Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH EVALUASI PEMBELAJARAN

“mengevaluasi pembelajaran”

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah

Evaluasi pembelajaran

Disusun oleh :

Kiswadi (5201412085)

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga dapat menyelesaikan makalah kami yang
berjudul “Evaluasi Dalam Pembelajaran”.
Tidak lupa kami sampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
menyelesaikan makalah ini. Kami sadar bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam makalah
ini, baik dari segi penyusunan maupun kelengkapan dan ketepatan isi makalah. Untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak agar selanjutnya dapat ditingkatkan
dan disempurnakan.
Demikian makalah ini disusun agar dapat bermanfaat, diterima dan digunakan sebagai
acuan untuk makalah-makalah selanjutnya.

Semarang, 12 Oktober 2014

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah dicapai oleh
pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi merupakan subsistem yang
sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat
mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap
pembelajaran, pendidik harus berusaha mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia
lakukan. Pentingnya diketahui hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik
untuk mengetahui sejauh mana proses pembelajaran yang dia lakukan dapat mengembangkan
potensi peserta didik. Dengan evaluasi, maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat
diketahui, dan dengan evaluasi pula, kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari
jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik kedepan. Evaluasi pendidikan dan pengajaran
adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang
dialami siswa dan mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau
kuantitatif sesuai dengan standar tertentu. Evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa
evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Namun, dalam makalah ini hanya akan
dibicarakan masalah evaluasi pembelajaran.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian Evaluasi Pembelajaran?
2. Apa fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran ?
3. Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran?
4. Bagaimana teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran ?
5. Apa syarat-syarat penyusunan Evaluasi Pembelajaran ?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran
2. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran
3. Untuk mengetahui jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
4. Untuk mengetahui teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran
5. Untuk mngetahui syarat-syarat penyusunan Evaluasi Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI, 1996:272).
Sedangkan Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah kegiatan untuk mengumpulkan
informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk
menentukan alternatif yang tepat dalam mengambil keputusan. Nurgiyantoro (1988:5)
menyebutkan bahwa evaluasi adalah proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Ia lebih
lanjut menjelaskan bahwa evaluasi yang bersinonim dengan “penilaian” tidak sama konsepnya
dengan “pengukuran” dan tes meskipun ketiga konsep ini sering didapatkan ketika masalah
evaluasi pendidikan dibicarakan.Dikatakannya bahwa penilaian berkaitan dengan aspek kuantitatif
dan kualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif, sedangkan tes hanya merupakan
salah satu instrumen penilaian. Meskipun berbeda, ketiga konsep ini merupakan satu kesatuan dan
saling memerlukan.
Pengukuran adalah proses penentuan kuantitas suatu objeck dengan membandingkan
antara alatukur dengan objek yang diukur. Penilaian adalah proses penentuan kualitas suatu objek
dengan membandingkan antara hasil-hasil ukur dengan standart penilaian tertentu.
Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancang khusus. Yang membedakannya dengan
evaluasi adalah bahwa evaluasi mencakup aspek kualitatif dan aspek kuanitatif. Dengan demikian,
evaluasi dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan suatu
objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk
memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaan
untuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilan keputusan. sehingga
dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan
menyajikan suatu informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu proses belajar siswa,
yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang,disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi
dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979:3).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi pembelajaran adalah
adalah proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secara sistematik
untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

