Anda di halaman 1dari 7

PSIKOLOGI

”Pengembangan Kepribadian Sukses”

OLEH

ASTIKA CITRA UTAMI

NIM : 152210714

DOSEN PEMBIMBING :

SUDIHATI HAMID S.Pd, M.Kes

POLTEKKES KEMENKES RI PADANG

JURUSAN GIZI DIV II A

2015/2016
PEMBAHASAN

A. Definisi Kepribadian
Menurut gordon Alport (1951) kepribadian atau personality didefinisikan
sebagai suatu kesatuan organisasi dinamis dalam diri individu sebagai sistem
psikofisis yang menentukan caranya yang khas dalam penyesuaian diri dengan atau
terhadap lingkungannya .
Kepribadian yang dalam bahasa Inggrisnya “Personality” berasal dari suatu
istilah dalam bahasa latin yaitu personare. Personare berarti masker atau kedok topeng
yang pada jaman Romawi Kuno digunakan oleh para pemain sandiwara. Dalam kata
personality terkandung kata persona yaitu orang yang mempergunakan kedok topeng
itu atau orang yang melakukan permainan sandiwara sebagai individu yang
sebenarnya. Demikian istilah personality menurut sejarah penggunaannya berarti
sebagai kedok topeng dan dapat pula berarti sebagai pemain sandiwara.
Dalam perkembangan penggunaan istilah personality itu kemudian berarti
sebagai suatu istilah untuk mengungkapkan mengenai apa yang tersimpan atau isi dari
pada yang tersurat dan tersirat dari gambaran nyata wajah, sifat dan tingkah laku
individu. Dengan gambaran tersebut, yaitu apa-apa yang terkandung atau yang
mungkin ditafsirkan dari apa yang terkandung atau yang mungkin ditafsirkan dari
gejala-gejala nyata.
Secara ilmiah ilmu kepribadian mulai berkembang pada pertengahan abad
XIX di Jerman, tugas ilmu pengetahuan kepribadian saat itu adalah menganalisis
tentang kesadaran seseorang manusia dewasa yang normal dan beradab sehingga
diketahui kepribadiannya. Hambatan dalam mempelajari ilmu kepribadian yaitu sulit
menentukan hubungan sebab akibat antara perilaku seseorang dengan penyebab-
penyebabnya.Perilaku seseorang tidak selalu mencerminkan keadaan dalam diri
seseorang yang sebenarnya. Dan penyebab-penyebabnya tidak selalu dapat
dikendalikan.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi terbentuknya Kepribadian
Menurut Winarti (2001:5) ada tiga faktor yang menentukan perkembangan
kepribadian yaitu :
a. Faktor Bawaan
Faktor bawaan terdiri dari bawaan genetik yang menentukan diri fisik primer
(warna, mata, kulit) selain itu juga kecendrungan dasar misalnya kepekaan,
penyesuaian diri.
b. Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan seperti sekolah atau lingkungan sosial/budaya seperti teman,
guru dapat mempengaruhi terbentuknya kepribadian.
c. Interaksi antara bawaan serta lingkungan
Interaksi yang terus menerus anatara bawaan serta lingkungan menyebabkan
timbulnya perasaan aku/diriku dalam diri seseorang.

C. Peran , Manfaat dan Tujuan Pengembangan Kepribadian


Peran pengembangan kepribadian sangat besar dalam rangka meningkatkan
kualitas diri pribadi, kualitas hubungan dengan orang lain. Manfaat pengembangan
kepribadian adalah setiap orang akan berusaha menjadi yang terbaik dalam bekerja
serta membantu dan melayani orang lain secara baik.Tujuan pengembangan
kepribadian untuk memperbaiki kualitas kepribadian secara langsung maupun tidak
langsung melalui kegiatan menciptakan pola berpikir yang positif setiap hari.

D. Tipe Kepribadian Manusia


1. Hipocrates mengelompokkan kepribadian manusia berdasarkan cairan-cairan
tubuh yang mempengaruhi temperamen seseorang :
a. Sanguinis dipengaruhi oleh darah : Spontan, lincah, periang, optimistik
b. Melankolis dipengaruhi oleh empedu hitam : Penuh pikiran, setia, tekun,
murung, depresif
c. Koleris dipengaruhi oleh empedu kuning : Suka petualangan, percaya diri,
mudah marah
d. Phlegmatis dipengaruhi oleh cairan lendir : Ramah, sabar, tenang, lamban dan
puas.
2. `Kretchmer (1935) mengelompokkan kepribadian seseorang berdasarkan bentuk
tubuh, yaitu :
a. Endomorph memiliki bentuk tubuh gemuk dan bulat : Mudah bergaul, periang,
dan santai
b. Ectomorph memiliki bentuk tubuh tinggi kurus : Sangat serius, senang
menyendiri, menjaga jarak dengan orang lain, dan amat perasa
c. Mesomorph memiliki bentuk tubuh : Tegap dan atletis : Agak cerewet, agresif,
dan sangat aktif secara fisik.

3. Carl Gustav Jung dalam bukunya Psychological Types (1921) mengatakan bahwa
kepribadian manusia dibagi menjadi dua kecenderungan ekstrim berdasarkan
reaksi individu terhadap pengalaman dalam hidupnya, yaitu :
a. Introvert yaitu seseorang yang menarik diri dan tenggelam dalam pengalaman-
pengalaman batinnya sendiri, mempunyai kecenderungan tertutup, tidak
terlalu memperhatikan orang lain, dan agak pendiam.
b. Ekstrovert yaitu seseorang yang membuka diri dalam kontak dengan orang-
orang, peristiwa-peristiwa, dan benda-benda disekitarnya, mempunyai
kecenderungan tidak tetutup, berbicara ceplas-ceplos, memperhatikan orang
lain dan lingkungan dimana dia berada.

