Anda di halaman 1dari 6

KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx

Jurnal Kesehatan Masyarakat


http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/kemas

PENGARUH KONSELING TERHADAP MOTIVASI IBU MELAKUKAN PERAWA-


TAN METODE KANGGURU PADA BAYI BERAT BADAN LAHIR RENDAH

Setiawati1, Rini2

1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan Stikes Jenderal Achmad Yani Cimahi, Indonesia

Info Artikel Abstrak


Sejarah Artikel: Hasil survei demografi dan kesehatan Indonesia angka kematian bayi sebesar 34/1000
Diterima 6 Oktober 2015 kelahiran hidup, jauh dari sasaran MDGs (23/1000 kelahiran hidup). Penyebab utama
Disetujui 28 Desember 2015 kematian bayi adalah asfiksia, bayi prematur, BBLR dan infeksi. Angka kematian bayi di
Dipublikasikan Januari 2016
RSUD Soreang sebesar 14,76%, salah satu upaya menurunkan angka kematian bayi di-
Keywords: antaranya dengan Perawatan Metode Kangguru (PMK). Penelitian tahun 2015 ini bertu-
Low Birth Weight; juan menge-tahui perbedaan motivasi ibu melakukan PMK pada BBLR antara sebelum
Kangaroo Care; dan sesudah diberikan konseling. Rancangan penelitian menggunakan one group pretest
Motivation; Counseling and posttest design, dilakukan terhadap 32 sampel ibu dengan bayi BBLR. Uji statistik
menggunakan paired sample t-test. Hasil penelitian pada pretest maupun posttest sebe-
DOI sar 62,5% mempunyai motivasi tinggi. Ada perbedaan rata-rata nilai motivasi ibu antara
http://dx.doi.org/10.15294/ sebelum dan sesudah diberikan konseling dengan thitung = 10,268 ( >dari t tabel = 2,042;
kemas.v11i1.3521
nila p = 0,0001). Sosialisasi PMK kepada ibu yang mempunyai BBLR dan anggota kelu-
arga berperan penting dalam mendukung pelaksanaan PM.

THE EFFECT OF COUNSELING FOR MOTIVATING MOTHER TO DO THE


KANGAROO METHOD CARE ON LOW BIRTH WEIGHT BABY

Abstract
Result of Indonesia demography and health survey, infant mortality rate is 34/1,000 live
births, highest from the MDGs target (23/1,000 live births). The main causes of infant
mortality are asphyxia, premature, low birth weight and infection. The infant mortality rate
in hospitals Soreang amounted 14.76%, one of the efforts to reduce infant mortality among
the treatment with kangaroo methode. The research in 2015 aimed to determine differences
in maternal motivation of kanggoroo carein LBW between before and after counseling. The
research design uses one group pretest and posttest design, carried out on 32 samples of
mothers with LBW babies. Statistical test using a paired sample t-test. Results of research
on the pretest and posttest 62.5% have high motivation. There are differences in the average
value of maternal motivation between before and after counseling with Score T= 10.268 (>
of T table = 2.042; p value = 0.0001). Socialization kanggoroo care to mothers with LBW
and family members play an important role in supporting the implementation kanggoroo
care.

© 2016 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: ISSN 1858-1196
Jl. Terusan Jenderal Sudirman Cimahi, 40533, Indonesia
Email : wati_kusnasetia@yahoo.com
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx

