Fighting~\^o^/~ 頑張ってね。良い一日
を ありがとうございます God Bless You
Home
Keperawatan
SABTU, 04 OKTOBER 2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Tenggelam adalah suatu peristiwa dimana terbenamnya seluruh atau sebagian tubuh ke
dalam cairan. Pada umumnya tenggelam merupakan kasus kecelakaan, baik secara langsung
maupun karena ada faktor-faktor tertentu seperti korban dalam keadaan mabuk atau dibawah
pengaruh obat, bahkan bisa saja dikarenakan akibat dari suatu peristiwa pembunuhan (Idries,
1997).
Setiap tahun, sekitar 150.000 kematian dilaporkan di seluruh dunia Akibat tenggelam,
dengan kejadian tahunan mungkin lebih dekat ke 500.000. Beberapa negara terpadat di dunia
gagal untuk melaporkan insiden hampir tenggelam. Ini, menyatakanbahwa banyak kasus tidak
pernah dibawa keperhatian medis, kejadian di seluruh dunia membuatpendekatan akurat yang
hampir mustahil (Shepherd, 2009).
Berdasarkan data statistik yang diambil dari halaman website e-medicine, satu pertiga
daripada korban mati akibat tenggelam pernah mengikuti pelatihan berenang. Walaupun
tenggelam terjadi kepada kedua jenis kelamin, golongan lelaki adalah tiga kali lebih sering mati
akibat tenggelam berbanding golongan wanita. Di Indonesia, kita tidak banyak mendengar berita
tentang anak yang tenggelam di kolam renang sesuai dengan keadaan sosial ekonomi di
Indonesia tetapi mengingat keadaan Indonesia yang dikelilingi air, baik lautan, danau maupun
sungai, tidak mustahil jika banyak terjadi kecelakaan dalam air seperti hanyut dan tenggelam
yang belum diberitahukan dan ditanggulangi dengan sebaik-baiknya. Hampir setiap saat,
terutama pada saat musim liburan, di objek wisata laut. Banyak terjadi kasus wisatawan yang
tenggelam, karena akibat air pasang atau kecerobohan diri wisatawan tersebut. Selain itu, kasus
tenggelam yang lainnya adalah akibat buruknya transportasi laut diIndonesia.
Untuk bisa mengetahui serta memperkirakan cara kematian mayat yang
terendam dalam air, diperlukan pemeriksaan autopsi luar dan autopsi dalam pada tubuh korban
serta pemeriksaan tambahan lain sebagai penunjang seperti pemeriksaan getah paru untuk
penemuan diatome danbercak paltouf di permukaan paru, pemeriksaan histopatologi dan
penentuan berat jenis plasma untuk menemukan tanda intravital tersebut. Hal tersebut tidak
mudah,
terutama bagi mayat yang telah lama tenggelam, atau pada mayat yang tidak lengkap, atau hanya
ada satu bagian tubuhnya saja.
Pada pemeriksaan mayat terendam dalam air perlu ditentukan apakah korban masih hidup
saat tenggelam yang terdapat tanda intravital, tanda kekerasan dan sebab kematiannya. Apabila
semua ini digabungkan dapat memberikan petunjuk kepada kita untuk memperkirakan cara
kematiannya. Tanda intravital yang ditemukan pada korban bukan merupakan tanda pasti korban
mati akibat tenggelam. Terdapat delapan tanda intravital yang dapat menunjukkan korban masih
hidup saat tenggelam. Tanda tersebut adalah ditemukannya tanda cadaveric spasme, perdarahan
pada liang telinga, adanya benda asing (lumpur, pasir, tumbuhan dan binatang air) pada saluran
pernapasan dan pencernaan, adanya bercak paltoufdi permukaan paru, berat jenis darah pada
jantung kanan dan kiri, ada ditemukan diatome, adanya tanda asfiksia, dan ditemukannya
mushroom-like mass (Kerr, 1954).
Sedangkan tanda pasti mati akibat tenggelam ada limayaitu terdapat tanda asfiksia,
diatome pada pemeriksaan getah paru, bercak paltoufdi permukaan paru, berat jenis darah yang
berbeda antara jantung kiri dan kanan dan mushroom-like mass (Kerr, 1954). Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan dengan adanya penelitian ini pihak forensik dan masyarakat umum
bisa langsung mengenali kematian tenggelam dan dapat membedakannya dengan tenggelam
akibat kecelakaan atau tenggelam karena pembunuhan.