E. Perkembangan Kepribadian Sukses


Perkembangan kepribadian merupakan hasil atau produk lingkungan sosial
budaya, yang meliputi perang orang tua, anggota keluarga, sosial budaya, dan
pengaruh kemampuan motorik.
Untuk mencapai perkembangan kepribadian suskes ini ada 3 kompenen
penting yang terdapat didalamnya , yaitu:
1. Toleransi

Toleransi adalah membiarkan orang lain berpendapat lain, melakukan hal yang
tidak sependapat dengan kita, tanpa kita ganggu ataupun intimidasi. Toleransi berarti
memberikan hak kepada setiap manusia untuk menjadi diri sendiri, menghormati
kebebasan jati diri untuk hidup dalam perbedaan, memberikan rasa adil, aman, dan
nyaman kepada setiap orang dalam keragaman dan perbedaan, menjaga hati nurani
yang bersih saat berinteraksi dengan orang lain yang berbeda dengan kita dan
memperlakukan setiap orang dengan hormat.

Toleransi harus menjadi sesuatu yang nyata dalam komunikasi dan pergaulan
sehari-hari. Ketika seseorang toleran satu sama lain maka dapat menghilangkan energi
benci dari kepribadian diri sendiri, sehingga hati menjadi bersih dari sikap negatif dan
secara otomatis seseorang tersebut akan menjadi pribadi yang bahagia dan dalam
hidup.

Dengan adanya kemampuan untuk mengendalikan diri dalam bersikap toleran


terhadap sesama yang membuat diri sendiri merasa nyaman dan bahagia artinya akan
membentuk kepribadian yang sukses. Namun, apabila diri sendiri bisa memberikan
toleran terhadap orang lain maka akan menjadi penyabab gagal terbentuknya
kepribadian yang baik atau sukses.

2. Ambisi

Ambisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah keinginan (hasrat,


nafsu) yang besar untuk menjadi (memperoleh, mencapai) sesuatu (seperti pangkat,
kedudukan). Ambisi tidak selalu bermakna negatif, tetapi lebih banyak dimaknai
secara negatif, ketika seseorang berkeinginan keras memperoleh sesuatu, maka Ia
dapat mempergunakan cara apa saja untuk mewujudkan keinginannya itu, bahkan
dengan cara-cara yang jahat sekalipun.

Untuk memperoleh ambisi yang sehat, ada beberapa hal penting yang harus
diperhatikan :

 Hindarilah harapan yang berlebih-lebihan.


 Periksalah apakah tuntutan yang diharapkan dari anda cukup realistis, jika
tidak sebaiknya ditolak.
 Tentukan sasaran keberhasilan kerja.
 Jangan membuang-buang kekuatan anda dengan pemakaian tenaga yang
berlebihan.
 Tak ada orang yang dapat terus-menerus mempertahankan tingkat
keberhasilan yang tinggi
 Jangan terlalu lama mengenang kenangan kemenangan.
 Jaga motivasi untuk berhasil dalam batas-batas secukupnya

Menjadi pribadi yang sukse membutuhkan ambisi, yang berarti bekerja


keras, berkorban, dan bertahan ketika segala sesuatu tidak berjalan dengan baik.
Orang yang tidak memiliki ambisi cendrung berkecil hati dan tidak motivasi untuk
maju kedepan dan mempunyai kepribadian yang sukses.

3. Pengabdian

Pengabdian menurut WjS. Poerwodarminto adalah hal-hal yang


berhubungan dengan mengabdi. Mengabdi adalah suatu penyerahan diri kepada
“suatu” yang dianggap lebih, biasanya dilakukan dengan ikhlas, bahkan diikuti
pengorbanan. Dimana pengorbanan berarti suatu pemberian untuk menyatakan
kebaktian, yang dapat berupa materi, perasaan, jiwa raga. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.

Pengabdian merupakan perwujudan kesetiaan, mungkin hal ini muncul


pertama kali, seseorang yang tidak setia akan melahirkan pribadi yang tidak baik
bagi dirinya. Ketidaksetiaan menjadikan seseorang lebih rendah, hilangnya
kepercayaan orang lain terhadap diri kita dan dipandang hina, sehingga kurangnya
kesetiaan adalah salah satu penyebab kegagalan dalam menciptakan kepribadian
sukses, selain itu juga bisa gagal dalam berbagai segi kehidupan. Apabila
seseorang tidak mempunyai rasa tanggung jawab serta kestiaan terhadap “suatu”
maka orang lain akan dengan mudah menilai kepribadian diri kita , apakah
seseorang tersebut memiliki kepribadian yang baik atau tidak. Dan jika pribadi
diri baik maka akan membuat diri sendiri merasa nyaman dalam bertingkah laku
atau menerima perlakuan orang lain sehingga kepribadian diri sendiri sukses,
begitu juga sebaliknya.
Dari tiga komponen diatas yaitu toleransi, ambisi dan pengabdian jika
tidak diterapkan dengan baik atau tidak ada didalam diri individu tersebut maka
perkembangan kepribadian tidak akan sukses. Tiga kompenen tersebut sangat
penting dan mudah dinilai orang lain apakah diri kita memiliki kepribadian yang
baik atau kepribadian sukses.
DAFTAR PUSTAKA

Winarti, Euis.2007. Pengembangan Kepribadian.Yogyakarta: Graha


Peter, Lauster.1994.Tes Kepribadian, Peter Lauster. Jakarta :Gaya Media Pratama
Susatyo Herlambang.2011.Personality Development. Gosyen Publising

Anda mungkin juga menyukai