Pendahuluan antara kulit ibu dengan kulit bayi. Prinsip ini


Salah satu indikator untuk menentukan dikenal sebagai “skin to skin contact atau metode
derajat kesehatan suatu bangsa ditandai kanguru”.
dengan tinggi rendahnya angka kematian ibu PMK berperan dalam perawatan bayi
dan bayi. Hal ini merupakan suatu fenomena baru lahir secara manusiawi dan meningkatkan
yang mempunyai pengaruh besar terhadap ikatan antara ibu dan bayi. PMK mampu
keberhasilan pembangunan kesehatan. Untuk memenuhi kebutuhan BBLR dengan
mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi- menyediakan situasi dan kondisi yang mirip
tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan dengan rahim sehingga memberi peluang bagi
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh BBLR untuk beradaptasi di dunia luar.
dalam bentuk upaya kesehatan perorangan Konseling kesehatan penting untuk
dan upaya kesehatan masyarakat yang menunjang program-program kesehatan lain.
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan Konseling kesehatan tentang PMK sangat
pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan penting untuk diberikan pada ibu dalam
rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu, perawatan bayi BBLR. Metode ini sederhana,
menyeluruh dan berkesinambungan (Ichsan, praktis, efektif dan ekonomis sehingga bisa
2015). mengurangi lama rawat di Rumah Sakit dan ibu
Morbiditas dan mortalitas BBLR bisa merawat sendiri bayinya di rumah.
(Bayi Berat Lahir Rendah) di negara- Tujuan penelitian ini mengetahui
negara berkembang termasuk Indonesia perbedaan motivasi ibu untuk melakukan
masih tinggi. Laporan hasil Riset Kesehatan PMK pada BBLR antara sebelum dan sesudah
Dasar (RISKESDAS) Indonesia tahun 2007 diberikan konseling kesehatan tentang PMK
mengungkapkan bahwa kasus kematian pada di ruang Perinatologi RSUD Soreang periode
kelompok umur di bawah 1 tahun mencapai Agustus 2012.
9%.
BBLR adalah bayi yang lahir dengan berat Metode
lahir kurang dari 2500 gram. Pertumbuhan Jenis pendekatan penelitian yang
dan pematangan (maturasi) organ dan alat- digunakan adalah one-group pretest-posttest
alat tubuh belum sempurna, prognosis yang design yaitu suatu penelitian pre eksperimental
buruk dan mempunyai resiko tinggi terhadap yang dilakukan tanpa memperhatikan
terjadinya hipotermia, akibatnya BBLR sering adanya variabel kontrol dan tidak melakukan
mengalami komplikasi yang berakhir dengan randomisasi, peneliti memberikan perlakuan
kematian. berupa konseling kesehatan pada kelompok
Perawatan BBLR yang didukung oleh studi tetapi sebelumnya dilakukan pengukuran
sarana dan prasarana yang lengkap serta sumber dahulu (pretest), selanjutnya setelah perlakuan
daya manusia yang terlatih dapat menurunkan diberikan berupa pendidikan kesehatan,
kematian neonatal. Dalam keadaan dan indikasi kelompok studi dilakukan pengukuran kembali
tertentu BBLR sangat memerlukan inkubator, (posttest) yang dilakukan pada hari ke 2 atau ke
namun perawatan dalam inkubator relatif 3 setelah diberikan konseling kesehatan dengan
mahal, di samping itu penggunaan inkubator tujuan memberikan tenggang waktu untuk
dinilai menghambat kontak antara ibu-bayi, internalisasi.
sehingga mengakibatkan ibu kurang percaya Populasi dalam penelitian ini adalah para
diri dan tidak terampil merawat Bayinya. ibu yang melahirkan BBLR di RSUD Soreang
Untuk mengurangi hambatan kontak antara rata- rata sebanyak 32 orang per bulan. Teknik
ibu-bayi agar ibu bisa percaya diri dan terampil pengambilan sampel menggunakan purposive
merawat BBLR, salah satunya adalah dengan sampling dengan kriteria sampel adalah ibu
PMK (Perawatan Metode Kanguru). yang melahirkan bayi BBLR setelah melahirkan
Kehangatan tubuh ibu ternyata hari ke-2 pada persalinan normal dan hari ke-3
merupakan sumber panas yang efektif untuk kelahiran dengan section caesaria. Variabel
bayi yang lahir cukup bulan maupun BBLR. bebas dalam penelitian adalah konseling
Hal ini terjadi bila terdapat kontak langsung kesehatan tentang PMK dan variabel terikat

