Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah/SKS : Bahasa Indonesia

Semester/Kelas : I/
Dosen : Dr. Teuku Alamsyah, M. Pd.
_______________________________________________

Materi Kuliah Pertemuan ke-12 (1 Nov. 2021)

BAGIAN V
KALIMAT BAHASA INDONESIA

5.1 Syarat Kalimat dan Alat Pengetesnya


Apakah sebuah pernyataan (lisan ataupun tulis) merupakan kalimat atau bukan?
Persyaratan pokok yang perlu diperhatikan ialah (a) unsur predikat, (b) intonasi, dan (c)
permutasi unsur. Ketiga hal tersebut dapat dijadikan alat pengetes apakah suatu
pernyataan dapat dikatakan sebagai kalimat atau bukan.
Setiap kalimat dalam struktur lahirnya sekurang-kurangnya memiliki predikat.
Dengan kata lain, jika suatu pernyataan memiliki predikat, pernyataan itu merupakan
kalimat, sedangkan suatu untaian kata yang tidak memiliki predikat disebut frasa.
Predikat suatu kalimat dapat ditentukan dengan cara memeriksa apakah terdapat kata
kerja (verba) dalam untaian kata itu karena secara umum predikat dalam suatu kalimat
diisi oleh verba, seperti yang terlihat dalam contoh berikut.
(1) Anak itu belajar. (3) Mahasiswa tidak datang.
(2) Orang itu menulis surat. (4) Rektor akan membuka rapat senat.
Pada contoh di atas ada verba belajar pada kalimat (1), ada verba menulis pada
kalimat (2), tidak datang pada kalimat (3), dan akan membuka pada kalimat (4). Apakah
verba ini merupakan predikat? Untuk itu perlu dilakukan tes permutasi. Apakah terdapat
perubahan informasi jika urutan itu diubah? Jika perubahan urutan tidak mengubah
informasi dasar, pernyataan itu adalah kalimat.
Di sisi lain, suatu pernyataan merupakan kalimat jika di dalam pernyataan itu
sekurang-kurangnya terdapat predikat dan subjek, baik disertai objek, pelengkap, maupun
keterangan (Sugono, 1997:35). Kalimat dapat pula didefinisikan sebagai rangkaian kata
yang dapat mengungkapkan gagasan, perasaan, atau pikiran yang relatif lengkap. Ada
pula ahli bahasa yang mendefinisikan kalimat sebagai bagian terkecil ujaran atau teks
yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan. Dalam wujud lisan,
kalimat diiringi oleh alunan titinada, disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi selesai dan
diikuti oleh suatu kesenyapan yang memustahilkan adanya perpaduan atau asimilasi
bunyi. Dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda titik, tanda tanya, atau tanda seru, dan sementara itu ditentukan
pula di dalamnya berbagai tanda baca (Alwi, 2000: 311).
5.1 Unsur-Unsur Kalimat
Kalimat terdiri atas unsur-unsur fungsional yang disebut subjek, predikat, objek,
pelengkap, dan keterangan. Berikut ini dibicarakan unsur-unsur kalimat tersebut disertai
dengan ciri-ciri dari setiap unsur kalimat itu.
1) Subjek
Subjek merupakan unsur pokok yang terdapat pada sebuah kalimat di samping
unsur predikat. Dengan mengenali unsur subjek, kita dapat mengenali kalimat-kalimat
yang gramatikal dan kalimat-kalimat yang tidak gramatikal. Subjek memiliki ciri-ciri
sebagai berikut.
a) Jawaban atas Pertanyaan Apa atau Siapa
Contoh:
(5) Gadis hitam manis itu//pacar saya.
Siapa pacar saya? Jawabannya adalah gadis hitam manis itu. Jadi, gadis hitam
manis itu adalah subjek.
(6) Di dalam tas orang itu ditemukan narkotika.
Apa yang ditemukan dalam tas seorang itu? Jawabannya adalah narkotika. Jadi,
narkotika adalah subjek.
b) Disertai Kata Itu
Kebanyakan subjek dalam bahasa Indonesia takrif (definite). Untuk menyatakan
takrif, biasanya digunakan kata itu (lihat contoh 1). Subjek yang berupa nama orang,
nama diri, pronomina sudah takrif. Jadi, tidak perlu disertai kata itu, seperti pada
contoh berikut.
(7) Teuku Alamsyah sedang mengajar.
c) Didahului Kata Bahwa
Di dalam kalimat pasif, kata bahwa merupakan penanda bahwa unsur yang
mengikutinya adalah anak kalimat pengisi fungsi subjek.
Contoh:
(8) Bahwa masalah itu rumit//sudah dibayangkan sebelumnya.
(9) Bahwa dia tidak bersalah//sudah dibuktikan.
Untuk menentukan subjek kalimat (8) di atas, kita dapat mengajukan pertanyaan Apa
yang sudah dibayangkan sebelumnya? Yang sudah dibayangkan sebelumnya adalah
bahwa masalah itu rumit. Jadi, bahwa masalah itu rumit adalah subjek kalimat.
d) Mempunyai Keterangan Pewatas yang
Kata yang menjadi subjek suatu kalimat dapat diberi keterangan lebih lanjut dengan
menggunakan konjungsi yang. Keterangan ini dinamakan keterangan pewatas.
Contoh:
(10) Anak perempuannya yang nomor dua//akan dinikahkannya bulan depan.
(11) Gadis manis yang bermata biru itu//pacarnya.

