Topik: Ejaan
Subtopik: Konsep Kilat Penggunaan Tanda Baca (NEW!), Konsep Kilat Penulisan Kata
(NEW!)
Teks ini digunakan untuk menjawab soal nomor 1—4.
(1) Indonesia memiliki kata yang cukup unik untuk mengekspresikan tertawa di internet. (2)
Netizen Indonesia sering kali menggunakan kata wkwk (baca: weka-weka) untuk ekspresi
kala gembira, senang dan geli tersebut. (3) Penggunaan kata wkwk di Indonesia bisa
dikatakan sangat unik. (4) Warga dunia biasanya memilih istilah laugh out loud yang sering
kali disingkat LOL atau haha untuk menggambarkan situasi tertawa. (5)
Adapun, wkwk hanya digunakan orang Indonesia. (6) […], dari mana kata wkwk itu berasal?
(7) Para anggota Quora asal Indonesia pun berlomba-lomba menjawab pertanyaan tersebut.
(8) Salah satu pengguna Quora yang bernama Dio Wijayanto Nugroho menuturkan bahwa
kata wkwk lahir di komunitas game online. (9) Penggunaan kata haha dianggap sangat
formal di dunia game. (10) Pemain lebih memilih untuk menggunakan
kata huehue dan huahua untuk ekspresi tertawa. (11) Nah, sama seperti gua menjadi gw,
huruf U yang ada di huehue dan huahua diubah menjadi W sehingga pemain memilih
menggunakan kata hwhwhw. (12) Kemudian, kata itu berubah lagi menjadi wkwk dengan
alasan lebih mudah diketik dibandingkan haha. (13) Pemain game online bisa mengetikkan
huruf W tanpa menggerakkan tangan kiri, sedangkan huruf K bisa diketik tanpa
menggerakkan tangan kanan.
(Sumber: Yusuf, O. (2021). Orang Indonesia Doyan Ketik “Wkwkwk” Saat Tertawa, Ini Asal-usulnya. Diambil
21 Desember 2021 dari https://tekno.kompas.com/read/2021/08/06/16470007/orang-indonesia-doyan-ketik-
wkwkwk-saat-tertawa-ini-asal-usulnya.)
1. Kalimat yang bebas dari kesalahan penulisan adalah ….
A. (2)
B.(4)
C.(5)
D. (11)
E.(12)
Jawaban: D
Pembahasan:
Soal ini sangat umum. Kesalahan yang dimaksud bisa disebabkan ketidakefektifan,
ketidakbakuan, atau kesalahan dalam penggunaan ejaan. Kalimat yang bebas dari
kesalahan penulisan adalah kalimat (11).
Kalimat (2) kekurangan tanda koma di sebelum kata dan. Perincian yang lebih dari
dua harus dipisahkan tanda koma pada setiap unsurnya.
Kalimat (4) mengandung singkatan LOL yang menggunakan huruf miring. Singkatan
tidak menggunakan huruf miring meskipun merupakan singkatan yang berasal dari
bahasa asing.
Kalimat (5) kelebihan tanda baca koma setelah kata adapun.
Kalimat (12) mengandung kesalahan pembentukan kata. Kata diketik tidak tepat
karena kata dasarnya adalah tik bukan ketik. Imbuhan di– ditambahkan pada kata
dasar tik menjadi ditik, bukan diketik.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D.
Jadi, yang dibicarakan adalah kata wkwk lahir di komunitas game online. Keterangan
pada kalimat tersebut berfungsi untuk memperjelas kalimatnya. Sementara itu, pilihan
jawaban A, B, C, dan E tidak tepat karena subjek yang digunakan bukan kata wkwk.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah D
5. Jika informasi di bawah ini ditambahkan pada paragraf 2, kalimat mana yang akan
melemahkan argumen pada paragraf tersebut?
A. Rasa gatal yang muncul terkadang tidak diketahui posisi tepatnya.
B.Menggaruk bagian tubuh yang gatal akan menimbulkan rasa nyaman.
C.Tidak hanya menggaruk, mencubit pun bisa meredakan rasa gatal itu.
D. Hormon serotonin mampu menimbulkan rasa nyaman.
E.Ada banyak rasa gatal yang tidak perlu digaruk.
