Demokrasi Dalam Islam
Demokrasi Dalam Islam
Malihatul Rosidah
171610101029
Banun Kusumawardani
Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember
Abstrak
Mahasiswa merupakan sumber daya manusia yang berperan penting dalam
pembangunan. Dalam meningkatkan upaya kualitas mahasiswa,maka banyak
faktor yang harus diperhatikan salah satunya adalah faktor pangan (unsur
gizi) di pagi hari. Tetapi hampir 50% mahasiswa tidak sarapan. Sarapan
berfungsi untuk merangsang glukosa dan mikro nutrient dalam otak yang
dapat menghasilkan energi,selain itu dapat berlangsung memacu otak agar
membantu memusatkan pikiran (konsentrasi) untuk belajar dan memudahkan
penyerapan pelajaran sehingga dapat mempengaruhi tingkat prestasi dari
mahasiswa tersebut.
Kata kunci : sarapan, mahasiswa, konsentrasi, prestasi
Pendahuluan
Pada era globalisasi ini peran mahasiswa sangat dibutuhkan dalam tujuan
pembangunan nasional. Tujuan pembangunan nasional yaitu membentuk sumber
daya manusia yang berkualitas. Mahasiswa merupakan salah satu sumber daya
manusia bagi pembangunan di masa datang. Untuk meningkatkan kualitas sumber
daya manusia, banyak faktor yang harus diperhatikan antara lain faktor pangan
(unsur gizi), kesehatan, pendidikan, informasi, teknologi. Sarapan merupakan salah
satu penyumbang 15- 30% pemenuhan kalori dari kebutuhan sehari (Larega,2015)
Hampir 50% remaja terutama mahasiswa tidak sarapan,terutama pada
mahasiswi malah melewatkan dua kali waktu makan dan lebih memilih kudapan.
Banyak mahasiswa yang beranggapan salah mengenai sarapan, mereka mengira
hanya dengan mengonsumsi air putih, teh, kopi, susu atau sepotong kue kecil untuk
sarapan, sudah cukup untuk asupan tubuhnya di pagi hari. Selain itu, sarapan juga
diketahui sebagai waktu pengambilan nutrisi pertama dan utama yang dibutuhkan
oleh tubuh, salah satunya ialah glukosa. (Larega,2015)
Melewatkan sarapan, bahkan tidak sarapan dapat menyebabkan tubuh
kekurangan glukosa sebagai sumber energi utama. Hal ini dapat mempengaruhi
seluruh organ termasuk otak. Keadaan lapar di pagi hari mempengaruhi
kemampuan dalam proses pembelajaran, termasuk kemampuan berkonsentrasi.
Jika konsentrasi sudah terganggu, maka daya tangkap mahasiwa juga berkurang.
Sehingga apabila tidak sarapan akan mempengaruhi tingkat prestasi dari mahasiswa
tersebut. (Puspitasari dkk, 2015)
Tinjauan Pustaka
Sarapan adalah kebutuhan manusia yang seharusnya dilakukan secara teratur
setiap pagi. Manusia membutuhkan sarapan karena dalam sarapan diharapkan
terjadinya ketersediaan energi yang digunakan untuk jam pertama melakukan
aktivitas. Sarapan menyumbangkan sekitar 25% dari total asupan gizi sehari. Ini
jumlah yang cukup signifikan. Jika kecukupan energi dan protein dalam sehari
adalah 2000 Kkal dan 50 g, maka seseorang yang tidak sarapan sulit untuk
memenuhi kecukupan gizinya. Selain itu akibat tidak sarapan akan menyebabkan
tubuh tidak mempunyai energi yang cukup untuk melakukan aktivitas terutama
pada proses belajar karena pada malam hari di tubuh tetap berlangsung proses
oksidasi guna menghasilkan tenaga untuk menggerakkan jantung, paru- paru dan
otot-otot tubuh lainnya. (Waryono, 2010).
