Anda di halaman 1dari 11

Ujian Akhir Semester

TEKNIK SUNGAI
Program S2 Teknik Pengairan

Perencanaan Penanggulangan Masalah Erosi, Sedimentasi Dan Debris


Pada Sebuah DAS

KONDISI DAERAH STUDI

KONDISI DAS KALI PISANG & DAS KALI NANAS

Morfologi alur Kali Pisang & Kali Nanas merupakan alur bentukan dari aliran
material alluvial. Hanyutan dari material yang sebagian besar berasal dari
tebing-tebing sungai setiap saat bisa jadi menjadi ancaman bagi daerah hilirnya
yang terdiri dari daerah pertanian dan pemukiman penduduk.

Sepanjang alur Kali Pisang & Kali Nanas terus mengalami perubahan, baik dari
sisi debit aliran maupun morfologi alur sungainya. Salah satu sebab yang paling
utamaadalah karena campur tangan manusia, utamanya penambangan bahan
galian C. Perubahan alur dan morfologi sungai yang terjadi bisa saja menjadi
polemik terhadap kepemilikan lahan, dan penentuan alur sungai serta
pengamanan terhadap bangunan-bangunan melintang sungai.

Kali Pisang & Kali Nanas dengan lebar rata-rata 15 meter dengan bentuk relatif
ke segiempat, merupakan sungai intermitten, yang hanya mengalir pada saat
musim penghujan. Dengan demikian, sungai ini mempunyai fluktuasi debit yang
besar antara kondisi kering dan basah. Kondisi ini bisa menjadi ancaman pada
daerah sekitar alur sungai dn muara.

Dengan topografi sungai yang variatif dari topografi tinggi ke rendah, dan
panjang sungai yang tidak terlalu panjang, maka perpindahan kondisi angkutan
sedimen juga bervariasi dari kondisi aliran sedimen massa (debris) dengan
aliran sedimen butiran (fluvial).
HASIL SURVEY DAN PENGAMATAN LAPANGAN

KALI PISANG

Jembatan pada jalan utama di atas Kondisi alur Kali Pisang di hilir
Kali Pisang jembatan

Kondisi alur kecil di muara Kali Pisang Kondisi muara sungai Kali Pisang
yang alurnya tertutup pasir

Pura Segara yang berada di hilir Kali Kondisi tepi bangunan Pura yang
Pisang berbatasan langsung dengan tepi Kali
Pisang

Pengamanan dasar sungai Kondisi alur sungai di hilir (terdapat


(konsolidasi pondasi) di tepi Pura aliran yang cukup besar)
Kondisi alur sungai di hilir (terdapat Terdapat alur drainasi/irigasi yang
aliran yang cukup besar) masuk ke sungai dan mengalir ke hilir
(debit cukup besar)

Kondisi alur sungai tempat masuknya Kondisi alur Kali Pisang di daerah
air drainasi/irigasi ke sungai tengah

Kondisi alur Kali Pisang di daerah Kondisi alur Kali Pisang di daerah
tengah tengah

Kondisi alur Kali Pisang di daerah Saluran irigasi di sisi kanan Kali
tengah Pisang tengah
KALI NANAS

Kondisi Alur Kali Nanas dibawah Kondisi alur sungai di hilir jembatan
jembatan (tidak ada aliran air) (terdapat groundsill di hilir abutmen
jembatan)

Kondisi alur sungai persis berada Kondisi alur anak sungai Kali Nanas di
pada sisi tempat pembangunan PLTU hilir jembatan (anak sungai ada aliran
air yang berasal dari buangan air
irigasi)

Kondisi alur sungai di muara sungai Kondisi alur sungai di muara yang
(terhalang sedimentasi) hampir tertutup sedimen

Kondisi alur Kali Nanas di hulu Kondisi alur sungai di hulu jembatan
jembatan (alur kecil dan tidak ada (di beberapa tempat terdapat tempat
aliran) galian C yang dilakukan di badan
sungai)
Kondisi alur sungai di daerah tengah Alur baru milik warga yang
bersebelahan dengan Kali Nanas yang
dijadikan areal galian C

Kondisi alur anak sungai Kali Nanas di Kondisi alur anak sungai di hulu
jembatan jembatan (tidak ada aliran)

Kondisi alur anak sungai di bawah


Kondisi alur anak sungai di hilir
jembatan
jembatan

Kondisi material dasar Kali Nanas Salah satu alur sungai yang curam di
tengah dengan gradasai kasar sampai Kali Nanas
boulder
PERMASALAHAN YANG TERJADI

Hasil survey pendahuluan dan identifikasi awal yang dilakukan dipaparkan


sebagai berikut:
1. Sungai mempunyai topografi beragam, dari kemiringan curam di lereng
gunung sampai kemiringan yang landai di muara,
2. Sungai mempunyai panjang yang relatif pendek, sehingga bila saat banjir
datang akan secara cepat mengalir ke hilir/muara,
3. Penampang sungai relatif sempit sehingga kapasitasnya sangat terbatas,
4. Sempadan sungai dan bantaran di hilir sungai telah digunakan untuk
beberapa manfaat oleh penduduk di beberapa tempat,
5. Aliran dasar sungai kosong saat musim kering, sehingga fluktuasi debit
relatif besar akan terjadi saat musim hujan,
6. Beberapa lokasi dijadikan tempat untuk lokasi pengambilan bahan galian C
oleh penduduk,
7. Pada muara Kali Nanas terdapat fasilitas Pembangkit Listrik Tenaga Uap
yang saat ini sedang dalam proses pembangunan. Pada muara Kali Pisang
terdapat Pura yang memerlukan perhatian khusus mengingat posisi tepi
bagunan yang persis berada pada pinggir sungai.