1. Konsep Kunci
a. Pengertian Tenggelam
b. Penyebab Tenggelam
c. Klasifikasi Tenggelam
d. Manifestasi Klinis tenggelam
e. Kondisi Umum dan Faktor Resiko Pada Kejadian Korban Tenggelam
f. Komplikasi Tenggelam
g. Kegawatdaruratan Pada Pasien Tenggelam
h. Penanganan Pertama Pada Pasien Tenggelam
i. Penanganan Klinik
j. Penatalaksanaan medis
k. Asuhan Keperawatan Pada Korban Tenggelam
2. Petunjuk
a. Pelajari materi BAB I dengan tekun dan disiplin!
b. Penyajian setiap bab meliputi : judul bab dan konsep-konsep kunci, petunjuk, kerangka isi,
tujuan pembelajaran umum, tujuan pembelajaran khusus, paparan materi, tugas dan latihan,
rangkuman,dan soal-soal akhir bab dan disertai kunci jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat tes sambil jalan. Tes ini dapat menjadi tunutnan pembaca dalam
memahami uraian mata ajar bagian demi bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soal akhir bbt dengan tekun dan dispilin!
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan dan wawasan anda
f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap
g. Selamat belajar dan semoga sukses.
3. Tujuan
a. Tujuan Umum Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami konsep dasar tenggelam
b. Tujuan Khusus Pembelajaran
Mahasiswa mampu memahami :
a. Mampu menjelaskan pengertian tenggelam
b. Mampu menjelaskan penyebab tenggelam
c. Mampu menjelaskan klasifikasi tenggelam
d. Mampu menjelaskan manifestasi klinis tenggelam
e. Mampu menjelaskan kondisi umum dan faktor resiko pada kejadian korban tenggelam
f. Mampu menjelaskan komplikasi tenggelam
g. Mampu menjelaskan kegawatdaruratan pada pasien tenggelam
h. Mampu menjelaskan penanganan pertama pada pasien tenggelam
i. Mampu menjelaskan penanganan klinik
j. Mampu menjelaskan penatalaksanaan medis
k. Mampu menjelaskan asuhan keperawatan pada korban tenggelam
BAB II
PENYAJIAN MATERI
A. PENGERTIAN TENGGELAM
Tenggelam adalah orang yang berhenti bernafas hanya mempunyai waktu 4 menit untuk
tetap hidup. (Werner David,1989). Mati tenggelam adalah sebagai kematian karena asfiksia
akibat tenggelam (Betz.L.Cecily,2002).Hampir mati tenggelam adalah sebagai bertahan hidup,
setidaknya sementara, dari efek hipoksia yang mematikan.(Betz.L.Cecily,2002).
Tenggelam dapat menyebabkan kematian atau kecacatan. Menurut Kongres Tenggelam
Sedunia tahun 2002, tenggelam adalah suatu kejadian berupa gangguan respirasi akibat
tenggelam atau terendam oleh cairan. Menurut Dr. Boedi Swidarmoko SpP, tenggelam
(drowning) adalah kematian karena asfiksia pada penderita yang tenggelam. Istilah lain, near
drowning adalah untuk penderita tenggelam yang selamat dari episode akut dan merupakan
berisiko besar mengalami disfungsi organ berat dengan mortalitas tinggi.
Menurut ILCOR (internasional Liaison Committee on Resuscitation) tenggelam
didevinisikan sebagai proses yang menyebabkan gangguan pernafasan primer akibat
submersi/imersi pada media cair. Sumersi merupakan keadaan dimana seluruh tubuh, termasuk
sistem pernafasan, berada dalam air atau cairan. Sedangkan imersi adalah keadaan dimana
terdapat air/ cairan pada sistem konduksi pernafasan yang menghambat udara masuk. Akibat dua
keadaan ini, pernafasan korban terhenti, dan banyak air yang tertelan. Setelah itu terjadi
laringospasme. Henti nafas atau laringosspasme yang berlanjut dapat menyebabkan hipoksia dan
hiperkapnia. Tanpa penyelamatan lebih lanjut, korban dapat mengalami bradikardi dan akhirnya
henti jantung sebagai akibat dari hipoksia.