2.2 Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran


2.2.1 Fungsi evaluasi
Fungsi evaluasi pembelajaran sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain memberi
informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
1. memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yang telah dicapai oleh peserta
didiknya.
2. memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahui posisi peserta didik dalam
kelompoknya,
3. memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian menetapkan status peserta
didik,
4. memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar bagi peserta didik
yang memang memerlukannya,
5. memberikan petunjuk tentang sejauh manakah program pengajaran yang telah ditentukan
telah dapat dicapai (Sudijono,2006:12).
6. Membuat kebijaksanaan dan keputusan.
7. Menilai hasil yang dicapai para pelajar.
8. Menilai kurikulum.
9. Memberi kepercayaan kepada sekolah.
10. Memonitor dana yang telah diberikan.
11. Memperbaiki materi dan program pendidikan
2.2.2.Tujuan evaluasi
Tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun bahan-bahan keterangan
yang akan dijadikan sebagai bukti mengenai taraf perkembangan atau taraf kemajuan yang dialami
oleh para peserta didik setelah mereka mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu
tertentu, mengetahui tingkat efektivitas dari metode-metode pembelajaran yang telah
dipergunakan dalam proses pembelajaran selama jangka waktu tertentu. Serta menghimpun
informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf
pencapaian kegiatan belajar siswa. Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah :
1. untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuh program pendidikan
2. untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan dan ketidakberhasilan
peserta didik dalam mengikuti program pendidikan sehingga dapat dicari dan ditemukan
jalan keluar atau cara-cara perbaikannya.
3. Mengetahui kemajuan belajar siswa
4. Mengetahui potensi yang dimiliki siswa
5. Mengetahui hasil belajar siswa
6. Mengadakan seleksi
7. Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa
8. Memberi bantuan dalam pengelompokan siswa
9. Memberikan bantuan dalam pemilihan jurursan
10. Memberikan bantuan dalam kegiatan belajar siswa
11. Memberikan motivasi belajar
12. Mengetahui efektifitas mengajar guru
13. Mengetahui efisiensi mengajar guru
14. Memberikan balikan pada guru
15. Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat
16. Memberikan data untuk penelitian dan pengembangan pembelajaran

2.3 Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran


`2.3.1 Jenis evaluasi berdasarkan tujuannya
1. Evaluasi Diagnostik
evaluasi diagnostik adalah evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-
kelemahan siswa beserta faktor-faktorpenyebabnya.
2. Evaluasi Selektif
evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat
sesuai dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evaluasi Penempatan
evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam
program pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi Formatif
evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan
meningkatan proses belajar dan mengajar.
5. Evaluasi Sumatif
evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan
belajar siswa.

2.3.2 Jenis evaluasi berdasarkan sasaran


1. Evaluasi Konteks
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program baik mengenai rasional
tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi Input
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumberdaya maupun
strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan
3. Evaluasi Proses
Adalah evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik mengenai
kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, factor pendukung dan faktor hambatan yang
muncul dalam proses pelaksanaan, dan sejenisnya.
4. Evaluasi Hasil atau Produk
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai sebagai dasar
untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi Outcom atau Lulusan
Adalah evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebihlanjut, yakni evaluasi
lulusan setelah terjun ke masyarakat.