97
Setiawati & Rini / Pengaruh Konseling Terhadap Motivasi Ibu

adalah motivasi. dan sesudah dilakukan kegiatan konseling


Responden diberikan kuesioner kesehatan tentang PMK, dan analisis bivariat
pretest dan saat pengisian kuesioner tersebut untuk mengetahui hubungan antar variabel
didampingi oleh peneliti. Peneliti sebelumnya dengan menggunakan paired sample test. Uji
menjelaskan terlebih dahulu tentang penelitian kemaknaan dengan menggunakan P value
yang dilakukan, kemudian responden diberikan dengan confidence interval 95%.
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang berhubungan dengan Hasil dan Pembahasan
penelitian. Responden setelah menyatakan Hasil Penelitian didapatkan distribusi
kesediaannya untuk berpartisipasi, mengisi frekuensi motivasi ibu dalam melakukan PMK
surat persetujuan atau informed consent, pada BBLR sebelum dan sesudah dilakukan
selanjutnya mengisi kuesioner pre test dengan kegiatan konseling kesehatan tentang PMK
memilih salah satu dari beberapa alternatif dari 32 responden sebagian besar sebanyak 20
jawaban yang paling sesuai mengenai orang (62,5%) mempunyai motivasi yang tinggi
pengetahuan mengenai PMK serta motivasi untuk melakukan Perawatan metode Kanguru
untuk melakukan PMK pada bayinya. Pengisian pada BBLR.
dan pengembalian kuesioner pretest dilakukan Tabel 1. Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu
pada hari yang sama. Setelah kuesioner pretest Sebelum Dilakukan Kegiatan Konseling.
dijawab oleh responden, kemudian dilakukan Motivasi Ibu Jumlah (Σ) Persen (%)
intervensi pada responden berupa pendidikan Tinggi 20 62,5
kesehatan mengenai PMK. Rendah 12 37,5
Total 32 100,0
Konseling diberikan satu kali selama 30
Sumber : Data Primer
menit , dilakukan pada hari ke 2 bagi sampel
yang melahirkan normal dan hari ke 3 bagi Hasil penelitian didapatkan bahwa
sampel yang melahirkan dengan cara section sebelum diberikan konseling kesehatan tentang
caesaria, konseling diberikan langsung oleh PMK, sebagian besar responden sebanyak 20
peneliti yang sebelumnya dilakukan persamaan orang (62,5%) mempunyai motivasi yang tinggi
persepsi terlabih dahulu antara ketua dan untuk melakukan PMK pada BBLR.
anggota peneliti, materi konseling yang Motivasi merupakan proses psikologis
diberikan tentang perawatan metoda kangooro yang membangkitkan, mengarahkan dan
yang teridiri dari pengertian, manfaat, jenis ketekunan dalam melakukan tindakan secara
dan persiapan alat untuk melakukan PMK, sukarela yang diarahkan pada pencapaian
tahapan PMK dan tanda bahaya pada bayi saat tujuan. Motivasi adalah sekumpulan
dilakukan PMK. kekuatan energetik yang dimulai baik dari
Pendidikan kesehatan dilakukan dalam maupun diluar pekerja, dimulai dari
dengan metode ceramah dan demonstrasi usaha yang berkaitan dengan pekerjaan dan
langsung pada bayi masing-masing dengan mempertimbangkan arah, intensitas daan
menggunakan media flip chart dan leaflet. ketekunannya. Dengan kata lain bahwa
Setelah proses pendidikan kesehatan selesai motivasi merupakan dorongan untuk bertindak
diberikan, responden diberikan kesempatan terhadap serangkaian proses perilaku manusia
untuk bertanya ataupun memberikan masukan. dengan mempertimbangkan arah intensitas dan
Kemudian dibuat kontrak waktu dengan ketekunan pada pencapaian tujuan (Fatkhiyah,
responden 1 atau 2 hari setelah diberikan 2015). Manfaat PMK menurut Suradi (2006),
pendidikan kesehatan untuk mengisi kuesioner antara lain meningkatkan hubungan emosional
posttest dan pengembalian kuesioner dilakukan antara ibu dan bayi, meningkatkan produksi
saat itu juga. ASI dan mempersingkat lama rawat di rumah
Data diolah dengan bantuan perangkat sakit, hal tersebut bisa menumbuhkan minat
lunak aplikasi pengolahan data dan analisis yang tinggi pada ibu untuk melakukan PMK.
secara univariat untuk mengetahui distribusi Teknik PMK yang alami dan sederhana
frekwensi setiap variabel yaitu motivasi ibu merupakan daya tarik tersendiri bagi ibu untuk
dalam melakukan PMK pada BBLR sebelum melakukan PMK.