B. PENYEBAB TENGGELAM
Meurut Levin,dkk. (1993) terdpat banyak penyebab tenggelam antara lain adalah
1. Tergagguanya kemampuan fisik akibat pengaruh obat-obatan
2. Ketidakmampuan akibat hipotermia, syok, cedera atau kelelahan.
3. Ketidakmampuan akibat penyakit akut ketika berenang.
C. KlASIFIKASI TENGGELAM
a. Berdasarkan Kondisi Paru-Paru Korban
1. Typical Drawning
Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam.
2. Atypical Drawning
a. Dry Drowning
Keadaan dimana hanya sedikit bahkan tidak ada cairan yang masuk ke dalam saluran
pernapasan.
b. Immersion Syndrom
Terjadi terutama pada anak-anak yang tiba-tiba terjun ke dalam air dingin ( suhu < 20°C ) yang
menyebabkan terpicunya reflex vagal yang menyebabkan apneu, bradikardia, dan vasokonstriksi
dari pembuluh darah kapiler dan menyebabkan terhentinya aliran darah koroner dan sirkulasi
serebaral.
c. Submersion of the Unconscious
Sering terjadi pada korban yang menderita epilepsy atau penyakit jantung khususnya coronary
atheroma, hipertensi atau peminum yang mengalami trauma kepala saat masuk ke air .
d. Delayed Dead
Keadaan dimana seorang korban masih hidup setelah lebih dari 24 jam setelah diselamatkan dari
suatu episode tenggelam.
b. Berdasarkan Kondisi Kejadian
1. Tenggelam (Drowning)
Suatu keadaan dimana penderita akan meneguk air dalam jumlah yang banyak sehingga air
masuk ke dalam saluran pernapasan dan saluran nafas atas tepatnya bagian apiglotis akan
mengalami spasme yang mengakibatkan saluran nafas menjadi tertutup serta hanya dapat dilalui
oleh udara yang sangat sedikit.
2. Hampir Tenggelam (Near Drowning)
Suatu keadaan dimana penderita masih bernafas dan membatukkan air keluar.
F. KOMPLIKASI TENGGELAM
Menurut Levin, dkk. (1993), beberapa komplikasi yang dapat terjadi pada keadaan near
drowning adalah :
1. Ensefalopi Hipoksik
2. Tenggelam Sekunder
3. Pneumonia aspirasi
4. Fibrosis interstisial pulmoner
5. Disrimia ventricular
6. Gagal ginjal
7. Infeksi
8. Nekrosis pankreas
I. PENANGANAN KLINIK
Tersedianya sarana bantuan hidup dasar dan lanjutan ditempat kejadian merupakan hal yang
sangat penting karena beratnya cedera pada sistem saraf pusat tidak dapat dikaji dengan cermat
pada saat pertolongan diberikan. Pastikan keadekuatan jalan napas, pernapasan dan Sirkulasi.
Cedera lain juga harus dipertimbangkan dan perlu tidaknya hospitalisasi ditentukan berdasarkan
keparahan kejadian dan evaluasi klinis. Pasien dengan gejala respiratori, penurunan saturasi
oksigen dan perubahan tingkat kesadaran perlu untuk dihospitalisasi. perhatian harus difokuskan
pada oksigenasi, ventilasi, dan fungsi jantung. Melindungi sistem saraf pusat dan mengurangi
edema serebri merupakan hal yang sangat penting dan berhubungan langsung dengan hasil akhir.
J. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pastikan keadekuatan ABC ( Airway, Breathing, Circulation ).
2. Pertimbangkan cedera lain selain pada pernafasan saat tenggelam.
3. Lakukan hospitalisasi jika terdapat; gangguan respiratori, penurunan saturasi oksigen, serta
perubahan tingkat kesadaran.
4. Observasi pemberian oksigenasi, ventilasi, serta fungsi jantung.
5. Pemberian obat-obatan; vekuronium (untuk otot skeletal paralis), furosemid/ lasix (untuk
diuresis, manitol/ manitor (untuk mengendalikan hipertensi intrakarnial dan untuk sedasi
K. ASUHAN KEPERAWATAN PADA KORBAN TENGGELAM
1. Pengkajian
1) Kaji adanya respirasi spontan
2) Kaji tingkat kesadaran
3) Kaji suhu inti tubuh
2. Diagnosa Keperawatan
1) Gangguan pertukaran gas
2) Bersihan jalan nafas tidak efektif
3) Perubahan perfusi jaringan otak
4) Pola nafas tidak efektif
5) Penurunan curah jantung
6) Kelebihan volume cairan
7) Resiko tinggi cedera
8) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
3. Intervensi Keperawatan
1) Buat dan pertahankan jalan napas yang paten.
