Anda di halaman 1dari 22

DEMOKRASI INDONESIA

A. Konsep Demokrasi
1. Arti Demokrasi
Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan kratos. Demos artinya
rakyat. kata kratos berarti pemerintahan. Jadi, demokrasi berarti
pemerintahan rakyat,yaitu pemerintahan yang rakyatnya memegang
peranan yang sangat menenentukan.
Kata demokrasi merujuk kepada konsep kehidupan negara atau
masyarakat, dimana warga negara dewasa turut berpartisipasi dalam
pemerintahan melalui wakilnya yang diplih melalui pemilu.
Pemerintahan di Negara demokrasi juga mendorong dan menjamin
kemerdekaan berbicara, beragarna, berpendapat, berserikat setiap warga
Negara, menegakan rule of law, adanya pemerintahan menghormati hak-
hak kelompok minoritas; dan masyarakat warga Negara memberi peluang
yang sama untuk mendapatkan kehidupan yang layak.

Pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut.


© Abraham Lincoln, Demokrasi adalah pemerintahan dari, oleh dan
untuk rakyat.
© Kranemburg, Demokrasi berasal dari kata Yunani demos dan
kratos. Demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi
berarti cara memerintah dari rakyat.
© Charles Costello, Demokrasi adalah sistem social dan politik
pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan emerintah yang
dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan
warga negara.
© Koentjoro Poerbopranoto, Demokrasi adalah negara yang
pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem
dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.
© Harris Soche, Demokrasi adalah pemerintahan rakyat karena itu
kekuasaan melekat pada rakyat.
Dapat disimpulkan bahwa pengertian demokrasi adalah bentuk
pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat, dan
dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

Dalam Negara demokrasi, kata demokrasi pada hakekatnya mengandung


makna (Mas’oed, 1997) adalah partisipasi rakyat dalam
penyelenggaraan . (partisipasi politik), yaitu;
1. Penduduk ikut pemilu;
2. Penduduk hadir dalam rapat selama 5 tahun terakhir;
3. Penduduk ikut kampanye pemilu;
4. Penduduk jadi anggota parpol dan ormas;
5. Penduduk komunikasi langsung dengan pejabat pemerintah.

Perwujudan sistem demokrasi pada masing-masing negara dapat


berbeda-beda tergantung dari kondisi dan situasi dari negara yang
bersangkutan.
2. Manfaat Demokrasi
Demokrasi dapat memberi manfaat dalam kehidupan masyarakat yang
demokratis, yaitu:
a. Kesetaraan sebagai warga Negara. Disini demokrasi memperlakukan
semua orang adalah sama dan sederajat. Prinsip kesetaraan menuntut
perlakuan sama terhadap pandangan-pandangan atau pendapat dan
pilihan setiap warga Negara.
b. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan umum. Kebijakan dapat
mencerminkan keinginan rakyatnya. Semakin besar suara rakyat
dalam menentukan semakin besar pula kemungkinan kebijakan itu
menceminkan keinginan dan aspirasi rakyat.
c. Pluralisme dan kompromi. Demokrasi mengisyaratkan kebhinekaan
dan kemajemukan dalam masyarakat maupun kesamaan kedudukan
diantara para warga Negara. Dalam demokrasi untuk mengatasi
perbedaan-perbedaan adalah lewat diskusi, persuasi, kompromi, dan
bukan dengan paksanaan atau pameran kekuasaan.
d. Menjamin hak-hak dasar. Demokrasi menjamin kebebasan-
kebebasan dasar tentang hak-hak sipil dan politis; hak kebebasan
berbicara dan berekspresi, hak berserikat dan berkumpul, hak
bergerak, dsb. Hak-hak itu memungkinkan pengembangan diri setiap
individu dan memungkinkan terwujudnya keputusan-keputusan
kolektif yang lebih baik.
e. Pembaruan kehidupan social. Demokrasi memungkinkan terjadinya
pembawan kehidupan social. Penghapusan kebijakan-kebijakan yang
telah usang secara rutin dan pergantian para politisi dilakukan
dengan cara yang santun, dan damai. Demokrasi memuluskan proses
alih generasi tanpa pergolakan.
3. Ciri-Ciri Sistem Demokrasi
Ciri-ciri sistem demokrasi dimaksudkan untuk membedakan
penyelenggaraan pemerintahan Negara yang demokratis, yaitu:
a. Memungkinkan adanya pergantian pemerintahan secara berkala;
b. Anggota masyarakat memiliki kesempatan yang sama menempati
kedudukan dalam pemerintahan untuk masa jabatan tertentu, seperti;
presiden, menteri, gubemur dsb;
c. Adanya pengakuan dan anggota masyarakat terhadap kehadiran
tokoh-tokoh yang sah yang berjuang mendapatkan kedudukan dalam
pemerintahan; sekaligus sebagai tandingan bagi pemerintah yang
sedang berkuasa;
d. Dilakukan pemilihan lain untuk memilih pejabat-pejabat pemerintah
tertentu yang diharapkan dapat mewakili kepentingan rakyat
tertentu;
e. Agar kehendak masing-masing golongan dapat diketahui oleh
pemenntah atau anggota masyarakat lain, maka harus diakui adanya
hak menyatakan pendapat (lisan, tertulis, pertemuan, media
elektronik dan media cetak, dsb);
f. Pengakuan terhadap anggota masyarakat yang tidak ikut serta dalam
pemilihan umum.