98
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx

PMK sebagai cara yang efektif, mudah ibu dan perbaikan status bangun tidur BBLR
dan murah untuk merawat bayi prematur. melalui perawatan metode Kanguru dengan
Tabel 2. Distribusi Frekuensi Motivasi Ibu rancangan penelitian one group pretest posttest
Sesudah Dilakukan Kegiatan Konseling . design dengan sampel 16 ibu dan BBLR
Motivasi Ibu Jumlah (Σ) Persen (%) di sebuah rumah sakit di Surabaya secara
Tinggi 20 62,5 consecutive sampling . Kecemasan diukur
Rendah 12 37,5 dengan PSS: NICU dan status bangun tidur
Total 32 100,0
dengan modifikasi skala Brazelton oleh Priya.
Sumber : Data Primer
Hasil uji statistik dengan menggunakan
Berdasarkan hasil penelitian pada Tabel Wilcoxon Sign Rank Test dan uji Friedman
2 menunjukkan bahwa sesudah diberikan menunjukkan ada perbedaan bermakna (p=
konseling kesehatan tentang PMK, sebagian 0.000, ≤ α=0.05) PMK memiliki pengaruh yang
besar responden sebanyak 20 orang (62,5%) signifikan terhadap perubahan kecemasan ibu
mempunyai motivasi yang tinggi untuk dan status bangun tidur BBLR.
melakukan PMK pada BBLR. Penelitian lain yang dilakukan oleh
Konseling kesehatan dalam hal ini Nurlaila (2008), mengenai hubungan tingkat
tentang PMK merupakan salah satu yang pengetahuan dan sikap dengan motivasi
berperan dalam proses kognitif. Pendidikan ibu untuk melakukan pijat bayi di Desa
merupakan suatu proses belajar yang berarti Surotrunan Kecamatan Alian Kabupaten
terjadi proses perubahan ke arah yang lebih Kebumen menunjukkan bahwa tidak ada
baik pada individu, kelompok, atau masyarakat. hubungan antara tingkat pengetahuan dengan
Konseling kesehatan memiliki tujuan motivasi. Pengetahuan seseorang yang baik
untuk merubah perilaku orang atau masyarakat tentang pijat bayi tidak menjamin seseorang
dari perilaku yang tidak sehat atau belum akan termotivasi untuk melakukan pijat bayi.
sehat menjadi perilaku sehat. Hanlon dalam Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa
Fatkhiyah (2015), menjelaskan bahwa dalam ada hubungan antara sikap ibu terhadap pijat
konseling kesehatan terdapat berbagai tahapan- bayi dengan motivasi. Semakin baik sikap
tahapan salah satunya adalah tahap motivasi, penerimaan seseorang terhadap sesuatu hal
pada tahap ini seseorang atau masyarakat yang maka secara sadar pula orang tersebut akan
telah diberikan konseling kesehatan diharapkan melakukan suatu tindakan untuk memenuhi
dapat merubah perilakunya. Kegiatan-kegiatan keinginan atau kebutuhan tersebut. Teori lain
ini dilakukan secara berurutan, tahap demi mengenai motivasi mengatakan bahwa motivasi
tahap. Oleh karena itu pelaksana harus seseorang dipengaruhi oleh faktor yang berasal
menguasai ilmu komunikasi serta edukasi atau dari dalam individu dan salah satunya adalah
ilmu belajar mengajar yang sungguh-sungguh sikap. Bila dihubungkan dengan motivasi PMK
untuk melaksanakan konseling kesehatanpada juga sama bahwa sikap ibu yang baik terhadap
tahap edukasi dan motivasi. penerimaan PMK akan mendorong ibu untuk
Tahap edukasi dalam konseling melakukan PMK.
kesehatan bertujuan untuk meningkatkan Berdasarkan Tabel 3 hasil penelitian uji
pengetahuan, mengubah sikap serta beda dua mean dengan menggunakan paired
mengarahkan kepada perilaku yang diinginkan sample t-test didapatkan thitung = 10,268 lebih
oleh kegiatan tersebut. Kegiatan ini dilakukan besar dari ttabel = 2,042, juga didapatkan p value
dengan metode belajar mengajar dan disebut = 0,000 lebih kecil dari nilai α = 0,05,yang
proses kognitif. Proses kognitif ini merupakan artinya ada perbedaan rata-rata nilai motivasi
salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi ibu antara sebelum dan sesudah diberikan
karena berbagai informasi yang diserap dan konseling kesehatan tentang PMK.
cara-cara bagaimana suatu informasi diproses Rata-rata motivasi pretest masuk dalam
mempunyai pengaruh yang penting pada kategori tinggi yaitu 76,06 dengan standar
tingkah laku seseorang. deviasi 11,570 dan pada posttest diperoleh rata-
Penelitian yang dilakukan oleh Saidah rata motivasi ada dalam kategori tinggi yaitu
(2011), dengan judul penurunan kecemasan 89,41 dengan standar deviasi 0,967. Hasil uji