2.3.3 Jenis evalusi berdasarkan lingkup kegiatan pembelajaran


1. Evaluasi Program Pembelajaran Adalah evaluasi yang mencakup terhadap tujuan
pembelajaran, isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program
pembelajaran yang lain.
2. Evaluasi Proses Pembelajaran Adalah evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses
pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang ditetapkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
3. Evaluasi Hasil Pembelajaran Adalah evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan
siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau
dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
2.3.4 Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi
a) Berdasarkan objek :
1. Evaluasi Input Adalah evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan kepribadian,
sikap, keyakinan.
2. Evaluasi Transformasi Adalah evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses
pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3. Evaluasi Output Adalah evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian hasil
pembelajaran.
b) Berdasarkan subjek :
1. Evaluasi Internal Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal Adalah evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah sebagai
evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.Evaluasi pembelajaran mencakup kegiatan
pengukuran dan penilaian.Proses evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu tahap
perencanaan,pelaksanaan, pengolahan hasil dan pelaporan.
2.4 Teknik Evaluasi
Instrument (alat) adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah seseorang
untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien. Alat evaluasi
tersebut dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu yang dievaluasi dengan hasil seperti
keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan alat tersebut evaluator menggunkan cara atau
teknik yaitu dengan teknik evaluasi. Teknik evaluasi tersebut terbagi kedalam dua macam , yaitu
teknik nontes dan teknik tes.
2.4.1 Teknik nontes
a. Skala Bertingkat (rating scale) Skala mengambarkan suatu nilai yang berbentuk angka
terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Dengan maksud agar pencatatannya dapat objektif
maka penilaian terhadap penampilan kepribadian seseorang disajikan dalam bentuk skala
b. Kuesioner (questionair)
Kuesioner (questionair) dikenal dengan sebagai angket. Kuesioner ialah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan kuesioner
ini orang dapat diketahui tentang keadaan atau data diri, pengalaman, pengetahuan sikap
atau pendapatnya dsb.Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab
a. Kuesioner langsung Kuesioner ini diisi dan dikirimkan langsung oleh orang yang
akan diminta jawaban tentang dirinya.
b. Kuesioner tidak langsung Kuesioner ini dikirimkan dan diisi oleh bukan orang
yang diminta keterangannya. Dan digunakan untuk mencari informasi tentang
bawahan, anak, saudara, tetangga, dsb.
2. Ditinjau dari segi menjawab
a. Kuesioner tertutup Kuesioner ini disusun dengan menyediakan pilihan jawaban
lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih.
b. Kuesioner terbuka Kuesioner ini disusun sedemikian rupa sehingga para pengisi
bebas mengemukakan pendapatnya. Dan kuesioner ini digunakan untuk meminta
pendapat seseorang.
c. Daftar vocok (check list) ialah deretan pertanyaan (yang biasanya singkat-singkat),
disini responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok ditempat yang
sudah disediaka.
d. Wawancara (interview) ialah suatu metode atau cara yang digunakan untuk
mendapatkan jawaban dari responden dengan jalan tanya-jawab sepihak
wawancara dapat dilakukan oleh 2 cara, yaitu:
1. Interviu bebas, yaitu dimana responden mempunyai kebebasan untuk
mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan-patokan yang telah
dibuat oleh subjek evaluasi.
2. Interviu terpimpin, yaitu dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara
mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu,
sehingga responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih
jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya.
e. Pengamatan (observastion) ialah suatu teknik yang dilakukan dengan cara
mengadakan pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Ada dua
macam obervasi (pengamatan), yaitu :
1. observasi partisipan yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi
dalam pada waktu itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan
kelompok yang sedang diamati.
2. Observasi sistematik yaitu dimana factor-faktor yang diamati sudah didaftar
secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam observasi
ini pengamat berada diluar kelompok. Dengan demikian pengamat tidak
dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.
3. Observasi eksperimental yaitu terjadi jika pengamat tidak berpatisipasi
dalam kelompok.
f. Riwayat hidup
riwayat hidup adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa
kehidupannya.
2.4.2 Teknik tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk memperoleh data-
data atau keterangan yang diinginkan seseorang dengan cara yang tepat dan cepat. tes ini ada 3
macam, yaitu :
a. Tes diagnostic
adalah tes yang digunakan untuk mengertahui kelemahan-kelemahan siswa sehingga
berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.Tes
diagnostic ini ada 4 tingkat, antara lain :
1. Tes diagnostic ke-1 dilakuka terhadap calon siswa sebagai input, untuk mengetahui
apakah calon tersebut sudah menguasai pengetahuan yang merupakan dasar untuk
menerima pengetahuan disekolah yang dimaksudkan. Tes ini disebut dengan tes
penjajakan atau dalam istilah bahasa inggis entering behaviour test.
2. Tes diagnostic ke-2, dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mulai mengikuti
program. Dan tes diagnostic ini berfungsi sebagai tes penempatan (placement test).
3. Tes diaonostik ke-3, dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar,karena tidak semua
siswa dapat menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan lacar. Maka
pengajar (guru) disini harus sekali-kali memberikan tes diagnostic untuk mengetahui
bagiamana dari bahan yang diberikan itu belum dikuasai oleh siswa. Dan mendeteksi
mengenai sebab siswa tersebut belum menguasai bahan
4. Tes diagnostic ke-4, diadakan pada waktu siswa akan mengakhiri pelajaran. Dengan
ini guru dapat mengetahui tingkat penguasaan siswa terhadap bahan yang ia berikan.
b. Tes formatif,
test ini diberikan pada akhir setiap program. Tes ini merupakan post-
test atau tes akhir proses. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah
mengikuti sesuatu program tertentu. evalusi formatif mempunyai manfaat, baik bagi siswa, guru,
maupun program itu saendiri.
c. Tes subsumtif dan sumatif,
pelaksanaan kegiatan tes subsumatif ini dilakukan pada perempat semester atau caturwulan
dan pada pertengahan semester (caturwulan) yang lazim kita sebagai mid semester. Evaluasi
sumatif ialah penentuan kenaikan kelas bagi setiap siswa. Tes sumatif adalah penilaian yang
dilakukan tiap akhir semester (caturwulan), setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari
suatu bidang studi atau mata pelajaran tertentu selama satu periode waktu tertentu pula, adapun
fungsi dari penilaian ini adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa terhadap bidang
studi atau mata pelajaran selama satu semester atau caturwulan.
Manfaat tes sumatif, ada 3 hal yang paling terpenting, yaitu :
1. Untuk menentukan nilai.
2. Untuk menentukan seseorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam
menerima program berikutnya.
d. Tes formatif dan tes sumatif dalam praktek
Dalam pelaksanaannya disekolah tes formatif ini merupakan ulangan harian, sedangkan
tes sumatif ialah ulangan umum yang diadakan pada akhir caturwulan atau akhir semester. Dalam
buku seri III B dari kurukulum 1975 tentang pedoman penilaian dijelaskan bahwa tes formatif
