Anda di halaman 1dari 5

A.

KALIMAT EFEKTIF
1. Pengertian Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku,
seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan predikat);
memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta memilih kata (diksi) yang tepat dalam
kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akan mudah dipahami oleh
pembaca/pendengar.
Terdapat juga pendapat dari J.S. Badudu mengenai pengertian kalimat efektif, yaitu;
kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur (si penulis
dalam bahasa tulis) dapat diterami dan dipahami oleh pendengar (pembaca dalam
bahasa tulis) sama benar dengan apa yang dipikirkan atau dirasakan oleh si penutur atau
si penulis.
2. Syarat Kalimat Efektif
a. Kesatuan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, kesatuan adalah keseimbangan antara pikiran
(gagasan) dan struktur bahasa yang digunakan. Kesatuan gagasan kalimat ini
diperlihatkan oleh kesepadanan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik.
Ciri-ciri kesatuan:
1) Adanya subjek dan predikat yang jelas
Hindari menggunakan kata depan (di, ke, sebagai, dll) sebelum subjek.
Contoh kalimat kesatuan.
 Di rumah adat ada para tetua mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi.
(salah)
 Para tetua adat mendiskusikan masalah kejahatan yang terjadi di rumah adat.
(benar)
2) Tidak terdapat subjek ganda
Misalnya:
 Pembangunan jalan itu kami dibantu oleh warga desa. (salah)
 Dalam membangun jalan itu, kami dibantu oleh warga desa. (benar)
3) Tidak menggunakan kata penghubung intrakalimat dalam kalimat Tunggal
Misalnya:
 Kami dating agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (salah)
 Kami dating agak terlambat. Oleh karena itu, kami tidak dapat mengikuti acara
pertama. (benar)
4) Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang
Misalnya:
 Bahasa Indonesia yang berasal dari bahasa Melayu. (salah)
 Bahasa Indonesia berasal dari bahas Melayu. (benar)
b. Kehematan
Menurut Finoza, kehematan adalah usaha menghindari pemakaian kata yang tidak
perlu. Hemat di sini berarti tidak menggunakan kata-kata mubazir, tidak menjamakkan
kata yang sudah berbentuk jamak, dan tidak mengulang subjek. Dengan menghemat
kata, kalimat menjadi padat berisi.
Contoh kalimat kehematan:
 Karena ia tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (salah)
Karena tidak diundang, dia tidak datang ke pesta itu. (benar)
 Presiden SBY menghadiri Rapin ABRI hari Senin. (salah)
Presiden SBY menghadiri rapat ABRI Senin itu. (benar)
 Dia hanya membawa badannya saja. (salah)
Dia membawa badannya saja/ Dia hanya membawa badannya. (benar)
 Para tamu-tamu. (salah)
Para tamu/Tamu-tamu. (benar)
c. Keparalelan
Menurut Amran Tasai dan Arifin, keparalelan merupakan kesamaan bentuk yang
digunakan dalam kalimat tersebut.
Maksudnya yaitu jika pada kata pertama berbentuk verba, ,maka kata kedua juga
harus berbentuk verba.
Contoh kalimat keparalelan:
 Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan penerapan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (salah)
 Sang tutor menjelaskan, memaparkan, dan menerapkan sebuah aplikasi pada para
praktikan. (benar)
d. Kelogisan
Menurut Arifin dan Amran Tasai, kelogisan adalah ide kalimat itu dapat diterima oleh
akal dan penulisannya sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Contoh kalimat efektif kelogisan:
 Waktu dan tempat kami persilahkan. (salah)
 Bapak dosen kami persilahkan. (benar)
e. Kepaduan (Koherensi)
Menurut Finoza, koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur
pembentukan kalimat. Koherensi merupakan syarat dari kalimat efektif agar nantinya
setiap informasi yang diterima tidak terpecah-pecah.
Contoh koherensi di bawah ini yaitu koherensi yang rusak karena tempat kata dalam
kalimat tidak sesuai dengan pola kalimat.
Misalnya:
 Ikan memakan adik tadi pagi. (salah)
 Adik memakan ikan tadi pagi. (benar)
Selain itu, salah satu contoh lagi koherensi yang rusak karena menyisipkan sebuah
kata seperti daripada atau tentang antara predikat kata kerja dan objek penderita.
Contoh kalimat kepaduan:
 Mereka membahas daripada kehendak rakyat. (salah)
 Mereka membahas kehendak rakyat. (benar)
f. Ketepatan
Menurut Finoza, ketepatan adalah kesesuaian atau kecocokan pemakaian unsur-
unsur yang membentuk suatu kalimat sehingga tercipta pengertian yang bulat dan
pasti.
Contoh kalimat ketepatan, misalnya di bawah ini tentang kesalahan dalam
penggunaan tanda koma dan penggunaan bentuk kata:
 Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan berjahitan. (salah)
 Sidik lupa bagaimana cara melukis, mengecat dan menjahit. (benar)
Contoh kalimat tidak efektif dalam paragraph
 Saya ini adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada, kebetulan saya kontrak rumah
di daerah Stasiun Tugu. Jadi untuk pergi kuliah saya harus menggunakan
transportasi umum yaitu, Trans Jogja. Selain saya, Banyak para mahasiswa Gajah
Mada yang tinggal di daerah Stasiun Tugu yang menggunakan fasilitas Trans Jogja
sebagai sarana transportasi.
Contoh kalimat yang sudah dibenarkan sehingga menjadi kalimat efektif
 Saya adalah mahasiswa Universitas Gajah Mada. Saya mengontrak rumah di
daerah Stasiun Tugu. Untuk pergi kuliah, saya menggunakan transportasi umum
yaitu, Trans Jogja. Selain saya, banyak mahasiswa Gajah Mada yang tinggal di
Stasiun Tugu menggunakan fasilitas Trans Jogja sebagai sarana transportasi.

