Setiawati1, Rini2
1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi, Indonesia
Abstract
Result of Indonesia demography and health survey, infant mortality rate is 34/1,000 live
births, highest from the MDGs target (23/1,000 live births). The main causes of infant
mortality are asphyxia, premature, low birth weight and infection. The infant mortality rate
in hospitals Soreang amounted 14.76%, one of the efforts to reduce infant mortality among
the treatment with kangaroo methode. The research in 2015 aimed to determine differences
in maternal motivation of kanggoroo carein LBW between before and after counseling. The
research design uses one group pretest and posttest design, carried out on 32 samples of
mothers with LBW babies. Statistical test using a paired sample t-test. Results of research
on the pretest and posttest 62.5% have high motivation. There are differences in the average
value of maternal motivation between before and after counseling with Score T= 10.268 (>
of T table = 2.042; p value = 0.0001). Socialization kanggoroo care to mothers with LBW
and family members play an important role in supporting the implementation kanggoroo
care.
Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi, 40533, Indonesia
Email : wati_kusnasetia@yahoo.com
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
97
Setiawati & Rini / Pengaruh Konseling Terhadap Motivasi Ibu
98
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
PMK sebagai cara yang efektif, mudah ibu dan perbaikan status bangun tidur BBLR
dan murah untuk merawat bayi prematur. melalui perawatan metode Kanguru dengan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu rancangan penelitian one group pretest posttest
Sesudah Dilakukan Kegiatan Konseling . design dengan sampel 16 ibu dan BBLR
Motivasi Ibu Jumlah (Σ) Persen (%) di sebuah rumah sakit di Surabaya secara
Tinggi 20 62,5 consecutive sampling . Kecemasan diukur
Rendah 12 37,5 dengan PSS: NICU dan status bangun tidur
Total 32 100,0
dengan modifikasi skala Brazelton oleh Priya.
Sumber : Data Primer
Hasil uji statistik dengan menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel Wilcoxon Sign Rank Test dan uji Friedman
2 menunjukkan bahwa sesudah diberikan menunjukkan ada perbedaan bermakna (p=
konseling kesehatan tentang PMK, sebagian 0.000, ≤ α=0.05) PMK memiliki pengaruh yang
besar responden sebanyak 20 orang (62,5%) signifikan terhadap perubahan kecemasan ibu
mempunyai motivasi yang tinggi untuk dan status bangun tidur BBLR.
melakukan PMK pada BBLR. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Konseling kesehatan dalam hal ini Nurlaila (2008), mengenai hubungan tingkat
tentang PMK merupakan salah satu yang pengetahuan dan sikap dengan motivasi
berperan dalam proses kognitif. Pendidikan ibu untuk melakukan pijat bayi di Desa
merupakan suatu proses belajar yang berarti Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten
terjadi proses perubahan ke arah yang lebih Kebumen menunjukkan bahwa tidak ada
baik pada individu, kelompok, atau masyarakat. hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
Konseling kesehatan memiliki tujuan motivasi. Pengetahuan seseorang yang baik
untuk merubah perilaku orang atau masyarakat tentang pijat bayi tidak menjamin seseorang
dari perilaku yang tidak sehat atau belum akan termotivasi untuk melakukan pijat bayi.
sehat menjadi perilaku sehat. Hanlon dalam Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
Fatkhiyah (2015), menjelaskan bahwa dalam ada hubungan antara sikap ibu terhadap pijat
konseling kesehatan terdapat berbagai tahapan- bayi dengan motivasi. Semakin baik sikap
tahapan salah satunya adalah tahap motivasi, penerimaan seseorang terhadap sesuatu hal
pada tahap ini seseorang atau masyarakat yang maka secara sadar pula orang tersebut akan
telah diberikan konseling kesehatan diharapkan melakukan suatu tindakan untuk memenuhi
dapat merubah perilakunya. Kegiatan-kegiatan keinginan atau kebutuhan tersebut. Teori lain
ini dilakukan secara berurutan, tahap demi mengenai motivasi mengatakan bahwa motivasi
tahap. Oleh karena itu pelaksana harus seseorang dipengaruhi oleh faktor yang berasal
menguasai ilmu komunikasi serta edukasi atau dari dalam individu dan salah satunya adalah
ilmu belajar mengajar yang sungguh-sungguh sikap. Bila dihubungkan dengan motivasi PMK
untuk melaksanakan konseling kesehatanpada juga sama bahwa sikap ibu yang baik terhadap
tahap edukasi dan motivasi. penerimaan PMK akan mendorong ibu untuk
Tahap edukasi dalam konseling melakukan PMK.
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan Berdasarkan Tabel 3 hasil penelitian uji
pengetahuan, mengubah sikap serta beda dua mean dengan menggunakan paired
mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan sample t-test didapatkan thitung = 10,268 lebih
oleh kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan besar dari ttabel = 2,042, juga didapatkan p value
dengan metode belajar mengajar dan disebut = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05,yang
proses kognitif. Proses kognitif ini merupakan artinya ada perbedaan rata-rata nilai motivasi
salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi ibu antara sebelum dan sesudah diberikan
karena berbagai informasi yang diserap dan konseling kesehatan tentang PMK.
cara-cara bagaimana suatu informasi diproses Rata-rata motivasi pretest masuk dalam
mempunyai pengaruh yang penting pada kategori tinggi yaitu 76,06 dengan standar
tingkah laku seseorang. deviasi 11,570 dan pada posttest diperoleh rata-
Penelitian yang dilakukan oleh Saidah rata motivasi ada dalam kategori tinggi yaitu
(2011), dengan judul penurunan kecemasan 89,41 dengan standar deviasi 0,967. Hasil uji
99
Setiawati & Rini / Pengaruh Konseling Terhadap Motivasi Ibu
Tabel 3.