harus dilaksanakan oleh guru setiap mengakhiri satu sub pokok bahasan, sedangkan tes sumatif
dilasksanakan setiap mengakhiri satu pokok bahasan (dalam program yang lebih beasar). Dan
apabila pengertian ini dihubungkan dengan yang telah dibicarakan pada alinea sebelumnya, yaitu
bahwa tessumatif dilaksanakan sebagai ulangan umum, maka tes yang dilaksanakan diakhir pokok
bahasan ini dapat dipandang sebagai tes subsumatif atau tes unit, sedangkan ulangan umum itulah
yang diusebut tes sumatif. Adapun teknik evaluasi yang lainnya yang telah dikemukakan oleh
Daryanto dalam bukunya yang berjudul “evaluasi pendidikan “ada 4, yaitu :
a. Measurement model
Menurut model ini, evaluasi pada dasarnya adalah pengukuran terhadap berbagai aspek
tingkah laku dengan tujuan untuk melihat perbedaan-perbedaan individual atau kelompok yang
hasilnya diperlukan untuk seleksi, bimbingan dan perencanaan pendidikan bagi para siswa
disekolah, Objek evaluasi dari model ini adalah tingkah laku siswa yang mencangkup kemampuan
hasil belajar, kemampuan pembawan (intelegensi bakat), minat, sikap dan juga kepribadian siswa.
Pendekatan yang ditempuh model ini adalah membandingkan hasil belajar antara 2 anak atau lebih
kelompok yang menggunakan cara pengajaran yang berbeda sebagai variable bebas, lalu diberikan
tes yang sama yang hasil dari tes tersebut untuk mengetahui cara pengajaran mana yang lebih
efektif untuk digunakan.
b. Congruence model
Menurut model ini, evaluasi adalah usaha untuk memeriksa persesuaian (congruenc)
antara tujuan-tujuan pendidikan yang diinginkan dengan hasil belajar yang telah dicapai. Hasil
yang diperoleh dari evaluasi dengan, model ini berguna bagi kepentingan penyempurnaan system
bimbingan siswa dan untuk memberikan informasi kepada pihak-pihak luar pendidikan
mengenai hasil belajar yang telah dicapai. Objek evaluasinya adalah perubahan tingkah laku siswa
yang diperlihatkan pada akhir kegatan pendidikan. Tingkah laku tersebut mencangkup baik
pengetahuan maupun aspek pengetahuan maupun keterampilan dan sikap. 4 langkah pokok untuk
menyusun congruence model : 1. Merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran. 2.
Menetapkan “tes situation” yang diperlukan. 3. Menyusun alat evaluasi. 4. Menggunakan hasil
evaluasi.
c. Educational system eavaluation model
Menurut model ini, evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan performance dari
berbagai dimensi system yang sedang dikembangkan dengan sejumlah kriteria tertentu untuk
akhirnya sampai pada suatu deskripsi dan judgment mengenai system yang dinilai tersebut. Objek
evaluasi menurut model ini adalah jenis-jenis data yang dikumpulkan dalam kegiatan evaluasi,
baik data objektif (skor hasil tes) maupun data subjektif atau judgment data (pandangan guru-guru,
reaksi para siswa dll). Adapun pendekatan yang ditempuh model ini dalam pelaksanaan evaluasi
adalah :
1. membandingkan performance setiap demensi system dengan kriteria intern dalam
system itu sendiri.
2. membandingkan performance setiap dimensi dengan criteria ekstern diluar system
yang bersangkutan. empat demensi yang diperlukan dalam proses
pengembangan system pendidikan (provus) design, operation program, interim
products dan terminal products.
d. Illuminative Model
Model ini memandang fungsi evaluasi sebagai bahan atau input untuk kepentingan
pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian-penyesuaian dan penyempurnaan system yang
sedang dikembangkan. Objek evaluasi yang diajukan model ini mencangkup : Latar belakang da
perkembangan yang dialami oleh system yang bersangkutan, Proses pelaksanaan system itu
sendiri, Hasil belajar yang diperlihatkan oleh para siswa, Kesukaran-kesukaran yang dialami dari
perencanaan sampai dengan pelaksanaannya dilapangan, pendekatan yang ditempuh model ini
dalam melaksanakan evaluasi tersebut bersifat terbuka atau open-ended dan dalam melaporkan
hasil evaluasi lebih banyak digunakan cara deskriptif dalam penyajian informasinya.