e) Tidak Didahului Preposisi


Subjek tidak didahului preposisi (kata depan), seperti dari, dalam, di, ke, pada, dan
kepada. Dalam kenyataan berbahasa, orang sering memulai kalimat dengan
menggunakan preposisi seperti yang disebutkan di atas sehingga mengabungkan
fungsi subjek kalimat. Perhatikanlah contoh kalimat berikut ini!
(12) Dari hasil percobaan itu membuktikan bahwa panas matahari dapat dijadikan
sumber energi.
(13) Dalam sidang kasus penyelundupan itu telah memutuskan hukuman lima tahun
penjara bagi terdakwa.
(14) Pada tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penduduk mencapai
5% persen per tahun.
Bandingkan dengan kalimat-kalimat berikut ini!
(12a) Hasil percobaan itu membuktikan bahwa panas matahari dapat dijadikan
sumber energi.
(12b) Dari hasil percobaan itu terbukti bahwa panas matahari dapat dijadikan
sebagai sumber energi.
(13a) Sidang kasus penyelundupan itu telah memutuskan hukuman lima tahun
penjara bagi terdakwa.
(13b) Dalam sidang kasus penyelundupan itu telah diputuskan hukuman lima
tahun penjara bagi terdakwa.
(14a) Tabel di atas menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penduduk mencapai
5% persen per tahun.
(14b) Pada tabel di atas terlihat bahwa peningkatan jumlah penduduk mencapai
5% persen per tahun.
2) Predikat
Predikat merupakan unsur utama suatu kalimat selain subjek. Predikat memiliki
ciri-ciri sebagai berikut.
a) Jawaban atas Pertanyaan Mengapa atau Bagaimana
Dilihat dari segi makna, bagian kalimat yang memberikan informasi atas pertanyaan
mengapa atau bagaimana adalah predikat kalimat.
Contoh:
(15) Candi Borobudur telah dipugar untuk mempertahankan kejayaan masa
lampau.
(16) Badan organisasi PBB memberi bantuan pemugaran itu.
Jawaban atas pertanyaan Bagaimana Candi Borobudur? dan Mengapa badan
organisasi PBB? pada kalimat (13) dan (14) masing-masing adalah dipugar dan
memberi.
Pada kedua kalimat di atas, predikat terletak sesudah subjek, sedangkan pada
contoh berikut predikat terletak sesudah subjek.
(17) Sungguh mengagumkan hamparan bunga tulip di Keykenhof, Negeri Belanda.
(18) Sejak beberapa tahun yang lalu telah diperdebatkan masalah kehadiran senjata
nuklir.
Bagian yang bercetak miring dalam kedua kalimat di atas adalah predikat.
b) Kata Adalah atau Ialah
Predikat kalimat dapat berupa kata adalah atau ialah. Predikat jenis ini terdapat dalam
kalimat yang lazim disebut kalimat nominal. Predikat digunakan terutama jika subjek
kalimat berupa unsur yang panjang sehingga batas antara subjek dan pelengkap tidak
jelas, seperti tampak pada contoh berikut.
(19) Jumlah pelamar lulusan SMA yang akan diterima sebagai calon pegawai
negeri di lingkungan Departemen Keuangan adalah seribu orang.
Namun, jika subjek kalimat berupa unsur yang pendek, batas antara unsur subjek dan
predikat (batas antara subjek dan predikat begitu jelas), predikat adalah atau ialah itu
