Anda di halaman 1dari 18

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT

DINAS PENDIDIKAN
SMK NEGERI 1 BALONGAN
Kode. Dok PBM.10
Edisi/Revisi A/0
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Tanggal 17 Juli 2017
Halaman 1 dari

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SMK N 1 Balongan


Mata Pelajaran : Matematika
Komp. Kealian : Seluruh Komp. Keahlian
Kelas/Semester :X/I
Tahun Pelajaran : 2017/2018
Alokasi Waktu : 12 JP ( 3x Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 3: Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual,
operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian matematika pada tingkat teknis,
spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga
masyarakat nasional, regional, dan internasional.
KI 4: Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan
serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian matematika Menampilkan kinerja di bawah
bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan
keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif,
komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung. Menunjukkan
keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam
ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan
tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

B. Kompetensi Dasar
3.2 Menerapkan persamaan dan pertidaksamaan nilai mutlak bentuk linear satu variabel
4.2 Menyajikan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan persamaan dan pertidaksamaan nilai
mutlak bentuk linear satu variabel

C. Indikator Pencapaian Kompetensi


3.2.1 Menerapkan persamaan linier satu variabel
3.2.2 Menerapkan pertidaksamaan linier satu variabel
3.2.3 Menerapkan konsep nilai mutlak
4.2.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel
4.2.2 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan pertidaksamaan linier satu variabel
4.2.3 Menyelesaikan permasalahan yang berkaitan dengan nilai mutlak
D. Tujuan Pembelajaran
Melalui diskusi dan menggali informasi, peserta didik dapat:
a. Memahami persamaan linier satu variabel dengan teliti
b. Menjelaskan persamaan linier satu variabel dengan santun
c. Menerapkan persamaan linier satu variabel secara bertanggungjawab
d. Memahami pertidaksamaan linier satu variabel dengan teliti
e. Menjelaskan pertidaksamaan linier satu variabel dengan santun
f. Menerapkan pertidaksamaan linier satu variabel secara bertanggungjawab
g. Memahami konsep nilai mutlak dengan teliti
h. Menjelaskan konsep nilai mutlak dengan santun
i. Menerapkan konsep nilai mutlak secara bertanggungjawab
j. Disediakan lembar soal persamaan linier satu variabel, peserta didik akan dapat menyelesaikan
masalah yang berkaitan dengan persamaan linier satu variabel berdasarkan contoh dengan percaya
diri
k. Disediakan lembar soal pertidaksamaan linier satu variabel, peserta didik akan dapat
menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pertidaksamaan linier satu variabel berdasarkan
contoh dengan percaya diri
l. Disediakan lembar soal nilai mutlak, peserta didik akan dapat menyelesaikan masalah yang
berkaitan dengan nilai mutlak berdasarkan contoh dengan percaya diri

E. Materi Pembelajaran
Persamaan Linier Satu Variabel

Persamaan adalah suatu pernyataan matematika dalam bentuk simbol yang menyatakan bahwa dua
hal adalah persis sama. Dari bentuk-bentuk 3(x – 1) + x dan –x + 7, kita dapat membentuk persamaan

yang merupakan suatu persamaan linear satu variabel (PLSV). Untuk menyelesaikan suatu
persamaan, kita harus menentukan nilai dari x sedemikian sehingga persamaan tersebut menjadi
benar, yang berarti, nilai dari ruas kiri sama dengan ruas kanan. Perhatikan tabel berikut.

Berdasarkan tabel di atas, kita dapat menemukan bahwa persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 akan bernilai
benar ketika kita mengganti x dengan bilangan 2, dan akan salah jika kita mengganti x dengan
bilangan selain 2. Bilangan pengganti yang dapat menyebabkan suatu persamaan bernilai benar
disebut selesaian atau akar.
Menyelesaikan persamaan dengan menggunakan tabel akan memakan waktu yang cukup lama. Untuk
itu, kita dapat menuliskan suatu persamaan yang diberikan ke dalam persamaan ekuivalen yang
lebih sederhana, sampai kita mendapatkan solusi yang diminta. Persamaan-persamaan yang ekuivalen
adalah persamaan-persamaan yang memiliki himpunan selesaian sama, dan diperoleh dari
penyederhanaan kedua ruas persamaan dengan menggunakan sifat-sifat penjumlahan, perkalian, dan
distributif dari suatu persamaan, sampai diperoleh suatu persamaan dalam bentuk x = konstanta.