MENGATASI PERMASALAHAN EROSI DAN LONGSOR LAHAN


Untuk mengurangi besarnya erosi dan longsor lahan yang sering terjadi di
daerah hulu perlu dilakukan konservasi terhadap lahan yang mengalami erosi.
Dengan menerapkan praktek konservasi diharapakan erosi yang terjadi di
daerah hulu dapat dikurangi sehingga banjir dan kekeringan di daerah hilir
dapat teratasi.
Beberapa teknologi konservasi yang dilakukan untuk mengurangi besarnya
erosi dan longsor lahan yang terjadi di hulu antara lain adalah:
- Dengan reboisasi atau konservasi hutan untuk meningkatkan retensi dan
tengkapan di hulu. Selanjutnya reboisasi juga akan mengarah ke DAS
bagian tengah dan hilir. Secara selektif membangun atau mengaktifkan situ
atau embung-embung alamiah di DAS tersebut.
- Upaya pembangunan check dam/sabo dam di daerah hulu untuk mencegah
dan mengurangi sedimentasi yang akan terjadi di daerah hilir.
- Penataan tata guna lahan yang meminimalisasi limpasan langsung dan
mempertinggi retensi dan konservasi air di DAS.
- Memfungsikan daerah genangan.

Dasar penetapan perencanaan pengendalian banjir secara struktur (civil work)


dan penempatan bangunan-bangunan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Sabo Dam/Check Dam. Sabo Dam/Check Dam direncanakan di daerah
hulu, pada lokasi pertemuan dari beberapa anak sungai hulu yang
dimaksudkan untuk menahan erosi yang berlebihan yang berasal dari erosi
lahan, aliran debris yang juga mungkin terjadi, badan sungai sendiri,
sehingga fungsi alur sungai yang ada di hilirnya masih dapat terjaga
dengan baik untuk pengaliran debit air sesuai kapasitasnya. Sabo
Dam/Check Dam dibangun di sepanjang sistem sungai mulai dari hulu dan
hilir.
2. Groundsill/ambang. Direncanakan ditempatkan di hilir jembatan Nanas,
supaya dasar sungai pada jembatan tidak terjadi penurunan dasar secara
berlebihan, sehingga abutmen jembatan tidak akan terganggu fungsinya.
3. Normalisasi Sungai. Dilakukan pada ruas hilir yang dekat muara, sekitar
1,5 Km pada tiap sungai. Normalisasi sungai yang dilakukan direncanakan
berdasarkan debit rencana 25 tahunan dan dikontrol dengan pengaliran
debit banjir 50 tahunan. Normalisasi sungai Kali Pisang dipadu dengan
pembuatan revetment di ruas sungai yang berbatasan langsung dengan
tepi Pura, dengan panjang sekitar 100 m. Dan pada Kali Nanas juga
demikian, dipadu dengan pembuatan revetmen pada lokasi pertemuan
sungai, yaitu titik pertemuan dengan anak sungai Kali Duku. Pertemuan
sungai ini perlu dilakukan treatment untuk menjaga stabilitas pertemuan
terhadap kestabilan tebing sungai.

DAS
Pisang
Kali Kali
Nanas Duku

DAS Nanas

Kondisi DAS Kali Pisang dan Kali Nanas


CHECKDAM YANG DIRENCANAKAN ADALAH:

1. Kali Nanas:
a. Checkdam 1: luasan A = 10,13 km2, kemiringan sungai So = 0,1424
b. Checkdam 2: luasan A = 0,09 km2, kemiringan sungai So = 0,0232
c. Checkdam 3: luasan A = 0,47 km2, kemiringan sungai So = 0,0138
d. Checkdam 4: luasan A = 0,22 km2, kemiringan sungai So = 0,058

2. Kali Duku (anak sungai Kali Nanas):


a. Checkdam 1: luasan A = 4,97 km2, kemiringan sungai So = 0,1258
b. Checkdam 2: luasan A = 0,22 km2, kemiringan sungai So = 0,0370

+917,01 m

Groundsill Checkdam 4 Checkdam 3 Checkdam 2 Checkdam 1

+60,19 m

+57,00 m
+54,13 m

+37,93 m
+15,00 m

1.292,34 m 279,08 m 208,68 m 137,38 m 6.015,09 m

a). Kali Nanas


+722,89 m

Groundsill Checkdam 2 Checkdam 1

+32,76 m

+24,17 m

+16,00 m
339,13 m 232,20 m 5.487,31 m

b). Kali Duku


ANALISA HIDROLOGI DAS

Analisa hidrolgi dan parameter DAS Kali Pisang dan Kali Nanas.
Data-data DAS:
1. Kali Pisang
Panjang Sungai Utama = 2,98 Km
Luas DAS = 2,89 Km2
2. Kali Nanas
Panjang Sungai Utama = 8,35 Km
Luas DAS = 18,52 Km2
3. Data Hujan = 3 stasiun
4. Jumlah Tahun Data = 10 tahun