a. Hisap dan jalan napas seperlunya
b. Pasang selang nasogastrik (untuk mencegah aspirasi muntahan)
2) Pantau dan catat respons anak terhadap terapi oksigen
a. Lakukan pengkajian pernapasan (frekuensinya tergantung pada keadaan)
b. Pantau penggunaan ventilator dan alat respirasi lainnya.
c. Pantau tekanan vena sentral (CVP) dan jalur arteri
d. Pantau penggunaan pernapasan tekanan positif intermiten (IPPB) atau tekanan akhir ekspiratori
posisti (PEEP)
3) Pantau dan catat tingkat fungsi neurologik anak
a. Lakukan pengkajian neurologik (frekuensinya tergantung status)
b. Observasi dan catat tanda-tanda TIK (letargi,peningkatan tekanan darah, penurunan frekuensi
napas, peningkatan denyut apeks, pupil dilatasi)
4) Pantau dan pertahankan keseimbangan cairan
a. Catat asupan dan haluaran
b. Jaga kepatenan dan lakukan perawatan kateter Foley
c. Pertahankan restriksi cairan dengan adanya edema serebri
5) Pantau dan pertahankan pengaturan suhu homeostatik (penurunan dan kebutuhan oksigen)
a. Pantau suhu
b. Sediakan kasur pendingin (mencegah menggigil)
c. Berikan antipiretik
6) Berikan dan pertahankan asupan nutrisi yang adekuat
a. Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan asupan nutrisi melalui selang nasogastrik atau oral
(NG po)
b. Kaji kapasitas anak untuk mentolerir makanan melalui selang nasogastrik atau per-oral ( periksa
adanya sisa dan muntah )
c. Naikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi
7) Observasi dan catat tanda-tanda komplikasi
a. Pantau respons anak terhadap tata cara terapi fisik
b. Pantau respons terapeutik anak dan efek samping dari pengobatan
===================================================
TUGAS DAN LATIHAN
1. Keadaan dimana cairan masuk ke dalam saluran pernapasan korban saat korban tenggelam
adalah….
a. Typical Drowning
b. Dry Drowning
c. Imemersion Syndrom
d. Delayed Dead
e. Submerion of the Uneconscious
2. Menurut Levin,dkk (1993), beberapa manifestasi klinis tenggelam ntara lain , kecuali….
a. Koma
b. Peningkatan edema paru
c. Kolaps sirkulasi
d. Hipoksemia
e. Ensefalopati Hipoksis
3. Onyekwelu (2008), menguraikan beberapa faktor pada kejadian korban tenggelam yaitu…
a. Wanita beresiko untuk mengalami kejaidan tenggelam terutama dengan usia 18-24 tahun
b. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 10 tahun keatas
c. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air
d. Kondisi air yang tidak melebihi kemampuan perenang.
e. Arus yang tenang dan air yang tidak terlalu dalam
4. Komplikasi yang dapat terjadi pada keadaan near drowning adalah kecuali…
a. Ensefalopati Hipoksik
b. Tenggelam sekunder
c. Pneumonia aspirasi
d. Kolaps hipoksik
e. Fibrosis instestisial
5. Penurunan kesadaran terjadi …. setelah apnoe dan hipoksia
a. 2-3 menit
b. 5-10 menit
c. 2-5 menit
d. 3-5 menit
e. 1-3 menit
6. 1. Typical Drowning
2. Dry Drowning
3. Immersion Syndrom Submersion of the Unconscious
4. Delayed Dead
5. Tenggelam (drowning)
6. Hampir tenggelam (Near Drowning)
Yang termasuk klasifikasi tenggelam berdasarkan kondisi paru-paru korban adalah
a. 1,2,3,6
b. 1,2,3,4
c. 2,3,5,6
d. 1,3,5,6
e. 1,3,4,5
7. 1. Raih (dengan atau tanpa alat)
2. Lempar (alat apung)
3. Dayung (aau menggunakan perahu mendekati penderita)
4. Buka jalan nafas penderita
5. Renang (upaya terakhir harus terlatih dan menggunakan alat apung)
Prinsip pertolongan di air pada korban tenggelam
a. 1,3,4,5
b. 1,2,4,5
c. 2,3,4,5
d. 1,2,3,5
e. 1,2,3,4
9. Dalam intervensi keperawatan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas yang paten yaitu…
a. Pertahankan restriksi cairan dengan adanya edema serebri
b. Hisap dan jalan napas seperlunya dan pasang selang nasogastrik (untuk mencegah
aspirasi muntahan)
c. Sediakan kasur pendingin (mencegah menggigil)
d. Naikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi
e. Observasi dan catat tanda-tanda TIK (letargi,peningkatan tekanan darah, penurunan frekuensi
napas, peningkatan denyut apeks, pupil dilatasi)
======================================================
BAB IV
PENUTUP
RANGKUMAN
Kegawatdaruratan pada korban tenggelam terkait erat dengan masalah pernpasan dan
kardiovaskuler yang penangannya memerlukan penyokong kehidupan jantung dasar dengn
menunjang espirasi dan sirkulas korban dari luar melalui resusitasi, dan mencegah insufisiensi.