Sifat Penjumlahan dan Perkalian Suatu Persamaan


Jika A, B, dan C merupakan bentuk-bentuk aljabar dan A = B, maka A + C = B + C, AC = BC, dan
A/C = B/C (C ≠ 0).

Dengan kata lain, berdasarkan sifat penjumlahan suatu persamaan, kita dapat menambahkan suatu
bilangan atau bentuk aljabar lain ke dalam ruas kanan dan kiri persamaan tersebut. Pernyataan yang
serupa dapat dibuat untuk menyatakan sifat perkalian suatu persamaan. Sifat-sifat dari persamaan ini
dapat dikombinasikan untuk dijadikan panduan dalam menyelesaikan suatu persamaan linear. Sebagai
catatan, tidak semua langkah dalam panduan ini diperlukan dalam menyelesaikan setiap persamaan.

Berikut ini merupakan panduan/langkah-langkah dalam menyelesaikan persamaan linear satu


variabel.

1. Hilangkan tanda kurung dengan menggunakan sifat distributif, kemudian operasikan suku-suku
yang serupa.
2. Gunakan sifat penjumlahan suatu persamaan untuk menulis persamaan tersebut sehingga semua
variabel berada di satu ruas, sedangkan semua konstanta berada di ruas lainnya. Sederhanakan
masing-masing ruas.
3. Gunakan sifat perkalian suatu persamaan untuk menghasilkan persamaan yang berbentuk x =
konstanta.
4. Untuk soal penerapan, jawablah ke dalam kalimat sempurna dan gunakan satuan yang sesuai
dengan perintah.

Sebagai contoh pertama, kita akan mencoba menyelesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7 yang
merupakan masalah di awal pembahasan ini.

Contoh 1: Menyelesaikan PLSV dengan Menggunakan Sifat-sifat Persamaan

Selesaikan persamaan 3(x – 1) + x = –x + 7.

Pembahasan

Seperti selesaian dengan menggunakan tabel, kita juga memperoleh bahwa selesaian dari persamaan
tersebut adalah x = 2.

Untuk menguji selesaian yang kita peroleh, kita dapat mensubstitusikan selesaian ini ke dalam
persamaan semula (proses ini sering disebut substitusi-balik), dan pastikan bahwa nilai pada ruas kiri
sama dengan ruas kanan. Dari contoh 1 kita mendapatkan:
Jika ada koefisien-koefisien dalam suatu persamaan berbentuk pecahan, kalikan kedua ruas dengan
KPK (Kelipatan Persekutuan Terkecil) dari penyebut-penyebutnya, untuk menghilangkan pecahan
tersebut. Karena setiap bilangan desimal dapat ditulis ke dalam bentuk pecahan, maka dalam
menyelesaikan persamaan yang memuat koefisien desimal, kita dapat mengubah bentuk desimal
tersebut ke dalam bentuk pecahan terlebih dahulu.

Contoh 2: Menyelesaikan PLSV dengan Koefisien Pecahan

Tentukan selesaian dari persamaan: 1/4(n + 8) – 2 = 1/2(n – 6).

Pembahasan

Dengan menguji persamaan asli dengan x = 12, kita mendapatkan 3 = 3. Sehingga selesaian yang
diperoleh adalah benar

Pertidaksamaan Linier Satu Variabel


Ada tiga cara yang bisa digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear satu variabel yakni dengan cara
substitusi, persamaan ekuivalen dan pindah ruas. Ketiga cara di atas juga berlaku pada pertidaksamaan
linear satu variabel.