Ciri-ciri kepribadian yang demokratis:


1) Menerima orang lain;
2) terbuka terhadap pengalaman dan ide-ide baru;
3) bertanggungjawab;
4) Waspada terhadap kekuasaan;
5) Toleransi terhadap perbedaan-perbedaan;
6) Emosi-emosinya terkendali;
7) Menaruh kepercayaan terhadap lingkungan

B. Nilai-Nilai dan Prinsip Demokrasi


1. Nilai-Nilai Demokrasi
Untuk menumbuhkan keyakinan akan baiknya system demokrasi, maka
harus ada pola perilaku yang menjadi tuntunan atau norma nilai-nilai
demokrasi yang diyakini masyarakat. Nilai-nilai dan demokrasi
membutuhkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kesadaran akan puralisme. Masyarakat yang hidup demokratis harus
menjaga keberagaman yang ada di masyarakat. Demokrasi
menjamin keseimbangan hak dan kewajiban setiap warga Negara.
b. Sikap yang jujur dan pikiran yang sehat. Pengambilan keputusan
didasarkan pada prinsip musyawarah prinsip mufakat, dan
mementingkan kepentingan masyarakat pada umumnya.
Pengambilan keputusan dalam demokrasi membutuhkan kejujuran,
logis atau berdasar akal sehat dan sikap tulus setiap orang untuk
beritikad baik.
c. Demokrasi membutuhkan kerjasama antarwarga masyarakat dan
sikap serta itikad baik. Masyarakat yang terkotak-kotak dan penuh
curiga kepada masyarakat lainnya mengakibatkan demokrasi tidak
berjalan dengan baik.
d. Demokrasi membutuhkan sikap kedewasaan. Semangat demokrasi
menuntut kesediaan masyarakat untuk membenkan kritik yang
membangun, disampaikan dengan cara yang sopan dan bertanggung
jawab untuk kemungkinan menerima bentuk-bentuk tertentu.
e. Demokrasi membutuhkan pertimbangan moral. Demokrasi
mewajibkan adanya keyakinan bahwa cara mencapai kemenangan
haruslah sejalan dengan tujuan dan berdasarkan moral serta tidak
menghalalkan segala cara. Demokrasi memerlukan pertimbangan
moral atau keluhuran akhlak menjadi acuan dalam berbuat dan
mencapal tujuan.
2. Prinsip Demokrasi
Suatu Negara dikatakan demokratis apabila system pemerintahannya
mewujudkan prinsip-pnnsip demokrasi. Robert. Dahi (Sranti, dkk; 2008)
menyatakan terdapat beberapa prinsip demokrasi yang harus ada dalam
system pemerintahan Negara demokrasi, yaltu:
a. Adanya control atau kendali atas keputusan pemerintah. Pemerintah
dalam mengambil keputusan dikontrol oleh lembaga legislative
(DPR dan DPRD).
b. Adanya pemilihan yang teliti dan jujur. Demokrasi dapat berjalan
dengan baik apabila adanya partisipasi aktif dan warga Negara dan
partisipasi tersebut dilakukan dengan teliti dan jujur.Warga Negara
diberi informasi pengetahuan yang akurat dan dilakukan dengan
jujur.
c. Adanya hak memilih dan dipilih. Hak untuk memilih, yaitu
memberikan hak pengawasan rakyat terhadap pemerintahan, serta
memutuskan pilihan terbaik sesuai tujuan yang ingin dicapai rakyat.
Hak dipilih yaitu memberikan kesempatan kepada setiap warga
Negara untuk dipilih dalam menjalankan amanat dari warga
pemilihnya.
d. Adanya kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman. Demokrasi
membutuhkan kebebasan dalam menyampaikan pendapat, bersenkat
dengan rasa aman.
e. Adanya kebebasan mengakses informasi. Dengan membutuhkan
informasi yang akurat, untuk itu setiap warga Negara harus
mendapatkan akses informasi yang memadai. Setiap keputusan
pemerintah harus disosialisasikan dan mendapatkan persetujuan
DPR, serta menjadi kewajiban pemenntah untuk memberikan
inforrnasi yang benar.
f. Adanya kebebasan berserikat yang terbuka. Kebebasan untuk
berserikat ini memberikan dorongan bagi warga Negara yang merasa
lemah, dan untuk memperkuatnya membutuhkan teman atau
kelompok dalam bentuk serikat.