Penanganan kegawatdaruratan korban tenggelam sebaiknya memastikan terlebihdahulu
kesadaran, sistem pernapasan, denyut nadi, dan proses observasi dan interaksi yang kostan
dengan korban. Korban tenggelam merupakan salah satu kegawatdruratan yang perlu
penanganan segera.
Pengertian near drowning adalah penderita dengan riwayat tenggelam dan dapat bertahan
lebih dari 24jam di darat setelah diselamatkan. Secara patofisiologi, yang berpengaruh terhadap
keselamatan seseorang bila tenggelam yaitu ketahanan fisik, kemampuan berenang, ada atau
tidaknya alat pelampung, dan suhu air.
Tenggelam pada air dingin < 40C dapat menyebabkan hipotermia dan aritmia jantung Di
lain pihak, suhu dingin dapat melindungi jaringan otot dan paru. Di samping pengaruh air,
material yang terhirup atau masuk ke paru-paru juga menjadi masalah yang perlu mendapat
penanganan. Infeksi dan proses inflamasi pada paru-paru oleh bahan-bahan organic dan
anorganik menjadi gejala lanjutan yang terjadi pada kasus tenggelam. Kasus “aspirasi
pneumonia” meupakan yang paling sering terjadi. Hal ini ditandai oleh batuk-batuk sampai sesak
napas, bahkan sampai terjadi gagal napas. Trauma fisik lainnya yang menyertai pada kasus
tenggelam yaitu luka-luka, patah tulang. Dalam penanganannya, korban tenggelam secepatnya
dievakuasi ke tempat yang kering sambil memberikan bantuan hidup dasar yaitu
mempertahankan jalan nafas atau (airway), napas (breathing), dan sirkulasi. Hindari manipulasi
berlebihan dalam usaha mengeluarkan air dari tubuh korban karena akan memperberat kondisi
korban. Kalau kasusnya berat, korban harus dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan intensif.
2. Menurut Levin,dkk (1993), beberapa manifestasi klinis tenggelam ntara lain , kecuali….
a. Koma
b. Peningkatan edema paru
c. Kolaps sirkulasi
d. Hipoksemia
e. Ensefalopati Hipoksis
3. Onyekwelu (2008), menguraikan beberapa faktor pada kejadian korban tenggelam yaitu…
a. Wanita beresiko untuk mengalami kejaidan tenggelam terutama dengan usia 18-24 tahun
b. Kurang pengawasan terhadap anak terutama yang berusia 10 tahun keatas
c. Tidak memakai pelampung ketika menjadi penumpang angkutan air
d. Kondisi air yang tidak melebihi kemampuan perenang.
e. Arus yang tenang dan air yang tidak terlalu dalam
4. Komplikasi yang dapat terjadi pada keadaan near drowning adalah kecuali…
a. Ensefalopati Hipoksik
b. Tenggelam sekunder
c. Pneumonia aspirasi
d. Kolaps hipoksik
e. Fibrosis instestisial
6. 1. Typical Drowning
2. Dry Drowning
3. Immersion Syndrom Submersion of the Unconscious
4. Delayed Dead
5. Tenggelam (drowning)
6. Hampir tenggelam (Near Drowning)
Yang termasuk klasifikasi tenggelam berdasarkan kondisi paru-paru korban adalah
a. 1,2,3,6
b. 1,2,3,4
c. 2,3,5,6
d. 1,3,5,6
e. 1,3,4,5
9. Dalam intervensi keperawatan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas yang paten yaitu…
a. Pertahankan restriksi cairan dengan adanya edema serebri
b. Hisap dan jalan napas seperlunya dan pasang selang nasogastrik (untuk mencegah aspirasi
muntahan)
c. Sediakan kasur pendingin (mencegah menggigil)
d. Naikkan jumlah dan jenis asupan nutrisi
e. Observasi dan catat tanda-tanda TIK (letargi,peningkatan tekanan darah, penurunan frekuensi
napas, peningkatan denyut apeks, pupil dilatasi)
DAFTAR PUSTAKA
Rinaraka.2012.Kegawatdaruratan(online),(http://rinaraka.blogspot.com/2012/11/kegawatdarurat
an-korban-tenggelam.html, diakses 6 september 2014).