Cara Substitusi
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan linear satu variabel dengan cara substitusi hampir sama caranya seperti
menyelesaikan persamaan linear satu variabel dengan cara substitusi. Untuk memahami hal tersebut sekarang
perhatikan pertidaksamaan 10 – 3x > 2, dengan x variabel pada himpunan bilangan asli. Untuk menyelesaikan
pertidaksamaan tersebut Anda harus mensubstitusi x dengan sembarang bilangan asli.
Jika x = 1 maka:
<=>10 – 3 . 1 > 2
<=> 7 > 2 (pernyataan benar)
Jika x = 2 maka:
<=>10 – 3 . 2 > 2
<=> 4 > 2 (pernyataan benar)

Jika x = 2 maka:
<=>10 – 3 . 3 > 2
<=> 1 > 2 (pernyataan salah)
Jika x = 4 maka:
<=>10 – 3 . 4 > 2
<=> – 2 > 2 (pernyataan benar)
Ternyata untuk x = 1 dan x = 2, pertidaksamaan 10 – 3x > 2 menjadi kalimat yang benar. Jadi, himpunan
penyelesaian dari 10 – 3x > 2 adalah {1, 2}.

Secara umum dapat dituliskan bahwa penyelesaian dari pertidaksamaan linear satu variabel adalah pengganti
variabel dari suatu pertidaksamaan, sehingga menjadi pernyataan yang benar.

Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara penyelesaian pertidaksamaan linear satu variabel dengan
cara substitusi, silahkan perhatikan contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal 1
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan p + 5 ≥ 9 jika peubah pada himpunan bilangan cacah.

Penyelesaian:
Untuk menyelesaikan pertidaksamaan tersebut Anda harus mensubstitusi x dengan sembarang bilangan cacah.
Jika x = 0 maka:
<=> p + 5 ≥ 9
<=> 0 + 5 ≥ 9
<=> 5 ≥ 9 (pernyataan salah)
Jika x = 1 maka:
<=> p + 5 ≥ 9
<=> 1 + 5 ≥ 9
<=> 6 ≥ 9 (pernyataan salah)
Jika x = 2 maka:
<=> p + 5 ≥ 9
<=> 2 + 5 ≥ 9
<=> 7 ≥ 9 (pernyataan salah)
Jika x = 3 maka:
<=> p + 5 ≥ 9
<=> 3 + 5 ≥ 9
<=> 8 ≥ 9 (pernyataan salah)
Jika x = 4 maka:
<=> p + 5 ≥ 9
<=> 4 + 5 ≥ 9
<=> 9 ≥ 9 (pernyataan benar)
Jika x = 5 maka:
<=> p + 5 ≥ 9
<=> 5 + 5 ≥ 9
<=> 10 ≥ 9 (pernyataan benar)
Jika x = 6 maka:
<=> p + 5 ≥ 9
<=> 6 + 5 ≥ 9
<=> 11 ≥ 9 (pernyataan benar)
Ternyata untuk x = 4, 5, 6, . . . pertidaksamaan p + 5 ≥ 9 menjadi kalimat yang benar. Jadi, himpunan
penyelesaian dari p + 5 ≥ 9 adalah {4, 5, 6, . . }.

Penyelesaian pertidaksamaan linear dengan cara substitusi agak sulit dilakukan karena kita harus main terka
terhadap bilangan yang akan kita masukan. Kita tahu bahwa bilangan ada tak terhingga banyaknya. Jadi kita
gunakan alternatif yang kedua untuk menyelesaikan persamaan linear satu variabel yaitu dengan menggunakan
persamaan ekuivalen.