Untuk mengukur pelaksanaan pemerintahan demokrasi, perlu


diperhatikan beberapa parameter demokrasi, yaitu:
a. Pembentukan pemerintahan melalui pemilu. Pembentukan
pemerintahan dilakukan dalam sebuah pemilihan umum yang
dilaksanakan dengan teliti dan jujur.
b. Sistem pertanggungjawaban pemerintah. Pemerintahan yang
dihasilkan dan pemilu harus mempertanggungjawabkan kinerjanya
secara transparan dan dalam periode tertentu.
c. Penganturan system dan distribusi kekuasaan Negara. Kekuasaan
Negara dijalankan secara distributive untuk menghindari
penumpukan kekuasaan dalam satu tangan (legislative, eksekutiv,
dan yudikatif).
d. Pengawasan oleh rakyat. Demokrasi membutuhkan system
pengawasan oleh rakyat terhadap jalannya pemerintahan, sehingga
terjadi mekanisme yang memungkinkan chek and balance terhadap
kekuasaan yang dijalankan eksekutif dan legislative.
3. Jenis-Jenis Demokrasi
Terdapat beberapa jenis demokrasi yang disebabkan perkembangan
dalam pelaksanaannya diberbagai kondisi dan tempat. Oleh karena itu,
pembagian jenis demokrasi dapat dilihat dari beberapa hat, sebagai
berikut:
a. Demokrasi berdasarkan cara menyampaikan pendapat. Temasuk
jenis demokrasi ini terdiri dari:
1) Demokrasi langsung. Rakyat secara
langsung diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan
untuk menjalankan kebijakan pemerintahan.
2) Demokrasi tidak langsung atau
demokrasi perwakilan. Demokrasi ini dijalankan oleh rakyat
melalui wakil rakyat yang dipilihnya melalui pemilu. Aspirasi
rakyat disalurkan melalui wakil-wakil rakyat yang duduk di
lembaga perwakilan rakyat.
3) Demokrasi perwakilan dengan
system pengawasan langsung dari rakyat (referendum) yang
dapat diklasifikasi; a) referendum wajib; b) referendum tidak
wajib; dan C) refendum fakultatif.
4) Demokrasl formal. Demokrasi ini
disebut juga demokrasi liberal, yaitu secara hukum
menempatkan semua orang dalam kedudukan yang sama dalam
bidang politik, tanpa mengurangi kesenjangan ekonorni.
5) Demokrasi material. Demokrasi ini
memandang manusia mempunyai kesamaan dalam bidang sosial
ekonomi, sehingga persamaan bidang politik tidak menjadi
prioritas. Demokrasi material dikembangkan di Negara sosialis-
komunis.
6) Demokrasi campuran. Demokrasi ini
merupakan campuran dan kedua demokrasi tersebut Demokrasi
ini berupaya menciptakan kesejahteraan seluruh rakyat dengan
menempatkan persamaan derajat dan hak setiap orang.
7) Demokrasi liberal, yaitu memberikan
kebebasan yang luas pada individu. Campur tangan pemerintah
diminimalkan bahkan ditolak. Pemerintah bertindak atas dasar
konstitusi (hukum dasar).
8) Demokrasi rakyat atau demokrasi
proletar. Demokrasi ini bertujuan menyejahterakan rakyat.
Negara dibentuk tidak mengenal perbedaan kelas. Semua warga
Negara mempunyai persamaan dalam hukum dan politik.
9) Demokrasi system parementer;
dengan ciri-ciri antara lain:
10) Demokrasi system presidensial. Ciri-
cin pemerintahan yang menggunakan
b. Demokrasi berdasarkan titik perhatian atau prioritas. Jenis demokrasi
ini dapat diklasifikasi;
c. Demokrasi berdasarkan prinsip ideologi. Demokrasi
diklasifikasikan:
d. Demokrasi berdasarkan wewenang dan hubungan antar alat
kelengkapan Negara, dapat diklasifi kedalam ;
1) DPR lebih kuat dari pemerintah.
2) Kepala pemerintahan/kepala
eksekutif disebut perdana menteri dan memimpin kabinet
dengan sejumlah menteri yang bertanggung jawab kepada DPR.
3) Program kebijakan kabinet
disesuaikan dengan tujuan politik anggota parlemen.
4) Kedudukan kepala Negara terpisah
dengan kepala pemerintahan, biasanya hanya berfungsi sebagal
symbol Negara. Tugas kepala Negara sebagiari besar bersifat
serimonial seperti melantik kabinet dan duta besar sebagai
panglima tertinggi angkatan bersenjata (kehormatan).
5) Jika pemerintah dianggap tidak
mampu, maka anggota DPR (parlemen) dapat meminta mosi
tidak percaya kepada parlemen untuk membubarkan pemerinta.
Jika mayoritas anggota parlemen menyetujui, maka pemerintah
bubar, dan kendali pemerintahan dipegang oleh pemerintahan
sementara sampai terbentuk pemerintahan baru hasil pemilu.

