Sri Mulatsih
smulat@gmail.com
MATERI PEMBAHASAN
1. Konsep Clinical Pathway terkait dengan Mutu
Pelayanan dan Patient Safety
2. Fraud dalam Pelayanan Kesehatan & Peluangnya di
Era Jaminan Kesehatan
3. Pencegahan, Deteksi, dan Pencegahan Fraud dalam
Pelayanan Kesehatan di Era Jaminan Kesehatan
4. Simpulan
2
Konsep Clinical Pathway terkait dengan
Mutu Pelayanan dan Patient Safety
Prinsip Pelayanan Kesehatan Yang Baik
Berkeadilan (Equity)
Merata (Equality)
Terjangkau (Affordable)
Tersedia (available),
Menyeluruh (comprehensive),
Berkesinambungan (countinues),
Terpadu (integrated),
Wajar (appropiate),
Dapat diterima (acceptable),
Bermutu (quality),
Mudah dicapai (accessible),
Terjangkau (affordable).
Terstrukur (Structured)
Aman (Safe),serta….
1 2 3 4 5
TAHAP
Masuk Diagnosis Pre Terapi Terapi Pemantauan
5
Clinical pathways (CP)
• Konsep CP pertama kali:
– New England Medical Center (Boston, USA) 1985
– Hasil adaptasi dari dokumen yang digunakan di
manajemen kualitas bidang industri (SPO):
• Perbaikan efisiensi sumber daya
• Pekerjaan berhenti pada waktu yang sudah ditentukan
6
Clinical pathways (CP)
CP*
Evidence/ Praktik
bukti Ilmiah Klinis
Kondisi
kesehatan
Tergantung
khusus pengguna ?
8
TUJUAN CP
9
TUJUAN CP
10
PENGEMBANGAN CP
Keputusan pengembangan CP
Mapping Proses
Pengembangan konten CP
• Standar nasional
• Dibuat oleh
asosiasi profesi PNPK
• Disyahkan oleh
Menteri
12
Fraud dalam Pelayanan Kesehatan &
Peluangnya di Era Jaminan Kesehatan
PENGERTIAN FRAUD
• Fraud adalah kesengajaan melakukan kesalahan
terhadap kebenaran untuk tujuan mendapatkan
sesuatu yang bernilai atas kerugian orang lain
• Upaya penipuan untuk memperoleh keuntungan
pribadi.
• Definisi fraud bervariasi tergantung legal jurisdiction.
14
FRAUD DALAM PELAYANAN KESEHATAN
15
DEFINISI FRAUD
FRAUD is any intentional act or omission designed to deceive
others, resulting in the victim suffering a loss and/or the
perpetrator achieving a gain
(ACFE, 2010)
UNSUR FRAUD:
• Misrepresentation of material fact (adanya janji/petunjuk
yang palsu/menyesatkan mengenai suatu fakta penting)
• Intent (adanya kesengajaan)
• Trust (dilanggarnya kepercayaan)
• Victim (adanya pihak yang dikorbankan)
• Damage (berakibat kerusakan/kerugian)
16
FRAUD OLEH PENYEDIA LAYANAN
• Pengajuan klaim dengan mencantumkan pelayanan yang tidak
diberikan
• Melakukan manipulasi diagnosa tingkat keparahan
penyakit dinaikkan sehingga jenis tindakan lebih banyak
dan/atau lebih mahal
• Membuat tanggal dan hari perawatan yang lebih lama
• Memanipulasi klaim obat diajukan obat paten tetapi
diberikan obat generik
17
FRAUD OLEH PESERTA
• Membuat pernyataan palsu tentang eligibilitas
• Mengajukan klaim dengan bukti pendukung
yang palsu
• Membuat pernyataan palsu dalam pengajuan
klaim
18
FRAUD OLEH PERUSAHAAN ASURANSI
• Memanipulasi manfaat yang seharusnya
didapatkan peserta tetapi tidak diberikan
• Mengurangi manfaat/benefit
19
KERUGIAN AKIBAT FRAUD
DI US DI INDONESIA
• USA 2006: 20% dari volume • Bila 20% dari volume industri
kesehatan Indonesia yang bernilai