Persamaan Ekuivalen
Suatu pertidaksamaan dapat dinyatakan ke dalam pertidaksamaan yang ekuivalen dengan cara sebagai berikut:
a). Menambah atau mengurangi kedua ruas dengan bilangan yang sama tanpa mengubah tanda ketidaksamaan;
b). Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan positif yang sama tanpa mengubah tanda
ketidaksamaan; c). Mengalikan atau membagi kedua ruas dengan bilangan negatif yang sama, tetapi tanda
ketidaksamaan berubah, dimana > menjadi <, < menjadi >, ≤ menjadi ≥, dan ≥ menjadi ≤.

Untuk memantapkan pemahaman Anda tentang cara penyelesaian suatu pertidaksamaan linear satu variabel
dengan persamaan ekuivalen, silahkan simak contoh soal di bawah ini.

Contoh Soal 2
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 3(2t – 1) ≤ 2t + 9 jika
peubah pada himpunan bilangan cacah.
Penyelesaian:
<=> 3(2t – 1) ≤ 2t + 9
<=> 6t – 3 ≤ 2t + 9
<=> 6t – 3 + 3 ≤ 2t + 9 + 3 (ditambah 3)
<=> 6t ≤ 2t + 12
<=> 6t – 2t ≤ 2t – 2t + 12 (dikurangi 2t)
<=> 4t ≤ 12
<=> (¼)4t ≤ (¼)12 (dikali ¼)
<=> t ≤ 3

Contoh Soal 3
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 2(x – 30) < 4(x – 2) jika
peubah pada himpunan bilangan cacah.

Penyelesaian:
<=> 2(x – 30) < 4(x – 2)
<=> 2x – 60 < 4x – 8
<=> 2x – 60 + 60 < 4x – 8 + 60 (ditambah 60)
<=> 2x < 4x + 52
<=> 2x – 4x < 4x – 4x + 52 (dikurangi 4x)
<=> – 2x ≤ 52
<=> (– ½) . 2x ≥ (– ½) . 52 (dikali – ½ dan tandanya berubah karena dikalikan dengan bilangan negatif dari ≤
menjadi ≥)
<=> x ≥ 26

Bagaimana? Mudah bukan? Cara di atas terlalu banyak menyita waktu dan terlalu panjang, maka ada alternatif
yang boleh dibilang paling mudah yakni dengan pindah ruas.

Pindah Ruas
Untuk mengerjakan pertidaksamaan linear satu variabel caranya sama seperti mengerjakan persamaan linear
satu variabel dengan pindah ruas. Cara ini pada dasarnya sama seperti menyelesaikan pertidaksamaan dengan
persamaan ekuivalen. Oke, kita langsung saja ke contoh soal agar Anda lebih mudah memahaminya.

Contoh Soal 4
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan 6 – 2(y – 3) ≤ 3(2y – 4) jika peubah pada himpunan bilangan
cacah.

Penyelesaian:
<=> 6 – 2(y – 3) ≤ 3(2y – 4)
<=> 6 – 2y + 6 ≤ 6y – 12
<=> – 2y – 6y ≤ – 12 – 6 – 6
<=> – 8y ≤ – 24
<=> y ≥ – 24/– 8
<=> y ≥ 3

Konsep Nilai Mutlak


Definisi

Contoh :
Sifat
Berikut ini adalah beberapa sifat dasar dari nilai mutlak:

Sifat-sifat nilai mutlak yang lain adalah :

Grafik fungsi f(x) = |x| untuk setiap x bilangan real adalah sebagai berikut :
Mari kita cermati beberapa bentuk persamaan nilai mutlak berikut :

