PENDAHULUAN
Energi listrik saat ini sudah menjadi kebutuhan manusia dan memberikan
meningkatnya pertumbuhan beban mulai dari sektor industri hingga rumah tangga
dalam sistem tenaga listrik yang disertai dengan peningkatan jumlah pembangkit
listrik dan beberapa gardu induk atau GI yang saling terhubung (terinterkoneksi)
antara satu dengan yang lainnya dan melayani beban yang ada pada semua gardu
induk (GI) yang terhubung. Transmisi interkoneksi berupa sistem kelistrikan yang
kompleks akan selalu terjadi perubahan-perubahan variabel setiap saat. Hal ini
dapat dilihat pada perubahan tegangan, arus, daya aktif, daya reaktif maupun
sistem merupakan salah satu faktor yang selalu diperhatikan oleh pihak PLN.
Kontinuitas pelayanan yang baik, tidak sering terjadi pemutusan, baik karena
terbaik diprioritaskan pada beban-beban yang dianggap vital dan sama sekali tidak
memadai, tegangan yang selalu konstan dan frekuensi yang selalu konstan untuk
arus bolak-balik. Untuk kondisi ini dibutuhkan lebih dari satu aliran daya atau
menggunakan beberapa saluran transmisi yang saling terhubung. Oleh karena itu
perlu suatu alat kontrol untuk menjaga kestabilan sistem agar selalu beroperasi
maksimal. Jumlah cadangan daya reaktif pada sistem tenaga listrik merupakan salah
satu indikator petunjuk dari kestabilan tegangan. Aplikasi peralatan yang digunakan
untuk kontrol suatu sistem tenaga listrik yaitu dengan menggunakan teknologi
fleksibel karena mengikuti perubahan beban. Salah satu contoh teknologi FACTS
Pada penelitian ini, akan dilakukan analisis dan simulasi STATCOM (Static
transmisi 150 KV yang di aplikasikan di PT. PLN (Persero) APB Jabar. Konsep
dari penelitian ini yaitu dengan tahapan melakukan analisis aliran daya untuk
mengetahui profil aliran daya aktif (P), reaktif (Q), sudut fasa dan profil tegangan.
Setelah diketahui lokasi saluran yang memiliki jatuh tegangan tinggi maka
sistem pada bus yang bermasalah tersebut dengan menggunakan program Matlab
Simulink.
1.2. Perumusan Masalah
bermasalah pada program Simulink, dan selanjutnya dianalisis nilai indeks stabilitas
tegangan pada setiap bus beban sebelum dan setelah pemasangan STATCOM.
transmisi 150 KV
program ETAP untuk mengetahui profil daya aktif (MW), reaktif (MVAR),
2. Kondisi tegangan dalam batasan tegangan yaitu +5% sampai dengan -10%
(berdasarkan SPLN No. 1:1995 Pasal 4) dari tegangan nominal 150 KV.
STATCOM.
6. Tidak membahas mode Switching pada saluran transmisi 150 KV pada saat
mengalami gangguan.
1. Bagi Penulis
memperluas wawasan mengenai mata kuliah analisis sistem tenaga pada saluran
transmisi dan sistem kendali pada peralatan FACTS yang bertujuan memperbaiki
kualitas daya penyaluran dari pembangkit ke beban salah satu peralatannya yaitu
tegangan.
bahan kajian penelitian di masa yang akan datang dan juga sebagai acuan dalam