Perbedaan Motivasi ibu ebelum dan Sesudah Dilakukan Konseling
Variabel Mean SD SE P value N
Motivasi pretest 76,06 11,570 2,045
Motivasi posttest 0,000 32
89,41 5,471 0,967
Sumber : Data Primer
statistik didapatkan p value = 0,000 lebih kecil menggunakan rumus diperoleh selisih rata-
dari nilai α = 0,05, maka Ho ditolak yang artinya rata pretest dan posttest adalah 13,344 dengan
ada perbedaan rata-rata skor motivasi antara standar deviasi 7,351, df=N-1= 32-1 =31
sebelum dan sesudah diberikan konseling sehingga thitung = 10,268 dan ttabel = 2,042.
kesehatan tentang PMK di ruang perinatologi Kaidah keputusan menyatakan thitung = 10,268
RSUD Soreang periode Agustus 2012. lebih besar dari ttabel = 2,042 berarti Ho ditolak,
Hanlon dalam Fathkiyah (2015), artinya ada perbedaaan rata-rata motivasi
menjelaskan mengenai tahapan-tahap ibu antara sebelum dan sesudah diberikan
konseling kesehatan mulai dari tahap konseling kesehatan tentang PMK.
sensitisasi, tahap publisitas, tahap edukasi Semua responden mengalami
dan akhirnya tahap motivasi dengan tujuan peningkatan nilai pada posttest. Namun bila
setelah dilakukan konseling kesehatan maka dimasukan dalam kategori tingkat motivasi,
responden bisa merubah perilaku sesuai dari 32 responden 8 orang tetap bermotivasi
dengan yang diharapkan. Terkait dengan tinggi, 16 orang tetap dikategorikan bermotivasi
motivasi, kepercayaan timbul apabila seseorang rendah, 3 orang berubah dari motivasi rendah
sudah yakin dengan apa yang diperbuat itu menjadi bermotivasi tinggi dan 4 orang
benar Jika seseorang percaya kepada dirinya berubah dari bermotivasi tinggi menjadi
bahwa dia bisa melakukan suatu tindakan yang kategori bermotivasi rendah. Menurut peneliti
diperlukan, maka sesulit apapun tindakan ini disebabkan reaksi setiap orang dalam
tersebut dia akan berusaha melakukannya. menerima informasi konseling kesehatan
Karena motivasi terbatas sampai dimana berbeda. Setelah menerima belum tentu orang
kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. tersebut mau menerapkannya hanya cukup
Hasil penelitian ini didukung oleh mengetahui saja. Peneliti juga berpendapat
penelitian yang dilakukan oleh Nurlaia bahwa adanya perubahan motivasi responden
(2008), mengenai pengaruh konseling dari motivasi tinggi ke motivasi rendah adalah
kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap karena batas nilai rata-rata yang harus dicapai
ibu tentang PMK pada BBLR. Hasil penelitian relatif tinggi yaitu 89,41 pada posttest. Tetapi
menunjukkan bahwa hasil uji statistik pengaruh pada dasarnya setelah diberikan konseling
konseling kesehatan terhadap pengetahuan kesehatan tentang PMK nilai posttest semua
didapatkan t hitung = 8,174 lebih besar dari t tabel = responden mengalami peningkatan dari nilai
2,045 yang artinya ada perbedaan pengetahuan pretest. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada
ibu tentang PMK antara sebelum dan sesudah perbedaan rata-rata nilai motivasi ibu antara
diberikan penyuluhan tentang PMK. Diperoleh sebelum dah sesudah diberikan konseling
juga hasil uji statistik pengaruh konseling kesehatan tentang PMK di ruang perinatologi
kesehatan terhadap sikap ibu tentang PMK RSUD Soreang. Diharapkan semua ibu yang
didapatkan t hitung = 9,428 lebih besar dari t melahirkan anak dengan BBLR memiliki
tabel
= 2,045 yang artinya ada perbedaan sikap motivasi untuk melakaukan perawatan metode
ibu tentang PMK antara sebelum dan sesudah kangguru, karena dengan metode kangguru
diberikan penyuluhan tentang PMK. Walaupun ada beberapa manfaat yang bisa diambil antara
berbeda dengan penelitian Nurlaila (2008), lain meningkatkan hubungan emosional antara
mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan ibu dan bayi, serta meningkatkan produksi
sikap dengan motivasi ibu yang sudah di bahas ASI yang akhirnya akan berdampak terhadap
sebelumnya bahwa pengetahuan yang baik penurunan angka kematian perinatal akibat
tidak menjamin seseorang bisa termotivasi BBLR. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
untuk melakukan suatu tindakan. Wahyuningsih (2011), tentang Faktor ibu
Hasil perhitungan manual dengan dan bayi yang berhubungan dengan kejadian
100
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx
101