Rekapitulasi debit banjir rancangan check dam 1 Kali Nanas


Luas DAS : 10,08 km2
Panjang Sungai : 6,01 km

Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th Q PMF


3 3 3 3 3 3 3 3
(m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt)
23,11 36,22 45,22 56,93 65,87 75,04 107,82 141,26

Rekapitulasi debit banjir rancangan Check Dam 2 Kali Nanas


Luas DAS : 10,17 km2
Panjang Sungai : 6,16 km

Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th Q PMF


3 3 3 3 3 3 3
(m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m3/dt)
23,30 36,52 45,60 57,41 66,43 75,67 108,73 142,45

Rekapitulasi debit banjir rancangan Check Dam 3 Kali Nanas


Luas DAS : 10,63 km2
Panjang Sungai : 6,36 km

Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th Q PMF


(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
24,18 37,91 47,33 59,59 68,94 78,54 112,85 147,85

Rekapitulasi debit banjir rancangan Check Dam 4 Kali Nanas


Luas DAS : 10,87 km2
Panjang Sungai : 6,64 km

Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th Q PMF


3 3 3 3 3 3 3
(m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m3/dt)
43,29 67,86 84,72 106,67 123,42 140,59 202,01 264,66
Rekapitulasi debit banjir rancangan Check Dam 1 Kali Duku
2
Luas DAS : 4,88 km
Panjang Sungai :5,48 km

Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th Q PMF


(m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt) (m3/dt)
11,30 17,71 22,12 27,84 32,22 36,70 52,73 69,09

Rekapitulasi debit banjir rancangan Check Dam 2 Kali Duku


2
Luas DAS : 5,04 km
Panjang Sungai : 5,73 km

Q 2 th Q 5 th Q 10 th Q 25 th Q 50 th Q 100 th Q 1000 th Q PMF


3 3 3 3 3 3 3
(m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m /dt) (m3/dt)
13,34 20,90 26,10 32,86 38,01 43,31 62,22 81,52

DATA HIDROLIKA DAN SEDIMEN

d90 = 4,75 mm, d m = 0,149 mm, s = 2650 kg/m3

Q Banjir 25 Lebar Luas


Lokasi/Nama Kemiringan Angka Tinggi Air Kecepatan
tahun Sungai
2
3 A (m )
(m /dt) (m) So Manning y (m) V (m/dt)

Kali Nanas
Checkdam 1 56,93 15,00 0,1424 0,025 0,447 6,70 8,49
Checkdam 2 57,41 15,00 0,0232 0,025 0,787 11,81 4,86
Checkdam 3 59,59 15,00 0,0138 0,025 0,949 14,23 4,19
Checkdam 4 59,99 15,00 0,0580 0,025 0,609 9,13 6,57
Kali Duku
Checkdam 1 27,84 15,00 0,1258 0,025 0,300 4,50 6,19
Checkdam 2 32,86 15,00 0,0370 0,025 0.482 7,24 4,54
Groundsill
Kali Nanas 107,00 15,00 0,0177 0,025 1,268 19,02 5,62
Kali Duku 33,00 15,00 0,0241 0,025 0,552 8,28 3,98
Kali Pisang 20,00 15,00 0,0140 0,025 0,479 7,19 2,78
EROSI LAHAN
3
Lokasi/Nama Luas Sedimen Lahan (m )
Arnoldus Utomo
(ha)
0,249 ton/ha 1,731 ton/ha
Kali Nanas
Checkdam 1 1.013,100 180,19 1.252,63
Checkdam 2 9,297 1,65 11,50
Checkdam 3 46,793 8,32 57,86
Checkdam 4 22,0157 3,92 27,22
Kali Duku
Checkdam 1 496,869 88,37 614,34
Checkdam 2 22,462 3,99 27,77

Buatlah analisa tentang:

1. Estimasi Nilai Debris/Sedimen tiap Checkdam


2. Kemiringan Statis dan Dinamis Akibat Checkdam
3. Estimasi Volume Endapan Saat Kemiringan Statis dan Dinamis Akibat
Checkdam
4. Perbandingan Volume Estimasi Debris/Sedimen 1 kali Banjir dengan
Kemiringan Dinamis Akibat Checkdam
5. Estimasi Volume Endapan Saat Kemiringan Statis dan Dinamis Akibat
Groundsill
6. Estimasi Volume Bed Load
7. Perbandingan Volume Total Load dengan Volume Tampungan Checkdam
8. Gambar teknis (Basic Design) Check Dam dan Groundsill, serta rencana
normalisasi sungai yang mungkin dilakukan.

(Catatan: Data-data lain yang diperlukan dapat diasumsikan sendiri).

Anda mungkin juga menyukai