99
Setiawati & Rini / Pengaruh Konseling Terhadap Motivasi Ibu

Tabel 3.
Perbedaan Motivasi ibu ebelum dan Sesudah Dilakukan Konseling
Variabel Mean SD SE P value N
Motivasi pretest 76,06 11,570 2,045
Motivasi posttest 0,000 32
89,41 5,471 0,967
Sumber : Data Primer
statistik didapatkan p value = 0,000 lebih kecil menggunakan rumus diperoleh selisih rata-
dari nilai α = 0,05, maka Ho ditolak yang artinya rata pretest dan posttest adalah 13,344 dengan
ada perbedaan rata-rata skor motivasi antara standar deviasi 7,351, df=N-1= 32-1 =31
sebelum dan sesudah diberikan konseling sehingga thitung = 10,268 dan ttabel = 2,042.
kesehatan tentang PMK di ruang perinatologi Kaidah keputusan menyatakan thitung = 10,268
RSUD Soreang periode Agustus 2012. lebih besar dari ttabel = 2,042 berarti Ho ditolak,
Hanlon dalam Fathkiyah (2015), artinya ada perbedaaan rata-rata motivasi
menjelaskan mengenai tahapan-tahap ibu antara sebelum dan sesudah diberikan
konseling kesehatan mulai dari tahap konseling kesehatan tentang PMK.
sensitisasi, tahap publisitas, tahap edukasi Semua responden mengalami
dan akhirnya tahap motivasi dengan tujuan peningkatan nilai pada posttest. Namun bila
setelah dilakukan konseling kesehatan maka dimasukan dalam kategori tingkat motivasi,
responden bisa merubah perilaku sesuai dari 32 responden 8 orang tetap bermotivasi
dengan yang diharapkan. Terkait dengan tinggi, 16 orang tetap dikategorikan bermotivasi
motivasi, kepercayaan timbul apabila seseorang rendah, 3 orang berubah dari motivasi rendah
sudah yakin dengan apa yang diperbuat itu menjadi bermotivasi tinggi dan 4 orang
benar Jika seseorang percaya kepada dirinya berubah dari bermotivasi tinggi menjadi
bahwa dia bisa melakukan suatu tindakan yang kategori bermotivasi rendah. Menurut peneliti
diperlukan, maka sesulit apapun tindakan ini disebabkan reaksi setiap orang dalam
tersebut dia akan berusaha melakukannya. menerima informasi konseling kesehatan
Karena motivasi terbatas sampai dimana berbeda. Setelah menerima belum tentu orang
kemauan seseorang untuk melakukan sesuatu. tersebut mau menerapkannya hanya cukup
Hasil penelitian ini didukung oleh mengetahui saja. Peneliti juga berpendapat
penelitian yang dilakukan oleh Nurlaia bahwa adanya perubahan motivasi responden
(2008), mengenai pengaruh konseling dari motivasi tinggi ke motivasi rendah adalah
kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap karena batas nilai rata-rata yang harus dicapai
ibu tentang PMK pada BBLR. Hasil penelitian relatif tinggi yaitu 89,41 pada posttest. Tetapi
menunjukkan bahwa hasil uji statistik pengaruh pada dasarnya setelah diberikan konseling
konseling kesehatan terhadap pengetahuan kesehatan tentang PMK nilai posttest semua
didapatkan t hitung = 8,174 lebih besar dari t tabel = responden mengalami peningkatan dari nilai
2,045 yang artinya ada perbedaan pengetahuan pretest. Hasil penelitian didapatkan bahwa ada
ibu tentang PMK antara sebelum dan sesudah perbedaan rata-rata nilai motivasi ibu antara
diberikan penyuluhan tentang PMK. Diperoleh sebelum dah sesudah diberikan konseling
juga hasil uji statistik pengaruh konseling kesehatan tentang PMK di ruang perinatologi
kesehatan terhadap sikap ibu tentang PMK RSUD Soreang. Diharapkan semua ibu yang
didapatkan t hitung = 9,428 lebih besar dari t melahirkan anak dengan BBLR memiliki
tabel
= 2,045 yang artinya ada perbedaan sikap motivasi untuk melakaukan perawatan metode
ibu tentang PMK antara sebelum dan sesudah kangguru, karena dengan metode kangguru
diberikan penyuluhan tentang PMK. Walaupun ada beberapa manfaat yang bisa diambil antara
berbeda dengan penelitian Nurlaila (2008), lain meningkatkan hubungan emosional antara
mengenai hubungan tingkat pengetahuan dan ibu dan bayi, serta meningkatkan produksi
sikap dengan motivasi ibu yang sudah di bahas ASI yang akhirnya akan berdampak terhadap
sebelumnya bahwa pengetahuan yang baik penurunan angka kematian perinatal akibat
tidak menjamin seseorang bisa termotivasi BBLR. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian
untuk melakukan suatu tindakan. Wahyuningsih (2011), tentang Faktor ibu
Hasil perhitungan manual dengan dan bayi yang berhubungan dengan kejadian