Trihatala.2012.Askep Klien dengan Kasus Anak Tenggelam (online),
(http://trihatala.blogspot.com/2012/11/askep-klien-dengan-kasus-anak-tenggelam.html, diaskses
6 septmber 2014)
Anonim.2014. Respiratory (online),
(http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21606/5/Chapter%20I.pdf,diakses 6 september
2014)
Poskan Komentar
Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
ABOUT ME^^
Daek Chin
Lihat profil lengkapku
MY FACEBOOK
Daek Chin
JKP28
ANONEN ARMY
IX C SPENDA
FOUR-LEAF CLOVER
One Leaf is for LOVE… The second for HEALTH… The third for HONOR, GLORY… And the fourth for
RICHES!!
PROUD TO BE A NURSE
I'M A NURSE
THIS IS MY LIFE
BLOG ARCHIVE
)
9)
ber (25)
ber (11)
(30)
PENDAHULUAN ARTHEROSKLEROSIS
PENDAHULUAN HIPERTENSI
PENDAHULUAN ANGINA PEKTORIS
PENDAHULUAN PERIKARDITIS
PENDAHULUAN AKUT MIOCARD INFARK (AMI)
PENDAHULUAN MIOKARDITIS
PENDAHULUAN ENDOKARDITIS
ALUTAN
ANGAN PENDIDIKAN KEPERAWATAN DI INDONESIA D...
AL DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN
K KEPERAWATAN
KUM DAN REGULASI DALAM KEPERAWATAN
PRAKTEK KEPERAWATAN
RAKTEK KEPERAWATAN DI PELAYANAN KESEHATAN D...
G JAWAB DAN TANGGUNG GUGAT DALAM PRAKTIK KE...
KEWAJIBAN DALAM PRAKTEK KEPERAWATAN PROFES...
ASAR PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL
TASI PROSES KEPERAWATAN PADA TATANAN PELAYA...
MASUKAN BENDA ASING PADA TELINGA
MASUKAN BENDA ASING PADA MATA DAN HIDUNG
EPERAWATAN PATAH TULANG PADA ANGGOTA GERAK...
EPERAWATAN PASIEN TENGGELAM PADA AIR LAUT
CIDENTAL HYPOTERMIA
EPERAWATAN GIGITAN/SENGATAN BINATANG LAUT...
KA PADA ANGGOTA TUBUH
ENGANGKUTAN KORBAN
NGGUAN PERNAFASAN
ESUSITASI JANTUNG PARU (RJP)
N HUKUM DALAM KEPERAWATAN GAWATDARURAT
LAKANG KEPERAWATAN KOMUNITAS PANTAI
2)
CLOCK
SAPPHIRE BLUE
SUPER JUNIOR
♥CHO KYUHYUN♥
SEVENTEEN
♥WOOZI♥
EXO
♥PARK CHANYEOL♥
GIRLS GENERATION
APINK
FOLLOWERS
819,806
LABELS
Astronomi (1)
Dokumentasi Keperawatan (1)
Fairy Tail (1)
Info Anime (1)
Info Unik (1)
Keperawatan (69)
Keperawatan Lintas Budaya (1)
Keperawatan Profesional (9)
Kimia (1)
KMB 1 (26)
Komunitas Pantai(13)
Konsep Dasar Keperawatan (1)
Laporan Pendahuluan (33)
Laporan Pendahuluan Gangguan Sistem Pencernaan (8)
Laporan Pendahuluan Sistem Pernafasan (11)
Manajemen dan Kepemimpinan dalam Keperawatan (3)
My Task (1)
Pengetahuan (3)
Personal Hygiene (1)
Poster (1)
Promosi Kesehatan(14)
Renungan (1)
SAP (2)
True Story (2)