CONTOH SOAL
Bacalah bacaan berikut untuk menjawab soal nomor 1 sampai 5.
(1) Para peneliti mengemukakan bahwa area otak untuk bernyanyi berbeda dengan
area otak untuk berbicara. (2) Mereka…temuan mereka tersebut pada pertemuan American
Association for the Advancement of Science di San Diego. (3) Jika pusat bicara seseorang
rusak oleh stroke, ia dapat belajar menggunakan pusat bernyanyinya. (4) dalam uji coba
klinis, para peneliti menunjukkan cara otak merespon terapi intonasi melodi. (5) Gottried
Schlaug, profesor neurologi Beth Israel Deaconess Medical Center dan Harvard Medical
School di Boston Amerika Serikat…uji coba tersebut. (6) Penelitian itu menemukan bahwa
pasien stroke dengan kerusakan otak membuat pasien tidak bisa bicara,…bisa bernyanyi.

1. Kata yang paling tepat untuk melengkapi titik-titik pada kalimat (2) adalah…
a. Mensajikan d. Penyajian c. Disajikan
b. Menyajikan e. Tersajikan
2. Kata ia pada kalimat (3) merujuk pada…
a. Stroke d. Peneliti c. Pasien stroke
b. Otak e. San Diego
3. Kata penghubung yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada kalimat (6) adalah…
a. Namun d. Tetapi c. tapi
b. Sedangkan e. Akan tetapi
4. Gagasan utama bacaan di atas terdapat pada…
a. Kalimat (1) d. Kalimat (4) c. Kalimat (3)
b. Kalimat (2) e. Kalimat (5)
5. Kata yang tepat untuk melengkapi titik-titik pada kalimat (5) adalah…
a. Didanai d. Dipimpin c. Mempelopori
b. Mendanai e. Memimpin

Bacaan di bawah ini untuk soal nomor 6 sampai 10.

Kemunculan pola-pola lingkaran geometris di ladang pertanian atau crop circle[6] selalu
dikaitkan dengan kehadiran alien di tempat itu dengan mengendarai UFO. Dugaan tersebut
didasarkan keyakinan bahwa manusia tidak mampu membentuk pola serumit itu dalam
waktu singkat dengan hasil yang hampir sempurna. Sesuai namanya, UFO atau
Unidentified Flying Object adalah objek terbang yang tidak dikenali[7]. Bentuknya
bermacam-macam, ada yang seperti titik cahaya yang diam sejenak dan menghilang cepat,
ada yang seperti piring terbang. UFO selalu dikaitkan dengan alien[8], sang makhluk luar
angkasa yang dalam film-film fiksi ilmiah di gambarkan[9] sebagai sosok kecil, berkepala
gundul, telinga lebar dan berwarna hijau. Ia digambarkan memiliki kekuatan super, termasuk
merubah[10] dirinya sama persis dengan makhluk bumi.
6. crop circle
a. TIDAK PERLU DIPERBAIKI d. crop circle
b. Crop circle e. Crop Circle
c. Crop Circle
7. dikenali
a. TIDAK PERLU DIPERBAIKI d. di kenali
b. Dikenali e. dikenal
c. Di kenali
8. alien
a. TIDAK PERLU DIPERBAIKI d. Alien
b. Alien e. Alien
c. Alien
9. di gambarkan
a. TIDAK PERLU DIPERBAIKI d. digambarkan
b. Di Gambarkan e. digambar
c. Digambarkan
10. merubah
a. TIDAK PERLU DIPERBAIKI d. mengganti
b. Merubah e. mengubah
c. Mengubah

Anda mungkin juga menyukai