System presidentil, adalah:


1. Negara dikepalai presiden.
2. Kekuasaan eksekutif presiden dijalankan berdasarkan kedaulatan
yang dipilih dari dan oleh rakyat langsung atau melalui badan
perwakilan.
3. Presiden mempunyai kekuasaan mengangkat dan memberhentikan
menteri.
4. Menteri tidak bertanggung jawab kepada DPR melainkan kepada
presiden. Presiden dan DPR mempunyai kedudukan yang sama
sebagai lembaga Negara, dan tidak dapat saling membubarkan.

C. Pelaksanaan Demokrasi di Indonesia


Dalam perjalanan sejarah bangsa, ada empat macam demokrasi di bidang
politik yang pernah diterapkan dalam kehidupan ketatanegaraan Indonesia,
yaitu:
1. Demokrasi Parlementer (liberal)
Demokrasi ini dipraktikan pada masa berlakunya UUD 1945 periode
pertama (1945-1949) kemudian dilanjutkan pada bertakunya Konstitusi
Republik Indonesia Serikat (UUD RIS) 1949 dan UUDS 1950.
Demokrasi ini secara yuridis resmi berakhir pada tanggal 5 Juti 1959
bersamaan dengan pemberlakuan kembal UUD 1945.
Pada masa berlakunya demokrasi parlementer (1945-1959), kehidupan
politik dan pemerintahan tidak stabil, sehingga program dari suatu
pemerintahan tidak dapat dijalankan dengan baik dan berkesinambungan.
Timbulnya perbedaan pendapat yang sangat mendasar diantara partai
politik yang ada pada saat itu.

2. Demokrasi Terpimpin
Mengapa lahir demokrasi terpimpin?, yaitu lahir dari keinsyafan,
kesadaran, dan keyakinan terhadap keburukan yang diakibatkan oleh
praktik demokrasi parlementer (liberal) yang melahirikan terpecahnya
masyarakat, baik dalam kehidupan politik maupun dalam tatanan
kehidupan ekonomi.
Secara konsepsional, demokrasi terpimpin memiliki kelebihan yang
dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi masyarakat. Hal itu dapat
dilihat dan ungkapan Presiden Soekarno ketika memberikan amanat
kepada konstituante tanggal 22 April 1959 tentang pokok-pokok
demokrasi terpimpin, antara lain;
1. Demokrasi terpimpin bukanlah dictator
2. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi yang cocok dengan
kepribadian dan dasar hidup bangsa Indonesia
3. Demokrasi terpimpin adalah demokrasi disegala soal kenegaraan dan
kemasyarakatan yang meliputi bidang politik, ekonomi, dan social
4. Inti daripada pimpinan dalam demokrasi terpimpin adalah
permusyawaratan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan.
5. Oposisi dalam arti melahirkan pendapat yang sehat dan yang
membangun diharuskan dalam demokrasi terpimpin.

Berdasarkan pokok pikiran tersebut demokrasi terpimpin tidak


bertentangan dengan Pancasila dan UUD 1945 serta budaya bangsa
Indoesia. Namun dalam praktiknya, konsep-konsep tersebut tidak
direalisasikan sebagaimana mestinya, sehingga seringkali menyimpang
dan nilai-riilai Pancasila, UUD 1945, dan budaya bangsa. Penyebabnya
adalah selain terletak pada presiden, juga karena kelemahan legislative
sebagai patner dan pengontrol eksekutiI serta situasi social poltik yang
tidak menentu saat itu.

3. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Baru


Demokrasi Pancasila mengandung arti bahwa dalam menggunakan hak-
hak demokrasi haruslah disertai rasa tanggung jawab kepada Tuhan Yang
Maha Esa menurut agama dan kepercayaan masing-masing, menjunjung
tinggi nilal-nilal kemanusiaan sesuai dengan martabat dan harkat
manusia, haruslah menjamin persatuan dan kesatuan bangsa,
mengutamakan musyawarah dalam menyelesaian masalah bangsa, dan
harus dimanfaatkan untuk mewujudkan keadilan social. Demokrasi
Pancasila berpangkal dari kekeluargaan dan gotong royong. Semangat
kekeluargaan itu sendiri sudah lama dianut dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia, khususnya di masyarakat pedesaan.
Mengapa lahir demokrasi Pancasila? Munculnya demokrsi Pancasila
adalah adanya berbagai penyelewengan dan permasalahan yang di alami
oleh bangsa Indonesia pada berlakunya demokrsi parlementer dan
demokrasi terpimpin. Kedua jenis demokrasi tersebut tidak cocok
doterapkan diindonesia yang bernapaskan kekeluargaan dan gotong
royong.
Sejak lahirnya orde baru di Indonesia diberlakukan demokrasi Pancasila
sampai saat ini. Meskipun demojrasi ini tidak bertentangan dengan
prinsip demokrasi konstitusional, namun praktik demokrasi yang
dijalankan pada masa orde baru masih terdapat berbagai peyimpangan
yang tidak ejalan dengan ciri dan prinsip demokrasi pancasila,
diantaranya:
a) Penyelenggaraan pemilu yang tidak jujur dan adil
b) Penegakkan kebebasan berpolitik bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
c) Kekuasaan kehakiman (yudikatif) yang tidak mandiri karena para
hakim adalah anggota PNS Departemen Kehakiman
d) Kurangnya jaminan kebebasan mengemukakan pendapat
e) System kepartaian yang tidak otonom dan berat sebelah
f) Maraknya praktik kolusi, korupsi, dan nepotisme
g) Menteri-menteri dan Gubernur di angkat menjadi anggota MPR
4. Demokrasi Pancasila Pada Era Orde Reformasi
Demokrasi yang dijalankan pada masa reformasi ini masih tetap
demokrasi pancasila. Namun perbedaanya terletak pada aturan
pelaksanaan. Berdasarkan peraturan perundang-undangan dan praktik
pelaksanaan demokrasi, terdapat beberapa perubahan pelaksanaan
demokrasi pancasila dari masa orde baru pelaksanaan demokrasi pada
masa orde reformasi sekarang ini yaitu :
a) Pemilihan umum lebih demokratis
b) Partai politik lebih mandiri
c) Lembaga demokrasi lebih berfungsi
d) Konsep trias politika (3 Pilar Kekuasaan Negara) masing-masing
bersifat otonom penuh.
Adanya kehidupan yang demokratis, melalui hukum dan peraturan yang
dibuat be\rdasarkan kehendak rakyat, ketentraman dan ketertiban akan
lebih mudah diwujudkan. Tata cara pelaksanaan demokrasi Pancasila
dilandaskan atas mekanisme konstitusional karena penyelenggaraan
pemeritah Negara Republik Indonesia berdasarkan konstitusi.
Demokrasi pancasila hanya akan dapat dilaksanakandengan baik apabila
nilai-nilai yang terkandung didalamnya dapat dipahami dan dihayati
sebagai nilai-nilai budaya politik yang mempengaruhi sikap hidup politik
pendukungnya.

Catatan penting : kegagalan Demokrasi Pancasila pada zaman orde


baru, bukan berasal dari konsep dasar demokrasi pancasila, melainkan
lebih kepada praktik atau pelaksanaanya yang mengingkari keberadaan
Demokrasi Pancasila

Sumber :
https://thynaituthya.wordpress.com/2013/11/23/makalah-pkn-tentang-demokrasi-
indonesia/

PERBANDINGAN IDEOLOGI

Ideologi
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Ideologi(mabda’) adalah
pemikiran yang mencakup konsepsi mendasar tentang kehidupan dan memiliki
metode untuk merasionalisasikan pemikiran tersebut berupa fakta, metode
menjaga pemikiran tersebut agar tidak menjadi absurd dari pemikiran-pemikiran
yang lain dan metode untuk menyebarkannya.
Sehingga dalam Konteks definisi ideologi inilah tanpa memandang sumber
dari konsepsi Ideologi, maka Islam adalah agama yang mempunyai kualifikasi
sebagai Ideologi dengan padanan dari arti kata Mabda’ dalam konteks bahasa
arab.
Apabila kita telusuri seluruh dunia ini, maka yang kita dapati hanya ada
tiga ideologi (mabda’). Yaitu Kapitalisme, Sosialisme termasuk Komunisme, dan
Islam. Untuk saat ini dua mabda pertama, masing-masing diemban oleh satu atau
beberapa negara. Sedangkan mabda yang ketiga yaitu Islam, saat ini tidak
diemban oleh satu negarapun, melainkan diemban oleh individu-individu dalam
masyarakat. Sekalipun demikian, mabda ini tetap ada di seluruh penjuru dunia.
Sumber konsepsi ideologi kapitalisme dan Sosialisme berasal dari buatan
akal manusia, sedangkan Islam berasal dari wahyu Allah SWT (hukum syara’).