industri kesehatan USA yang Rp. 260 trilliun per tahun (2007),
bernilai US $ 2 triliun per setara dengan Rp. 52 trilliun
• Prediksi premi BPJS 2014 : sekitar
tahun. Setara dengan US$ 38,5 T. Kepesertaan : jamkesmas
400 milyar Askes, Jamsostek, TNI POLRI, dan
sebagian BUMN
• POTENSIAL FRAUD SEKITAR 5%
=1,8 T
Ketimpangan geograsfis
(dana tersedot di daerah maju)
SISTEM PENCEGAHAN
& PENINDAKAN
BELUM ADA
Holmberg S, Rothstein B (2011) Dying of corruption. Health Econs Polic Law 6: 529–47
Savedoff WD, Hussmann K (2006) Why are health systems prone to corruption? Pluto Press. pp. 4–16
Sparrow MK (2006) Pluto Press. pp.16–22
22
Pencegahan, Deteksi, dan Pencegahan
Fraud dalam Pelayanan Kesehatan
di Era Jaminan Kesehatan
LEMBAGA PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN FRAUD
US INDONESIA
• Departemen Kehakiman • DEWAN JAMINAN SOSIAL
– Divisi kriminal NASIONAL (PERPRES 44/2008)
– Divisi perdata – Melakukan kajian dan
penelitian yang berkaitan
• Departemen Kehakiman dengan penyelenggaraan
bekerjasama dengan FBI jaminan sosial
dan inspektur jendral dari – Mengusulkan kebijakan
Departemen kesehatan investasi dana JSN
membentuk Health Care – Mengusulkan anggaran
jaminan sosial bagi PBI dan
Fraud and Abuse Control tersedianya anggaran
Program (HCFAC) operasional
HIHA, 1997
Trisnantoro et al, Blended Learning 2014
24
TUJUAN PEMBERANTASAN FRAUD
①melindungi pasien
②mengembalikan dana
③mencegah perilaku berulang
④mencegah perilaku yang sama dengan
lainnya pelanggar
25
PENGENDALIAN FRAUD DI US
FRAUD/ Penipuan • Biaya perawatan
dalam pelayanan • Konsolidasi Industri
kesehatan FEE FOR SERVICES • pribadi "whistle
blower"
Clinical Penyakit:
Pathway Rencana tindakan,
(CP) rencana tx, Pembiayaan
KENDALI BIAYA
Mutu Pelayanan &
patient Safety
27
PEMBERANTASAN FRAUD
Masih sulit karena:
Indikator kinerja tidak jelas
Sumber daya terbatas
Proses pemberantasan sifatnya dinamis, terus menerus
Pendekatan tradisional masih banyak: pencatatan manual
(kurang reliable dan mahal)
Sparrow MK (1996) Health Care Fraud Control Understanding The
Challenge. J Insur Med 28: 86–96.
28
FRAUD—TETAP MASIH MENJADI MASALAH
Masih sulit:
• Mendefinisikan penipuan
• Mendeteksi kasus
• Mengukur kerugian
29
White collar crime
PERUBAHAN BESAR
CARA PERAWATAN
32
STUDI: PERANGKAT AUDIT CP
• Metoda:
– Systematic Review
• Hasil/ Diskusi:
– CP dikenalkan tahun 1980
• Audit dimulai tahun 1990, analisis menunjukkan:
– Kurangnya konsep dan konsensus definisi CP
– Keberhasilan CP membutuhkan negosiasi produktif, perjanjian, desain yang
baik, dan upaya kolaboratif oleh berbagai pemangku kepentingan
– Sampai saat ini, tidak cukup diketahui tentang "intervensi CP" oleh peneliti
untuk mengevaluasi CP. Peneliti harus membuat pengembangan, analisis, dan
penggunaan perangkat audit CP prioritas, sehingga CP dapat dievaluasi secara
merata dan baik.
– Penelitian di masa depan harus fokus pada mengidentifikasi karakteristik kunci
dari CP yang berdampak pada hasil pasien
Vanhaecht K, et al. Clinical pathway audit tools: a systematic review. J Nurs Manag 2006; 14(7):529-37.