dapat tidak dipakai. Artinya, kalimat seperti contoh (19) dapat dinyatakan dengan
atau tanpa kata adalah atau ialah.
(20) Xantat bahan kimia yang digunakan sebagai kolektor pada proses flotasi
mineral sulfida.
(21) Semiotika ilmu yang mempelajari lambang-lambang dan tanda-tanda.
c) Dapat Diingkarkan
Predikat dalam bahsa Indonesia mempunyai bentuk pengingkaran yang diwujudkan
oleh kata tidak dan kata bukan. Bentuk pengingkaran tidak ini digunakan untuk
predikat yang berupa verba atau adjektiva. Bentuk pengingkaran bukan digunakan
sebagai penanda predikat yang berupa nomina. Contoh:
(22) Sudah beberapa tahun Pisa di Italia itu tidak tegak lagi.
(23) Sebenarnya regu Piala Thomas RRC tidak terlalu kuat.
(24) Universitas Indonesia bukan universitas muda, melainkan telah berpuluh tahun
usianya.
d) Dapat Disertai Aspek dan Modalitas
Predikat kalimat yang berupa verba atau adjektiva dapat disertai kata seperti telah,
sudah, belum, akan, dan sedang. Kata-kata itu terletak di depan verba atau adjektiva.
3) Objek
Objek merupakan unsur kalimat yang dapat diperlawankan dengan subjek. Unsur
kalimat ini bersifat wajib dalam susunan kalimat yang berpredikat verba aktif , umumnya
berawalan me-, dan tidak terdapat dalam kalimat pasif ataupun kalimat intransitif. Dengan
kata lain, objek hanya terdapat dalam kalimat aktif transitif yang setidaknya mempunyai
tiga unsur utama, yaitu subjek, predikat, dan objek.
Contoh:
(25) George Brizet//meraih//Grand Prix de Rome.
(26) Dia//menciptakan//sejumlah opera
(27) Karyanya//bernilai//besar.
(28) Ia//tidak pernah kehilangan//ide.
Bagian yang bergaris miring pada kalimat (25) dan (26) adalah objek,
sedangkan besar dan ide pada kalimat (27) dan (28) bukan objek, melainkan pelengkap.
Objek memiliki ciri (1) langsung di belakang predikat, (2) dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif, dan (3) tidak didahului oleh preposisi.
4) Pelengkap
Pelengkap dan objek memiliki kesamaan. Kesamaan itu ialah (1) bersifat wajib
(harus ada karena melengkapi makna verba predikat kalimat), (2) menempati posisi
belakang predikat, (3) tidak didahului oleh preposisi. Perbedaan kedua fungsi kalimat ini
terletak pada posisinya dalam kalimat pasif. Pelengkap tidak dapat menjadi subjek dalam
kalimat pasif. Jika terdapat objek dan pelengkap di belakang predikat kalimat aktif,
objeklah yang menjadi subjek dalam kalimat pasif, bukan pelengkap.
Contoh:
(29) Jon memberi saya kamus.
(30) Adik membawakan ibu baju baru.
Objek saya dan ibu menjadi subjek dalam kalimat pasif, sedangkan pelengkap kamus
dan baju baru tetap sebagai pelengkap, seperti tampak di bawah ini.
(31) Saya diberi kamus oleh John.
(32) Ibu dibawakan baju baru oleh adik.
Pada contoh berikut ini unsur yang terletak di belakang predikat berbeda fungsi
walaupun wujudnya sama.
(33) Ibunya berjualan gado-gado.
(34) Ibunya menjual gado-gado.