Jawaban: A
Pembahasan:
Hal yang dibicarakan dalam paragraf 2 adalah rasa lega yang dihasilkan saat menggaruk
bagian yang gatal di tubuh. Pernyataan ini bisa dilemahkan oleh informasi yang ada di
pilihan jawaban A. Jika kita tidak mengetahui posisi yang gatal, garukan yang kita
lakukan pun tidak akan terasa melegakan.
Pilihan jawaban B tidak tepat karena pernyataan ini memperkuat pernyataan tentang
munculnya rasa lega saat menggaruk.
Pilihan jawaban C tidak tepat karena informasi ini bersifat menambahkan informasi
yang sudah tertulis sebelumnya.
Pilihan jawaban D tidak tepat karena pernyataan ini memberi tambahan informasi
terkait rasa nyaman yang muncul saat menggaruk.
Pilihan jawaban E tidak tepat karena paragraf 2 membicarakan sebab gatal dan
perasaan lega yang muncul saat kita menggaruknya.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
9. Subtopik: Konjungsi
Teks ini digunakan untuk menjawab soal berikut.
(1) Bagi sebagian orang, melupakan mantan merupakan hal yang sangat sulit untuk
dilakukan. (2) Faktor utama yang menyebabkan terjadinya hal tersebut adalah kesepian.
(3) Setelah putus cinta, sosok yang biasa menemani, memperhatikan, dan setia
mendengarkan setiap cerita telah hilang. (4) Rasa kesepian itu yang memunculkan
ingatan-ingatan tentang masa-masa indah bersama mantan. (5) Alasan lain yang
menyebabkan seseorang sulit melupakan mantan adalah karena banyaknya memori
bersama mantan yang masih terekam dengan jelas. (6) Bahkan, ketika tempat yang sering
dikunjungi atau benda yang punya kenangan tersendiri terlihat di depan mata, semua
cerita di balik hal-hal tersebut tiba-tiba muncul dan membuat mereka terkungkung di
masa lalu. (7) Banyaknya waktu yang dihabiskan bersama mantan juga menjadi salahsatu
alasan yang membuat beberapa orang sulit melupakan sosok yang pernah berarti dalam
hidup mereka tersebut. (8) Bahkan, ternyata, ada rentang waktu yang berkaitan dengan
lamanya seseorang dalam melupakan mantan. (9) Sebuah penelitian yang diterbitkan
dalam Journal of Positive Psychology menunjukkan bahwa seseorang membutuhkan
waktu sekitar tiga hingga enam bulan untuk melupakan masa lalunya. (10) Jane Greer,
seorang terapis pernikahan dan keluarga, mengatakan bahwa melupakan mantan dapat
memakan waktu dari enam minggu, tiga bulan, hingga selamanya, tergantung pada
seberapa intens hubungan tersebut dan seberapa besar seseorang menginvestasikan
perasaannya di dalam hubungan tersebut. (11) Dengan demikian, lama tidaknya
seseorang dalam melupakan mantan berkaitan erat dengan besarnya rasa cinta orang
tersebut terhadap mantannya.
10. Agar menjadi logis, kalimat (1) harus diperbaiki dengan cara ….
A. menghilangkan kata banyak
B.menghilangkan kata bahwa
C.mengganti kata kerap dengan sering
D. mengganti kata sesuatu dengan hal
E.meletakkan klausa anak di belakang klausa induk
Jawaban: A
Pembahasan:
Kelogisan termasuk salah satu syarat kalimat efektif. Sebuah kalimat perlu disusun
dengan efektif agar maksud yang disampaikan dapat sampai dengan tepat kepada
pembaca. Kalimat (1) dalam bacaan pada soal berbunyi Bahwa banyak laki-laki kerap
melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal (anak kalimat) bukanlah rahasia
lagi (induk kalimat). Kalimat tersebut terdiri dari anak kalimat dan induk kalimat. Anak
kalimat pada kalimat tersebut diawali dengan konjungsi bahwa. Jika strukturnya dirinci
lebih lanjut, anak kalimat tersebut memiliki dua predikat. Berikut adalah rincian struktur
kalimatnya.
bahwa → konjungsi (konj.)
banyak → predikat (P)
laki-laki → subjek (S)
kerap melakukan → predikat (P)
sesuatu yang gila atau tidak masuk akal → objek (O)
Pada klausa tersebut terdapat dua predikat, yakni banyak dan kerap melakukan. Padahal,
sebuah kalimat yang efektif hanya boleh mengandung satu predikat. Untuk
memperbaikinya, kata banyak dapat dihilangkan sehingga klausa anak akan
menjadi Bahwa (konj.) laki-laki (S) kerap melakukan (P) sesuatu yang gila atau tidak
masuk akal (O). Selain dengan menghilangkan kata banyak, perbaikan juga dapat
dilakukan dengan menambahkan kata yang setelah kata laki-laki sehingga klausanya
akan menjadi Bahwa (konj.) banyak (P) laki-laki yang kerap melakukan sesuatu yang
gila atau tidak masuk akal (S).