Untuk memperdalam pemahaman kalian, mari kita cermati beberapa contoh berikut :
Contoh 1
Tentukan Himpunan penyelesaian dari |x| = 6
Penyelesaian
|x| = 6
x = 6 atau x = – 6
Himpunan penyelesaiannya adalah {– 6 , 6}.
Contoh 2
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan |2p| = 18
Penyelesaian:
|2p| = 18
2p = 18 atau 2p = – 18
p = 9 atau p = – 9
Himpunan penyelesaiannya adalah {– 9 , 9}.
Contoh 3
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan | x – 4| = 7
Penyelesaian
|x – 4| = 7
x – 4 = 7 atau x – 4 = – 7
x = 11 atau x = – 3
Himpunan penyelesaiannya adalah {– 3 , 11}.
Contoh 4
Tentukan himpunan penyelesaian dari persamaan |5x + 3| = |2x|
Penyelesaian
|5x + 3| = |2x|
5x + 3 = 2x atau 5x + 3 = –(2x)
3x = – 3 atau 5x + 3 = – 2x
x = – 1 atau 7x = – 3
x = 1 atau x = -3/7
Himpunan penyelesaiannya adalah {-1 , -3/7} .
Pertidaksamaan nilai mutlak adalah pertidaksamaan yang variabelnya berada di dalam tanda mutlak. Bentuk
umum pertidaksamaan nilai mutlak linear adalah:

Sifat-sifat nilai mutlak berikut ini dapat kita gunakan untuk menyelesaikan pertidaksamaan nilai mutlak.
Sifat
Untuk x, a ∈ R dan a ≥ 0 berlaku :

Mari kita mencermati beberapa contoh soal berikut ini.


Contoh 1 :
Tentukan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak|3x - 5| > 1
Penyelesaian :
Dengan menggunakan sifat |x| > a <=> x < -a atau x > a, maka diperoleh :

Contoh 2 :
Carilah himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan nilai mutlak |x – 2| ≤ |x + 1|
Penyelesaian :
|x – 2| ≤ |x + 1| memenuhi bentuk |f(x)| ≤ |g(x)| dan ekuivalen dengan f2 (x) ≤ g2 (x), sehingga diperoleh :

Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah

Contoh 3 :
Selesaikan pertidaksamaan :

Penyelesaian :
Jadi, himpunan penyelesaiannya adalah :

F. Pendekatan, Model dan Metode


Pendekatan : Ilmiah (Saintifik)
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode : diskusi kelompok, dan tanya jawab.

G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Kesatu

1. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( .... menit)


a. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar dimulai
b. Guru mengabsen siswa
c. Sebagai apersepsi untuk mendorong rasa ingin tahu dan berpikir kritis, peserta didik diajak
memecahkan masalah mengenai bagaimana mendapatkan nilai mutlak negatif dan non negatif.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Kegiatan Inti (.... menit)


a. Mengidentifikasi Masalah;
➢ Guru menginformasikan masalah persamaan linier yang akan diamati siswa.
➢ Siswa mengamati tabel persamaan linier satu variabel

b. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi


yang relevan;
➢ Siswa membuat pertanyaan seputar masalah yang diamati.
➢ Guru memberikan pancingan agar peserta didik menanya dari pengamatan yang dilakukan.
➢ Peserta didik menanya/mendiskusikan (antar peserta didik dalam satu kelompok atau diluar
kelompok, dan/atau guru) tentang masalah yang diamati.
c. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan
mengecek perbedaan pandang;
➢ Siswa bersama guru menyelesaikan PLSV dengan Menggunakan Sifat-sifat Persamaan
➢ Siswa bersama guru menyelesaikan PLSV dengan Koefisien Pecahan

d. Melakukan tindakan strategis,


➢ Siswa mengecek (memverifikasi) hipotesis tentang Sifat Penjumlahan dan Perkalian Suatu
Persamaan .
➢ Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas
➢ Guru bersama siswa mendiskusikan hasil dari presentasi siswa.

e. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan


➢ Siswa bersama guru menyimpulkan tentang definisi persamaan linier.