Ibnu Sina mengemukakan masalah tentang ideologi dalam Kitab-nya "Najat", dia
berkata:
"Nabi dan penjelas hukum Tuhan serta ideologi jauh lebih dibutuhkan bagi
kesinambungan ras manusia, dan bagi pencapaian manusia akan kesempurnaan
eksistensi manusiawinya, ketimbang tumbuhnya alis mata, lekuk tapak kakinya,
atau hal-hal lain seperti itu, yang paling banter bermanfaat bagi kesinambungan
ras manusia, namun tidak perlu sekali."
A. IDEOLOGI PANCASILA
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari
dua kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan
bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia.
Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa,
kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan
keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf
ke-4 Preambule (Pembukaan) Undang-undang Dasar 1945.
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada
tahun 1945, tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.
Dalam upaya merumuskan Pancasila sebagai dasar negara yang resmi,
terdapat usulan-usulan pribadi yang dikemukakan dalam Badan Penyelidik
Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia yaitu :
 Lima Dasar oleh Muhammad Yamin, yang berpidato pada tanggal 29 Mei
1945. Yamin merumuskan lima dasar sebagai berikut: Peri Kebangsaan,
Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan, dan Kesejahteraan
Rakyat. Dia menyatakan bahwa kelima sila yang dirumuskan itu berakar
pada sejarah, peradaban, agama, dan hidup ketatanegaraan yang telah
lama berkembang di Indonesia. Mohammad Hatta dalam memoarnya
meragukan pidato Yamin tersebut.
 Pancasila oleh Soekarno yang dikemukakan pada tanggal 1 Juni 1945
dalam pidato spontannya yang kemudian dikenal dengan judul "Lahirnya
Pancasila". Sukarno mengemukakan dasar-dasar sebagai berikut:
Kebangsaan; Internasionalisme; Mufakat, dasar perwakilan, dasar
permusyawaratan; Kesejahteraan; Ketuhanan.
Nama Pancasila itu diucapkan oleh Soekarno dalam pidatonya pada tanggal 1
Juni itu, katanya:
“Sekarang banyaknya prinsip: kebangsaan, internasionalisme, mufakat,
kesejahteraan, dan ketuhanan, lima bilangannya. Namanya bukan Panca
Dharma, tetapi saya namakan ini dengan petunjuk seorang teman kita ahli
bahasa - namanya ialah Pancasila. Sila artinya azas atau dasar, dan diatas
kelima dasar itulah kita mendirikan negara Indonesia, kekal dan abadi.”

Setelah Rumusan Pancasila diterima sebagai dasar negara secara resmi


beberapa dokumen penetapannya ialah :
1. Rumusan Pertama : Piagam Jakarta (Jakarta Charter) - tanggal 22 Juni
1945
2. Rumusan Kedua : Pembukaan Undang-undang Dasar - tanggal 18
Agustus 1945
3. Rumusan Ketiga : Mukaddimah Konstitusi Republik Indonesia Serikat
- tanggal 27 Desember 1949
4. Rumusan Keempat : Mukaddimah Undang-undang Dasar Sementara -
tanggal 15 Agustus 1950
5. Rumusan Kelima : Rumusan Kedua yang dijiwai oleh Rumusan
Pertama (merujuk Dekrit Presiden 5 Juli 1959)

Kelebihan / keunggulan ideologi pancasila :


1. Mencakup nilai – nilai positif yang diambil dari berbagai ideology
2. Menutup kelemahan dari kedua ideology yang bertentangan.
3. Ekonomi yang menyangkut hajat hidup orang banyak dikuasai oleh
Pemerintah sehingga tidak mengorbankan rakyat.
4. Bersifat fleksibel yang artinya mengikuti perkembangan Zaman
Kekurangan ideologi pancasila:
Dapat Menimbulkan tafsir yang berbeda – beda

Negara yang menganut Ideologi Pancasila :


Indonesia
B. IDEOLOGI LIBERALISME
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan
tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan
persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas,
dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme
menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.Dalam
masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi,
hal ini dikarenakan keduanya sama-sama mendasarkan kebebasan mayoritas.