Pada kalimat (33) unsur gado-gado berfungsi sebagai pelengkap, sedangkan pada
kalimat (34) mempunyai oposisi pasif, sedangkan kalimat pertama tidak.
5) Keterangan
Keterangan merupakan unsur kalimat yang memberikan informasi lebih lanjut
tentang sesuatu yang dinyatakan dalam kalimat, misalnya memberi informasi tentang
tempat, waktu, cara, sebab, dan tujuan. Keterangan ini dapat berupa kata, frasa, atau anak
kalimat. Keterangan yang berupa frasa ditandai oleh preposisi seperti di, ke, dari, dalam,
pada, kepada, terhadap, tentang, oleh, dan untuk. Keterangan yang berupa anak kalimat
ditandai dengan kata penghubung, seperti ketika, karena, meskipun, supaya, jika, dan
sehingga.
Berbeda dari subjek, predikat, objek, dan pelengkap, keterangan merupakan unsur
tambahan (periferal) yang kehadirannya dalam struktur dasar kebanyakan tidak bersifat
wajib. Jika dalam sebuah kalimat tidak ada unsur keterangan, kalimat itu masih tetap
gramatikal asalkan syarat utama terpenuhi, yaitu adanya unsur subjek, predikat, (objek
dan pelengkap).
Di dalam kalimat, keterangan merupakan unsur kalimat yang memiliki kebebasan
tempat. Keterangan dapat menempati posisi awal atau akhir kalimat di antara subjek dan
predikat, dapat juga menempati posisi di antara predikat dan objek jika objek tersebut
merupakan anak kalimat.
(35) Sekarang//manusia telah dapat menciptakan teknologi canggih.
(36) Manusia telah dapat menciptakan teknologi canggih sekarang.
(37) Manusia sekarang telah dapat menciptakan teknologi canggih.
(38) Pejabat itu mengatakan,//ketika berada di Bali,//bahwa peluncuran Palapa B2
tetap akan dilaksanakan oleh Amerika Serikat.
(39) Dia menjawab,//dengan senang hati,//semua pertanyaan wartawan.
(40) Hasil ujian akan diumumkan minggu depan.
(41) Bulan Agustus calon mahasiswa yang lulus ujian harus mendaftarkan diri.
(42) Di Banda Aceh terdapat Taman Putroe Phang.
(43) Pada bagian pendahuluan biasanya dijelaskan latar belakang pembuatan karya
tulis.
(44) Tercermin di dada setiap insan Indonesia jiwa kepahlawanan.

Latihan
I. Manakah di antara pernyataan berikut ini yang merupakan kalimat dan manakah yang
bukan kalimat ditinjau dari segi persyaratan kalimat?
1) [ ] Dengan mengucapkan segala puji ke hadirat Allah Mahakuasa.
2) [ ] Di dalam tas mahasiswa yang tertinggal di ruang kuliah.
3) [ ] Mahasiswa yang sedang mengikuti kuliah di ruang 23.
4) [ ] Ruang kuliah itu sangat bersih.
5) [ ] Ruang kuliah yang sudah lama tidak dipakai itu.
6) [ ] Ruang kuliah itu sudah rusak.
7) [ ] Karena dia menjadi pengedar narkoba bertahun-tahun.
8) [ ] Dia sudah ditangkap oleh pihak berwajib.
9) [ ] Ruang kuliah yang dipakai untuk kuliah bersama semua mahasiswa.
10) [ ] Hari ini dia tidak masuk.
11) [ ] Bahwa ayahnya sakit.
12) [ ] Ketika dia tidak datang.
13) [ ] Dia datang ketika itu.
14) [ ] Rumah besar yang terletak di pinggir jalan raya itu akan dijual.

Anda mungkin juga menyukai