Di seluruh dunia, kurang lebih terdapat 20-30% baik anak-anak maupun orang
dewasa tidak sarapan. Banyak masyarakat Indonesia yang belum membiasakan
sarapan. Sarapan diketahui sebagai konsumsi makanan pertama yang berperan
menyediakan energi bagi otak dan dapat meningkatkan kemampuan dalam proses
pembelajaran. Sarapan yang baik terdiri dari empat sehat lima sempurna yaitu
berupa nasi, lauk-pauk, sayur - sayuran, buah–buahan dan susu. Semua makanan
tersebut mengandung karbohidrat, protein,lemak,vitamin, dan kalsium. (Puspitasari
dkk, 2015)
Sarapan merupakan makanan yang dikonsumsi pada pagi hari, waktu sarapan
dimulai dari pukul 06.00 pagi sampai dengan pukul 10.00 pagi. Sarapan dianjurkan
menyantap makanan yang ringan bagi kerja pencernaan, sehingga dianjurkan untuk
mengkonsumsi makanan yang memiliki kadar serat tinggi dengan protein yang
cukup namun dengan kadar lemak rendah. Selain itu, mengkonsumsi protein dan
kadar serat yang tinggi juga dapat membuat seseorang tetap merasa kenyang hingga
waktu makan siang (Jetvig, 2010).
Konsentrasi merupakan kemampuan seseorang dalam memusatkan perhatian
pada satu hal atau objek tertentu, dalam waktu relatif lama. Kemampuan
berkonsentrasi sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran, khususnya pada
jenjang pendidikan tinggi dan profesi. Secara tidak langsung, hal tersebut dapat
mempengaruhi hasil pembelajaran atau pekerjaan. Mahasiswa merupakan salah
satu contoh yang membutuhkan konsentrasi tinggi dalam melaksanakan proses
pembelajaran. (Kuswana, 2011).
Perhatian atau konsentrasi membantu seseorang untuk memilih dan fokus pada
suatu objek yang dipandang penting dan mempertahankannya pada periode waktu.
Mahasiswa memerlukan konsentrasi untuk fokus pada suatu pelajaran sehingga
dapat berdampak pada perubahan perilaku yang sesuai dengan tujuan pembelajaran
(Kuswana, 2011).
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai seseorang dalam pengusasaan
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan dalam pelajaran, lazimnya
ditunjukkan dengan nilai yang diberikan oleh guru/dosen. Prestasi merupakan hasil
usaha seseorang dalam menguasai pengetahuan dan keterampilan yang
menghasikan perubahan. (Hengkiriawan dalam Asmara, 2009)
Pembahasan
Sarapan merupakan makanan pertama yang dikonsumsi seseorang. Kadar
glukosa normal antara 70 hingga 110 mg/dl. Tanpa sarapan seseorang akan
mengalami hipoglikemia atau kadar glukosa di bawah normal. Hipoglikemia
mengakibatkan tubuh gemetaran, pusing dan sulit berkonsentrasi. Itu semua karena
kekurangan glukosa yang merupakan sumber energi bagi otak. Sarapan pagi yang
baik harus banyak mengandung karbohidrat karena akan merangsang glukosa dan
mikro nutrient dalam otak yang dapat menghasilkan energi, selain itu dapat
berlangsung memacu otak agar membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan
memudahkan penyerapan pelajaran. (Larega,2015)
Sarapan pagi memiliki peran penting dalam menutrisi otak yang lelah dan
memerlukan tenaga untuk kembali beraktivitas. Nutrisi tersebut dapat bermacam-
macam seperti karbohidrat, protein nabati dan hewani, lemak, vitamin, mineral
serta nutrisi yang berguna untuk perkembangan kecerdasan seperti DHA, kolin dan
prebiotik (fos & GOS) serta mikronutrien dan merangsang glukosa dan mikro
nutrient dalam otak yang dapat menghasilkan energi, selain itu dapat berlangsung
memacu otak agar membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan
penyerapan pelajaran. Nutrisi yang tepat dan seimbang merupakan salah satu faktor
penting dalam mendukung perkembangan kecerdasan dari mahasiswa (Smart &
Supardi, 2014).
Kesimpulan
Disimpulkan bahwa sarapan dapat memengaruhi tingat konsentrasi
seseorang terutama pada mahasiswa sebagai sumber daya manusia bagi
pembangunan di masa yang akan datang. Bagi remaja terutama mahasiswa sarapan
yang baik harus mengandung karbohidrat karena akan merangsang glukosa dan
mikro nutrient dalam otak yang dapat menghasilkan energi, selain itu dapat
berlangsung memacu otak agar membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan
memudahkan penyerapan pelajaran. Glukosa dan mikro nutrient dalam otak yang
dapat menghasilkan energi, selain itu dapat berlangsung memacu otak agar
membantu memusatkan pikiran untuk belajar dan memudahkan penyerapan
pelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil prestasi dalam hal akademik maupun
non akademik.
Daftar Pustaka