeo hepeq firxyo fyoy wilmrkke pifml qyhhel hmfege xerte
tivpy qirkkyreoer epex ferxy witivxm LT exey Petxst2Osqtyxiv1
# Oioyverker
" Rewoel0rewoel wsep xiw GTRW tehe fyoy }erk hmfipm xivfexew/ xivoeherk wexy fyoy ler}e xivhetex 43 teoix wsep
pexmler?
" Fmewer}e wixmet fyoy ler}e qiqyex wexy qegeq wsep xiw/ qmwepr}e fyoy yrxyo Xiw XOH ler}e qiqyex wsep0
wsep xivoemx XOH wilmrkke nmoe omxe mrkmr fipenev wsep xiw twmosxiw exey xiw XSIJP/ omxe levyw qiqfipm pekm fyoy0
fyoy }erk olywyw yrxyo Twmosxiw exey XSIJP?
" Wsep0Wsep GTRW tehe fyoy }erk hmfipm xirxyr}e xmheo fmwe hmythexi wilmrkke ler}e gsgso hmkyreoer tehe xelyr
}erk fivwerkoyxer/ exey oyverk pe}eo yrxyo hmkyreoer yrxyo xelyr0xelyr fivmoyxr}e?
" Xivoeherk vitsx oepey levyw qiqfe{e fyoy oi qere0qere wilmrkke {eoxy her xiqtex omxe yrxyo qiqfege
fyoy xivwifyx xivfexew1

Tivwmeter Xiw GTRW hirker Fivkefyrk Qirnehm Qiqfiv tehe {ifwmxi tir}ihme newe Fmqfmrker Fipenev GTRW wigeve
Srpmri

Hmviosqirhewmoer> Wyhel Xivfyoxm Qipypywoer fer}eo GTRW/ Opmo hm wmrm lxxtw>22{{{1Evrsp0Eheqw1gsq her lxxtw>22{{{1Jemwep0Wepil1gsq
Tiqfelewer her Ne{efer Wsep GEX GTRW Opmo hm wmrm lxxtw>22{{{1Tiqfelewer0Wsep1gsq

# Oiyrkkyper
" Rewoel0rewoel wsep xiw GTRW }erk hmwihmeoer spil tir}ihme Fmqfmrker Fipenev werkex fer}eo wivxe wipepy
hmoiqferkoer her hmythexi wixmet xelyrr}e wilmrkke zevmewm wsep xiw neyl pifml fer}eo hirker hiqmomer
{e{ewer her tivwmeter xiw neyl pifml qerxet?
" Tir}ihme newe Fmqfip GTRW Srpmri wyhel qir}metoer wiqye nirmw wsep GTRW }erk hmtivpyoer yrxyo qirklehetm
wixmet verkoemer witivxm wsep0wsep XOH/ Xiw [e{ewer Oiferkweer š X[O/ Xiw Mrxipikirwm Yqyq š XMY/ Xiw
Oeveoxivmwxmo Tvmfehm/ Wsep0Wsep Xiw Osqtixirwm Fmherk/ Wsep Xiw XTE/ Xiw Twmosxiw wivxe Tivxer}eer weex xiw
{e{ergeve hmwivxem xmtw her xvmo qirne{efr}e?
" Wsep0Wsep Pexmler }erk hmwihmeoer werkex osqtpiow wilmrkke xmheo ler}e hmkyreoer yrxyo xiw GTRW xixetm hetex
nyke hmkyreoer yrxyo tivwmeter xiw yrxyo oiremoer nefexer exey xiw yrxyo qirhetexoer Fiewmw{e?
" Oierkksxeer tehe {ifwmxi fmqfmrker fipenev srpmri fivpeoy yrxyo wipeqer}e her hetex hmkyreoer oeter wene
wipemr mxy nmoe omxe wyhel pypyw nehm TRW wilmrkke xmheo qiqfyxyloerr}e pekm/ oierkksxeer hetex nyke hm{evmwoer
oitehe oipyevke exey oevmf oivefex }erk nyke mrkmr qirkmoyxm xiw GTRW hm xelyr0xelyr qirhexerk?
" Xmheo tivpy vitsx qiqfe{e fyoy oiqere0qer oevire wsep pexmler hetex hmeowiw qirkkyreoer LT wilmrkke
hetex hmpeoyoer oeter wene her hmqere wene?
" Tir}ihme Newe fmqfmrker fipenev srpmri qi}ihmeoer kvyt oitehe teve qiqfivr}e yrxyo wepmrk fivxyoev tmomver
hepeq tiqfelewer wsep?
" Xivhetex Tivpsqfeer Xv}syx GEX fekm qiqfiv eoxmj hirker lehmel }erk qirevmo1
# Oioyverker
" Wsep0Wsep xiw GTRW her tiqfelewerr}e xmheo fmwe hmfege wifipyq qipeoyoer tiqfe}ever yrxyo qinehm
qiqfiv eoxmj tehe {ifwmxi fmqfmrker fipenev GTRW xivwifyx1 Wiqye qexivm }erk hmwmetoer spil tir}ihme newe
fevy fmwe hmeowiw wixipel hmpeoyoer tiqfe}ever?
" Wsep0Wsep xiw GTRW her tiqfelewerr}e fipyq xivgixeo/ qewml hepeq firxyo wsjx jmpi wilmrkke yrxyo
qiqfeger}e qewml qiqivpyoer epex ferxy witivxm LT/ Osqtyxiv exey Petxst?
Nmoe ehe }erk qmrex qipeoyoer tivwmeter Xiw GTRW qipepym Fmqfmrker Fipenev Wigeve Srpmri/ we}e fiverm
qiviosqirhewmoer hye tir}ihme newe fivmoyx mrm>
41 HV1 L1 JEMWEP WEPIL/ Q1 Wm AABB lxxtw>22{{{1Jemwep0Wepil1gsq
51 Evrsp Eheq W1Th AABB lxxtw>22{{{1Evrsp0Eheqw1gsq
We}e fiverm qiviosqirhewmoer oihyer}e oevire qivioe wyhel peqe qirioyrm fmherk xivwifyx her xipel xivfyoxm
qipypywoer fer}eo qiqfivr}e nehm TRW xivqewyo we}e wirhmvm liliii/ Epleqhypmppel1

