Tanggal Pengkajian :
Jam :
Tempat Pengkajian :
Nim : 102015013
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
a. Identitas Pasien
Nama : Ny.A
Umur : bulan
Umur : tahun
Agama : Islam
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Pendidikan :
Pekerjaan : IRT
c. Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular,
a. Ibu mengatakan anaknya di beri Makan Nasi, Buah, Sayur, Minum Air Putih,
ASI
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
a. KU : baik
b. Kesadaran : composmentis
c. TTV
N : 140 x/m S : 36 ºC
RR : 40 x/m
d. BB saat ini :
e. PB saat ini :
2. Pemeriksaan Fisik
tyroid
3. Pemeriksaan Penunjang
Tidak ada
A. Diagnosa Kebidanan
B. Diagnosa Masalah
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
V. PERENCANAAN
A. Lakukan pemeriksaan dan skrinning pada An. I dan beritahu hasil pemeriksaan
kepada ibu
B. Berikan KIE pada ibu mengenai skrinning
VI. PELAKSANAAN
dengan usianya.
B. Memberikan KIE pada ibu mengenai skrinning ataupun deteksi dini menggunakan
KPSP, tujuannya yaitu untuk mendeteksi perkemangan anak apakah sesuai dengan
VII. EVALUASI
4. Waktu : 30 menit
5. Tempat : Rumah Ny .I
8. Tujuan
9. Metode :
a. Konseling
b. Tanya jawab
dari penyuluhan
/skrinning
disampaikan selama
konseling untuk
mengevaluasi
13. Evaluasi
perkembangannya
Polindes, Bidan dan dokter praktek hingga Rumah Sakit. Pelaksana skrining
untuk mengetahui apakah perkembangan anak normal atau tidak. Jadwal skrining
KPSP rutin dilakukan pada saat umur anak mencapai 3, 6, 9, 12, 15, 18, 21, 24,
30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Bila orang tua datang dengan keluhan
anaknya mempunyai masalah tumbuh kembang pada usia anak diluar jadwal
skrining, maka gunakan KPSP untuk usia skrining terdekat yang lebih muda.
Formulir KPSP tersedia untuk untuk setiap kelompok umur anak dari 2 bulan
hingga 72 bulan.
b. Jadwal skrining
Jadwal skrining atau pemeriksaan KPSP rutin adalah pada umur 3, 6, 9,
12, 15, 18, 21, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60, 66 dan 72 bulan. Jika anak belum
mencapai umur skrining tersebut, minta ibu datang kembali pada umur skrining
yang terdekat untuk pemeriksaan rutin. Misalnya bayi umur 7 bulan, diminta
kembali untuk skrining KPSP pada umur 9 bulan. Apabila orang tua datang
anak bukan umur skrining maka pemeriksaaan menggunakan KPSP untuk umur
e) Bayi asfixia – bayi tertahan di vagina waktu lahir, saat lahir tidak langsung
menangis. Kasus lain – dari usia 1-4 tahun anak sudah bisa bicara, namun
pada aspek verbal dan non-verbal. Fisik: kurus, gemuk, lemah, dsb. Perilaku:
aktif sekali, tidak konsentrasi, acuh, agresif, banyak bicara, diam, menangis,
dsb.
3) Analisis hasil : diagnosis berdasarkan hasil anamnesis, observasi serta deteksi
anak atau konseling pada orang tua. Perlu dirujuk atau tidak? Kalau iya,
kemana?