33
MONITORING & EVALUASI IMPLEMENTASI CASEMIX
INA-DRGs
Kepmenkes No.1161/2007 National Case mix Center/NCC
2011 RS:
Kepmenkes no.440/2012 • Efisiensi biaya
INA-CBGs • Pengelolaan
FRAUD/ keuangan optimal
KECURANGAN • Kendali mutu
• Kendali biaya
Perhitungan pelayanan Cost
• Kendali akses
of Care tiap CP
35
BENTUK UMUM KECURANGAN DARI PPK
• False claim
• Clustering (mengelompokkan beberapa kode layanan ke dalam satu kode
yang lebih besar)
• Improper modifiers atau up coding ( penagihan dengan mengganti
kelompok pelayanan/jenis pemeriksaan yang lebih tinggi tarifnya
• Up bundling (penagihan pelayanan dengan memecah tagihan)
• Double claim
• Medical necessity (penagihan tidak sesuai indikasi medis)
• Controlles substance abuse (menagihkan obat branded untuk pemakaian
generik)
• Experimental treatment
• Mispresentasi (ex. upaya manipulatif substansi layanan)
• Menagihkan biaya kepada peserta atas pelayanan yang dijamin
Hidayat T, Diskusi Strategi untuk mencegah Fraud & Korupsi di Jaminan
Kesehatan Nasional 6 November 2013
36
FAKTA BERDASAR DISKUSI MENDALAM (BL) DENGAN 7
RS BESAR TERKAID FRAUD DIDUGA SUDAH ADA
JENIS FRAUD PROSENTASE JENIS FRAUD PROSENTASE
(%) (%)
Up coding 100 Type of Room Charge 57
Keystroke Mistake 100 Repeat Billing 43
Cancelled Services 86 Time In OR 43
No Medical Value 86 Cloning 29
Standard of Care 86 Length of Stay 29
Service Unbundling 71 Waktu Penggunaan 14
or fragmentation Ventilator
Unnecessary Phantom Visit 14
71
Treatment Phantom Procedurs 14
Phantom Billing 57 Waktu Penggunaan 14
Inflated Bills 57 Ventilator
Self Referral 57 Trisnantoro et al, Blended Learning 37
2014
No Evidence of the Effect of the Interventions to
Combat Health Care Fraud and Abuse: A Systematic
Review of Literature
Latar Belakang:
• Pemberantasan Fraud masih menjadi tantangan dalam bidang
kesehatan
Tujuan penelitian:
• Menilai efektifitas intervensi pemberantasan Fraud
• Kategori intervensi: pencegahan, deteksi, dan respons.
38
No Evidence of the Effect of the Interventions to Combat Health
Care Fraud and Abuse: A Systematic Review of Literature
Hasil:
Diambil 2.229 judul, yang 221 studi teks lengkap dinilai.
• Ada penelitian menggunakan desain RCT.
• Hanya empat artikel asli (dari Amerika Serikat dan Taiwan) yang meliputi:
– Deteksi (2 artikel)
– Respons (1 artikel)
– deteksi dan respon (1 artikel)
– pencegahan (0 artikel)
– Temuan: data-mining dapat meningkatkan deteksi fraud
Diskusi:
• Kurangnya bukti pengaruh intervensi untuk memerangi Fraud perawatan
kesehatan.
• Penelitian lebih lanjut menggunakan metodologi penelitian yang kuat diperlukan
dalam semua aspek yang berhubungan dengan penipuan perawatan kesehatan
dan penyalahgunaan, menilai efektivitas metode untuk mencegah, mendeteksi,
dan memberantas Fraud dalam perawatan kesehatan
Rashidian et al. 2012. PLoS ONE 7(8): e41988.
39
MODEL PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN FRAUD
PENGAWASAN
PROGRAM & EVALUASI
PEMETAAN DETEKSI
PENCEGAHAN
PENINDAKAN
CP
Niken,KPK 2013
40
Pelaku dalam Sistem Pencegahan, Deteksi & Penindakan Fraud
di Amerika Serikat sebagai pembanding
Department of
Departemnt of
Health & Human
Justice & FBI
Services
Regulator;
Kemenkes/Dinas
Kesehatan
Propinsi dan
Kabupaten
Penegak Hukum.