Ada tiga hal yang mendasar dari Ideolog Liberalisme yakni Kehidupan,
Kebebasan dan Hak Milik (Life, Liberty and Property). Dibawah ini, adalah
nilai-nilai pokok yang bersumber dari tiga nilai dasar Liberalisme tadi:
 Kesempatan yang sama. (Hold the Basic Equality of All Human Being).
Bahwa manusia mempunyai kesempatan yang sama, di dalam segala
bidang kehidupan baik politik, sosial, ekonomi dan kebudayaan. Namun
karena kualitas manusia yang berbeda-beda, sehingga dalam menggunakan
persamaan kesempatan itu akan berlainan tergantung kepada
kemampuannya masing-masing. Terlepas dari itu semua, hal ini
(persamaan kesempatan) adalah suatu nilai yang mutlak dari demokrasi.
 Dengan adanya pengakuan terhadap persamaan manusia, dimana setiap
orang mempunyai hak yang sama untuk mengemukakan pendapatnya,
maka dalam setiap penyelesaian masalah-masalah yang dihadapi baik
dalam kehidupan politik, sosial, ekonomi, kebudayaan dan kenegaraan
dilakukan secara diskusi dan dilaksanakan dengan persetujuan – dimana
hal ini sangat penting untuk menghilangkan egoisme individu.( Treat the
Others Reason Equally.)
 Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. Pemerintah
tidak boleh bertindak menurut kehendaknya sendiri, tetapi harus bertindak
menurut kehendak rakyat.(Government by the Consent of The People or
The Governed)
 Berjalannya hukum (The Rule of Law). Fungsi Negara adalah untuk
membela dan mengabdi pada rakyat. Terhadap hal asasi manusia yang
merupakan hukum abadi dimana seluruh peraturan atau hukum dibuat oleh
pemerintah adalah untuk melindungi dan mempertahankannya. Maka
untuk menciptakan rule of law, harus ada patokan terhadap hukum
tertinggi (Undang-undang), persamaan dimuka umum, dan persamaan
sosial.
 Yang menjadi pemusatan kepentingan adalah individu.(The Emphasis of
Individual)
 Negara hanyalah alat (The State is Instrument). Negara itu sebagai suatu
mekanisme yang digunakan untuk tujuan-tujuan yang lebih besar
dibandingkan negara itu sendiri. Di dalam ajaran Liberal Klasik,
ditekankan bahwa masyarakat pada dasarnya dianggap, dapat memenuhi
dirinya sendiri, dan negara hanyalah merupakan suatu langkah saja ketika
usaha yang secara sukarela masyarakat telah mengalami kegagalan.
 Dalam liberalisme tidak dapat menerima ajaran dogmatisme (Refuse
Dogatism). Hal ini disebabkan karena pandangan filsafat dari John Locke
(1632 – 1704) yang menyatakan bahwa semua pengetahuan itu didasarkan
pada pengalaman. Dalam pandangan ini, kebenaran itu adalah berubah.

Keunggulan / kelebihan ideologi liberalisme :


1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarkat dalam mengatur kegiatan
ekonomi. Masyarakat tidak perlu menunggu komando dari pemerintah.
2. Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal
ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3. Timbul persaingan untuk maju karena kegiatan ekonomi sepenuhnya
diserahkan kepada masyarakat.
4. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena barang yang kurang
bermutu tidak akan laku di pasar.
5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan
atas motif mencari keuntungan
6. Kontrol sosial dalam sistem pers liberal berlaku secara bebas. Berita-berita
ataupun ulasan yang dibuat dalam media massa dapat mengandung kritik-
kritik tajam, baik ditujukan kepada perseorangan lembaga atau
pemerintah.
7. Masyarakat dapat memilih partai politik tanpa ada gangguan dari
siapapun.
Kelemahan ideologi liberalisme :
1. Sulit melakukan pemerataan pendapatan. Karena persaingan bersifat
bebas, pendapatan jatuh kepada pemilik modal atau majikan. Sedangkan
golongan pekerja hanya menerima sebagian kecil dari pendapatan.
2. Pemilik sumber daya produksi mengeksploitasi golongan pekerja,
sehingga yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin.
3. Sering muncul monopoli yang merugikan masyarakat.
4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi
budaya oleh individu yang sering terjadi
5. Karena penyelenggaran pers dilakukan oleh pihak swasta, pemerintah sulit
untuk mengadakan dan memberikan kontrol. Sehingga pers sebagai media
komunikasi dan media masa sangat efektif menciptakan image
dimasyarakat sesuai misi kepentingan mereka.

Negara yang menganut Ideologi Liberal :


Benua amerika : Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil, Cili, Cuba,
Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay,
Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland,
Grenada, Kosta Rika, Puerto Rico Suriname.
Benua eropa: Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus,
Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani,
Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova,
Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro,
Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom
Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San
Marino.
Benua Asia: India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand,
Turki Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura.
Kepulauan Oceania: Australia dan Selandia Baru.
Benua Afrika: Mesir, Senegal dan Afrika Selatan, Aljazair, Angola, Benin,
Burkina Faso, Mantol Verde, Côte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana,
Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan
Zimbabwe.