100
KEMAS 11 (2) (2016) xx-xx

kematian perinatal prosentase kasus bayi kesehatan dan keselamatan BBLR.


dengan BBLR sebesar 42.6% , nilai tersebut
lebih tinggi dibandingkan dengan kendali 6.4%. Penutup
Prosentase kasus bayi yang tidak BBLR sebesar Ada perbedaan rata-rata motivasi ibu
57.4% nilai tersebut lebih rendah dibandingkan untuk melakukan PMK pada BBLR antara
dengan kendali 93.6%. Hasil statistik dapat sebelum dan sesudah diberikan konseling
diketahui bahwa nilai P =0.001 (< 0.005) yang kesehatantentang PMKdi ruang Perinatologi
artinya ada hubungan yang bermakna antara RSUD Soreang (thitung = 10,268 lebih besar dari
BBLR dengan kejadian kematian perinatal. ttabel = 2,042 ; p value = 0,000 lebih kecil dari α
Nilai OR = 10.864 berarti BBLR mempunyai = 0,05).
risiko 10.864 kali lebih besar untuk terjadinya
kematian perinatal dibandingkan dengan yang Daftar Pustaka
tidak BBLR. Hal ini sesuai dengan teori yang
dinyatakan oleh Manuaba dan Lesinski bahwa Fathkiyah , N., (2015). Motivasi, Kualitas Supervisi,
faktor yang berisiko terjadinya kematian pada dan Kepatuhan Bidan dalam Mendeteksi
perinatal pada riwayat persalinan salah satunya Preeklamsia. Jurnal Kemas. Vol 10 (2)
Ichsan , B., Salimo,H., Soebijanto, H.A.A., (2015).
adalah persalinan dengan BBLR.
Keefektifan Program Kelompok Pendukung
Perawatan bayi BBLR sangat perlu dan Ibu Dalam Mengubah Perilaku Ibu
memerlukan kecermatan karena bayi yang Menyusui. Jurnal Kemas. Vol. 10 (2)
baru lahir dengan BBLR sangat rentan akan Nurlaila.(2008). Hubungan tingkat pengetahuan dan
timbulnya suatu penyakit yang akan berdampak sikap dengan motivasi ibudalam memijatkan
terhadap pertumbuhannya bahkam hingga bayi. Jurnal ilmiah kesehatan keperawatan
menyebabkan terjadinya kematian. Masalah volume 4 no.2
yang sering terjadi pada bayi baru lahir dengan Saidah Qori’lla, Rustina Yeni , Nurhaeni Nani
berat badan rendah salah satunya sadalah (2011). Penurunan Kecemasan Ibu dan
hipotermi, karena penyesuaian suhu tubuh Perbaikan Status Bangun Tidur BBLR
melalui Perawatan Metode Kanguru. Jurnal
dengan lingkungan belum stabil. Dari hasil
Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 3.
penelitian di beberapa negara sudah ditemukan Suradi & Yanuarso (2006). Metode kanguru sebagai
jalan untuk keselamatan BBLR dengan masalah pengganti inkubator untuk bayi berat lahir
hipotermi yaitu dengan metode kangguru. rendah. Jakarta : Perinasia
Perawatan Metode Kanguru (PMK) adalah Wahyuningsih S.A, Mahmudah U., Cahyati
perawatan untuk BBLR dengan melakukan W.H, (2011). Faktor ibu dan Bayi yang
kontak langsung antara kulit bayi dengan kulit berhubungan dengan Kejadian Kematian
ibu (skin-to-skin contact). Metode ini sangat Perinatal. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 7(1):
tepat dan mudah dilakukan guna mendukung 41 – 50.

101

Anda mungkin juga menyukai