Pilihan B tidak tepat. Penggunaan konjungsi bahwa pada kalimat tersebut sudah tepat
karena kata bahwa, salah satunya, berfungsi sebagai kata penghubung untuk mendahului
anak kalimat yang menjadi pokok kalimat.
Pilihan C dan D tidak tepat. Kata kerap dan sering memiliki makna yang serupa.
Begitu pula dengan kata sesuatu dan hal. Penggantian
kata kerap menjadi sering atau sesuatu menjadi hal tidak perlu dilakukan dan tidak
membuat kalimat menjadi efektif.
Pilihan E tidak tepat. Jika klausa anak (anak kalimat) diletakkan di belakang klausa
induk (induk kalimat), kalimat tersebut akan menjadi Bukanlah rahasia lagi bahwa
banyak laki-laki kerap melakukan sesuatu yang gila atau tidak masuk akal. Perubahan
tersebut dapat dilakukan, tetapi tidak membuat kalimat menjadi efektif karena anak
kalimat masih tetap memiliki dua predikat, yakni banyak dan kerap melakukan.
Dengan demikian, jawaban yang tepat adalah A.
Kunci Jawaban: D
Pembahasan:
Simpulan adalah penyajian informasi secara singkat, tetapi tetap mampu mewakili
keseluruhan informasi. Simpulan umumnya dibentuk berdasarkan gabungan gagasan-gagasan
utama yang ada di dalam teks.
Bagian awal bacaan tersebut (kalimat 1 s.d. 3) membahas keadaan atau suhu dingin di Kota
Yakutsk. Sementara itu, bagian tengah hingga akhir bacaan tersebut (kalimat 4 s.d. 10)
membahas pola hidup dan kebiasaan masyarakat di Kota Yakutsk yang dipengaruhi oleh
kondisi iklim tersebut. Berdasarkan penjelasan tersebut, simpulan bacaan yang paling tepat
adalah Suhu udara di Yakutsk yang sangat dingin memengaruhi kehidupan masyarakatnya.
Dengan demikian, pilihan jawaban yang tepat adalah D.
Teks berikut diikuti oleh dua butir pertanyaan. Pertimbangkan apakah kata atau
kalimat pada setiap nomor bercetak tebal TIDAK PERLU DIPERBAIKI (A) atau
diganti dengan pilihan lain yang tersedia (B, C, D, atau E)
Teks berikut unruk menjawab soal nomor 18 sampai 21.
Pantai berpasir mengisi lebih dari sepertiga garis tepi di dunia, sebagian besar berada di
negara dengan populasi besar. 16Akan tetapi, pekerjaan konstruksi, meningkatnya permukaan
air laut, gelombang badai dan angin topan, serta berkurangnya sedimen dari bendungan
pantai sangat 17evektif mengikis garis tepi pantai.
Dampak dari hal-hal tersebut adalah ancaman terhadap penghidupan dan infrastruktur di tepi
pantai. Untuk mengukur seberapa cepat dan seberapa banyak kemungkinan hilangnya garis
pantai. Vousdoukas dan timnya mengamati gambar satelit 18garis pantai selama tiga dekade,
yaitu sejak 1984.
Skenario “kasus terburuk” jalur RCP8.5 menduga emisi karbon akan terus berlanjut atau
bumi akan mulai meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca di 19atmosfir, yang merupakan
dampak dari tindakan manusia. Skenario lain yang lebih baik, yaitu RCP4.5, akan membuat
manusia membatasi efek pemanasan global sekitar tiga derajat celcius, itu masih jauh dari
batas “di bawah dua derajat celcius” yang disebut dalam 20Perjanjian Paris.
(Sumber: diadaptasi dari kompas.com/sains)