3. Penutup (... menit)


a. Guru menginformasikan kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya, yaitu materi
pertidaksamaan linier satu variabel
b. Guru mengakhiri kegiatan belajar

Pertemuan Kedua

1. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( .... menit)


a. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar dimulai
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengingat kembali materi persamaan linier
satu variabel yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya.
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Kegiatan Inti (.... menit)


a. Mengidentifikasi Masalah;
➢ Guru menginformasikan masalah pertidaksamaan linier yang akan diamati siswa.
➢ Siswa mengamati lambang pertidaksamaan.

b. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi


yang relevan;
➢ Siswa membuat pertanyaan seputar masalah yang diamati.
➢ Guru memberikan pancingan agar peserta didik menanya dari pengamatan yang dilakukan.
➢ Peserta didik menanya/mendiskusikan (antar peserta didik dalam satu kelompok atau diluar
kelompok, dan/atau guru) tentang masalah yang diamati.

c. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan


mengecek perbedaan pandang;
➢ Siswa bersama guru membahas penyelesaian soal menggunakan cara substitusi
➢ Siswa bersama guru membahas penyelesaian soal menggunakan cara persamaan ekuivalen
➢ Siswa bersama guru membahas penyelesaian soal menggunakan cara pindah ruas

d. Melakukan tindakan strategis,


➢ Siswa mengecek (memverifikasi) hipotesis tentang pertidaksamaan linier satu variabel
➢ Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas
➢ Guru bersama siswa mendiskusikan hasil dari presentasi siswa.
e. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan
Siswa bersama guru menyimpulkan tentang pertidaksamaan linier satu variabel

3. Penutup (... menit)


a. Guru menginformasikan kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya, yaitu melanjutkan materi
konsep nilai mutlak
b. Guru mengakhiri kegiatan belajar

Pertemuan Ketiga
1. Pendahuluan/Kegiatan Awal ( .... menit)
a. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa sebelum kegiatan belajar dimulai
b. Guru mengabsen siswa
c. Guru memberikan motivasi kepada siswa dengan mengingat kembali materi persamaan dan
pertidaksamaan linier satu variabel
d. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

2. Kegiatan Inti (.... menit)


a. Mengidentifikasi Masalah;
➢ Guru menginformasikan masalah konsep nilai mutlak yang akan diamati siswa.
➢ Siswa mengamati definisi nilai mutlak.

b. Menetapkan masalah melalui berpikir tentang masalah dan menyeleksi informasi-informasi


yang relevan;
➢ Siswa membuat pertanyaan seputar masalah yang diamati.
➢ Guru memberikan pancingan agar peserta didik menanya dari pengamatan yang dilakukan.
➢ Peserta didik menanya/mendiskusikan (antar peserta didik dalam satu kelompok atau diluar
kelompok, dan/atau guru) tentang masalah yang diamati.

c. Mengembangkan solusi melalui pengidentifikasian alternatif-alternatif, tukar-pikiran dan


mengecek perbedaan pandang;
➢ Siswa bersama guru membahas sifat-sifat nilai mutlak
➢ Siswa bersama guru membahas contoh soal nilai mutlak

d. Melakukan tindakan strategis,


➢ Siswa mengecek (memverifikasi) hipotesis tentang pertidaksamaan linier satu variabel
➢ Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya ke depan kelas
➢ Guru bersama siswa mendiskusikan hasil dari presentasi siswa.

e. Melihat ulang dan mengevaluasi pengaruh-pengaruh dari solusi yang dilakukan


Siswa bersama guru menyimpulkan tentang konsep nilai mutlak

3. Penutup (... menit)


a. Guru menginformasikan kegiatan belajar pada pertemuan berikutnya, yaitu materi Sistem
Persamaan Linier Dua Variabel (SPLDV)
b. Guru mengakhiri kegiatan belajar

H. Media, Alat/Bahan, Sumber Belajar


1. Media : Lembar Kerja Siswa dan Buku Siswa
2. Alat : Papan Tulis, Spidol
3. Bahan : Kertas
4. Sumber Belajar : Buku Siswa dari Kemendikbud, Internet, dan referensi lain.
I. Penilaian Pembelajaran, Remedial dan Pengayaan
1. Teknik Penilaian : Tes Tertulis

2. Instrumen Penilaian :
a. Pertemuan pertama : LKS 1 (Terlampir)
b. Pertemuan kedua : LKS 2 (Terlampir)
c. Pertemuan ketiga : LKS 3 (Terlampir)

3. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan


a. Remedial :
Pembelajaran remedial dilakukan segera setelah kegiatan penilaian.
· Jika terdapat lebih dari 50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka
dilaksanakan pembelajaran remedial (remedial teaching), terhadap kelompok tersebut.
· Jika terdapat 30%-50% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka
dilaksanakan penugasan dan tutor sebaya terhadap kelompok tersebut.
· Jika terdapat kurang dari 30% peserta didik yang mendapat nilai di bawah KKM; maka
diberikan tugas terhadap kelompok tersebut.
Setelah remedial dilaksanakan kemudian dilaksanakan tes ulang pada indikator-indikator
pembelajaran yang belum tercapai oleh masing-masing peserta didik

b. Pengayaan :
Pengayaan diberikan kepada peserta didik yang mendapat nilai di atas KKM dengan cara
diberikan tugas mengkaji penerapan dan/mengerjakan soal-soal yang HOTS (High Order
Thinking Skills)
LEMBAR KERJA SISWA 1

Petunjuk!!
1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti
2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok
3. Waktu = 30 menit

KEGIATAN 1:
Tentukan nilai x dari:

a. 2x – 4 = 12

b. 3x + 5 = x – 1

2 1 1 1
c. x 1  x  2
3 3 3 3

d. 3x – (x – 6) = 5(x – 3)

2x  3 x  1
e. 
5 2
LEMBAR KERJA SISWA 2

Petunjuk!!
1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti
2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok
3. Waktu = 30 menit

KEGIATAN 1:
Tentukan himpunan penyelesaian pertidaksamaan berikut:

a. 3(2t – 1) ≤ 2t + 9

b. 2(x – 30) < 4(x – 2)

c. 6 – 2(y – 3) ≤ 3(2y – 4)

KEGIATAN 2:
Selesaikan pertidaksamaan berikut:

d. 12x + 2 > 4x + 6

e. 2 – 3x < 6 - x

f. 6x + 1 ≥ 2

2  1x 3  x
g. 
2 3

2x  1
h. 1
3x  5
LEMBAR KERJA SISWA 3

Petunjuk!!
1. Bacalah Lembar Kerja Siswa (LKS) dengan cermat dan teliti
2. Kerjakan dan diskusikan LKS ini bersama kelompok
3. Waktu = 30 menit

KEGIATAN 1:
Tentukanlah nilai mutlak untuk setiap bentuk berikut ini:

a.  8n , n bilangan asli

b. 2 3 3

3 2
c. 
7 5

d. 12   3 : 2  5

e. 2 5  33

1 3
f. 12 2  24 2

g. 3n2n1 , n bilangan asli

1
h. 2n  , n bilangan asli
n 1

KEGIATAN 2:
Hitunglah nilai x (jika ada) yang memenuhi persamaan nilai mutlak berikut. Jika tidak ada nilai x yang
memenuhi, berikan alasanmu.

a. 4  3x   4

b. 2 3x  8  10

c. 2 x  3x  8  4

d. 5 2 x  3  2 3  5x

e. 2 x  8  3x  x  4
KUNCI JAWABAN
LKS 1
a. x = 8
b. x = -3
c. x = -11
d. x = 7
e. x = 1

LKS 2:
Kegiatan 1 Kegiatan 2
1
a. t ≤3 a. x 
2
b. x ≥ 26 b. x > -2
1
c. y ≥ 3 c. x 
6
d. x > 0
e. x  6

LKS 3:
KEGIATAN 1:
a. 8n
b. 2 3  3
3 2
c. 
7 5
d. 12
e. 2 5  33
3 1
f. 24 2  12 2
g. 3n 2 n 1
1
h. 2n 
n 1

KEGIATAN 2:
8
a. x = 0 atau x 
3
b. tidak ada nilai x
13
c. x = 1 atau x 
3
21
d. x 
20
e. Tidak ada nilai x

Anda mungkin juga menyukai