Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis kimia dikenal berbagai macam cara untuk mengetahui data

kualitatif dan kuantitatif baik yang menggunakan suatu peralatan optik

(instrumen) ataupun dengan cara basa. Alat instrumen biasanya dipergunakan

untuk menentukan suatu zat berkadar rendah, biasanya dalam satuan ppm (part

per million) atau ppb (part per billion). Salah satu metode sederhana untuk

menentukan zat organik dan anorganik secara kualitatif dan kuantitatif dalam

contoh air laut, yaitu dengan metode spektrofotometri Ultra-violet dan sinar

tampak (Saito, 2004).

Ligan didalam ion kompleks berupa ion-ion negatif seperti F- dan CN- atau

berupa molekul-molekul polar dengan muatan negatifnya mengarah pada ion

pusat seperti H2O atau NH3. Ligan ini akan menimbukan medan listrik yang akan

menolak elektron terutama elektron d dari ion pusat, karena elektron d ini terdapat

di orbital paling luar dari ion pusat. Penolakan ini menyebabkan energy level dari

orbital d dari ion pusat bertambah. Bila kelima orbital d sama dan medan magnet

ligan mempengaruhi kelimanya dengan cara yang sama maka kelima orbital d ini

akan tetap degenerate pada energy level yang lebih tinggi (Sukardjo, 1992).

Adanya interaksi dengan ligan menyebabkan orbital pada atom pusat

mengalami peningkatan energi dan kelima suborbital d-nya akan terpecah

(splitting) menjadi dua jenis tingkatan energi yang berbeda. Oleh karena itu, untuk

melihat dan memahami bagaimana perbedaan tersebut dapat terjadi, maka

dilakukanlah percobaan kuat medan antara ligan amin dan air.


1.2 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.2.1 Maksud Percobaan

Maksud dari percobaan ini adalah untuk mengetahui dan mempelajari kuat

medan yang ditimbulkan oleh ligan amin dan ligan air berdasarkan perbedaan

panjang gelombang maksimum yang ditimbulkan.

1.2.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Menentukan panjang gelombang dari larutan Cu2+ 0,02 M dalam pelarut air.

Campuran 1:1 antara NH4OH dan air, campuran 1:3 antara NH4OH dan air

menggunakan spektrometer.

2. Membandingkan kuat medan yang ditimbulkan oleh ligan amin dan ligan air

dengan membandingkan besar nilai absorbansi dari panjang gelombang

maksimum yang dihasilkan dari ke tiga larutan.

1.3 Prinsip Percobaan

Prinsip dari percobaan ini adalah penentuan panjang gelombang maksimum

dari larutan ion logam Cu2+ 0,02 M dalam pelarut air campuran 1:1 antara NH4OH

dan air dan campuran 1:3 antara NH4OH dan air dengan mengukur absorbansi

larutan menggunakan spektrofotometer pada rentang panjang gelombang

510-650 nm. Panjang gelombang makimum ke tiga larutan digunakan untuk

membandingkan kuat medan ligan dan amin air.


BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Alat Percobaan

Alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu ukur 50 ml, gelas kimia

50 mL, pipet volume 5 mL, pipet volume 10 mL, pipet volume 25 mL, pipet tetes,

pipet skala 25 mL, spektrofotometri, kuvet dan bulb.

3.2 Bahan Percobaan

Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah larutan Cu2+ 0,1 M,

larutan Cu2+ 0,02 M, larutan NH4OH 1 M, akuades, sabun, tissue roll dan kertas

label.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1 Pengamatan Larutan Ion Cu2+ 0,02 M dengan Pelarut Air

Disiapkan labu ukur 50 mL. Diisi dengan larutan Cu2+ 0.02 M. Diukur

absorbansi ketiga larutan dengan menggunakan spektrofotometer pada rentang

panjang gelombang 510-550 nm dengan interval 20 nm hingga diperoleh

absorbansi yang menurun pada 2 data terakhir dengan menggunakan akuades

sebagai blanko.

3.3.2 Pembuatan Larutan Ion Cu2+ 0,02 M dengan Pelarut Campuran 1:1
Antara Air dan NH4OH 1 M

Disiapkan labu ukur 50 mL.Diisi dengan larutan Cu2+0,1 M sebanyak

10 mL. Ditambahkan 5 mL NH4OH 1 M, dan diencerkan dengan akuades sampai

tanda garis lalu dihomogenkan. Diukur absorbansi ketiga larutan dengan


menggunakan spektrofotometer pada rentang panjang gelombang 510-570 nm

dengan interval 20 nm hingga diperoleh absorbansi yang menurun pada 2 data

terakhir dengan menggunakan akuades sebagai blanko.

3.3.3 Pembuatan Larutan Ion Cu2+ 0,02 M dengan Pelarut Campuran 3:1
Antara Air dan NH4OH 1 M

Disiapkan labu ukur 50 mL. Diisi dengan larutan Cu2+ 0,1 M sebanyak

10 mL. Ditambahkan 2,5 mL NH4OH 1 M dan diencerkan dengan akuades sampai

tanda garis lalu dihomogenkan. Diukur absorbansi ketiga larutan dengan

menggunakan spektrofotometer pada rentang panjang gelombang 510-650 nm

dengan interval 20 nm hingga diperoleh absorbansi yang menurun pada 2 data

terakhir dengan menggunakan akuades sebagai blanko.

Anda mungkin juga menyukai