Anda di halaman 1dari 3

SOP PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH

BERBAHAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

HKP-01-V1 00 1 dari 3

Ditetapkan
SPO Tanggal Terbit
Direktur ,
KESEHATAN LINGKUNGAN

13 April 2016 dr. Budi Santoso

Limbah bahan beracun dan berbahaya adalah sisa suatu usaha dan atas
kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracunyang karena
sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik secara langusng
Pengertian
maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan
hidup dan atau membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan
hidup manusia serta mahluk hidup.

1. Untuk mencegah dan menanggulangipencemaran atau kerusakan


lingkungan hidup yang diakibatkan oleh limbah beracun berbahaya.
Tujuan
2. Agar dapat dilakukan pemulihan kualitas lingkungan yang sudah
tercemar sehingga sesuai dengan fungsinya kembali

a) Undang-Undang No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan


Pengelolaan Lingkungan Hidup.
b) Undang – undang No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Kebijakan
c) Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 56 Tahun 2015 tentang
Pengelolaan Limbah Berbahaya dan Beracun

Prosedur a) Pemilahan Limbah


Dilakukan pemilihan jenis limbah mulai dari sumber yang terdiri limbah
infeksius, limbah patologi, limbah benda tajam, limbah farmasi, limbah
kimiawi. Kategori limbah beracun dan berbahaya berdasarkan kreteria
sebagai berikut :.
 Mudah meledak
 Mudah terbakar
 Bersifat reaktif
 Beracun
 Menyebabkan infeksi
 Bersifat korosif
b) Pengumpulan Limbah Medis
 Pengumpulan limbah medis dari setiap ruangan penghasil limbah
menggunakan troli khusus yang tertutup.
 Penyimpanan limbah medis harus sesuai iklim tropis yaitu pada musim
hujan paling lama 48 jam dan musim kemarau 48 jam.
SOP PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH
BERBAHAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

HKP-01-V1 00 2 dari 3

c) Persyaratan Pewadahan Limbah Medis


 Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya, misalnya
fiber glass
 Disetiap sumber penghasil limbah harus tersedia tempat pewadahan
yang terpisah dengan limbah non medis.
 Kantong plastik diangkat setiap hari atau apabila 2/3 bagian telah terisi
limbah
 Untuk benda – benda tajam ditampung pda tempat khusus (sfety box)
seperti botol atau kantong yang aman.
 Tempat pewadahan limba medis infeksius dan sitotoksis yang tidak
langsung kontak dengan limbah harus segera dibersihkan dengan
larutan desinfektan apabila akan dipergunakan kembali, seangkan
untuk kantong plastik yang telah dipakai dan kontak langsung dengan
limbah tersebut tidak boleh digunakan lagi.
 Tempat limbah memiliki minimal 2 macam tempat, satu untuk limbah
medis (warna kuning) dan satunya lagi untuk non medis (warna hitam).
 Semua limbah dari ruangan gawat darurat dianggap sebagai limbah
medis
 Semua limbah dari kantor biasanya biasanya berupa alat – alat tulis
dianggap sebagai limbah non medis.
Tempat pewadahan limbah non medis sebagai berikut
- Terbuat dari bahan yang kuat, cukup ringan, tahan karat, kedap air
dan memiliki permukaan yang halus pada bagian dalamnya
misalnya fiber glass
- Mempunyai tutup yang mudah dibuka dan ditutup tanpa mengotori
tangan.
- Terdapat minimal 1 buah untuk setiap ruangan atau sesuai
dengan kebutuhan.
- Limbah tidak boleh dibiarkan dalah wadahnya melebihi 3 x 24 jam
atau apabila 2/3 bagian kantong sudah terisi limbah maka harus
diangkut supaya tidak menjadi perindukan vektor penyakit atau
hewan pengganggu.
d) Tempat Penampungan Sementara
 Limbah medis harus dimusnahkan melalui kerjasama dengan pihak
lain yang memiliki incenerator untuk dilakukan pemusnahan selambat
– lambatnya 24 jam apabila disimpan pada suhu ruang.
e) Transportasi
 Pengangkutan limbah keluar Rumah Sakit menggunakan kendaraan
khusus Kantong limbah medis sebelum dimasukan kekendaraan
pengangkut harus diletakan dalam kontainer yang kuat dan tertutup.

Unit Terkait

Referensi
SOP PENGENDALIAN DAN PEMBUANGAN LIMBAH
BERBAHAYA

No. Dokumen No. Revisi Halaman

HKP-01-V1 00 3 dari 3

Anda mungkin juga menyukai