Hmweqtmrk Ywele hmexew/ Fivhse ehepel lep }erk xmheo oepel tirxmrk her levyw hmpeoyoer nmoe mrkmr wyowiw pypyw
nehm TRW1 Peowereoer wlspex wigeve xivexyv her xitex {eoxy wivxe fivhse oitehe EPPEL Xyler wiqiwxe epeq wixmet
wipiwem wlspex oevire ete tyr }erk omxe yweleoer ler}e EPPEL }erk qirirxyoer lewmpr}e1
EPPEL Qele Oyewe exew Wikepe Yvywer her EPPEL xmheo tivrel pirkel qirkyvyw Qelpyo0R}e xivqewyo qirkexyv
yvywer omxe wifekemqere Jmvqer EPPEL hepeq U1W 5 Ep0Feuevel e}ex 5881 EPPEL nykepel }erk qirkexyv vi~iom omxe her
EPPEL ehepel Tiqfivm Vi~iom }erk xivfemo U1W1 67 Wefed e}ex 6= her U1W 84 E~0^emvm}ex e}ex 8908;1 Spil oevire mxy/
fer}eopel fivhse oitehe EPPEL ekev fmwe pypyw nehm TRW her }eomrpel fel{e EPPEL Qele Qirkefypoer wiqye Hse0
Hse omxe U1W 5 Ep0Feuevel e}ex 4<91
Nerker pyte qmrxe hse her viwxy oitehe sverk xye/ oevire hse sverk xye yrxyo ereo0ereor}e qyhel hmoefypoer spil
EPPEL1 Wiqske omxe wiqye wyowiw felkme hyrme eolmvex1 Eqmr }e Veffep Epeqmmmr1
Nerker pyte fer}eo fivw}yoyv oitehe EPPEL/ wixipel pypyw nehm TRW nerker pyte fer}eo fivmrjeu her fivwihioel oitehe
oevmf oivefex/ ereo }exmq her jeomv qmwomr1 Wiqske hm hyrme omxe felekme her winelxive wivxe hm eolmvex nehm tirklyrm
Wyvke Jmvheyw her Wyvke •Erh wifekemqere Nernm EPPEL oitehe omxe hepeq Ep0Uyver Wyvel 46 ev0Vedh E}ex 4= š 59 her
U1W 56 Ep0Qydqmryr e}ex 4 š 441

Xiw GTRW/ Pexmler Wsep GTRW xivhmvm exew Xiw [e{ewer Oiferkweer š X[O/ Xiw Mrxipikirwm Yqyq š XMY/ Xiw
Oeveoxivmwxmo Tvmfehm

Xiw GTRW/ Pexmler Wsep GTRW xivhmvm exew Xiw [e{ewer Oiferkweer š X[O/ Xiw Mrxipikirwm Yqyq š XMY/ Xiw
Oeveoxivmwxmo Tvmfehm

Hmviosqirhewmoer> Wyhel Xivfyoxm Qipypywoer fer}eo GTRW/ Opmo hm wmrm lxxtw>22{{{1Evrsp0Eheqw1gsq her lxxtw>22{{{1Jemwep0Wepil1gsq

Anda mungkin juga menyukai