2.5 Syarat –syarat Penyusunan Evaluasi


Penyusunan alat evaluasi bukanlah merupakan suatu hal yang mudah karena diperlukan
beberapa syarat agar suatu tes atau evaluasi dikatakan baik atau memenuhi standar. Suatu tes atau
evaluasi yang baik harus memiliki syarat-syarat sebagai berikut :
2.5.1 Validitas
Sebuah tes dikatakan valid (sahih) apabila tes tersebut mengukur apayang hendak diukur.
(Scarvia B. Anderson dkk. Ensyclopedia of Educational Evaluation). Validitas sebuah tes bukan
ditekankan pada tesnya itu sendiri, tetapi lebih ditekankan pada hasil pengetesan atau
skornya.Validitas suatu tes dapat diketahui dari hasil pemikiran dan pengalaman. Hal pertama
diperoleh ialah validitas logis (logical validity) dan yang kedusa ialah validitas empitis (empirical
validity). Inilah yang akan dijadikan dasar pengelompokan validitas tes. Secara garis besar,
validitas ada dua macam, yaitu :Validitas logis (logical validity) Validitas empiris ( empirical
validity), Validitas logis untuk sebuah instrument tersebut memenuhi persyaratan valid
berdasarkan hasil penalaran kondisi valid tersebut dipandang terpenuhi karena instrument yang
bersangkutan sudah dirancang secara baik, mengikuti teori dan ketentuan yang ada. Ada dua
macam validitas logis yang dicapai oleh sebuah instrument, yaitu :
1. Validitas isi : disusun berdasarkan materi oelajaran yang dievaluasi.
2. Validitas konstruk : disusun berdasarkan konstrak, aspek-aspek kejiwaan yang mesti
dievaluasi.
Validitas empiris untuk sebuah instrument dapat dikatakan memiliki validitas empiris
apabila sudah diuji dari pengalaman. Yaitu dengan membandingkan instrument yang bersangkutan
dengan kriteria (sebuah ukuran). Sedangkan kriteria yang digunakan sebagai pembanding kondisi
instrument ada dua macam, yaitu : Concurrent validity (validitas ada sekarang) ialah instrument
yang kondisinya sesuai dengan kriteria yang sudah ada. Predictive validity ( validitas ramalan ) :
ialah instrument yang kondisinya belum ada, tetapi yang akan terjadi dimasa yang akan datang
(yang diramalkan) Dengan kedua validitas tersebut (validitas logis dan validitas empiris) yang
masing-masing memilki dua macam juga. Maka secara keseluruhan kita mengenal ada empat
validitas, yaitu :
1. validitas isi.
2. validitas konstruk.
3. validitasd “ada sekarang”.
4. validitas predictive.
2.5.2 Reabilitas
Kata reabilitas diambil dri bahasa inggris yaitu “reliable” yang artinya dapat dipercaya atau
keajegan yang sifatnya tidak berubah dari waktu kewaktu. Atau bisa juga diartikan dengan
“ketepatan”. Cara-cara mencari besarnya reabilitas, yaitu ada tiga cara:
1. metode bentuk pararel (equivalent).
2. metode tes ulang ( tes-retest method).
3. metode belah dua (split –half method)
2.5.3 Objektivitas
Objektivitas ialah tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi. Dan apabila dikaitkan
dengan reabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan (covsistency) pada system scoring,
sedang reabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.
2.5.4 Praktibilitas
Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila test tersebut bersifat
praktis, mudah pengadministrasiannya.Tes yang praktis ialah tes yang mudah dilaksanakan,
mudah pemeriksaannya, dilengkapi dengan petunjuk-petrunjuk yang jelas sehingga dapat
diberikan atau diawali oleh orang lain.
2.5.5 Ekonomis
Maksud ekonomis disini ialah bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkos
atau biaya mahal, tenaga banyak, dan waktu yang lama.
2.5.6 Kemampuan Membandingkan
Tes yang baik, harus dapat membedakan kemampuan anak sesuai dengan tingkat
kepandaian siswa. Suatu tes yang sangat sukar atau sangat mudah bukanlah merupakan suatu
evaluasi yang baik karena test yang demikian tidak memiliki kemamampuan untuk
membandingkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Evaluasi pembelajaran adalah proses untuk menentukan nilai pembelajaran yang
dilaksanakan, dengan melalui kegiatan pengukuran dan penilaian pembelajaran. Pengukuran yang
dimaksud di sini adalah proses membandingkan tingkat keberhasilan pembelajaran dengan ukuran
keberhasilan pembelajaran yang telah ditentukan secara kuantitatif, sedangkan penilaian yang
dimaksud disini adalah proses pembuatan keputusan nilai keberhasilan pembelajaran secara
kualitatif.
Evaluasi merupakan sarana untuk mendapatkan informasi yang diperoleh dari proses
pengumpulan dan pengolahan data. Terdapat beberapa teknik, jenis-jenis, dan syarat-syarat
penyusunan evaluasi pembelajaran yang dapat di lakukan dan diperhatikan oleh pendidik dalam
melakukan evaluasi pembelajaran.

3.2 Saran
Dalam melakukan Evaluasi Pembelajaran, sebaiknya diperhatikan syarat-syarat dalam
penyusunan evaluasi pembelajaran tersebut serta memilih teknik evaluasi pembelajaran yang
sesuai agar hasil yang diinginkan sesuai.
Daftar Pustaka
Anonim, 2009. Evaluasi pembelajaran. diakses di www.sitimasrurohan.blogspot.com pada
tanggal 10 september 2014.
Anonim, 2010. Makalah Evaluasi Pembelajaran diakses diwww.pak-boedi.blogspot.com
pada tanggal 10 september 2014
Anonym, 2011. Evaluasi Pembelajaran. Diakses di
www.kumpulanmakalah&artikelpendidikan.blogspot.com pada tanggal 10 september 2014.
Anonym, 2010. Makalah Evaluasi Pembelajaran. Diakses di
www.dedehendriono.blogspot.com pada tanggal 10 september 2014.
Anonim,2013. Makalah Evaluasi Pembelajaran. diakses di
www.agrah93.blogspot.com pada tanggal 10 september 2014.

Anda mungkin juga menyukai