Oleh
Kelompok 3:
WATANSOPPENG
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Salawat serta
salam tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Askeb II. Adapun
judul dari makalah ini “Amniotomi”. Kami mengucapkan terima kasih kepada
ini.
Harapan kami, makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca serta menjadi
referensi khususnya bagi kami dalam mengarungi masa depan. Kami sadar bahwa
makalah ini jauh dari kesempurnaan, maka kritik dan saran yang membangun sangat
Penulis,
Kelompok 3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN
BAB II PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………. 9
B. Saran ……………………………………………………………. 9
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
masih utuh, ada dorongan yang besar. Manfaat yang diperkirakan adalah persalinan
bertambah cepat, deteksi dini kasus pencemaran mekonium pada cairan amnion, dan
teknik aseptik. Yang penting kepala janin harus tetap berada di serviks dan tidak
dikeluarkan dari panggul selama prosedur; karena tindakan seperti itu akan
menyebabkan prolaps tali pusat. (Obstetri William Edisi 21, Cuningham, dkk., 2006:
343) . Selama selaput ketuban masih utuh, janin akan terhindar dari infeksi dan
asfiksia. Cairan amniotic berfungsi sebagai perisai yang melindungi janin dari
tekanan penuh dikarenakan kontraksi. Oleh karena itu perlu dihindarkan amniotomi
dini pada kala I. Biasanya, selaput ketuban akan pecah secara spontan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan isi makalah ini adapun rumasan masalah pada makalah ini adalah
sebagai berikut:
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah makalah ini adapun tujuannya adalah sebagai berikut:
RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Amniotomi
baik di bagian bawah depan ( fore water ) maupun dibagian belakang ( hind water )
dengan suatu alat khusus (drewsmith catheter ). Sampai sekarang belum diketahui
rahim.
pecahnya pembuluh darah plasenta, trauma pada serviks atau trauma bayi
5. Kering (K), kantung ketuban bisa menunjukkan bahwa selaput ketuban sudah
serviks
2. Menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotik yang berkurang.
lambat. Berdasarkan bukti-bukti yang diperoleh dari uji coba klinis pada persalinan
spontan dan dari induksi persalinan, besar kemungkinan bahwa amniotomi akan
amniotomi saja atau dikombinasikan dengan induksi yang lain seperti oksitosin.
E. Indikasi Amniotomi
Amniotomi dilakukan jika ketuban belum pecah dan serviks telah membuka
F. Kontraindikasi Amniotomi
1. Polihidramnion
Suatu keadaan dimana juga jumlah air ketuban lebih banyak dari normal,
2. Presentasi Muka
oksiput tertekan. Pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap
ke bawah.
Dimana tali pusat yang berada di samping bagian besar janin dapat teraba
dekat ostium uteri internum. Pembuluh tersebut berada di dalam selaput ketuban atau
tidak terlindung dengan tali pusat atau jaringan plasenta sehingga akan pecah bila
5. Letak Lintang
Suatu keadaan dimana janin melintang di dalam uterus dengan kepala pada
sisi yang satu sedangkan bokong berada pada sisi yang lain. Pada umumnya bokong
berada sedikit lebih tinggi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada pintu
atas panggul.
G. Penatalaksanaan Amniotomi
½ kocher : 1 buah
c. Fetoskop
d. Bengkok
2. Langkah kerja
c. Atur posisi ibu, perhatikan privasi ibu, posisi ibu litotomi atau dorsal
d. Cuci tangan dengan air mengalir dan keringkan dengan tissue, gunakan teknik
6 langkah.
e. Pastikan kepala sudah masuk pintu atas panggul (PAP), pastikan dengan cara
leopold IV. Amniotomi yang dilakukan saat kepala belum masuk PAP dapat
menyebabkan infeksi.
f. Pakai sarung tangan, sarung tangan yang digunakan sifatnya steril atau DTT.
telunjuk dan jari tengah, torehkan gigi kocher saat selaput menegang sampai
i. Pertahankan tangan tetap didalam. Pastikan kepala turun dan tidak ada bagian
janin yang kecil turut turun; perhatikan cairan ketuban yang keluar; pastikan
cairan ketuban telah keluar semua. Lalu keluarkan tangan dari vagina secara
perlahan-lahan.
PENUTUP
A. Kesimpulan
baik di bagian bawah depan ( fore water ) maupun dibagian belakang ( hind water )
pembukaan serviks
menyebabkan kecacatan pada tulang kepala akibat akibat tekanan diferensi yang
meningkat, Menambah kompresi tali pusat akibat jumlah cairan amniotik yang
berkurang.
B. Saran
yang dibutuhkan ibu dan bayi dengan rajin membaca agar tidak salah dalam
memberikan asuhan.
DAFTAR PUSTAKA
https://delimaerikadwi.wordpress.com/2013/10/23/makalah-amniotomi/. 07 oktober
2017.