Kejaksaan, Polisi,
KPK
BPJS: Unit
Pencegahan Pelayanan
Kesehatan. RS,
Fraud pelayanan
primer, industri
farmasi
BPJS: Unit
Pencegahan Pelayanan
Kesehatan. RS,
Fraud pelayanan
primer, industri
farmasi
Regulator;
Kemenkes/Dinas
Kesehatan
Propinsi dan
Kabupaten
Penegak Hukum.
Kejaksaan, Polisi,
KPK
BPJS: Unit
Pencegahan Pelayanan Ada KUHP yang
Kesehatan. RS,
Fraud pelayanan dipakai untuk
primer, industri Umum
farmasi
Diagnosis dan
Terapi
Verifikasi 15 hari
Laporan
Pasca Verifikasi Tahunan
Fungsi:
Regulator; - Penyusunan Regulasi-regulasi
- Pencegahan
Kemenkes/Dinas
Kesehatan
Propinsi dan
Kabupaten
Penegak Hukum.
Kejaksaan, Polisi,
- Deteksi
KPK
- Investigasi Independen
- Melaporkan Pengembalian uang
BPJS: Unit
Pencegahan Pelayanan
Kesehatan. RS,
Fraud pelayanan
primer, industri
farmasi di akhir tahun
- Memperbaiki pelaku
45
Pelayanan
Primer Penegak Hukum
Diagnosis dan
Terapi
Verifikasi 15 hari
Laporan
Pasca Verifikasi Tahunan
Fungsi:
Regulator;
Kemenkes/Dinas
Kesehatan
Mengembangkan pemahaman bersama
Propinsi dan
Kabupaten
Penegak Hukum.
Kejaksaan, Polisi,
mengenai fraud di sektor kesehatan;
BPJS: Unit
KPK
Memperkuat fungsi pencegahan di KPK
Pelayanan
Diagnosis dan
Terapi
Verifikasi 15 hari
Laporan
Pasca Verifikasi Tahunan
Regulator;
Kemenkes/Dinas
Kesehatan
Fungsi:
Propinsi dan
Kabupaten
Memperkuat Unit Pencegahan Fraud dan Tim Kendali
Penegak Hukum.
Kejaksaan, Polisi, Mutu dan Kendali Biaya
KPK
BPJS: Unit
Melakukan berbagai kegiatan pencegahan dan deteksi
Pelayanan
Pencegahan
Fraud
Kesehatan. RS,
pelayanan
Mengembangkan mekanisme penindakan (termasuk
primer, industri
farmasi
untuk BPJS sendiri) dalam pembayaran klaim
Verifikasi 15 hari
Laporan
Pasca Verifikasi Tahunan
Regulator;
Fungsi:
Kemenkes/Dinas
Kesehatan
Propinsi dan
• Pencegahan
Kabupaten
Penegak Hukum.
Kejaksaan, Polisi,
• Deteksi
KPK
• Penindakan internal
Memperbaiki
BPJS: Unit
Pencegahan
Fraud
Pelayanan
Kesehatan. RS,
pelayanan
•
primer, industri
farmasi
Melakukan
Komunikasi rutin Pencegahan edukasi anti
dengan staf RS fraud kepada
untuk membahas seluruh staf RS
keluhan dalam
pelayanan
Pemetaan data
(data mapping)
Investigasi Deteksi dan dari data klaim
BPJS
internal dengan Investigasi
indepth
interview
dengan klinisi
Menempuh
jalur hukum Pemanggilan
dan skorsing
Penindakan
Pengembalia
Pencabutan izin
n dana ke
BPJS kerja
Pihak yang Berperan Memberantas
Fraud di RS
Deteksi dan
Pencegahan Penindakan
Investigasi
53
UCAPAN TERIMA KASIH
1. Laksono Trisnantoro., Prof. dr. MSc., PhD
2. Hanevi Djasri, dr, MARS
3. Puti Aulia Rahma, drg, MPH
54
55