C. IDEOLOGI KOMUNIS
Komunisme adalah sebuah ideologi. Penganut paham ini berasal dari
Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich
Engels, sebuah manifesto politik yang pertama kali diterbitkan pada 21
Februari 1848 teori mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada
perjuangan kelas (sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang
kemudian pernah menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam
dunia politik.
Komunisme pada awal kelahiran adalah sebuah koreksi terhadap paham
kapitalisme di awal abad ke-19, dalam suasana yang menganggap bahwa
kaum buruh dan pekerja tani hanyalah bagian dari produksi dan yang lebih
mementingkan kesejahteraan ekonomi. Akan tetapi, dalam perkembangan
selanjutnya, muncul beberapa faksi internal dalam komunisme antara
penganut komunis teori dan komunis revolusioner yang masing-masing
mempunyai teori dan cara perjuangan yang berbeda dalam pencapaian
masyarakat sosialis untuk menuju dengan apa yang disebutnya sebagai
masyarakat utopia.
Istilah komunisme sering dicampuradukkan dengan komunis internasional.
Komunisme atau Marxisme adalah ideologi dasar yang umumnya digunakan
oleh partai komunis di seluruh dunia. sedangkan komunis internasional
merupakan racikan ideologi ini berasal dari pemikiran Lenin sehingga dapat
pula disebut "Marxisme-Leninisme".
Dalam komunisme perubahan sosial harus dimulai dari pengambil alihan alat-
alat produksi melalui peran Partai Komunis. Logika secara ringkasnya,
perubahan sosial dimulai dari buruh atau yang lebih dikenal dengan proletar
(lihat: The Holy Family ), namun pengorganisasian Buruh hanya dapat
berhasil dengan melalui perjuangan partai. Partai membutuhkan peran
Politbiro sebagai think-tank. Dapat diringkas perubahan sosial hanya bisa
berhasil jika dicetuskan oleh Politbiro.
Komunisme sebagai anti-kapitalisme menggunakan sistem partai komunis
sebagai alat pengambil alihan kekuasaan dan sangat menentang kepemilikan
akumulasi modal pada individu. pada prinsipnya semua adalah
direpresentasikan sebagai milik rakyat dan oleh karena itu, seluruh alat-alat
produksi harus dikuasai oleh negara guna kemakmuran rakyat secara merata,
Komunisme memperkenalkan penggunaan sistem demokrasi keterwakilan
yang dilakukan oleh elit-elit partai komunis oleh karena itu sangat membatasi
langsung demokrasi pada rakyat yang bukan merupakan anggota partai
komunis karenanya dalam paham komunisme tidak dikenal hak perorangan
sebagaimana terdapat pada paham liberalisme.
Secara umum komunisme berlandasan pada teori Materialisme Dialektika dan
Materialisme Historis oleh karenanya tidak bersandarkan pada kepercayaan
mitos, takhayul dan agama dengan demikian tidak ada pemberian doktrin
pada rakyatnya, dengan prinsip bahwa "agama dianggap candu" yang
membuat orang berangan-angan yang membatasi rakyatnya dari pemikiran
ideologi lain karena dianggap tidak rasional serta keluar dari hal yang nyata
(kebenaran materi).

Keunggulan / Kelebihan ideologi Komunis :


1. Karena perekonomian sepenuhnya ditangani oleh pemerintah, baik dalam
hal perncanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan maka
pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran atau
berbagai keburukan ekonomi lainnya.
2. Pemerintah menentukan jenis kegiatan produksi sesuai dengan
perencanaan sehingga pasar barang dalam negri berjalan dengan lancer.
3. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan.
4. Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh
pemerintah.
5. Tidak ada pembagian kelas apapun ketimpangan yang ada
Kelemahan ideologi Komunis :
1. Pers dijadikan alat propaganda oleh pemerintah untuk menyebarkan nilai
– nilai komunis
2. Mematikan inisiatif individu untuk maju, sebab segala kegiatan diatur
oleh pusat
3. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat
4. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memiliki sumber daya.

Negara yang menganut Ideologi Komunis :


Tiongkok, Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

Sumber :
http://tugas-akane.blogspot.com/2012/08/kelemahan-dan-kelebihan-masing-
masing.html
http://littleamo.blogspot.com/2012/09/macam-macam-ideologi-beserta-
negara.html

PETA ZAZIRAH ARAB


Sumber :
http://nurul-asri-cimahi.blogspot.com/2013/03/peta-wilayah-jazirah-arab.html

Anda mungkin juga menyukai