Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 – STATISTIKA OFISIAL C

NADHIFA AYU SHAFIRRA


06211640000064

TUGAS 2 – KABUPATEN MOJOKERTO

1. ANGKA KEMATIAN KASAR (CRUDE DEATH RATE/CDR)


Angka Kematian Kasar didapat dengan membagi jumlah pasien keluar mati dengan pasien
keluar (hidup + mati) tiap 1.000 kematian, dari data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Mojokerto hasil CDR dapat dilihat di tabel berikut,
ANGKA KEMATIAN PASIEN DI RUMAH SAKIT
KABUPATEN MOJOKERTO TAHUN 2016
PASIEN KELUAR
PASIEN KELUAR MATI CDR
NO (HIDUP + MATI)
NAMA RUMAH SAKITa
L P L+P L P L+P L P L+P
1 RSUD Prof. dr. Soekandar 10,299 6,781 17,080 465 488 953 45.2 72.0 55.8
2 RSUD R A Basoeni Gedeg 1,726 2,648 4,374 69 66 135 40.0 24.9 30.9
3 RS Khusus Sumber Glagah 2,213 2,305 4,518 105 99 204 47.4 43.0 45.2
4 RS Kartini 2,995 2,653 5,648 60 65 125 20.0 24.5 22.1
5 RS Dharma Husada 1,401 1,691 3,092 37 23 60 26.4 13.6 19.4
6 RS Mawwadah 4,630 4,630 9,260 25 27 52 5.4 5.8 5.6
7 RSAB Ananda 146 438 584 1 - 1 6.8 - 1.7
8 RSI Arofah 1,435 2,398 3,833 18 20 38 12.5 8.3 9.9
9 RS Sidowaras - - 4,449 - - 93 - - 20.9
10 RSI Sakinah - - 12,127 - - 396 - - 32.7
11 RS Mutiara Hati 853 1,679 2,532 1 - 1 1.2 - 0.4
12 RS Dian Husada 13 8 21 - - - - - -

KABUPATEN/KOTA 25,711 25,231 67,518 781 788 2,058 30.4 31.2 30.5

Angka CDR untuk laki-laki di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2016 sebesar 30,4 per
1.000 kelahiran hidup; untuk perempuan sebesar 31,2 per 1.000 kelahiran hidup; dan untuk
keseluruhan CDR di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2016 sebesar 30,5 per 1.000 kelahiran
hidup.
Sedangkan dari sumber Kabupaten Mojokerto Dalam Angka terdapat data Banyaknya
Kematian Penduduk Pertengahan Tahun Menurut Jenis Kelamin tahun 2013, 2014, dan 2015
diperoleh CDR berturut-turut 19,65; 7,32; dan 2,88. Sehingga CDR Kabupaten Mojokerto tiap
tahunnya mengalami penurunan yang spesifik. CDR berikut didapat dari jumlah kematian di
tahun 2013, 2014, dan 2015 berturut-turut 18.357, 8.595, dan 3.149 dibagi dengan jumlah
penduduk tahun 2013, 2014, dan 2015 berturut turut 1.162.630, 1.186.497, dan 1.104.522 dan
dikalikan 1000 untuk CDR / 1000 penduduk.

2. ANGKA KEMATIAN BAYI (INFANT MORTALITY RATE/IMR)


Kematian bayi yang dimaksud adalah kematian yang terjadi pada bayi sebelum
mencapai usia satu tahun. Angka kematian bayi (AKB) atau Infant Mortality Rate adalah
banyaknya bayi yang meninggal sebelum mencapai usia satu tahun per 1.000 kelahiran

1
hidup. Kasus kematian bayi yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2016, dapat dilihat pada diagram di bawah ini :

Jumlah Kematian Bayi Kabupaten Mojokerto Tahun 2012-2016


200 190 190
178
180
160
jumlah bayi mati

140 129 127


120
100
80
60
40
20
0
2012 2013 2014 2015 2016
tahun

Selama tahun 2016 dilaporkan terjadi 15.698 kelahiran. Dari seluruh kelahiran, tercatat
lahir hidup 15.618 dan 80 kasus lahir mati. Kasus kematian bayi sebesar 190, diantaranya
laki-laki sebanyak 113 bayi dan sebanyak 77 bayi perempuan. Jumlah kematian tertinggi
ada pada Kecamatan Sooko yaitu 16 bayi. Kasus kematian bayi tahun 2015 sama dengan
kasus kematian bayi tahun 2016. Dengan angka kematian bayi di tahun 2016 adalah 12,17
per 1.000 kelahiran hidup. Terjadi peningkatan angka kematian bayi dari tahun 2015 yaitu
sebesar 11,13 per 1.000 kelahiran hidup.

3. ANGKA KEMATIAN IBU (MATERNAL MORTALITY RATE/MMR)


Kasus kematian maternal yang terjadi selama 5 tahun berturut-turut dari tahun 2012
sampai dengan tahun 2016, dapat dilihat pada diagram dibawah ini.

Jumlah Kematian Ibu Kabupaten Mojokerto Tahun 2012-


2016
25 22 22
19 19
20
15
Jumlah Ibu

15

10

0
2012 2013 2014 2015 2016
Tahun

2
Kematian ibu yang dimaksud adalah kematian perempuan pada saat hamil dan atau
kematian dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lamanya
kehamilan atau tempat persalinan, yakni kematian yang disebabkan karena kehamilannya atau
pengelolaannya, tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll. Angka
kematian ibu dihitung per 100.000 kelahiran hidup.
Jumlah kematian ibu di Kabupaten Mojokerto pada tahun 2016 sebanyak 22 kasus
yang terdiri dari 3 kasus pada Kematian Ibu Hamil, 7 kasus pada kematian pada Ibu
Bersalin dan 12 kasus pada Kematian ibu Nifas.
Jika dirinci menurut kelompok umur kesemua kasus kematian ibu tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut, kematian pada Ibu Hamil 2 orang meninggal pada usia 20-34
tahun dan usia ≧35 tahun sebanyak 1 orang. Kematian Ibu bersalin usia 20-34 tahun
sebanyak 6 kasus, dan usia ≧35 tahun sebanyak 1 kasus. Pada kematian Ibu Nifas terdapat
9 orang yang meninggal pada usia 20-34 tahun, dan 3 orang pada usia ≧ 35 tahun.

4. UPAYA DINAS KESEHTAN UNTUK MENURUNKAN AKI DAN AKB


1. Pendewasaan usia kawin dan Penyuluhan kesehatan reproduksi untuk siswa
SMP dan SMA
2. Meningkatkan cakupan KB aktif
3. Pelayanan antenatal care terpadu (pelayanan sebelum melahirkan) yang
berkualitas
4. KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) pada Bumil untuk KB pasca salin
5. Pemberdayaan masyarakat melalui P4K (Program Perencanaan Persalinan dan
Pencegahan Komplikasi) Desa Siaga
6. GEBRAK (Gerakan Bersama Amankan Kehamilan dan Persalinan) di wilayah
Puskesmas Puri dan Gayaman bekerjasama dengan 4 Institusi Pendidikan
(UNIM, PPNI, Poltekes Mojopahit, Dian Husada)
7. Kelas Ibu Hamil dan Kelas Ibu Balita
8. Pengkajian kasus kematian ibu dan bayi oleh Tim Pengkaji (Dokter Spesialis
Terkait)
9. Persalinan 4 tangan
10. Pendampingan Bumil oleh kakek nenek melalui Program Kakek Nenek Asuh
11. Penggalakkan kelas Bapak

Anda mungkin juga menyukai