Anda di halaman 1dari 3

KASUS ASKEP RESPIRASI

Seorang laki-laki, usia 76 tahun, dirawat di rumah sakit dengan keluhan sesak napas dan demam. Pasien
mengeluh sesak napas sejak satu minggu yang lalu, dan demam sejak 4 hari yang lalu. Saat ini, sesak
napas masih muncul, pada saat istirahat dan semakin memberat pada saat aktivitas. Pasien mengeluh
batuk berdahak (mucus berwarna kuning). Pasien memiliki riwayat merokok selama 50 tahun. Tidak ada
riwayat alergi dan asma pada keluarga. Pasien diketahui menderita PPOK sejak delapan tahun yang lalu.
Tidak ada riwayat alergi maupun asma pada pasien dan keluarga. Pasien mengatakan saat ini lebih
banyak di tempat tidur, karena kalau jalan ke kamar mandi masih sesak napas. Aktivitas makan dan
minum dibantu keluarga. BAB dan BAK menggunakan pispot di tempat tidur.

Hasil pemeriksaan fisik, Inspeksi : Pergerakan dinding dada simetris, irama napas tidak teratur, dengan
frekuensi 28x/menit. Tampak penggunaan otot bantu pernapasan. Tampak barel chest pada dadanya.
Palpasi : fremitus vokal kanan atas melemah. Perkusi : paru kanan dan kiri sonor. Auskultasi: bunyi nafas
terdengar wheezzing pada paru kanan dan kiri. Hasil pemeriksaan foto thorak didapatkan corakan
bronkovaskuler bertambah banyak pada paru kanan. Saturasi oksigen 88%. Hasil spirometri
menunjukkan hasil rasio FEV1/FVC 60% dengan perkiraan nilai FEV1 70% dari nilai prediksi. Hasil
pemeriksaan sputum didapatkan Maraxella catarrhalis. Hasil pemeriksaan Analisa Gas darah didapatkan
PH: 7.168, PCO2 : 50, PO2: 79, HCO3: 23. Tekanan Darah 120/70, Nadi 110x/menit. Suhu 39 deradat
celcius. Berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan, diagnosis medis pasien yaitu Penyakit Paru
Obstruksi Kronis Eksaserbasi Akut derajat sedang.

Pasien mendapatkan terapi oksigen nasal kanul 3 liter/menit, aminophilin 300 mg dalam 500cc NaCl /12
ja, methylprednisolone 3 x 67,5 mg, levofloxacin 2x750 mg, Combivent Inhalasi 4x1. Perawat
menganjurkan terapi pursed lip breathing untuk mengurangi sesak napasnya. Pasien mengatakan mau
melakukan kontrol rutin dan pengobatan serta olah raga teratur untuk mencegah kekambuhan.

Data subjektif
Mengeluh sesak nafas dan demam
PPOK sejak 8 tahun yang lalu
Mengeluh sesak nafas sejak satu minggu
Demam sejak 4 hari yang lalu
Sesak nafas semakin berat saat aktivitas
Batuk berdahak (warna kuning)
Riwayat merokok 50 tahun
Tidak ada riwayat alegi dan asma
Lebih banyak ditempat tidur
Makan dan minum dibantu keluarga
BAB dan BAK menggunakan pispot ditempat tidur

Data objektif
Inspeksi :
Pergerakan dinding dada simetris,
irama napas tidak teratur, dengan frekuensi 28x/menit.
Tampak penggunaan otot bantu pernapasan.
Tampak barel chest pada dadanya.

Palpasi : fremitus vokal kanan atas melemah.

Perkusi : paru kanan dan kiri sonor.

Auskultasi: bunyi nafas terdengar wheezzing pada paru kanan dan kiri.

Hasil pemeriksaan foto thorak didapatkan corakan bronkovaskuler bertambah banyak pada paru kanan.
Saturasi oksigen 88%. Hasil spirometri menunjukkan hasil rasio FEV1/FVC 60% dengan perkiraan nilai
FEV1 70% dari nilai prediksi. Hasil pemeriksaan sputum didapatkan Maraxella catarrhalis. Hasil
pemeriksaan Analisa Gas darah didapatkan PH: 7.168, PCO2 : 50, PO2: 79, HCO3: 23. Tekanan Darah
120/70, Nadi 110x/menit. Suhu 39 deradat celcius. Berdasarkan pemeriksaan yang sudah dilakukan,
diagnosis medis pasien yaitu Penyakit Paru Obstruksi Kronis Eksaserbasi Akut derajat sedang.

Masalah Etiologi NOC NIC


keperawatan
Ketidakefektifan Ketidakefektifan Respiratory status : Airway Airway management
bersihan jalan nafas bersihan jalan nafas bb Patency 1. Posisikan pasien
perokok /mucus Setelah diberikan asuhan untuk
berlebihan/PPOK dd keperawatan selama 3 x 24 memaksimalkan
dyspnea, RR 28x/menit, jam, maslah keperawatan ventilasi
sputum dalam jumlah teratasi dengan kriteria 2. Ajarkan pasien
yang berlebih, suara hasil : batuk efektif untuk
nafas tambahan 1. RR pasien menurun dari mengeluarkan
(whessing) 28x/menit menjadi 20- secret
24x/menit 3. Monitor respirasi
2. Irama pernafasan yang dan status
tidak teratur menjadi oksigenasi
teratur 4. Kolaborasi dengan
3. Klien mampu tim mesdis
melakukan batuk pemberian
efektif untuk brokodilator
mengeluarkan sputum
4. Klien tidak mengalami
sesak nafas saat
istirahat dan
beraktivitas
5. Klien tidak
menggunakan otot
bantu pernapasan
Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif
efektif bd
Resiko Infeksi

Anda mungkin juga menyukai