Anda di halaman 1dari 3

C.

Alat
1. Mikroskop
2. Mikrometer okuler (occuler micrometer)
3. Mikrometer meja (stage micrometer)
4. Inkubator
5. Loupe

D. Bahan
1. 2 buah medium lempeng NA
2. Sediaan bakteri yang telah diwarnai
3. Kertas lensa
4. Alkohol 70%
5. Lisol
6. Sabun cuci
7. Lap

E. Cara Kerja

1. Pengukuran Sel Bakteri


a. Mengukur Sel Bakteri

Memasang mikrometer okuler pada bagian mikroskop yang biasanya dipakai


sebagai tempat lensa okuler

Memasang mikrometer meja pada meja benda pada mikroskop.

Mengatur posisi garis skala mikrometer okuler dan mikrometer meja sehingga
titik nol kedua mikrometer ini berada pada satu garis lurus.

Mengamati garis skala keberapakah dari mikrometer okuler berada pada satu
garis dengan garis skala mikrometer meja (selain titik nol).
b. Mengukur Sel Bakteri

Melepaskan mikrometer meja dari meja benda mikroskop, kemudian


memasang sediaan bakteri yang telah diwarnai pada tempat tersebut.

Mengatur posisi sel-sel bakteri sehingga berada pada bidang skala mikrometer
okuler. Hal ini dapat dilakukan dengan memutar mikrometer okuler.

Ukurlah panjang sel atau diameter sel dalam milimeter, berdasarkan harga
setiap skala mikrometer okuler yang telah ditera. Pengukuran dilakukan pada
sel-sel dari masing-masing koloni yang diperiksa. Tiap preparat dipilih 3 sel
untuk diukur, lalu dihitung reratanya. Bakteri yang berbentuk kokus hanya
diukur diameter selnya saja, sedang bakteri yang berbentuk basil diukur
panjang dan selnya.

2. Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri

Membawa dua cawan petri berisi medium lempeng ke tempat yang banyak
dilalui orang, lalu membuka tutup cawan petri itu selama 1—15 menit,
kemudian menutup kembali. Melakukan pada kedua cawan petri.

Menginkubasi kedua biakan pada medium lempeng tersebut pada suhu 37°C.

Setelah biakan berumur 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam, melakukan pengamatan


terhadap koloni bakteri yang tumbuh pada medium lempeng tersebut.

Menghitung jumlah koloni bakteri yang tumbuh. Koloni bakteri ditandai


dengan bentuk seperti lendir, tetesan mentega, tetesan sari buah.
Memilih dua macam koloni bakteri yang tumbuh.

Melakukan pengamatan morfologi koloni dari dua macam koloni bakteri yang
meliputi : 1) Warna koloni; 2) Bentuk koloni; 3) Tepi koloni; 4) Elevasi
(kenaikan permukaan koloni); 5) Kepekatan koloni; 6) Mengkilat atau suram;
dan 7) Diameter koloni.

Melakukan hal ini pada masing-masing koloni bakteri dan menulis hasil
pengamatan dalam tabel pengamatan Bakteri.

3. Pembuatan Biakan Murni Bakteri

Menyediakan 2 buah medium lempeng dan 2 buah medium miring.

Memilih 2 macam koloni bakteri yang berasal dari biakan campuran (sama
dengan koloni yang diamati pada pengamatan morfologi koloni bakteri).
Menulis nomor koloni yang dipilih pada medium lempeng dan medium miring
yang telah tersedia.

Secara aseptik menginokulasi bakteri itu ke: 1) Medium lempeng, dengan arah
zig-zag, dengan memakai jarum inokulasi ujung lurus (tiap medium hanya
diinokulasi dengan 1 macam koloni bakteri). 2) Medium miring, dengan arah
lurus mulai dari permukaan medium miring bagian bawah menuju ke atas (tiap
medium hanya diinokulasi dengan 1 macam koloni bakteri). Dengan hati-hati
jangan sampai jarum inokulasi menusuk medium.

Menginkubasi biakan tersebut pada 37°C dan melakukan pengamatan setelah


biakan bakteri berumur 1 x 24 jam atau 2 x 24 jam.

Mencatat bentuk koloni bakteri yang tumbuh pada medium miring.

Anda mungkin juga menyukai